Keterkaitan antara Struktur Berpikir dan Pemecahan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 32
gaya belajar dengan menjelaskan bahwa gaya kognitif perlu untuk dibedakan dari strategi belajar. “Suatu gaya adalah
karakteristik hampir tetap pada seorang individu, sadang strategi merupakan cara yang dapat digunakan untuk
mengatasi situasi dan tugas yang sulit.” Gaya kognitif tentang bagaimana pelajar memproses informasi, yaitu
bagaimana ia menganalisis, merasa, menalar tentang informasi yang diperoleh, sedang gaya belajar tentang
bagaimana pelajar menggunakanmemanfaatkan informasi.
Sementara itu, Ausburn mengatakan ”cognitive style historically has referred to a psychological dimension
representing consistencies in an individual’s manner of cognitive functioning, particularly with respect to acquiring
and processing information”.
37
Secara historis gaya kognitif telah menunjuk pada dimensi psikologis yang menyatakan
konsistensi cara individu dalam memfungsikan kognitifnya khususnya dalam pemerolehan dan pemrosesan informasi.
Aiken mendefinisikan gaya kognitif sebagai koleksi strategi atau pendekatan untuk menerima, mengingat, dan berpikir
yag cenderung digunakan individu untuk memahami lingkungannya.
Menurut Gagne yang dikutip Hamzah, gaya kognitif merupakan salah satu variabel kondisi belajar
yang menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam merancang pembelajaran. Pengetahuan tentang gaya
kognitif dibutuhkan untuk merancang atau memodifikasi materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, serta metode
pembelajaran. Diharapkan dengan adanya interaksi dari faktor gaya kognitif, tujuan, materi, serta metode
pembelajaran, hasil belajar siswa dapat dicapai semaksimal mungkin.
38
Keefe, mengemukakan bahwa gaya kognitif merupakan bagian dari gaya belajar, dan gaya belajar
berhubungan namun berbeda dengan kemampuan
37
Maria Kozhevnikov, “Cognitive Styles in the Context of Modern Psychology: Toward an Integrated Framework of Cognitive Style”, Psychological Bulletin of American
Psychological Association, 133: 3, 464.
38
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006, 185.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 33
intelektual. Terdapat perbedaan antara kemampuan ability dan gaya style. Kemampuan mengacu pada
isi kognisi yang menyatakan macam informasi apa yang telah diproses, dengan langkah bagaimana, dan dalam
bentuk apa. Sedangkan gaya lebih mengacu pada proses kognisi yang menyatakan bagaimana isi informasi tersebut
diproses.
39
Robbin juga mengungkapkan adanya perbedaan antara kemampuan ability dan gaya style.
Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.
Kemampuan mengacu pada ranah kognisi yang menyatakan informasi apa saja yang telah diproses, dengan langkah
bagaimana dan dalam bentuk apa informasi itu diproses, atau dapat dikatakan bahwa kemampuan kognitif mengacu
pada hal-hal yang orang mampu melakukannya. Sedangkan gaya style lebih mengacu pada proses kognisi yang
menyatakan bagaimana isi informasi itu diproses.
40
Dengan kata lain, gaya adalah cara seseorang menggunakan
kemampuannya. Di sisi lain, Ridding dan Cheema menyatakan bahwa
gaya kognitif merupakan dimensi bipolar holistik-analitik. Gaya kognitif berada dalam satu rentangan kontimum
dengan tiap ujungnya memiliki perbedaan ekstrim, yaitu satu ujung cenderung berpikir secara menyeluruh,
sedangkan ujung lainnya cenderung analitik. Meskipun demikian, gaya kognitif dapat berubah sesuai dengan
perkembangan kedewasaan serta pengaruh lingkungan.
41
Dari berbagai macam definisi dan pendapat para ahli, dalam tulisan ini peneliti menyimpulkan bahwa gaya
kognitif adalah karakteristik individu yang bertahan lama dan konsisten dalam mempersepsi, mengingat, berpikir, dan
menyelesaikan masalah. Namun, meskipun gaya kognitif cenderung konsisten dan bertahan lama, gaya kognitif dapat
39
Ibid, halaman 187.
40
Sandha Soemantri, Tesis: “Defragmenting Struktur Berpikir Siswa pada Masalah Geometri Bangun Ruang”, Malang: Universitas Negeri Malang, 2015, 18.
41
Ibid, halaman 18.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 34
berubah sesuai dengan perkembangan kedewasaan serta pengaruh lingkungan.