JENIS-JENIS HUJAN DIKTAT MATERI IPBA (2011)

 Merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya.  Ditandai dengan penurunan suhu temperatur udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter  Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C, Lapisan IV - TermosferIonosfer  Terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi.  Tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatanrefleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek  Kenaikan temperatur dapat berlangsung mulai dari - 100°C hingga ratusan bahkan ribuan derajat celcius  Lapisan yang paling tinggi dalam termosfer adalah termopause  Temperatur termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu karena pengaruh osilasi Lapisan IV - EksosferDesifasister  Terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km dari permukaan bumi  Merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi  Merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan  Disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar

IX. JENIS-JENIS HUJAN

56 KOMPETENSI DASAR: Memahami jenis-jenis dan kharakteristik hujan INDIKATOR: 1. menyebutkan jenis-jenis hujan 2. menjelaskan pengertian hujan frontal 3. menjelaskan pengertian hujan orografis 4. menjelaskan pengertian hujan zenith Di area daerah Republik Indonesia dapat kita jumpai tiga macam hujan ujan yang turun, yaitu antara lain :

1. Hujan Frontal Hujan frontal adalah hujan yang disebabkan oleh bertemunya angin musim panas yang

membawa uap air yang lembab dengan udara dingin bersuhu rendah sehingga menyebabkan pengembunan di udara yang pada akhirnya menurunkan hujan. 2. Hujan Orografis Hujan orografis adalah hujan yang diakibatkan oleh adanya uap air yang terbawa atau tertiup angin hingga naik ke atas pegunungan dan membentuk awan. Ketika awan telah mencapai titik jenuh maka akan turun hujan. 3. Hujan Zenit Hujan zenit adalah hujan yang penyebabnya adalah suhu yang panas pada garis khatulistiwa sehingga memicu penguapan air ke atas langit bertemu dengan udara yang dingin menjadi hujan. Hujan zenit terjadi di sekitar daerah garis khatulistiwa saja. Daerah tropis khususnya di Indonesia memiliki beberapa jenis hujan, Setidaknya terdapat 3 jenis hujan, antara lain:

1. Hujan Konvektif Convectional Storms

Hujan yang disebabkan oleh adanya beda panas yang diterima permukaan tanah dengan panas yang diterima oleh lapisan udara diatas permukaan tanah tersebut. Beda panas umumnya terjadi pada musim kering yang akan mengakibatkan hujan dengan intensitas tinggi sebagai hasil kondensasi massa air basah pada ketinggian diatas 15 km. Ciri-ciri :  intensitasnya tinggi.  berlangsung relatif cepat  mencakup wilayah yang tidak terlalu luas

2. Hujan Frontal FrontalCyclonic Storms

Tipe hujan yang diakibatkan oleh bergulungnya dua massa udara berbeda suhu dan kelembaban. Massa udara lembab yang hangat dipaksa bergerak ke tempat yang lebih tinggi suhu lebih rendah dengan kerapatan udara dingin lebih besar. Dibedakan menjadi:

a. Hujan frontal dingin

57 Biasanya mempunyai kemiringan permukaan frontal yang besar dan menyebabkan gerakan massa udara ke tempat yang lebih tinggi lebih cepat sehingga hujan yang dihasilkan hujan lebat dalam waktu singkat.

b. Hujan frontal hangat

Kemiringan permukaan frontal tidak terlalu besar sehingga gerakan massa udara ke tempat yang lebih tinggi dapat dilakukan perlahanproses pendinginan bertahap. Hujan yang dihasilkan adalah hujan yang tidak terlalu lebat dan berlangsung dalam waktu lebih lama intensitas rendah. contoh : Hujan badai dan hujan monsun diakibatkan oleh angin muson pada bulan oktober-april

3. Hujan Orografik Orographic Storms

Jenis hujan yang umum terjadi di daerah pegunungan yaitu ketika massa udara bergerak ke tempat yang lebih tinggi mengikuti bentang lahan pegunungan sampai saatnya terjadi proses kondensasi. Ketika massa udara melewati daerah bergunung pada daerah dimana angin berhembus windward side terjadi hujan orografik. Pada lereng dimana gerakan massa udara tidak atau kurang berarti leeward side, udara yang turun akan mengalami pemanasan dengan sifat kering. Daerah ini disebut daerah bayangan, hujan yang turun disebut hujan di daerah bayangan jumlah hujan lebih kecil Hujan orografik dianggap sebagai pemasok airtanah, danau, bendungan karena berlangsung di hulu DAS. Gambar: 58 Untuk kepentingan kajian atau praktis, hujan dibedakan menurut terjadinya, ukuran butirannya, atau curah hujannya. Jenis-jenis hujan berdasarkan terjadinya: hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar. Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan. Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air yang bergerak horisontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar pegunungan. Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Karena lebih berat massa udara dingin lebih berada di bawah. Di sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal. Hujan muson atau hujan musiman, yaitu hujan yang terjadi karena Angin Musim Angin Muson. Penyebab terjadinya Angin Muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan muson terjadi bulan Oktober sampai April. Sementara di kawasan Asia Timur terjadi bulan Mei sampai Agustus. Siklus muson inilah yang menyebabkan adanya musim penghujan dan musim kemarau. 59 Jenis-jenis hujan berdasarkan ukuran butirnya: Hujan gerimis drizzle, diameter butirannya kurang dari 0,5 mm Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada di bawah 0 � Celsius Hujan batu es, curahan batu es yang trun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya di bawah 0 � Celsius Hujan deras rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu di atas 0 � Celsius dengan diameter 0,7 mm. Jenis-jenis hujan berdasarkan curah hujan definisi BMG. Hujan sedang, 20 - 50 mm per hari. Hujan lebat, 50-100 mm per hari Hujan sangat lebat , di atas 100 mm per hari

X. ANGIN DAN JENIS-JENISNYA