12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1.  Pembelajaran Kompetensi Pembuatan Pola Pada Program Keahlian Busana Butik di SMK
a. Pembelajaran Program Keahlian Busana Butik di SMK
1 Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran  berasal  dari  kata  dasar “ajar”  yang  berarti
berlatih  atau  berusaha  memperoleh  kepandaian  atau  ilmu.  Kata pembelajaran juga berasal dari kata belajar yang mendapat awalan
pen- dan –an yang merupakan konflik nominal yang mempunyai
arti proses. Berdasarkan  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  2005
pembelajaran  adalah  proses  atau  cara  untuk  mengalami  sesuatu dengan  sungguh-sungguh.  Diartikan  proses  karena  pembelajaran
merupakan  sesuatu  perbuatan  yang  berkesinambungan  antara sebelum dan sesudah tindakan.
Dalam Sugihartono 2007 menyebutkan beberapa pengertian pembelajaran  menurut  para  ahli  diantaranya,  menurut  Sudjana
pembelajaran  merupakan  setiap  upaya  yang  dilakukan  dengan sengaja  oleh  pendidik  yang  dapat  menyebabkan  peserta  didik
melakukan  kegiatan  belajar.  Gulo  mendefinisikan  pembelajaran sebagai  usaha  untuk  menciptakan  sistem  lingkungan  yang
13
mengoptimalkan kegiatan
belajar. Sedangkan
Nasution mendefinisikan
pembelajaran sebagai
suatu aktivitas
mengorganisasi  atau  mengatur  lingkungan  sebaik-baiknya  dan menghubungkannya  dengan  anak  didik  sehingga  terjadi  proses
belajar. Ciri-ciri  pembelajaran  menurut  Darsono  2002:24  adalah
sebagai berikut: a  Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara
sistematis. b  Pembelajaran  dapat  menumbuhkan  perhatian  dan  motivasi
belajar siswa. c  Tujuan  harus  ditetapkan  terlebih  dahulu  sebelum  proses
dilaksanakan. d  Pelaksanaannya  terkendali,  baik  isinya,  waktu,  proses,
maupun hasilnya. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur  manusiawi,  material,  fasilitas,  perlengkapan,  dan prosedur  yang  saling  mempengaruhi  untuk  mencapai  tujuan
pembelajaran.  Manusia  yang  terlibat  dalam  sistem  pembelajaran terdiri  dari  siswa,  guru,  dan  tenaga  lainnya  misalnya  tenaga
laboratorium.  Material  meliputi  buku-buku,  papan  tulis,  kapur, dan  media  pendidikan  lainnya.  Prosedur  meliputi  jadwal  dan
metode  penyampaian  informasi,  praktik,  belajar,  ujian,  dan sebagainya Oemar Hamalik, 2006.
Sumiati  dan  Asra  2008:60  bahwa  kegiatan  pembelajaran merupakan  kegiatan  yang  melibatkan  beberapa  komponen
diantaranya:
14
a  Siswa,  yaitu  seseorang  yanng  bertindak  sebagai  pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk
mencari tujuan. b  Guru,  yaitu  seseorang  yang  bertindak  sebagai  pengelola,
fasilitator, dan
peran lainnya
yang memungkinkan
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif. c  Tujuan,  yaitu  pernyataan  tentang  perubahan  perilaku  baik
afektif, kognitif dan psikomotorik. d  Isi pelajaran, yaitu segala informasi berupa fakta, prinsip, dan
konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan. e  Metode yaitu cara yang teratur untuk memberikan kesempatan
kepada  siswa  untuk  mendapat  informasi  yang  dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
f  Media,  yaitu  bahan  pengajaran  dengan  atau  tanpa  peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa.
g  Evaluasi,  yaitu  cara  tertentu  yang  digunakan  untuk  menilai suatu proses dan hasilnya.
Berdasarkan  uraian  di  atas  maka  dapat  disimpulkan  bahwa pembelajaran  merupakan  seperangkat  peristiwa  sebagai  wahana
bagi  pengajar  memberikan  materi  pelajaran  atau  ilmu  dengan sedemikian  rupa  sehingga  siswa  dapat  lebih  mudah  mencapai
tujuan belajarnya.
2 Pelaksanaan Pembelajaran
Proses pelaksanaan
pembelajaran merupakan
suatu kegiatan  interaksi  antara  guru  dan  murid  dimana  akan  diakhiri
dengan  proses    evaluasi  hasil  belajar,  Dimyati  dan  Mudjiono, 2006:3.  Sedangkan  menurut  Oemar  Hamalik  2006  proses
pelaksanaan  pembelajaran  diartikan  sebagai  suatu  proses terjadinya  interaksi  antara  pelajar,  pengajar  dalam  upaya
mencapai  tujuan  pembelajaran,  yang  berlangsung  dalam  suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan waktu tertentu pula.
15
Proses  pelaksanaan  pembelajaran  terdiri  dari  beberapa kegiatan pembelajaran. Menurut Permendiknas no 41 tahun 2007
tanggal  23  November  2007  tentang  standar  proses  untuk  satuan pendidikan  dasar  dan  menengah,  kegiatan  pembelajaran  adalah
sebagai berikut : a  Pendahuluan
Pendahuluan  merupakan  kegiatan  awal  dalam  suatu pertemuan
pembelajaran yang
ditujukan untuk
membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik  untuk  berpartisipasi  aktif  dalam  proses  pembelajaran.
Dalam  kegiatan  pendahuluan  guru  harus  memperhatikan beberapa hal diantaranya :
1  Menyiapkan  peserta  didik  secara  psikis  dan  fisik  untuk mengikuti proses pembelajaran.
2  Mengajukan  pertanyaan-  pertanyaan  yang  mengaitkan pengetahuan  sebelumnya  dengan  materi  yang  akan
dipelajari. 3  Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang  akan dicapai. 4  Menyampaikan  cakupan  materi  dan  penjelasan  uraian
kegiatan sesuai silabus.
16
b  Inti Pelaksanaan
kegiatan inti
merupakan proses
pembelajaran  untuk  mencapai  kompetensi  dasar  yang dilakukan  secara  interaktif,  inspiratif,  menyenangkan,
menantang,  memotivasi  peserta  didik  untuk  berpartisipasi aktif,  serta  memberikan  ruang  yang  cukup  bagi  prakarsa,
kreativitas,  dan  kemandirian  sesuai  dengan  bakat,  minat  dan perkembangan  fisik  serta  psikologis  peserta  didik.  Kegiatan
inti  menggunakan  metode  yang  disesuaikan  dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
c  Penutup Kegiatan  penutup  merupakan  kegiatan  yang  dilakukan
untuk  mengakhiri  aktivitas  pembelajaran  yang  dapat dilakukan  dalam    bentuk  rangkuman  atau  kesimpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Dalam kegiatan penutup guru harus memperhatikan hal-hal berikut:
1  Bersama –sama  dengan  peserta    didik  dan  atau  sendiri
membuat rangkuman kesimpulan pelajaran. 2  Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah
dilaksanakan secara
konsisten dan
terprogram. 3  Memberikan  umpan  balik  terhadap  proses  dan  hasil
belajar.
17
4  Merencanakan  kegiatan  tindak  lanjut  dalam  bentuk pembelajaran  remidi,  program  pengayaan,  layanan
konseling. 5  Memberikan  tugas  baik  individual  maupun  kelompok
sesuai dengan hasil belajar peserta didik. 6  Menyampaikan  rencana  pembelajaran  pada  pertemuan
berikutnya.
3 Pembelajaran Program Keahlian Busana Butik di SMK
Pembelajaran  di  SMK  mempunyai  ciri  khas  khusus  yang berbeda  dengan  pembelajaran  di  SMA,  dimana  terdapat  mata
pelajaran  produktif  yang  harus  relevan  dengan  dunia  kerja  atau dunia  industri.  Pembelajaran  di  SMK  harus  memperhatikan
tuntutan  kebutuhan  dunia  kerja  demand  driven,  dikembangkan dan  dilaksanakan  mengacu  pada  pencapaian  kompetensi
terstandar. Tujuan
Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan
sebagaimana  tertuang  dalam  PP  19  Tahun  2005  Pasal  26  ayat  3 dinyatakan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, akhlak
mulia,  serta  keterampilan  untuk  hidup  mandiri  dan  mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya, Putu Sudira,
2006:10. Menurut  Putu  Sudira  2006  pembelajaran  di  Sekolah
Menengah Kejuruan terbagi menjadi 5 kelompok yaitu :
18
a  Kelompok  normatif  adalah  mata  pelajaran  yang  dialokasikan secara  tetap  yang  meliputi  Pendidikan  Agama,  Pendidikan
Kewarganegaraan,  Bahasa  Indonesia,  Pendidikan  Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya.
b  Kelompok  adaptif  terdiri  atas  mata  pelajaran  Bahasa  Inggris, Matematika,  IPA,  IPS,  Keterampilan  Komputer  dan
Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. c  Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang
dikelompokkan  dalam  Dasar  Kompetensi  Kejuruan  dan Kompetensi Kejuruan.
d  Muatan lokal
merupakan kegiatan
kurikuler untuk
mengembangkan  kompetensi  yang  disesuaikan  dengan  ciri khas  dan  potensi  daerah,  termasuk  keunggulan  daerah,  yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan  atau  terlalu  banyak  sehingga  harus  menjadi  mata
pelajaran tersendiri. e  Pengembangan  diri,  adalah  kegiatan  yang  bertujuan
memberikan  kesempatan  kepada  peserta  didik  untuk mengembangkan  dan  mengekspresikan  diri  sesuai  dengan
kebutuhan bakat dan minat peserta didik. Berdasarkan  Kurikulum  Tahun  2004  Depdiknas:2004
pembelajaran  pada  Sekolah  Menengah  Kejuruan  dirancang dengan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi. Salah satu
19
dari  kompetensi  kejuruan  Sekolah  Menengah  Kejuruan  adalah program keahlian Busana Butik. Program keahlian Busana Butik
membidik  tenaga  ahli  menengah  yang  siap  kerja  mandiri  di bidang fashion.
Program  Keahlian  Busana  Butik  merupakan  bagian  dari pendidikan  menengah  kejuruan  yang  bertujuan  menyiapkan
lulusan  untuk  memasuki  dunia  kerja  dalam  bidang  fashion. Tujuan program keahlian Busana Butik sesuai dengan kurikulum
SMK  bidang  Keahlian  Tata  Busana  Departemen  Pendidikan Nasional  2004  adalah  membekali  peserta  didik  dengan
keterampilan,  pengetahuan,  dan  sikap  agar  berkompeten  dalam hal :
a  Mengukur,  membuat  pola,  menjahit,  dan  menyelesaikan busana.
b  Memilih bahan tekstil dan bahan pembantu secara tepat. c  Menggambar macam-macam busana sesuai kesempatan.
d  Menghias busana sesuai desain. e  Mengelola usaha di bidang busana.
Dengan  demikian  maka  dapat  disimpulkan  bahwa pembelajaran  program  keahlian  Busana  Butik  di  Sekolah
Menengah  Kejuruan  merupakan  program  keahlian  pendidikan yang  mempersiapkan  peserta  didik  agar  dapat  bekerja  di  bidang
20
teknis  maupun  praktis,  dan  juga  mempersiapkan  lulusan  untuk memiliki keterampilan sebagai bekal kehidupannya.
b. Kompetensi Pembuatan Pola Kemeja