Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

(1)

ABSTRACT

HEALTH LEVEL ANALYSIS OF SHARIA BANK LISTED ININDONESIA STOCK EXCHANGE2010-2012

By

SAIFUL ANWAR

Health assessment of sharia bank is essentialin order togiveapicturein this

conditionand thefuture,so it canbe usedas aconsideration inthe decisionmaking as well as performance of sharia bank. The purposeofthis study wastodetermine the health level assessment of sharia bank listedinIndonesia Stock Exchange by usingfourmethods, namelycapital, assetquality, earnings, andliquidity.The data usedinthis studyis asecondary datain the form offinancial statementsin 2010-2012,audited byan independent auditorandhas beenpublished.The research was conducted on sharia bank listedinIndonesia Stock Exchange 2010-2012by usingninesamples, the BCA Sharia, BRI Sharia, BNI Sharia, Sharia Mandiri Bank, Sharia Bukopin Bank, Sharia Mega Bank, Bank Muamalat, Sharia Panin Bank, and Sharia victoria. The conclusion ofthis studyis the health assessment ofsharia bank listed onthe Indonesia Stock Exchange2010-2012predicatehealthy.


(2)

ABSTRAK

ANALISISTINGKAT KESEHATAN BANK SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2010-2012 Oleh

SAIFUL ANWAR

Penilaian kesehatan Perbankan Syariah merupakan hal yang penting agar dapat memberi gambaran yang lebih tepat mengenai kondisi saat ini dan mendatang,sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan sekaligus menggambarkan kinerja Bank Syariah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dinilai dengan menggunakan empat metode, yaitu capital, asset quality, earnings, serta liquidity. Data yang digunakan dalampenelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan tahun 2010-2012 yang telah diaudit oleh auditor independen dan sudah dipublikasikan. Penelitian ini dilakukan terhadap Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012 dengan menggunakan sembilan sampel, yaitu BCA Syariah, BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, Bank Panin Syariah, Bank Victoria Syariah. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penilaian kesehatan pada Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012 memperoleh predikatsehat.


(3)

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2010-2012 Oleh

SAIFUL ANWAR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, tanggal 27 Desember 1990, sebagai anak pertama dari lima bersaudara yang merupakan putra dari pasangan Bapak Hi Cecep Syafruddin dan Ibu Hj Enah.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Madrasah Ibtida’iyah (MI) Mathla’ul Anwar Sumur Batu, Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2003, Madrasah Tsanawiyah (MTS) Darunnajah 3 Serang Banten yang diselesaikan pada tahun 2006, dan Madrasah ’Aliyah Negeri Dua (MAN2) Tanjung Karang yang diselesaikan pada tahun 2009.

Pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur PKAB.


(8)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

1. Allah SWT, Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

2. Ayah, Ibu serta Istri ku yang selalu mendoa’kan dan mendukung dengan setulus hati agar dapat sukses di dunia dan akhirat.

3. Kakek saya, Adik-adik saya Ulfa, Hasbunalah, ‘Aini, Uswah, Anakku Qamra, Kak Holil, Kak Mami, Kak Dayat dan keluarga besar saya yang selalu

mendukung dan memberikan masukan yang menjadikan saya pribadi yang lebih baik.


(9)

MOTO

Jika ada musuh yang bisa mendekatkan kamu kepada Allah, maka hal itu lebih baik dari pada teman akrab yang menjauhkan kamu dari Allah.

~Abu Hasan as-Sadzili~

When the world says, “Give up!” Hope whispers, “Try it one more time.” ~dedy Corbuzier~

Kesabaran memang penuh ujian, jika anda selalu lulus, kemenangan itu akan permanen selamanya.

~Mario Teguh~

Everyone is a genius. But if you judge a fish on its ability to climb a tree, it will live its whole life believing that it is stupid.

~Albert Einstein~

“It won’t last longer, so use it wise. Love her in every moment.” ~Soul Surver~


(10)

SANWACANA

Assalammualaikum Wr.Wb.

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012” adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E, M.Si, Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Bapak Hi. R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CPA. selaku Pembimbing Akademik.

4. Ibu Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.Si., Akt. Selaku Pembimbing utama. Terimakasih telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, kritik, dan nasehatnya dalam proses penyelesaian skripsi ini.


(11)

5. Bapak Komaruddin, S.E.,M.Si., Akt. selaku pembimbing kedua. Terimakasih telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, kritik, dan nasehatnya dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Hi. Harsono Edwin Puspita, S.E., M.Si. selaku penguji utama pada ujian skripsi. Terima kasih atas kritik dan saran yang telah diberikan dalam upaya perbaikan skripsi ini.

7. Segenap Bapak dan Ibu Dosen yang telah membantu penulis dalam menimba ilmu dan memperluas wawasan selama penulis menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 8. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Terima kasih atas

bantuannya selama ini.

9. Ayah, Ibu serta Istri ku, Kakek saya, Adik-adik saya Ulfa, Hasbunalah, „Aini, Uswah, Anakku Qamra, Kak Holil, Kak Mami, Kak Dayat, dan keluarga besar saya. Terima kasih karena selalu mendukung dan mendoa’kan agar saya menjadi pribadi yang lebih baik.

10.Sahabat-sahabat S1 Akuntansi 2009 Leonardus Susanto, M. Ridwan Afif, Fikri Rizki Utama, David Saputra, Erwin Gunawan, Guntur Indra R.S., Dedy Prasetyo, Beth Sianne Andreas, Ine Noviana, Laura Lidwina E.Y., Elisabeth Natalia Christiani, Paramita Uli, Robertus Gilang, Febti Gabriella dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas segala waktu luang, bantuan, dan dukungan yang telah kalian berikan selama ini.

11.Semua pihak yang sudah terlibat atau melibatkan dirinya dalam membantu proses pengerjaan skripsi ini, dan orang-orang yang terlewat disebutkan tetapi memiliki arti yang begitu penting, penulis mengucapkan terima kasih.


(12)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua. Amin.

Wassalammualaikum Wr.Wb.

Bandar Lampung, September 2014

Penulis


(13)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRACT ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN

RIWAYAT HIDUP PERSEMBAHAN MOTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ... 3

1.2.1 Rumusan Masalah ... 3

1.2.2 Batasan Masalah ... 4

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 4

1.3.2.1 Manfaat Teoritis ... 4

1.3.2.2 Manfaat Praktis ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Pemikiran ... 6


(14)

2.1.1.1 Pengertian Bank ... 6

2.1.1.2 Pengertian Bank Syariah ... 6

2.1.1.3 Penilaian Kesehatan Bank Syariah ... 8

2.1.1.3.1 Capital (Permodalan) ... 10

2.1.1.3.2 Asset Quality (kualitas aset) ... 12

2.1.1.3.3 Earnings (rentabilitas) ... 15

2.1.1.3.4 Liquidity (likuiditas) ... 18

2.1.2 Penelitian Terdahulu ... 20

2.1.3 Model Penelitian ……… 22

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 23

3.1.1 Sampel dan Data Penelitian ... 23

3.1.1.1 Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

3.1.1.2 Data Penelitian ... 24

3.1.2 Operasional Variabel Penelitian ... 25

3.1.3 Teknik Analisis Data ... 26

IV. ANALISIS DATA 4.1 Analisis Data dan Pembahasan ... 28

4.1.1 Analisis Data ... 28

4.1.1.1 Capital (Permodalan) ... 29

4.1.1.2 Asset Quality (kualitas aset) ... 32

4.1.1.3 Earnings (rentabilitas) ... 41

4.1.1.4 Liquidity (likuiditas) ... 48

4.1.1.5 Aspek Likuiditas ... 46

4.1.1.6 Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan ... 49

4.1.1.7 Aspek Jati Diri Koperasi ... 53

4.1.1.8 Aspek Kepatuhan Prinsip Syariah ... 56

4.1.2 Pembahasan ... 52

4.1.2.1 Penilaian Kesehatan Pada BCA Syariah ... 52


(15)

4.1.2.3 Penilaian Kesehatan Pada BNI Syariah ... 57

4.1.2.4 Penilaian Kesehatan Pada Bank Syariah Mandiri .... 59

4.1.2.5 Penilaian Kesehatan Pada Bank Bukopin Syariah ... 62

4.1.2.6 Penilaian Kesehatan Pada Bank Mega Syariah ... 64

4.1.2.7 Penilaian Kesehatan pada Bank Muamalat ... 67

4.1.2.8 Penilaian Kesehatan Pada Bank Panin Syariah ... 70

4.1.2.9 Penilaian Kesehatan Pada Bank Victoria Syariah .... 72

4.1.3 Penilaian Kesehatan Perbankan Syariah yang Terdaftar di BEI 74 4.1.3.1 Aspek Capital (Permodalan) ... 75

4.1.3.2 Aspek Asset Quality (Kualitas Aset) ... 76

4.1.3.3 Aspek Earnings (rentabilitas) ... 78

4.1.3.4 Aspek Liquidity (likuiditas) ... 80

V. KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 82

5.3 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Bobot Penilaian Faktor CAMEL ... 9

2. Penyesuaian Bobot Penilaian Faktor CAMEL ... 10

3. Kriteria Penilaian Capital Adequacy Ratio (CAR) ... 12

4. Kriteria Penilaian Rasio Kualitas Aktiva Produktif... 13

5. Kriteria Penilaian Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ... 15

6. Kriteria Penilaian Return On Asset (ROA) ... 17

7. Kriteria Penilaian Rasio BOPO ... 18

8. Kriteria Penilaian Rasio LDR ... 19

9. Daftar Sampel Bank Syariah ... 23

10. Perhitungan Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank BCA Syariah ... 29

11. Perhitungan Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank BRI Syariah ... 29

12. Perhitungan Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank BNI Syariah ... 30

13. Perhitungan Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank Syariah Mandiri ... 30

14. Perhitungan Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank Bukopin Syariah ... 30

15. Perhitungan Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank Mega Syariah ... 31

16. Perhitungan Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank Muamalat ... 31


(17)

17. Perhitungan Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank Panin

Syariah ... 31 18. Perhitungan Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank Victoria

Syariah ... 32 19. Kriteria Penilaian Capital Adequacy Ratio (CAR) ... 32 20. Perhitungan Rasio Kualitas Aktiva Produktif pada Bank BCA

Syariah ... 33 21. Perhitungan Rasio Kualitas Aktiva Produktif pada Bank BRI

Syariah ... 33 22. Perhitungan Rasio Kualitas Aktiva Produktif pada Bank BNI

Syariah ... 33 23. Perhitungan Rasio Kualitas Aktiva Produktif pada Bank Syariah

Mandiri ... 34 24. Perhitungan Rasio Kualitas Aktiva Produktif pada Bank Bukopin

Syariah ... 34 25. Perhitungan Rasio Kualitas Aktiva Produktif pada Bank Mega

Syariah ... 34 26. Perhitungan Rasio Kualitas Aktiva Produktif pada Bank Muamalat .... 35 27. Perhitungan Rasio Kualitas Aktiva Produktif pada Bank Panin

Syariah ... 35 28. Perhitungan Rasio Kualitas Aktiva Produktif pada Bank Victoria

Syariah ... 35 29. Kriteria Penilaian Rasio Kualitas Aktiva Produktif ... 36 30. Perhitungan Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif pada Bank

BCA Syariah ... 36 31. Perhitungan Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif pada Bank

BRI Syariah ... 37 32. Perhitungan Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif pada Bank

BNI Syariah ... 37 33. Perhitungan Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif pada Bank


(18)

34. Perhitungan Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif pada Bank

Bukopin Syariah ... 38

35. Perhitungan Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif pada Bank Mega Syariah ... 39

36. Perhitungan Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif pada Bank Muamalat ... 39

37. Perhitungan Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif pada Bank Panin Syariah ... 40

38. Perhitungan Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif pada Bank Victoria Syariah ... 40

39. Kriteria Penilaian Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ... 40

40. Perhitungan Rasio Return On Asset (ROA) pada Bank BCA Syariah ... 41

41. Perhitungan Rasio Return On Asset (ROA) pada Bank BRI Syariah ... 42

42. Perhitungan Rasio Return On Asset (ROA) pada Bank BNI Syariah .... 42

43. Perhitungan Rasio Return On Asset (ROA) pada Bank Syariah Mandiri ... 42

44. Perhitungan Rasio Return On Asset (ROA) pada Bank Bukopin Syariah ... 43

45. Perhitungan Rasio Return On Asset (ROA) pada Bank Mega Syariah .. 43

46. Perhitungan Rasio Return On Asset (ROA) pada Bank Muamalat ... 43

47. Perhitungan Rasio Return On Asset (ROA) pada Bank Panin Syariah .. 44

48. Perhitungan Rasio Return On Asset (ROA) pada Bank Victoria Syariah ... 44

49. Kriteria Penilaian Return On Asset (ROA) ... 44

50. Perhitungan Rasio BOPO pada Bank BCA Syariah ... 45

51. Perhitungan Rasio BOPO pada Bank BRI Syariah ... 45

52. Perhitungan Rasio BOPO pada Bank BNI Syariah ... 46

53. Perhitungan Rasio BOPO pada Bank Syariah Mandiri ... 46

54. Perhitungan Rasio BOPO pada Bank Bukopin Syariah ... 46

55. Perhitungan Rasio BOPO pada Bank Mega Syariah ... 47

56. Perhitungan Rasio BOPO pada Bank Muamalat ... 47


(19)

58. Perhitungan Rasio BOPO pada Bank Victoria Syariah ... 48 59. Kriteria Penilaian Rasio BOPO ... 48 60. Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank BCA Syariah ... 49 61. Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank BRI Syariah ... 49 62. Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank BNI Syariah ... 49 63. Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Syariah Mandiri 50 64. Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Bukopin Syariah 50 65. Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Mega Syariah ... 50 66. Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Muamalat ... 51 67. Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Panin Syariah.... 51 68. Perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Victoria Syariah 51 69. Kriteria Penilaian Loan to Deposit Ratio (LDR) ... 52 70. Skor Penilaian Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Perbankan Syariah

yang Terdaftar di BEI ... 75 71. Skor Penilaian Kualitas Aktiva Produktif (KAP) pada Perbankan Syariah

yang Terdaftar di BEI ... 77 72. Skor Penilaian Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

pada Perbankan Syariah yang Terdaftar di BEI ... 78 73. Skor Penilaian Rasio Return On Asset (ROA) pada Perbankan Syariah 74. yang Terdaftar di BEI ... 79 75. Skor Penilaian Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan

76. Operasional (BOPO) pada Perbankan Syariah yang Terdaftar di BEI . 80

77. Skor Penilaian Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Perbankan Syariah 78. yang Terdaftar di BEI ... 81


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Peraturan Bank Indonesia SE No.26/5/BPPP Kepada Semua Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah. Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.


(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang,

memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya (Kasmir, 2012).

Kesehatan Bank merupakan kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu untuk memenuhi semua

kewajiban dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang sedang berlaku. Dengan kata lain bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik, dan dapat membentuk kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat mendukung efektifitas kebijakan moneter.


(22)

2

Menurut Kasmir (2012), bank terbagi menjadi dua jenis berdasarkan segi penentuan harganya, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Bank

konvensional penentuan harga selalu didasarkan kepada bunga, sedangkan bank syariah didasarkan kepada konsep Islam, yaitu kerja sama dalam skema bagi hasil, baik untung maupun rugi. Pelaksanaan kegiatan bank syariah dasar hukumnya adalah Al-Qur’an dan sunnah rasul. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produk dengan bunga tertentu karena bagi bank syariah bunga adalah riba.

Tantangan utama bank syariah saat ini diantaranya adalah bagaimana

mewujudkan kepercayaan dari para stakeholder. Sudah menjadi rahasia umum bahwa, hanya bank-bank yang sanggup membangkitkan kepercayaan stakeholder mereka saja yang akan bisa tumbuh, berkembang dan mengukir sejarah baru. Bank tersebut akan mampu memobilisasi simpanan, menarik investasi, menyalurkan pembiayaan, menanamkan investasi, sekaligus memperluas kesempatan kerja, membantu pemerintah membiayai defisit anggaran untuk pembangunan, dan mengakselerasi pembangunan ekonomi dengan baik. Hal ini terjadi karena semua institusi keuangan harus merespon realitas bahwa penyedia dana (shareholder dan deposan) serta stakeholder yang lain memiliki harapan, dan mereka tidak akan menanamkan dana atau berkontribusi dengan baik apabila ekspektasi mereka tidak diproyeksikan terpenuhi.

Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter dan krisis politik nasionalyang berdampak besar terhadap perekonomian di Indonesia.Kejadian tersebut mengakibatkan sektor perbankan Indonesia (pada waktu itu mayoritas bank konvensional)


(23)

3

menghadapi kesulitan dan pemerintah pun mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi beberapa bank tersebut.

Menurut Kasmir (2012), penilaian kesehatan bank perlu dilakukan termasuk oleh bank syariah. Hal tersebut perlu dan wajib dilakukan agar dapat memberi

gambaran yang lebih tepat mengenai kondisi saat ini dan mendatang.

Berdasarakan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah,

penilaianuntuk menentukan kesehatan suatu bank dapat menggunakan analisis CAMEL(Capital, Asset, Management, Earning, dan Liquidity).

Berdasarkan uraian di atas, maka saya tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “AnalisisTingkat Kesehatan Bank Syariah yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2010-2012”.

1.2 Rumusan Masalahdan Batasan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimanakah tingkat kesehatan Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metode Capital, Asset, Earnings, dan Liquidity?


(24)

4

1.2.2 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan laporan keuangan periode 2010-2012. 2. Penelitian ini meggunakan metode Capital, Asset, Earnings, dan

Liquiditydengan memakai beberapa rasio, yaitu CAR, KAP, PPAP, ROA, BOPO, dan LDR.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuitingkat kesehatan Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiayang dinilai dengan menggunakan metode Capital, Asset, Earnings, dan Liquidity.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1.3.2.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta pengetahuan kepada pembaca mengenai ilmu akuntansi, khususnya mengenai penilaian tingkat

kesehatan perbankan syariahdengan menggunakan aspek Capital, Asset, Earnings, dan Liquidity.


(25)

5

1.3.2.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam memberikan informasi bagi pihak manajemen mengenai penilaian tingkat kesehatan bank syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012 yang dinilai berdasarkan aspek Capital, Asset, Earnings, dan Liquidity.


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Pemikiran

2.1.1 Landasan Teori

2.1.1.1 Pengertian Bank

Menurut Kasmir (2012), bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga merupakan tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu, bank juga merupakan tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan

pembayaran lainnya.

2.1.1.2 Pengertian Bank Syariah

Menurut Kasmir (2012), bank syariah merupakan bank yang berdasarkan kepada konsep Islam, yaitu kerja sama dalam skema bagi hasil, baik untung maupun rugi. Pelaksanaan kegiatan bank syariah dasar hukumnya adalah Al-Qur’an dan sunnah


(27)

7

rasul. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produk dengan bunga tertentu karena bagi bank syariah bunga adalah riba. Bank syariah memiliki beberapa produk yang ditawarkan, yaitu mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, istishna’, ijarah, wadiah, qardh, dan lain-lain.

Dalam konsep Islam aktivitas komersial, perbankan harus disesuaikan dengan prinsip Islam yakni bebas dari bunga (riba). Hal inilah yang juga menjelaskan mengapa pada tahap awal bank syariah juga dikenal sebagai bank yang bebas dari bunga (riba).

Melarang menerima dan membayar bunga memang menjadi inti dari perbankan syariah. Hal ini harus didukung oleh nilai-nilai Islam yang sangat fundamental seperti; berbagi resiko, hak dan kewajiban individu, hak milik, kesucian kontrak dan tangungjawab pembangunan bangsa atau ummat. Sehingga akan terbentuk kelembagaan perbankan Islam yang mendorong sharing resiko, mempromosikan entrepreneurship, melemahkan perilaku spekulatif, dan menekankan kesucian kontrak, Chapra (2000).

Menurut Hidayat (2008), sistem perbankan dan keuangan Islam yang ada saat ini tercipta sebagai hasil ijtihad para ulama dalam rangka menyelaraskan semua aspek kehidupan seorang Muslim dengan ajaran agamanya. Hal ini dikarenakan Islam adalah sebuah cara hidup yang komprehensif yang tidak hanya mencakup hal-hal yang bersifat ritual, tetapi juga mengatur hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi, politik, dan aspek kehidupan lainnya.


(28)

8

Beberapa tujuan dan fungsi penting yang diharapkan dari sistem perbankan Islam menurut Chapra (2000) antara lain: (a) Kemakmuran ekonomi yang meluas dengan tingkat kerja penuh dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimum; (b) Keadilan sosial-ekonomi dan distribusi pendapatan serta kekayaan yang merata; (c) Stabilitas nilai uang untuk memungkinkan alat tukar tersebut menjadi suatu unit perhitungan yang terpercaya, standar pembayaran yang adil dan nilai simpan yang stabil; (d) Mobilisasi dan investasi tabungan bagi pembangunan ekonomi dengan cara-cara tertentu yang menjamin bahwa pihak-pihak yang berkepentingan mendapatkan bagian pengembalian yang adil; dan (e) Pelayanan yang efektif atas semua jasa-jasa yang biasanya diharapkan dari sistem perbankan. Dalam

pandangan Chapra, jelas sekali bahwa selain memberikan jasa keuangan yang halal bagi komunitas muslim sebagai tujuan khusus, sistem keuangan dan

perbankan Islam diharapkan juga memberikan kontribusi bagi tercapainya tujuan sosio-ekonomi Islam.

2.1.1.3 Penilaian Kesehatan Bank Syariah

Menurut Kasmir (2012), penilaian kesehatan bank perlu dilakukan termasuk oleh Bank Syariah. Hal tersebut perlu dan wajib dilakukan agar dapat memberi gambaran yang lebih tepat mengenai kondisi saat ini dan mendatang. Dalam menganalisa kesehatan finansial Bank Syariah, variabel operasional penelitian diturunkan dari metode penghitungan tingkat kesehatan untuk Bank Syariah.

Metode ini baru ditetapkan melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9 Tahun 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Dalam PBI tersebut dijelaskan bahwa Tingkat Kesehatan Bank


(29)

9

adalah hasil penilaian kuantitatif dan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu Bank atau UUS melalui: (1) Penilaian Kuantitatif dan Penilaian Kualitatif terhadap faktorfaktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, sensitivitas terhadap risiko pasar; dan (2) Penilaian Kualitatif terhadap faktor manajemen. Selain itu, dalam PBI tersebut juga dijelaskan faktor finansial adalah salah satu faktor pembentuk Tingkat Kesehatan Bank yang terdiri dari faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, dan sesitivitas terhadap risiko pasar. Dalam penelitian ini penulis hanya berfokus untuk meneliti empat variabel penting dalam komponen kesehatan finansial tersebut yaitu: permodalan (capital), kualitas aset (asset quality), rentabilitas (earning), dan likuiditas (liquidity).

Berdasarakan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, penilaian untuk menentukan kesehatan suatu bank dapat menggunakan analisis CAMEL (Capital, Asset, Management, Earnings,dan Liquidity). Dalam menghitung nilai kumulatif tingkat kesehatan bank syariah perlu dibuat pembobotan untuk masing-masing faktor keuangan. Berdasarkan ketentuan BI tahun 2007 pembobotan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Bobot Penilaian Faktor CAMEL

No Keterangan Bobot

1 Faktor permodalan 25%

2 Faktor kualitas aktiva produktif 30%

3 Faktor kualitas manajemen 25%

4 Faktor rentabilitas 10%

5 Faktor likuiditas 10%


(30)

10

Berikutnya karena dalam penelitian ini hanya menggunakan empat variabel, yaitu permodalan (capital), kualitas aktiva (asset quality), rentabilitas (earnings), dan likuiditas (liquidity) maka perlu dilakukan penyesuaian atas pembobotannya dengan mengacu pada standar pembobotan BI tersebut.

Tabel 2.2

Penyesuaian Bobot Penilaian Faktor CAMEL

No Keterangan Penyesuaian Bobot Akhir

1 Faktor permodalan 25/75 34%

2 Faktor kualitas aktiva produktif 30/75 40%

3 Faktor rentabilitas 10/75 13%

4 Faktor likuiditas 10/75 13%

Sumber: Penyesuaian dengan mengacu SE-BI No.9/24/DPbS, 2007.

2.1.1.3.1 Capital (Permodalan)

Modal adalah segala sesuatu yang diberikan dan dialokasikan kedalam suatu usaha dan atau badan yang berguna untuk menjalankan apa yang diinginkan , dimana modal tersebut adalah dapat berupa modal yang langsung dapat digunakan dan atau modal tidak langsung dan juga modal itu didapat dari intern atau ekstern perusahaan.

Menurut surat edaran bank Indonesia No.6/23/DPNP 31 Mei 2004 Lampiran 1, dalam menilai capital suatu bank dapat menggunakan rumus:

Modal

 CAR = X 100%

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) CAR

 Nilai Kredit CAR = + 1 0,1%


(31)

11

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.

Aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) adalah aktiva dalam neraca perbankan yang diperhitungkan dengan bobot prosentase tertentu sebagai faktor risiko pada masing-masing aktiva sebagai dasar perhitungan ATMR yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No.5/23/DPNP, tanggal 29 September 2003.

Kemudian dalam menghitung nilai kredit faktor CAR yaitu berdasarkan pada kewajiban penyediaan modal minimum bank sebagaimana ditetapkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.26./1/BPPP, tanggal 29 Mei 1993 yang penilaiannya sebagai berikut:

- Untuk rasio modal 0% diberi nilai 1

- Untuk stiap kenaikan, 0,1% mulai dari 0% nilai kredit ditambah 1dengan maksimum 100, dan


(32)

12

Tabel 2.3

Kriteria Penilaian Capital Adequacy Ratio (CAR)

No Predikat Rasio (%) Nilai kredit

1 Sehat >8 >81

2 Cukup sehat 6,5 - 7,9 66 – 80

3 Kurang sehat < 6,49 0 – 65

Sumber : Lampiran SE-BI No.9/24/DPbS, 2007

2.1.1.3.2 Asset Quality (kualitas aset)

Aset adalah sesuatu yang dimiliki oleh perusahan baik berupa aset tetap maupun aset lancar yang dipakai perusahaan dalam mengembangkan dan menciptakan produk usahanya dan untuk aktivitas lainnya didalam usahanya baik aset sebagai penunjang maupun aset utama.

Menurut surat edaran bank Indonesia No.6/23/DPNP 31 Mei 2004 Lampiran 2, dalam menilai asset suatu bank dapat menggunakan dua rumus yaitu:

a. Kualitas Aktiva Produktif (KAP)

Aktiva Produktif Yang Diklasifikasi

 Rasio KAP = X 100%

Aktiva Produktif

15,5% - Rasio KAP  Nilai Kredit Rasio KAP =

0,15%

 Perhitungan NK Faktor KAP = NK KAP x Bobot KAP

Menurut Surat Keputusan Direksi BI No.31/147/KEP/DIR 1998, Kualitas Aktiva Produktif adalah semua harta dalam bentuk rupiah maupun valuta asing yang dimiliki oleh suatu bank dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan, diantaranya meliputi:


(33)

13

- Surat berharga

- Kredit yang diberikan

- Penempatan dana pada bank lain, baik di dalam maupun di luar negeri - Tagihan akseptasi, yakni tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan

janji dijual kembali - Penyertaan

- Transaksi rekening administratif

Menurut SE BI No.30/2/UPPB tanggal 30 April 1997 aktiva produktif yang diklasifikasi adalah aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menumbulkan kerugian.

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.26./1/BPPP, tanggal 29 Mei 1993 mengenai perhitungan rasio kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut:

- Untuk rasio 15,5% atau lebih diberi nilai kredit 0

- Untuk setiap penurunan 0,15% mulai dari 15,5% niai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100; dan

- Untuk bobot kecukupan kuakitas aktiva produktif adalah 25%

Tabel 2.4

Kriteria Penilaian Rasio Kualitas Aktiva Produktif

No Predikat Rasio (%) Nilai kredit

1 Sehat < 10,35 >81

2 Cukup sehat 10,36 – 12,60 66 – 80

3 Kurang sehat 12,61 – 14,85 51 – 65

4 Tidak sehat >14,86 0 – 50


(34)

14

b. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

PPAP yang dibentuk bank

 Rasio PPAP = X 100%

PPAP yang wajib dibentuk bank Rasio PPAP  Perhitungan NK PPAP =

1%

 Perhitungan NK Faktor PPAP = NK Rasio PPAP x Bobot PPAP

Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.31/148/KEP/DIR Tanggal 12 November 1998, penyisihan penghapusan aktiva produktif adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari nominal berdasarkan penggolongan kualitas aktiva produktif.

Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.31/148/KEP/DIR Tanggal 12 November 1998, Bank wajib membentuk PPAP berupa cadangan umum dan cadangan khusus guna menutup risiko kemungkinan kerugian. Cadangan umum PPAP ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aktiva produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk sertifikat BI dan surat utang pemerintah. Sedangkan cadangan khusus PPAP ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar:

- 5% dari aktiva produktif yang digolongkan dalam perhatian khusus - 15% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah

dikurangi nilai agunan

- 50% dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan setelah dikurangi nilai agunan

- 100% dari aktiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi nilai agunan.


(35)

15

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.26./1/BPPP, tanggal 29 Mei 1993 mengenai perhitungan rasio PPAP adalah sebagai berikut:

- Untuk rasio 0 (tidak memiliki PPAP) diberi nilai 0

- Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0% nilai kredit ditambah 1,5 dengan maksimum 100; dan

- Untuk bobot kecukupan rasio PPAP adalah 5%.

Tabel 2.5

Kriteria Penilaian Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

No Predikat Rasio (%) Nilai kredit

1 Sehat >81 >81

2 Cukup sehat 66 – 81 66 – 80

3 Kurang sehat 51 – 66 51 – 65

4 Tidak sehat < 51 0 – 50

Sumber : Lampiran SE-BI No.9/24/DPbS, 2007

2.1.1.3.3. Earnings (rentabilitas)

Berdasarkan SE. No.9/24/DPbS, penilaian earnings merupakan penilaian terhadap kondisi dan kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan permodalan.

Menurut surat edaran bank Indonesia No.6/23/DPNP 31 Mei 2004 Lampiran 4, dalam menilai earnings suatu bank dapat menggunakan dua rumus yaitu:


(36)

16

a. Return On Asset (ROA)

Laba sebelum pajak

 Rasio ROA = X 100%

Total aktiva

Rasio ROA  Nilai Kredit Rasio ROA = X 1

0,015%

 Nilai Kredit Faktor ROA = NK Rasio ROA x Bobot ROA

Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.31/148/KEP/DIR Tanggal 12 November 1998, Return on assets (ROA) merupakan rasio penunjang dalam menghitung rentabilitas bagi bank syariah. Rasio ini digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba. ROA dihitung dengan membagi laba sebelum pajak dengan total aset. Semakin kecil rasio ini

mengindikasikan kurangnya kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya.

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.26./1/BPPP, tanggal 29 Mei 1993 mengenai perhitungan rasio ROA adalah sebagai berikut:

- Untuk rasio 0% atau negatif diberi nilai kredit 0

- Untuk setiap kenaikan 0,015% mulai dari 0% nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100, dan


(37)

17

Tabel 2.6

Kriteria Penilaian Return On Asset (ROA)

No Predikat Rasio (%) Nilai kredit

1 Sehat >1,22 >81

2 Cukup sehat 0,99 – 1,21 66 – 80

3 Kurang sehat 0,77 – 0,98 51 – 65

4 Tidak sehat < 0,76 0 – 50

Sumber : Lampiran SE-BI No.9/24/DPbS, 2007

b. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Biaya operasional

 Rasio BOPO = X 100%

Pendapatan operasional

100% - Rasio BOPO

 Nilai Kredit Rasio BOPO = X 1

0,08%

 Nilai Kredit Faktor BOPO = NK BOPO x Bobot Rasio BOPO

Menurut Taswan, BOPO merupakan rasio anatara beban operasional dengan pendapatan operasional yang dimaksudkan untuk menilai efisiensi dan efektivitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

mengendalikan biaya operasional yang dikeluarkan bank dalam menghasilkan pendapatan operasional bank.

Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya. Sedangkan pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya.


(38)

18

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.26./1/BPPP, tanggal 29 Mei 1993 mengenai perhitungan rasio BOPO adalah sebagai berikut:

- Untuk rasio 100% atau lebih diberi nilai kredit 0

- Untuk setiap penurunan sebesar 0,08% mulai dari 10% nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100, dan

- Untuk bobot kecukupan rasio BOPO adalah 5%.

Tabel 2.7

Kriteria Penilaian Rasio BOPO

No Predikat Rasio (%) Nilai kredit

1 Sehat < 93,52 >81

2 Cukup sehat 93,52 – 94,74 66 – 80

3 Kurang sehat 94,73 – 95,92 51 – 65

4 Tidak sehat >95,92 0 – 50

Sumber : Lampiran SE-BI No.9/24/DPbS, 2007

2.1.1.3.4 Liquidity (likuiditas)

Berdasarkan SE. No.9/24/DPbS, penilaian likuiditas merupakan penilaian terhadap kemampuan bank untuk memelihara tingkat likuiditas yang memadai. Penilaian likuiditas dimaksudkan untuk menilai bank dalam memelihara tingkat likuiditas yang memadai termasuk antisipasi atas risiko likuiditas yang akan muncul.

Menurut surat edaran bank Indonesia No.6/23/DPNP 31 Mei 2004 Lampiran 4, dalam menilai liquidity suatu bank dapat menggunakan rumus:


(39)

19

Total kredit

 LDR = X 100%

Total dana pihak ketiga

115% - Rasio LDR

 Nilai Kredit LDR = X 4

1%

 Nilai Kredit Faktor LDR = Nilai Kredit LDR x Bobot LDR

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 Lampiran 1e, Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah suatu pengukuran tradisional yang menunjukan deposito berjangka, giro, tabungan,dan lain-lain yang

digunakan dalam memenuhi permohonan pinjaman atas nasabah. LDR dapat diukur dari perbandingan antara seluiruh jumlah kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan suatu bank.

Total kredit merupakan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk kredit kepada bank lain). Sedangkan total dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan, dan deposito (tidak termasuk antar bank).

Tabel 2.8

Kriteria Penilaian LDR

No Predikat Rasio (%) Nilai kredit

1 Sehat < 94,75 >81

2 Cukup sehat 94,75 – 98,76 66 – 80

3 Kurang sehat 98,75 – 102,25 51 – 65

4 Tidak sehat >102,25 0 – 50


(40)

20

2.1.2 Penelitian Terdahulu

Ghani (2008) Universitas Lampung, melakukan penelitian tentang “Analisis Kinerja pada PD. BPR Bank Pasar Kota Bandar Lampung di Bandar Lampung”. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kinerja PD. BPR Bank Pasar Kota Bandar Lampung dari tahun 2002-2005 untuk kualitas aktiva produktif tergolong sudah optimal, rasio APYD tergolong tidak optimal, pada gross of profit margin tergolong tidak optimal, rasio margin bunga atas aktiva produktif tergolong tidak optimal, rasio efisiensi biaya tergolong tidak optimal, rasio CAR tergolong sudah optimal, rasio aset NPL tergolong sudah optimal, analisis manajemen (NPM) tergolong tidak optimal, pada rasio rentabilitas, ROA, ROE, dan BOPO tergolong tidak optimal, rasio likuiditas (LDR) tergolong tidak optimal.

Khoiriyah (2008) Universitas Islam Negeri Malang, melakukan penelitian tentang “Analisis Rasio CAMEL untuk Menilai Kesehatan PT Bank Syariah Mandiri Periode 1999-2007”. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kinerja PT. Bank Syariah Mandiri dari tahun 1999 sampai tahun 2007 berpredikat sehat, kecuali pada tahun 1999 dan 2002 berpredikat kurang sehat karena pada tahun itu nilai bersih rasio CAMEL kurang dari 81, yakni sebesar 70,41 dan 73,36.

Sedangkan selain tahun tersebut PT. Bank Syariah Mandiri berpredikat sehat, karena pada tahun itu nilai bersih rasio CAMEL melebihi 81, dengan nilai bersih rasio CAMEL tahun 2000 sebesar 88,76, tahun 2001 sebesar 89,28, tahun 2003 87,89, tahun 2004 sebesar 97,50, tahun 2005 sebesar 90,77, tahun 2006 sebesar 81,89 dan tahun 2007 sebesar 92,10.


(41)

21

Yulianti (2010) STIE PERBANAS, melakukan penelitian tentang “Pengaruh Ratio LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN Terhadap Net Interest Margin pada Bank Go Public”. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa LDR, IPR, APB, NPL, IRR dan PDN secara bersama – sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Net Interest Margin (NIM) pada Bank – bank Go Public periode

triwulan pertama tahun 2006 sampai dengan triwulan kedua tahun 2009. Besarnya pengaruh variabel – variabel tersebut terhadap NIM adalah 76.8 persen sedangkan sisanya sebesar 23.2 persen dipengaruhi oleh variabel lain di luar model

penelitian.

Rizky (2012) Universitas Hasanuddin, melakukan penelitian tentang “Analisis Kinerja Keuangan dengan Metode CAMEL (Studi Kasus pada PT Bank Sulselbar Tahun 2008-2010)”. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa PT. Bank Sulselbar tergolong perusahaan perbankan yang berpredikat sehat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai CAMEL sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 berturut-turut adalah 85,31; 83,89 dan 83,09. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa PT. Bank Sulselbar tetap dapat melanjutkan usahanya, meskipun selama periode 2008 hingga 2010 nilai CAMEL PT. Bank Sulselbar mengalami tren yang menurun. Hal ini juga menunjukkan bahwa selama periode yang sama, PT. Bank Sulselbar memiliki kinerja yang baik dalam

pengelolaan segala sumber daya yang dimilikinya bila dilihat berdasarkan hasil perhitungan Rasio CAMEL tersebut.


(42)

22

2.1.3 Model Penelitian

LAPORAN KEUANGAN

TINGKAT KESEHATAN BANK SYARIAH

LIQUIDITY (LDR) EARNINGS

(ROA, BOPO) ASSET

(KAP, PPAP) CAPITAL

(CAR)

BANK SYARIAH


(43)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Sampel dan Data Penelitian

3.1.1.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:

1. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2012. 2. Memiliki data keuangan yang lengkap dari tahun 2010-2012. 3. Tidak di de-listing selama periode pengamatan.

Tabel 3.1

Daftar Sampel Bank Syariah

Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 11 Bank Syariah yang tidak terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2010-2012

(2)


(44)

24

Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah: 1. BCA Syariah

2. BRI Syariah 3. BNI Syariah

4. Bank Syariah Mandiri 5. Bank Bukopin Syariah 6. Bank Mega Syariah 7. Bank Muamalat 8. Bank Panin Syariah 9. Bank Victoria Syariah

3.1.1.2 Data Penelitian

Menurut Indriantoro dan Supomo (2002), sumber data penelitian terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).

2. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen dan sudah dipublikasikan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan laporan keuangan yang bersumber dari IDX, Pusat Referensi Pasar Modal, JSX Statistics, Fact Book dan Indonesian Capital Market Directory, ataupun sumber-sumber lain yang dapat diakses melalui internet.


(45)

25

3.1.2 Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variable rasio Capital, Asset, Earnings, dan Liquidity yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Permodalan (Capital)

Berdasarkan SE. No.9/24/DPbS, penilaian permodalan dimaksudkan untuk menilai kecukupan modal Bank dalam mengamankan eksposur risiko posisi dan mengantisipasi eksposur risiko yang akan muncul.

2. Kualitas Aktiva Produktif (Asset)

Berdasarkan SE. No.9/24/DPbS, penilaian kualitas aset merupakan penilaian terhadap kondisi aset bank dan kecukupan manajemen risiko pembiayaan. Penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk menilai kondisi aset bank, termasuk antisipasi atas risiko gagal bayar dari pembiayaan (credit risk) yang akan muncul.

3. Rentabilitas (Earnings)

Berdasarkan SE. No.9/24/DPbS, penilaian rentabilitas merupakan penilaian terhadap kondisi dan kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan permodalan.

4. Likuiditas (Liquidity)

Berdasarkan SE. No.9/24/DPbS, penilaian likuiditas merupakan penilaian terhadap kemampuan bank untuk memelihara tingkat likuiditas yang memadai. Penilaian likuiditas dimaksudkan untuk menilai bank dalam memelihara tingkat


(46)

26

likuiditas yang memadai termasuk antisipasi atas risiko likuiditas yang akan muncul.

3.1.3Teknik Analisis Data

Terdapat beberapa tahapan dalam menganalisis data yaitu:

1. Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, yaitu berupa laporan keuangan yang sebelumnya telah diaudit oleh auditor independen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2012.

2. Mengumpulkan data-data lainnya yang dibutuhkan dalam melengkapi analisis data yang terkait dengan cara melakukan studi kepustakaan. 3. Melakukan perhitungan serta penilaian kesehatan bank syariah yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2012 berdasarkan aspek-aspek berikut:

 Aspek capital atau permodalan yang menggunakan rasio capital adequacy ratio (CAR).

 Aspek asset quality yang menggunakan rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dan rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP).

 Aspek Earnings yang menggunakan rasio Return On Asset (ROA) dan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

 Aspek Liqudity yang menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR).


(47)

27

4. Melakukan analisis data dari laporan keuangan guna mengetahui tingkat kesehatan perbankan syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2012 yang dinilai menggunakan rasio Capital, Asset,

Earnings, dan Liquidity.


(48)

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan aspek capital, asset quality, earnings, dan liquidity pada penilaian kesehatan berdasarkan prinsip syariah terhadap perbankan syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukan kondisi kesehatan yang tergolong sehat, namun terdapat beberapa bank syariah yang tidak tergolong sehat karena terdapat masalah pada aspek asset quality khususnya pada rasio return on asset (ROA). Hal tersebut dikarenakan aset yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan laba sebelum pajak.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

 Terdapat sebelas Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia namun yang dapat dijadikan sampel sebanyak sembilan Bank Syariah karena terdapat dua bank syariah yang baru terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011.


(49)

83

 Dalam penelitian ini penulis hanya menilai kesehatan Bank Syariah berdasarkan aspek keuangan yaitu capital, asset quality, earnings, dan liquidity.

5.3 Saran

 Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel CAR, KAP, PPAP, ROA, BOPO, dan LDR sebaiknya bagi peneliti selanjutnya agar

menambahkan variabel lain selain yang digunakan pada penelitian ini agar memperoleh hasil yang lebih signifikan lagi.

 Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan rentang waktu yang lebih pendek misalnya menggunakan laporan keuangan triwulan.


(50)

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia, 2007. Peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta.

Bank Indonesia, 1993. Surat Edaran No.26/5/BPPP. Jakarta. Bank Indonesia, 1997. Surat Edaran No.30/2/UPPB. Jakarta. Bank Indonesia, 1998. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

No.31/147/KEP/DIR Tentang Kualitas Aktiva Produktif. Jakarta. Bank Indonesia, 1998. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

No.31/148/KEP/DIR Tentang Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. Jakarta.

Capra, M. Umer & Khan, Tariqullah, 2000. Regulation and Supervision of Islamic Banks.Jedah: IRTI-IDB.

Capra, M. Umer, 2000. Sistem Moneter Islam. Jakarta: Gema Insani Press & Tazkia Cendekia.

Faizah, Mutiatul. 2010. Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Periode 2006-2008 dengan Menggunakan Metode CAMELS (Skripsi). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Ghani, Ruslan Abdul. 2008.Analisis Kinerja pada PD. BPR Bank Pasar Kota

Bandar Lampung di Bandar Lampung (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Harmono. 2011. Manajemen Keuangan. Jakarta. PT Bumi Aksara.

Hidayat, Sutan Emir, 2008. Tujuan dan Arah Keuangan Islam. Republika 4 Agustus.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Khoiriyah. 2008. Analisis Rasio Camel Untuk Menilai Kesehatan PT Bank Syariah Mandiri Periode 1997-2007 (Skripsi). Universitas Islam Negeri Malang.


(51)

Risky, Melissa. 2012. Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode CAMEL (Studi Kasus pada PT Bank Sulselbar Tahun 2008-2010) (Skripsi). Universitas Hasanuddin.

Yulianti, Endang Diana. 2010. Pengaruh Rasio LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN Terhadap Net Interest Margin pada Bank Go Public (Skripsi). STIE PERBANAS.

http://blogspot.com/2012/04/pengertian-dari-asset-atau-harta-dan.html?m=1 http://vierye.blogspot.com/2011/06/pengertian-contoh-ilustrasi-capital.html https://www.google.com


(1)

26

likuiditas yang memadai termasuk antisipasi atas risiko likuiditas yang akan muncul.

3.1.3 Teknik Analisis Data

Terdapat beberapa tahapan dalam menganalisis data yaitu:

1. Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, yaitu berupa laporan keuangan yang sebelumnya telah diaudit oleh auditor independen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2012.

2. Mengumpulkan data-data lainnya yang dibutuhkan dalam melengkapi analisis data yang terkait dengan cara melakukan studi kepustakaan. 3. Melakukan perhitungan serta penilaian kesehatan bank syariah yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2012 berdasarkan aspek-aspek berikut:

 Aspek capital atau permodalan yang menggunakan rasio capital adequacy ratio (CAR).

 Aspek asset quality yang menggunakan rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dan rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP).

 Aspek Earnings yang menggunakan rasio Return On Asset (ROA) dan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

 Aspek Liqudity yang menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR).


(2)

4. Melakukan analisis data dari laporan keuangan guna mengetahui tingkat kesehatan perbankan syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2012 yang dinilai menggunakan rasio Capital, Asset,

Earnings, dan Liquidity.


(3)

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan aspek capital, asset quality, earnings, dan liquidity pada penilaian kesehatan berdasarkan prinsip syariah terhadap perbankan syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukan kondisi kesehatan yang tergolong sehat, namun terdapat beberapa bank syariah yang tidak tergolong sehat karena terdapat masalah pada aspek asset quality khususnya pada rasio return on asset (ROA). Hal tersebut dikarenakan aset yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan laba sebelum pajak.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

 Terdapat sebelas Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia namun yang dapat dijadikan sampel sebanyak sembilan Bank Syariah karena terdapat dua bank syariah yang baru terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011.


(4)

83

 Dalam penelitian ini penulis hanya menilai kesehatan Bank Syariah berdasarkan aspek keuangan yaitu capital, asset quality, earnings, dan liquidity.

5.3 Saran

 Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel CAR, KAP, PPAP, ROA, BOPO, dan LDR sebaiknya bagi peneliti selanjutnya agar

menambahkan variabel lain selain yang digunakan pada penelitian ini agar memperoleh hasil yang lebih signifikan lagi.

 Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan rentang waktu yang lebih pendek misalnya menggunakan laporan keuangan triwulan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia, 2007. Peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta.

Bank Indonesia, 1993. Surat Edaran No.26/5/BPPP. Jakarta. Bank Indonesia, 1997. Surat Edaran No.30/2/UPPB. Jakarta. Bank Indonesia, 1998. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

No.31/147/KEP/DIR Tentang Kualitas Aktiva Produktif. Jakarta. Bank Indonesia, 1998. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

No.31/148/KEP/DIR Tentang Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. Jakarta.

Capra, M. Umer & Khan, Tariqullah, 2000. Regulation and Supervision of Islamic

Banks.Jedah: IRTI-IDB.

Capra, M. Umer, 2000. Sistem Moneter Islam. Jakarta: Gema Insani Press & Tazkia Cendekia.

Faizah, Mutiatul. 2010. Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Periode 2006-2008 dengan Menggunakan Metode CAMELS (Skripsi). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Ghani, Ruslan Abdul. 2008.Analisis Kinerja pada PD. BPR Bank Pasar Kota

Bandar Lampung di Bandar Lampung (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Harmono. 2011. Manajemen Keuangan. Jakarta. PT Bumi Aksara.

Hidayat, Sutan Emir, 2008. Tujuan dan Arah Keuangan Islam. Republika 4 Agustus.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Khoiriyah. 2008. Analisis Rasio Camel Untuk Menilai Kesehatan PT Bank Syariah Mandiri Periode 1997-2007 (Skripsi). Universitas Islam Negeri Malang.


(6)

Risky, Melissa. 2012. Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode CAMEL (Studi Kasus pada PT Bank Sulselbar Tahun 2008-2010) (Skripsi). Universitas Hasanuddin.

Yulianti, Endang Diana. 2010. Pengaruh Rasio LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN Terhadap Net Interest Margin pada Bank Go Public (Skripsi). STIE PERBANAS.

http://blogspot.com/2012/04/pengertian-dari-asset-atau-harta-dan.html?m=1 http://vierye.blogspot.com/2011/06/pengertian-contoh-ilustrasi-capital.html https://www.google.com


Dokumen yang terkait

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Melalui Analisis Rasio Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2012

0 37 82

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA BANK BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode Rgec Pada Bank BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2012.

0 1 14

PENDAHULUAN Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode Rgec Pada Bank BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2012.

0 1 8

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA BANK BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode Rgec Pada Bank BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2012.

0 2 15

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pemerintah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan Menggunakan Metode Camel Periode 2010- 2012

0 0 11

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pemerintah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan Menggunakan Metode Camel Periode 2010- 2012

0 0 2

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pemerintah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan Menggunakan Metode Camel Periode 2010- 2012

0 0 6

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pemerintah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan Menggunakan Metode Camel Periode 2010- 2012

0 0 21

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pemerintah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan Menggunakan Metode Camel Periode 2010- 2012

0 0 2

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pemerintah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan Menggunakan Metode Camel Periode 2010- 2012

0 0 10