Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

98

2. Obyek penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah penerapan metode learning together untuk peningkatan aktivitas belajar dan pencapaian kompetensi pembuatan pola kemeja di SMK Negeri 1 Pandak.

D. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini dirancang dalam beberapa kegiatan meliputi, perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pencapaian kompetensi pembuatan pola dengan materi kemeja. Dalam penelitian ini menggunakan Model Kemmis dan Mc Taggart yang dikutip oleh Suharsimi:2008 yang terdiri dari siklus yang mempunyai 4 komponen tindakan yaitu perencanaan planning, pelaksanaan tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Adapun prosedur pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Perencanaan tindakan dilakukan oleh peneliti dan guru mata pelajaran yang bersangkutan. Sebelum tindakan dilakukan peneliti melakukan observasi tidak terstruktur untuk melakukan pengamatan terhadap kondisi awal sebelum tindakan. Pengamatan dilakukan terhadap proses pembelajaran yang berlangsung, model dan metode pembelajaran yang digunakan, aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran, dan pencapaian kompetensi pembuatan pola. Selain observasi tidak 99 terstruktur peneliti juga melakukan wawancara kepada guru dan siswa untuk melengkapi hasil pengamatan sebelum tindakan. Setelah melakukan pengamatan dan wawancara, sehingga mengetahui kondisi awal sebelum tindakan, maka guru dan peneliti sepakat melakukan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan metode learning together untuk peningkatkan aktivitas belajar siswa dan pencapaian kompetensi pembuatan pola pada materi berikutnya yaitu pembuatan pola kemeja pria. Adapun perencanaan tindakan kelasnya adalah sebagai berikut: a. Peneliti berkolaborasi dengan guru merencanakan tindakan pada materi pembelajaran berikutnya yaitu membuat pola kemeja pria. Pembelajaran akan berlangsung dengan menerapkan metode learning together. b. Peneliti menyiapkan panduan penerapan metode learning together. Panduan ini berfungsi sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode learning together. Panduan penerapan metode learning together dapat dilihat pada lampiran 1, halaman 202. c. Peneliti menyiapkan silabus. Silabus disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari guru yang bersangkutan, dan dosen ahli metode pembelajaran, juga dosen ahli materi pembuatan pola. Silabus dapat dilihat pada lampiran 1, halaman 215. 100 d. Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari guru yang bersangkutan, dan dosen ahli metode pembelajaran, juga dosen ahli materi pembuatan pola. RPP dapat dilihat pada lampiran 1, halaman 219. e. Peneliti menyiapkan media pembelajaran, yaitu media jobsheet untuk siswa yang berisi tentang materi dan langkah dalam pembuatan pola kemeja pria. Jobsheet dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 225. f. Peneliti menyiapkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode learning together. Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 237. g. Peneliti menyiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa, lembar observasi digunakan untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 243. h. Peneliti menyiapkan soal post test berupa multiple choice pilihan ganda dengan materi pembuatan pola kemeja. Post test ini digunakan untuk mengukur kompetensi siswa ranah belajar kognitif. Soal post test dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 247. 101 i. Peneliti menyiapkan lembar penilaian unjuk kerja siswa untuk mengukur kompetensi siswa ranah belajar psikomotorik. Lembar penilaian unjuk kerja berisi beberapa aspek penilaian yang sesuai dengan praktik pembuatan pola kemeja. Lembar penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 252. j. Peneliti menyiapkan lembar penilaian afektif, penilaian afektif mengunakan lembar observasi, digunakan untuk mengukur kompetensi siswa ranah belajar afektif. Lembar penilaian afektif pada lampiran 1 halaman 260. k. Peneliti menyiapkan tugas individu dan tugas diskusi kelompok. Pada lampiran 1 halaman 262. l. Peneliti menyiapkan sertifikat sebagai reward atau pengahargaan untuk siswa dengan 3 kelompok terbaik. Pada lampiran 3 halaman 319. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini semua rencana yang telah dibuat dilaksanakan. Seluruh tindakan dilakukan oleh guru yang bersangkutan sebagai kolaborator peneliti. Tindakan yang dilakukan adalah kegiatan belajar mengajar pembuatan pola kemeja pria dengan menerapkan metode pembelajaran learning together. Adapun implementasinya adalah sebagai berikut : a. Pendahuluan 1 Pembelajaran dibuka dengan salam. 102 2 Presensi kehadiran siswa. 3 Pemberian apersepsi yaitu penyampaian tujuan pembelajaran yang bertujuan untuk memotivasi siswa. 4 Penyampaian informasi, metode pembelajaran yang digunakan, yaitu metode learning together. b. Pelaksanaan 1 Sintak 1: Penyampaian materi pembuatan pola kemeja pria. 2 Sintak 2 : Siswa membentuk kelompok secara heterogen, guru membagi kelompok berdasarkan nilai pembuatan pola sebelum tindakan, dari situ diketahui siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Dalam satu kelompok terdapat siswa dengan kemampuan yang berbeda – beda, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. 3 Sintak 3: Pemberian tugas pembuatan pola kemeja pria. 4 Penyampaian tugas diskusi. 5 Siswa mengerjakan tugas dan saling membantu teman satu kelompok yang mengalami kesulitan mengadopsi unsur Interdepedence Positif. 6 Siswa saling mengecek tugas teman satu kelompoknya untuk memastikan bahwa semua anggota kelompoknya membuat pola dengan benar mengadopsi unsur Akuntabilitas Individu. 7 Siswa berdiskusi kelompok dengan komunikasi yang baik, mengadopsi unsur interaksi sosial 103 8 Diskusi kelompok berjalan kondusif tanpa menimbulkan kegaduhan ataupun mengganggu kelompok lain mengadopsi unsur Keterampilan Sosial. 9 Pemberian bimbingan pada kelompok belajar yang mengalami kesulitan pembuatan pola oleh guru yang bersangkutan mengadopsi unsur Pemrosesan Kelompok. 10 Siswa mengumpulkan tugas pembuatan pola kemeja . 11 Pemberian post test. 12 Sintak 4 : Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok. c. Penutup 1 Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil presentasi dan pembelajaran pembuatan pola kemeja. 2 Sintak 5 : Pemberian penghargaan atau reward kepada tiga kelompok yang memperoleh nilai terbaik. 3 Kegiatan pembelajaran ditutup dengan salam. 3. Pengamatan Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Aspek aktivitas siswa meliputi aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas mendengar, aktivitas menulis, aktivitas menggambar, aktivitas emosional. Pengamatan juga dilakukan pada pencapaian kompetensi pembuatan pola kemeja pria meliputi ranah belajar kognitif, psikomotorik, dan afektif. Pengamatan dilakukan dengan lembar observasi aktivitas belajar, lembar observasi pelaksanaan 104 pembelajaran, pos test, penilaian unjuk kerja, lembar observasi penilaian afektif dan catatan lapangan. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tigkat aktivitas belajar siswa. Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran pembuatan pola kemeja dengan menerapkan metode learning together. Post test digunakan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi siswa ranah belajar kognitif. Penilaian unjuk kerja digunakan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi siswa ranah belajar psikomotorik. Lembar observasi penilaian afektif digunakan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi siswa ranah belajar afektif. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat semua kegiatan yang diamati oleh peneliti. 4. Refleksi Pada tahap ini refleksi dilakukan oleh guru berkolaborasi dengan peneliti. Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan- kekurangan maupun kelebihan-kelebihan yang terjadi selama proses pembelajaran. Peneliti dan guru mendiskusikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran pembuatan pola kemeja, aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran pembuatan pola, dan ketercapaian kompetensi pembuatan pola kemeja. Jika pembelajaran belum berlangsung dengan baik, aktivitas belajar siswa masih rendah, dan pencapaian kompetensi siswa belum memenuhi kriteria maka peneliti dan guru sepakat melakukan tindakan selanjutnya pada siklus ke dua. 105

E. Metode Pengumpulan Data