PENERAPAN HASIL BELAJAR “MEMBUAT POLA KEMEJA DI ATAS KAIN” PADA PEMBUATAN POLA KEMEJA KONFEKSI DALAM PRAKTEK KERJA LAPANGAN.

(1)

PENERAPAN HASIL BELAJAR “MEMBUAT POLA KEMEJA DI ATAS

KAIN” PADA PEMBUATAN POLA KEMEJA KONFEKSI DALAM PRAKTEK

KERJA LAPANGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Tata Busana

Oleh SRI WAHYUNI

0902730

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Kemeja Konfeksi Dalam Praktek Kerja

Lapangan

Oleh Sri Wahyuni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Sri Wahyuni 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SRI WAHYUNI

PENERAPAN HASIL BELAJAR “MEMBUAT POLA KEMEJA DI ATAS

KAIN” PADA PEMBUATAN POLA KEMEJA KONFEKSI DALAM PRAKTEK

KERJA LAPANGAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I

Prof. Dr. Arifah A.Riyanto, M.Pd 19460829 197501 2 001

Pembimbing II

Dra. Hj. Astuti, M.Pd 19601205 198703 2 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001


(4)

(5)

i

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR GRAFIK ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN .... 7

A. Hasil Belajar Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain ... 7

1. Tinjauan Mata Pelajaran Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain ... 7

2. Hasil Belajar Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya ... 42

B. Pembuatan Pola Kemeja Konfeksi Dalam Praktek Kerja Lapangan 45 1. Usaha Konfeksi ... 45

2. Pembuatan Pola Kemeja Konfeksi ... 46

3. Praktek Kerja Lapangan ... 47

C. Pertanyaan Penelitian ... 50

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 51

A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian ... 51

B. Metode Penelitian... 52

C. Definisi Operasional... 52

D. Instrument Penelitian ... 54

E. Proses Pengembangan Instrument ... 54

F. Teknik Pengumpulan Data ... 54

G. Analisis Data ... 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 57

A. Pengolahan Data Hasil Belajar... 57

B. Pembahasan Data ... 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 113

A. Kesimpulan ... 113

B. Saran ... 114

DAFTAR PUSTAKA ... 116 LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ukuran Standar Kemeja Pria Dewasa ... 9


(7)

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Alat yang digunakan pada pembuatan pola kemeja di atas kain ... 10

2.2 Model-model kemeja ... 13

2.3 Macam-macam model kerah kemeja ... 14

2.4 Macam-macam model lengan kemeja ... 15

2.5 Macam-macam model saku... 16

2.6 Macam-macam model manset ... 17

2.7 Macam-macam model Belahan manset ... 18

2.8 Macam-macam model belahan muka ... 19

2.9 Macam-macam model keliman kemeja ... 20

2.10 Macam-macam model yoke ... 21

2.11 Macam-macam model lipatan kemeja ... 21

2.12 Tanda-tanda pola ... 23

2.13 Kemeja lengan pendek ... 25

2.14 Contoh Pembuatan Pola Kemeja Di Atas Kain lebar kain 150 cm 27

2.15 Contoh Pembuatan Pola Kemeja Di Atas Kain lebar kain 115 cm 29

2.16 Contoh Pembuatan Pola Kemeja Di Atas Kain lebar kain 90 cm 29

2.17 Kemeja lengan panjang bermanset... 30

2.18 Contoh Pembuatan Pola Kemeja Lengan Panjang Di Atas Kain lebar kain 150cm ... 31

2.19 Contoh Pembuatan Pola Kemeja Lengan Panjang Di Atas Kain lebar kain 115cm ... 33

2.20 Contoh Pembuatan Pola Kemeja Lengan Panjang Di Atas Kain lebar kain 90cm ... 33

2.21 Kemeja motif kotak-kotak... 34

2.22 Contoh Pembuatan Pola Kemeja Corak Kotak-Kotak Di Atas Kain lebar kain 150cm ... 35

2.23 Kemeja Lengan Pendek Dengan Kerah Shiler ... 36

2.24 Contoh Pembuatan Pola Kemeja Pendek Dengan Kerah Shiler Di Atas Kain lebar kain 150cm ... 38

2.25 Kemeja Lengan Panjang Bermanset ... 39

2.26 Contoh Pembuatan Pola Kemeja Lengan Panjang Bermanset Di Atas Kain lebar kain 150cm ... 41


(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Data penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain ditinjau dari kompetensi dasar dalam menentukan ukuran pada

pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan ... 106 4.2 Data penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain

ditinjau dari kompetensi mempersiapkan dan menggunakan alat untuk

membuat pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan ... 108 4.3 Data penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain

pada pembuatan pola kemeja konfeksi ditinjau dari membuat pola di atas kain dengan efisien sesuai dengan tanda pola dan teknik yang digunakan pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Sekolah menengah kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah yang diselenggarkan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional.

SMK Pariwisata Negeri 3 Bandar Lampung merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang menghasilkan tenaga kerja terampil tingkat menengah dalam lingkup Direktorat Menengah Kejuruan. SMK Pariwisata Negeri 3 Bandar Lampung memiliki beberapa keahlian, yaitu program Perhotelan, Unit Jasa Pariwisata, Tata Boga, Tata Busana dan Tata Kecantikan.

Program Keahlian Tata Busana memiliki tujuan membekali peserta didik dengan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam pembuatan busana dan mengelola usaha di bidang busana seperti yang tercantum dalam kurikulum SMK (2004 : 1) yaitu :

Secara khusus tujuan program Keahlian Tata Busana adalah membekali peserta didik dengan ketrampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten : 1. Mengukur, membuat pola menjahit dan menyelesaikan busana

2. Memilih bahan tekstil dan bahan pembantu secara tepat 3. Menggambar macam-macam busana sesuai kesempatan 4. Menghias busana sesuai desain

5. Mengelola usaha di bidang busana

Realisasi dari tujuan di atas, maka program keahlian tata busana SMK Negeri 3 Bandar Lampung pada saat ini membekali peserta didik dengan sejumlah mata pelajaran yang meliputi kelompok mata pelajaran normatif, adaptif dan produktif. Salah satu mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran produktif adalah mata pelajaran membuat pola busana di atas kain yang diberikan pada semester IV.

Standar kompetensi membuat pola busana di atas kain dilaksanakan pada tingkat XI semester IV, disajikan dalam bentuk teori 30 % tentang pengenalan dan pengantar pembuatan pola busana di atas kain, dan 70% berupa praktek


(10)

pembuatan pola busana di atas kain. Kompetensi dasar membuat pola busana di atas kain, sebagaimana tercantum dalam silabus kompetensi keahlian tata busana SMK Negeri 3 Bandar Lampung (2009:43) yaitu :

a. Menentukan ukuran badan sipemakai

b. Mempersiapkan dan menggunakan alat untuk membuat pola di atas kain c. Membuat pola di atas kain dengan efisien sesuai dengan teknik yang

digunakan

d. Memeriksa bagian pola sesuai dengan ukuran sipemakai dan komponen pola yang disiapkan untuk digunting.

Tujuan yang diharapkan dari standar kompetensi membuat pola busana di atas kain yaitu peserta didik memiliki kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam membuat pola busana di atas kain.

Mata pelajaran membuat pola busana di atas kain secara garis besar membahas tentang teknik pembuatan pola busana kemeja pria dan blus wanita. Membuat pola kemeja pria di atas kain menjadi salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik sebagai bekal untuk praktek kerja lapangan di konfeksi..

Materi yang diajarkan pada pembuatan pola kemeja di atas kain meliputi cara menentukan ukuran badan, alat untuk membuat pola kemeja pria di atas kain, dan teknik membuat pola kemeja pria di atas kain yang dikerjakan sesuai dengan prosedur yang berlaku di konfeksi. Pembuatan pola kemeja di atas kain mempunyai kelebihan yaitu proses pengerjaannya lebih efektif, sistem pembuatannya lebih mudah, waktu yang diperlukan lebih singkat, tenaga yang diperlukan lebih hemat, dan menggunakan ukuran standar.

Peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran membuat pola kemeja pria di atas kain dengan sungguh-sungguh, akan mendapatkan nilai positif berupa perubahan tingkah laku yang disebut hasil belajar. Hasil belajar adalah susunan kecakapan yang dapat dicapai peserta didik setelah melalui proses belajar dalam kurun waktu tertentu, yang di ikuti oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa yang mengalaminya. Perubahan tingkah laku mencangkup tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor, seperti yang diungkapkan oleh Nana Sudjana (2009:22), yaitu :


(11)

3

Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku peserta didik setelah melalui proses belajar mengajar. Perubahan sebagai hasil belajar ditunjukan dalam bentuk seperti pengetahuannya, pemahamannya, sikapnya, tingkah lakunya, ketrampilannya, kecakapannya, dan kemampuan daya reaksinya, daya penerimanya, dan aspek lain yang pada pada individu.

Hasil belajar dari mata pelajaran membuat pola kemeja di atas kain yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik dalam kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor yaitu kemampuan kognitif antara lain mengetahui dan memahami untuk menentukan ukuran badan, dalam kemampuan afektif dapat berupa sikap yang tepat dalam menggunakan alat pada pembuatan pola kemeja pria di atas kain, sedangkan kemampuan psikomotor berasal di dalamnya kemampuan dalam teknik membuat pola kemeja pria di atas kain yang dikerjakan sesuai dengan prosedur yang berlaku di konfeksi.

Hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain diharapkan dapat diterapkan oleh peserta didik pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan. Praktek kerja lapangan merupakan suatu program sekolah yang wajib dilaksanakan oleh semua peserta didik SMK, untuk mengaplikasikan materi-materi yang diajarkan di sekolah ke dunia nyata yaitu dunia industri yang secara langsung akan terjun bekerja di lapangan.

Praktek kerja lapangan yang diprogramkan oleh SMK Pariwisata Negeri 3 Bandar Lampung dilaksanakan di dalam dan di luar sekolah. Fokus dari penelitian ini adalah praktek kerja lapangan yang dilaksanakan di dalam sekolah, difokuskan untuk memproduksi kemeja pria dengan sistem konfeksi, untuk memenuhi keperluan seragam sekolah bagi siswa baru yang diterima di SMK Pariwisata Negeri 3 Bandar lampung.

Peserta didik yang melaksanakan praktek kerja lapangan di dalam sekolah harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menentukan ukuran badan, menggunakan alat untuk pembuatan pola kemeja pria di atas kain, membuat pola kemeja pria di atas kain dan menjahit kemeja dengan sistem konfeksi. Sistem kerja dalam pembuatan suatu produk di konfeksi bisa dilakukan secara borongan atau dengan sistem ban berjalan, yaitu pengerjaan suatu produk yang dilakukan per-bagian oleh setiap orang pekerja.


(12)

Uraian tersebut menjadi titik tolak penulis dalam melakukan penelitian mengenai Penerapan Hasil Belajar “Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain” Pada Pembuatan Pola Kemeja Konfeksi dalam Praktek Kerja Lapangan.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi masalah perlu ditentukan terlebih dahulu untuk memudahkan dan mengetahui masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain dari kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor yang meliputi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dalam menentukan ukuran badan pria, dan alat untuk pembuatan pola kemeja pria di atas kain, serta teknik membuat pola kemeja pria di atas kain yang dapat diterapkan pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan.

b. Pembuatan pola kemeja konfeksi di atas kain pengerjaannya memerlukan kecermatan dan ketelitian, serta menggunakan ukuran standar.

c. Praktek kerja lapangan adalah pelatihan yang dilakukan di luar kelas sebagai penerapan dan perbandingan antara pekerjaan nyata yang ada di dunia industri dengan teori yang telah didapat di dalam kelas.

Setelah mengidentifikasi permasalahan seperti yang di uraikan di atas, maka diperlukan perumusan masalah sebagai langkah awal untuk memperjelas ruang lingkup penelitian dan bagian pokok dari kegiatan penelitian. Sugiono

(2006:39) menyatakan bahwa “Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan

yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.

Rumusan Masalah yang dimaksud adalah bagaimana penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan?


(13)

5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang :

1. Penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain ditinjau dari kompetensi dasar dalam menentukan ukuran badan dalam praktek kerja lapangan.

2. Penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain ditinjau dari kompetensi dasar mempersiapkan dan menggunakan alat untuk membuat pola di atas kain dalam praktek kerja lapangan.

3. Penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain ditinjau dari kompetensi dasar membuat pola kemeja di atas kain pada pembuatan kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan.

Penerapan hasil belajar pembuatan pola kemeja di atas kain dari kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang meliputi menentukan ukuran badan, alat untuk membuat pola kemeja pria di atas kain, dan teknik membuat pola kemeja pria di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik secara teoritis dan praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini antara lain:

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk mengembangkan ilmu dan memperkaya kepustakaan ilmiah serta sebagai evaluasi dalam perbaikan dan penambahan materi mengenai pembuatan pola kemeja di atas kain yang akan diajarkan pada tahun berikutnya.

2. Secara praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bahwa manfaat hasi belajar membuat pola kemeja di atas kain dapat dijadikan bekal dan dapat menumbuhkan kesiapan peserta didik untuk mengikuti praktek kerja


(14)

lapangan sehingga peserta didik memiliki kompetensi kerja yang produktif dalam membuat pola kemeja.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi ini terdiri dari lima bab yaitu : Bab I Pendahuluan, mencangkup Latar Belakang Penelitian, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat / Signifikasi Penelitian dan Struktur Organisasi. Bab II Kajian pustaka mengenai Tinjauan Pembelajaran pembuatan pola kemeja dengan teknik di atas kain, Hasil Belajar pembuatan pola kemeja dengan teknik di atas kain, Hasil Belajar pembuatan pola kemeja dengan teknik di atas kain dalam pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan. Bab III Metode Penelitian mencangkup Lokasi, dan Sampel, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrument Penelitian, Proses Pengembangan Instrument, Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan serta, Bab V Kesimpulan dan Saran.


(15)

51 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian ini bertempat di SMK N 3 Bandar Lampung, jl.Cut Mutia No.21 Teluk Betung Bandar Lampung, Lampung. Lokasi ini dipilih dengan tujuan agar memudahkan peneliti mengumpulkan responden secara langsung dan bersama-sama dikarenakan peneliti alumni di SMK tersebut, dengan harapan akan memudahkan melakukan penelitian.

2. Populasi

Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya, agar data dan informasi tersebut digunakan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis. Sugiono (2009:117) memberikan pengertian bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri objek atau subjek yang menjadi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diterik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMK N 3 Bandar Lampung tingkat XI tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 76 orang peserta didik dan telah mengikuti pelajaran pembuatan pola busana di atas kain.

3. Sampel Penelitian

Sampel penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sampel yang ditentukan dengan tujuan tertentu, yaitu sampel purposif berjumlah 30 orang yang melaksanakan praktek kerja lapangan di dalam sekolah, sesuai dengan pendapat Winarno Surakhmad (2004:101), bahwa : “Sampel purposif, yakni yang ditarik dengan sengaja (non random) karena alasan-alasan diketahuinya sifat-sifat sampel itu.


(16)

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran pemecahan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Metode tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2001: 44) bahwa penelitian deskriptif yaitu “Penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data”.

Ciri-ciri metode deskriptif menurut Winarno Surakhmad (2004:140) adalah sebagai berikut:

1. Memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masa-masa yang actual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa karena itu metode ini disebut deskriptif analitik.

Metode deskriptif analitik dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban atas masalah yang ada pada masa sekarang dengan menggunakan, menyusun, menjelaskan dan menganalisis data tentang penerapan hasil belajar pembuatan pola kemeja di atas kain pada pembuatan produk konfeksi dalam praktek kerja lapangan peserta didik tingkat XI tahun ajaran 2010/2011 program keahlian tata busana SMK N 3 Bandar Lampung.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan dalam penelitian sebagai upaya untuk menghindari salah pengertian tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian, khususnya istilah yang ada pada judul skripsi ini. Istilah-istilah tersebut sebagai berikut :

1. Penerapan Hasil Belajar Membuat Pola Kemeja Pria di Atas Kain

a. Penerapan adalah “ Kemampuan menggunakan atau menfasirkan suatu bahan yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru yang kongkrit seperti menerapkan suatu dalil, metode, konsep, prinsip dan teori”. ( Muhammad Ali 1984:43) b. Hasil belajar adalah “ Kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah


(17)

53

mencangkup perubahan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor yang dimiliki oleh peserta didik setelah mereka mengalami proses belajar”. (Nana Sudjana, 2010 : 22)

c. Membuat pola kemeja pria di atas kain merupakan salah satu mata pelajaran yang dirancang secara terstruktur dalam kurikulum SMK 2004 dan termasuk kelompok pembelajaran yang mempelajari persiapan pembuatan pola busana di atas kain dan membuat pola kemeja di atas kain. (Kurikulum SMK : 2009 : 43).

Pengertian penerapan hasil belajar dalam penelitian ini mengacu pada pengertian hasil belajar yang dikemukakan di atas yaitu kemampuan peserta didik pada bidang kognitif, afektif dan psikomotor dalam menerapkan mata pelajaran membuat pola kemeja di atas kain.

2. Pembuatan Pola Kemeja konfeksi Dalam Praktek Kerja Lapangan

a. Pembuatan berasal dari kata buat yang berarti “Cara atau proses yang menghasilkan suatu benda”. (W.J.S Poerdarminta, 1997:636)

b. Pola adalah “Potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat pakaian”. Porrie Muliawan (1990:2)

c. Kemeja adalah “ Busana bagian atas untuk pria dengan kerah board berlengan panjang dengan manset dan ada pula dengan kerah sport berlengan pendek disebut sporthem”. Arifah A Riyanto (2003:16)

d. Konfeksi adalah “ Kegiatan usaha bidang busana sebagai usaha kelompok… berkiprah pada bidang produksi busana, baik pelayanan pembuatan busana atau busana jadi yang akan disebarkan ke pangsa pasar yang relevan”. (Arifah A Riyanto, 2003:275-276)

e. Praktek kerja lapangan adalah “ Bekerja di luar kelas pada suatu instansi yang sedang beroprasi, sebagai upaya bagian penerapan dan perbandingan antara pekerjaan yang nyata dengan teori-teori yang di dapat ketika di dalam kelas sebagai bagian dari kurikulum yang diwajibkan untuk setiap siswa”. (Rachmawati, 2008:114)

Pengertian pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pengertian di atas yaitu proses


(18)

pembuatan pola kemeja pria dengan sistem konfeksi yang wajib dikerjakan secara nyata dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan yang meliputi pembuatan pola kemeja pria.

D. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah suatu kegitan pengukuran data, oleh karena itu diperlukan alat ukur yang baik untuk membantu proses penelitian sehingga proses penelitian menjadi lebih mudah dan terukur. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Riduwan (2004:37) “ Instrumen adalah alat bantu yang dipilih oleh peneliti dalan kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket dalam penelitian ini memuat indikator yang berkaitan dengan “ Membuat pola kemeja di atas kain” mulai dari alat pembuatan pola, ukuran standar yang digunakan, tanda-tanda pola, dan teknik pembuatan pola kemeja di atas kain. Instrumen selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran bersama kisi-kisi instrumen.

E. Proses pengembangan instrument

Proses pengembangan instrument yang baik meliputi pengkajian masalah-masalah yang sedang diteliti, membuat kisi-kisi instrument, pembuatan butir angket penelitian, mengadakan revisi terhadap angket penelitian yang kurang baik, dan penyebaran instrument kepada responden.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses penerapan metode penelitian pada masalah yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan data diperlukan untuk mendapatkan data yang benar-benar valid, lengkap dan objektif. Alat pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah angket.


(19)

55

“Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna” (Riduwan, 2009:71). Angket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan untuk memperoleh data tentang penerapan hasil belajar “ membuat pola kemeja di atas kain”, pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan, yang diberikan pada 30 peserta didik program keahlian tata busana tingkat XI SMK N 3 Bandar Lampung.

G. Analisis data

Analisis data dilakukan sesuai dengan pendekatan penelitian yang digunakan. Mengolah data adalah usaha yang kongkrit untuk membuat data itu “berbicara”, karena besarnya jumlah dan tingginya nilai data yang terkumpul apabila data tidak disusun secara sistematis yang benar data tersebut tidak dapat akurat. Teknik pengolahan data dalam penelitian yang dilakukan dengan langkah-langkah yang penulis lakukan dalam pengolahan data ini sebagai berikut :

1. Mengolah data angket

Angket yang di isi dengan lengkap oleh responden pada tiap item sesuai dengan pedoman jawaban, dan tes tindakan yang dikerjakan sesuai dengan job seet yang telah diberikan lalu angket dan tes tindakan dikumpulkan kembali. 2. Tabulasi data

Tabulasi data bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai frekuensi tiap item option dalam tiap item sehingga terlihat jelas tiap setiap frekuensi jawaban responden (n), kedua responden dapat menjawab lebih dari satu jawaban dalam kriteria kedua ini menunjukan jumlah frekuensi jawaban yang bervariasi. 3. Prosentase data

Prosentasi data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan pada responden, karena jumlah jawaban respond tiap item berbeda. Rumus yang digunakan untuk mencari persentase mengutip pendapat dari Anas Sudjiono, (2003:43) :


(20)

p = x 100%

Keterangan :

p = Angka presentase

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya n = jumlah frekuensi/banyaknya individu 100% = bilangan tetap

Kemudian data ditafsirkan setelah depresentasikan dengan menggunakan kriteria berdasarkan batasan-batasan yaitu :

100% : Seluruhnya 76%-99% : Sebagian besar

51%-75% : Lebih dari setengahnya 50 % : Setengahnya

26%-49% : Kurang dari setengahnya 25%-1% : Sebagian kecil

0% : Tidak seorang pun f


(21)

57

1) Uji Normalitas

Uji normalitas distribusi skor dilakukan sebagai syarat analisis korelasi, yakni untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau penentuan mempunyai penyebaran yang normal dengan menggunakan chi kuadrat.

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagi berikut :

a) Menentukan rentang skor (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil R = skor maksimum - skor minimum

b) Menentukan banyaknya kelas (Bk) interval dengan menggunakan aturan sturgess

BK = 1+3,3 log n

Keterangan

Bk = banyaknya kelas n = jumlah responden

c) Menggunakan panjang interval (P) P =

Suprian A S, 2007:9

R BK


(22)

Keterangan

P = panjang kelas

R = rentang skor tertinggi – skor terendah Bk = banyaknya kelas

d) Membuat tabel distribusi frekuensi variabel X dan variabel Y e) Menghitung Mean (M) skor

X =

Keterangan

X = Nilai rata-rata

fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x xi = tanda kelas interval

f) Membuat table distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam uji Chi kuadrat, yaitu :

(1) Menentukan batas kelas interval

(2) Menentukan angka baku (Z) dengan rumus : Z =

Keterangan :

X : Batas kelas interval X : Mean

S : Simpangan baku

(3) Menentukan batas luas tiap kelas interval (L), dengan rumus : L = Z tabel (1)– Z tabel (2)

(4) Menentukan frekuensi yang diharapkan (Ei) dengan cara mengalikan luas

kelas interval (L) dengan jumlah responden (n)

∑fixi

∑fi

Nana Sudjana, 2001: 109

Nana Sudjana, 2001: 68 X - X


(23)

59

Ei = L x n

(5) Menghitung besarnya distribusi Chi kuadrat dengan rumus :

χ2= ∑

Keterangan χ 2

= Chi kuadrat

fo = data frekuensi yang diperoleh dari sampel (hasil observasi / kuesioner)

fh = frekuensi yang diperoleh / diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dari frekuensi yang diharapkan dalam populasi

Kriteria pengujian normalitas adalah data berdistribusi normal jika χ2 hitung < χ 2 tabel dengan derajat kebebasan (dk = d-3) pada taraf nyata α = 0,05 begitu juga sebaliknya data berdistribusi tidak normal jika χ2 hitung < χ 2 tabel

2) Uji Linieritas Regresi

Uji linieritas regresi, untuk mengetahui apakah data tersebar disekitar garis linier atau tidak. Pengujian linieritas regresi menggunakan rumus fisher (F), dengan langkah sebagai berikut:

a) Mencari harga persamaan regresi variable X dan Y melalui persamaan regresi linier sederhana : Ỳ= a + bX, dimana harga a dan b diperoleh dari :

a =

b =

b) Uji linier dan keberartian regresi, dengan rumus: (fo – fh)

fh

Margono, 2004 : 222 (∑Y)(∑X2) - (∑X)(∑XY)

n(∑X2) - (∑X)2

(∑YX) - (∑X)(∑XY)

n(∑X2) - (∑X)2


(24)

(1) Menghitung jumlah kuadrat regresi JK (a) =

(2) Menghitung jumlahkuadrat regresi b terhadap a

JK (b/a) = b

[

XY-

]

(3) Menghitung jumlah kuadrat residu JK res =∑ Y2– JK (a) – JK (b/a)

(4) Menghitung kuadrat kekeliruan

JK (kk) = JK (E) =

[

Y 2 -

]

(5) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok JK(TC) = JK (res) – JK (kk)

(6) Menghitung derajat kebebasan kekeliruan db(kk) = dkJK (E) =n - k

(7) Menghitung derajat kebebasan ketidakcocokan db(TC) = dkJK (TC) = k - 2

(8) Menghitung rata-rata kuadrat kekeliruan Rjk (kk) = SE2 =

(9) Menghitung rata-rata kuadrat tuna cocok Rjk (TC) = STC2 =

(10)Menghitung nilai ketidakcocokan (∑Y)2

n

(∑X)(∑Y) n

(∑Y) 2 n

JK (kk) n - K

JK (TC) K-2

Margono, 2004 : 224

Margono, 2004 : 224

Margono, 2004 : 224

Sudjana, 2005 : 331


(25)

61

F(TC) = Rjk (TC) : Rjk (kk)

(11)Menentukan derajat kebebasan regresi b terhadap a (12)Menentukan derajat kebebasab residu

Db(r) = n - 2

(13)Menentukan RJKL (b/a) = Jk b/a

(14)Menentukan jumlah rata-rata kuadrat residu Rjk (r) = s2res = JK(res) : db(r)

(15)Mencari korelasi dengan menghitung F table dan F hitung F hitung = Rjk (TC) : Rjk (kk) dan F hitung =

(16)Perolehan hasil penelitian regresi linieritas diuji dengan menggunakan uji fisher, dengan maksud untuk mengetahui kelas keberartian perolehan persamaan linieritas regresi.

F=

Kriteria pengujian : jika F hitung < F tabel, maka linieritas data signifikansi pada taraf kepercayaan 95 %

3) Uji hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara mencari koefisien korelasi antara dua variable, dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson, sebagai berikut :

r

=

Rjk (ba) Rjk (r)

s2(TC)

s2(E)

√{n∑X2-(∑X) 2}{ n∑Y2-(∑Y) 2}

Nana Sudjana, 2010:144


(26)

Keterangan :

r = koefisien korelasi ∑X = jumlah skor item ∑Y = jumlah skor total n = jumlah responden

Jika data tidak berdistribusi normal, maka pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus Rank Spearman sebagai berikut :

r

ho =

Keterangan :

∑D2 = jumlah beda ranking antara variable X dan variable Y n = jumlah responden

Kriteria penafsiran koefisien korelasi menurut J.P Guilford (riduwan, 2004:138), sebagai berikut:

0,80 ≤ rxy≤ 1,00 : sangat tinggi 0,60 ≤ rxy≤ 0,80 : tinggi

0,40 ≤ rxy≤ 0,60 : cukup 0,20 ≤ rxy≤ 0,40 : rendah 0,00 ≤ rxy≤ 0,20 : sangat rendah

Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan menggunakan uji t untuk menentukan taraf signifikansinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

t = r

Keterangan :

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung n = Jumlah responden

n (n2 – 1)

Margono, 2004 : 208

1 – 6 ∑D2

√ n-2


(27)

63

Kriteria pengujian : instrument penelitian dikatakan valid bila t hitung > t tabel dengan derajat kebebasan dk = n-2, pada taraf kepercayaan 95 %

4) Perhitungan koefisien determinasi

Perhitungan koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya hubungan variable X dan variable Y. rumus koefisien menurut nana sudjana (1992 : 253), sebagai berikut :

KD = r2 x 100% Keterangan :

KD = koefisien determinasi yang dicari r2 = kuadrat koefisiensi korelasi

Kriteria penafsiran indeks koefisien determinasi, yakni : 80,00 ≤ KD ≤ 100,00 % : Sangat Besar

60,00 ≤ KD ≤ 80,00 % : Besar 40,00 ≤ KD ≤ 60,00 % : Cukup 20,00 ≤ KD ≤ 40,00 % : Kecil

00,00 ≤ KD ≤ 20,00 % : Sangat Kecil


(28)

Kesimpulan dan saran dalam penelitian ini disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang “ Penerapan hasil belajar “membuat pola kemeja di atas kain” pada pembuatan pola kemeja konfeksi pada praktek kerja lapangan pada peserta didik program keahlian tata busana SMK N 3 Bandar Lampung.

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian dibuat berdasarkan pada tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Penerapan Hasil Belajar Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain Ditinjau Dari Kompetensi Dasar Dalam Menentukan Ukuran Badan

Penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan ditinjau dari kompetensi dasar menentukan ukuran badan pada umumnya lebih dari setengahnya responden dapat menerapkan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain dalam pembuatan pola kemeja konfeksi dengan menerapkan ukuran medium(M) dengan lingkar badan 92-96 cm dan ukuran untuk membuat pola kemeja di atas kain, yang dipengaruhi oleh alasan peserta didik memilih SMK program keahlian tata busana lebih dari setengahnya ingin mendapatkan pengetahuan dibidang busana, sementara yang tertarik ingin membuka usaha di bidang busana kurang dari setengahnya, sehingga untuk memperluas wawasan pengetahuan dalam pembuatan pola kemeja di atas kain peserta didik mencari sumber pengetahuan dari internet.


(29)

113

2. Penerapan Hasil Belajar Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain Ditinjau Dari Kompetensi Dasar Mempersiapkan Dan Menggunakan Alat Untuk Membuat Pola Di Atas Kain

Penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi praktek kerja lapangan dari kompetensi dasar mempersiapkan dan menggunakan alat untuk membuat pola di atas kain pada umunya lebih dari setengahnya peserta didik dapat menerapkan fungsi pengetahuan alat untuk membuat pola kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi dengan baik dan benar, yang dipengaruhi oleh intelegensi yang dimiliki peserta didik.

3. Penerapan Hasil Belajar Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain Ditinjau Dari Membuat Pola Di Atas Kain Sesuai Dengan Tanda Pola Dan Teknik Yang Digunakan Pada Pembuatan Pola Kemeja Konfeksi Dalam Praktek Kerja Lapangan.

Penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan ditinjau dari membuat pola di atas kain sesuai dengan tanda pola dan teknik yang digunakan pada pembuatan pola kemeja di atas kain, umumnya sebagian besar peserta didik sudah mampu menerapkan pembuatan pola kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi sesuai dengan langkah-langkah pembuatan pola di atas kain dalam praktek kerja lapangan, yang diperoleh dengan cara belajar dan berlatih dengan terus menerus dan berulang-ulang sehingga dapat memanfaatkan hasil belajar yang optimal sesuai dengan hasil yang diharapakan.

B. Saran

Saran penulis yang diajukan berikut ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan pertimbangan untuk dijadikan masukan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

1. Peserta didik

Hasil penelitian mengenai penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek


(30)

dapat menerapkannya ditinjau dari kompetensi menentukan ukuran badan, mempersiapkan dan menggunakan alat untuk pembuatan pola kemeja di atas kain, dan membuat pola di atas kain dengan efisien sesuai dengan tanda pola dan teknik yang digunakan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan motivasi agar peserta didik dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dengan cara banyak berlatih dan mempelajari buku sumber mengenai membuat pola kemeja di atas kain, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembuatan pola kemeja di atas kain dan peserta didik lebih siap untuk mengaplikasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam praktek kerja lapangan.

2. Guru mata diklat

Hasil penelitian menunjukkan penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan pada umumnya berada pada kategori lebih dari setengah. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi guru untuk meningkatkan ketrampilan pembelajaran membuat pola kemeja di atas kain dengan memberikan kesempatan berlatih yang lebih banyak pada peserta didik sehingga peserta didik termotivasi untuk lebih siap dalam mengikuti praktek kerja lapangan.


(31)

115

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ali, M. (1993).Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Alwi,H. (2002) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

,(2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung: tidak diterbitkan Ernawati, dkk (2010). Tata Busana untuk smk jilid 3. Bandung: Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu. (2004). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Riduwan, M.B. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru - Karyawan dan

Peneliti Pemula. Bandung:Alfabeta

Riyanto, Arifah A. (2003). Teori Busana. Bandung: Yapembo , (2003). Desain Busana. Bandung: Yapembo

Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Bandung: Rineka Cipta

SMK Negeri 3 Bandar lampung.(2009). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Lampung: SMK Negeri 3 Bandar Lampung

Soekarno.(1999) Pelajaran Menjahit Pakaian Pria. Jakarta Timur: Karya Utama .(2005) Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Terampil. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

.(2010) Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudjiono, A. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja GrafindoPersada.


(32)

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Surakhmad, W. (2004). Pengantar Penelitian dan Dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsito

Wancik, M.H. (2005). Bina Busana Pelajaran Menjahit Pakain Pria. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Winkel, W.S. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi Skripsi :

Irawan, Asep. (2011). Manfaat Hasil Belajar “ Membuat Busana Pria” Sebagai Kesiapan Menjadi Operator Jahit Di Konfeksi pada peserta didik SMK 2 Baleendah. Skripsi sarjana pada FPTK UPI: tidak diterbitkan

Pujiasih, Ari. (2012). Penerapan Hasil belajar “Membuat Hiasan Busana” Pada Pembuatan Hiasan Busana Wanita. Skripsi sarjana pada FPTK UPI: tidak diterbitkan

Internet :

Ayuna (2006) [ online ]. Tersedia http://ayuna.abatasa.com/post/detail/11506/alat-jahit-dan-penggunaannya. [Juli 2011]

Ernawati (2005) [ online ]. Tersedia http://www.scribd.com/doc/53704302/13/A-Pengertian-Pola-Busan. [ Juli 2012 ]

Windari(2008)[online].Tersediahttp://books.google.co.id/books?id=UWAQ4vQx KPYC&pg=PA2&dq=pengertian+lengan+busana&hl=id&sa=X&ei=zVB8T5uzC IvzrQfD9JSBDQ&ved=0CC8Q6AEwAA#v=onepage&q=pengertian%20lengan %20busana&f=false. [April 2012]


(1)

63

Kriteria pengujian : instrument penelitian dikatakan valid bila t hitung > t tabel dengan derajat kebebasan dk = n-2, pada taraf kepercayaan 95 %

4) Perhitungan koefisien determinasi

Perhitungan koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya hubungan variable X dan variable Y. rumus koefisien menurut nana sudjana (1992 : 253), sebagai berikut :

KD = r2 x 100% Keterangan :

KD = koefisien determinasi yang dicari r2 = kuadrat koefisiensi korelasi

Kriteria penafsiran indeks koefisien determinasi, yakni : 80,00 ≤ KD ≤ 100,00 % : Sangat Besar

60,00 ≤ KD ≤ 80,00 % : Besar 40,00 ≤ KD ≤ 60,00 % : Cukup 20,00 ≤ KD ≤ 40,00 % : Kecil

00,00 ≤ KD ≤ 20,00 % : Sangat Kecil


(2)

112 Sri Wahyuni, 2013

PENERAPAN HASIL BELAJAR “MEMBUAT POLA KEMEJA DI ATAS KAIN” PADA PEMBUATAN

POLA KEMEJA KONFEKSI DALAM PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran dalam penelitian ini disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang “ Penerapan hasil belajar “membuat pola kemeja di atas kain” pada pembuatan pola kemeja konfeksi pada praktek kerja lapangan pada peserta didik program keahlian tata busana SMK N 3 Bandar Lampung.

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian dibuat berdasarkan pada tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Penerapan Hasil Belajar Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain Ditinjau Dari Kompetensi Dasar Dalam Menentukan Ukuran Badan

Penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan ditinjau dari kompetensi dasar menentukan ukuran badan pada umumnya lebih dari setengahnya responden dapat menerapkan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain dalam pembuatan pola kemeja konfeksi dengan menerapkan ukuran medium(M) dengan lingkar badan 92-96 cm dan ukuran untuk membuat pola kemeja di atas kain, yang dipengaruhi oleh alasan peserta didik memilih SMK program keahlian tata busana lebih dari setengahnya ingin mendapatkan pengetahuan dibidang busana, sementara yang tertarik ingin membuka usaha di bidang busana kurang dari setengahnya, sehingga untuk memperluas wawasan pengetahuan dalam pembuatan pola kemeja di atas kain peserta didik mencari sumber pengetahuan dari internet.


(3)

113

2. Penerapan Hasil Belajar Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain Ditinjau Dari Kompetensi Dasar Mempersiapkan Dan Menggunakan Alat Untuk Membuat Pola Di Atas Kain

Penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi praktek kerja lapangan dari kompetensi dasar mempersiapkan dan menggunakan alat untuk membuat pola di atas kain pada umunya lebih dari setengahnya peserta didik dapat menerapkan fungsi pengetahuan alat untuk membuat pola kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi dengan baik dan benar, yang dipengaruhi oleh intelegensi yang dimiliki peserta didik.

3. Penerapan Hasil Belajar Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain Ditinjau Dari Membuat Pola Di Atas Kain Sesuai Dengan Tanda Pola Dan Teknik Yang Digunakan Pada Pembuatan Pola Kemeja Konfeksi Dalam Praktek Kerja Lapangan.

Penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan ditinjau dari membuat pola di atas kain sesuai dengan tanda pola dan teknik yang digunakan pada pembuatan pola kemeja di atas kain, umumnya sebagian besar peserta didik sudah mampu menerapkan pembuatan pola kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi sesuai dengan langkah-langkah pembuatan pola di atas kain dalam praktek kerja lapangan, yang diperoleh dengan cara belajar dan berlatih dengan terus menerus dan berulang-ulang sehingga dapat memanfaatkan hasil belajar yang optimal sesuai dengan hasil yang diharapakan.

B. Saran

Saran penulis yang diajukan berikut ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan pertimbangan untuk dijadikan masukan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.


(4)

114

Sri Wahyuni, 2013

PENERAPAN HASIL BELAJAR “MEMBUAT POLA KEMEJA DI ATAS KAIN” PADA PEMBUATAN

POLA KEMEJA KONFEKSI DALAM PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerja lapangan, menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya peserta didik dapat menerapkannya ditinjau dari kompetensi menentukan ukuran badan, mempersiapkan dan menggunakan alat untuk pembuatan pola kemeja di atas kain, dan membuat pola di atas kain dengan efisien sesuai dengan tanda pola dan teknik yang digunakan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan motivasi agar peserta didik dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dengan cara banyak berlatih dan mempelajari buku sumber mengenai membuat pola kemeja di atas kain, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembuatan pola kemeja di atas kain dan peserta didik lebih siap untuk mengaplikasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam praktek kerja lapangan.

2. Guru mata diklat

Hasil penelitian menunjukkan penerapan hasil belajar membuat pola kemeja di atas kain pada pembuatan pola kemeja konfeksi dalam praktek kerja lapangan pada umumnya berada pada kategori lebih dari setengah. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi guru untuk meningkatkan ketrampilan pembelajaran membuat pola kemeja di atas kain dengan memberikan kesempatan berlatih yang lebih banyak pada peserta didik sehingga peserta didik termotivasi untuk lebih siap dalam mengikuti praktek kerja lapangan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ali, M. (1993).Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Alwi,H. (2002) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

,(2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung: tidak diterbitkan Ernawati, dkk (2010). Tata Busana untuk smk jilid 3. Bandung: Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu. (2004). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Riduwan, M.B. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru - Karyawan dan

Peneliti Pemula. Bandung:Alfabeta

Riyanto, Arifah A. (2003). Teori Busana. Bandung: Yapembo , (2003). Desain Busana. Bandung: Yapembo

Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Bandung: Rineka Cipta

SMK Negeri 3 Bandar lampung.(2009). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Lampung: SMK Negeri 3 Bandar Lampung

Soekarno.(1999) Pelajaran Menjahit Pakaian Pria. Jakarta Timur: Karya Utama .(2005) Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Terampil. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

.(2010) Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya


(6)

116

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Surakhmad, W. (2004). Pengantar Penelitian dan Dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsito

Wancik, M.H. (2005). Bina Busana Pelajaran Menjahit Pakain Pria. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Winkel, W.S. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi Skripsi :

Irawan, Asep. (2011). Manfaat Hasil Belajar “ Membuat Busana Pria” Sebagai Kesiapan Menjadi Operator Jahit Di Konfeksi pada peserta didik SMK 2 Baleendah. Skripsi sarjana pada FPTK UPI: tidak diterbitkan

Pujiasih, Ari. (2012). Penerapan Hasil belajar “Membuat Hiasan Busana” Pada Pembuatan Hiasan Busana Wanita. Skripsi sarjana pada FPTK UPI: tidak diterbitkan

Internet :

Ayuna (2006) [ online ]. Tersedia http://ayuna.abatasa.com/post/detail/11506/alat-jahit-dan-penggunaannya. [Juli 2011]

Ernawati (2005) [ online ]. Tersedia http://www.scribd.com/doc/53704302/13/A-Pengertian-Pola-Busan. [ Juli 2012 ]

Windari(2008)[online].Tersediahttp://books.google.co.id/books?id=UWAQ4vQx KPYC&pg=PA2&dq=pengertian+lengan+busana&hl=id&sa=X&ei=zVB8T5uzC IvzrQfD9JSBDQ&ved=0CC8Q6AEwAA#v=onepage&q=pengertian%20lengan %20busana&f=false. [April 2012]