Analisis Data METODE PENELITIAN

Pasar Beringharjo dibangun di atas tanah seluas 2,5 Ha, ini telah mengalami rehabilitasi sebanyak 2 kali yaitu pada tahun 1951 dan tahun 1970. Seiring dengan perkembangan zaman dan pemerintah maka pengelolaan pasar Beringharjo di ambil alih oleh pemerintah Daerah Tingkat II Yogyakarta. Pemerintah Daerah Kotamadya Yogyakarta bermaksud merehabilitasi pasar sacara keseluruhan. Pemikiran ini mulai terwujud pada tahun 1974 yaitu berupa bentuk gambar bangunan pasar yang disertai dengan pengkajian dan rencana pelaksanaan pembangunan. Keadaan mulai berkembang, maka pada tanggal 24 Maret 1925 Nederlansch Beton Maatshapij di tugaskan membangun los-los pasar dan berhasil membangun 11 Los.Pasar Beringharjo yang berkontruksi beton bertulang dengan arsitektur bergaya tropis disebut oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai ”EENDER MOOISTE PASSERS OP JAVA”, yang artinya pasar terindah di Jawa. Nama Beringharjo baru diberikan setelah bertatahnya Sri Sultan Hamengkubuwono IX, beliau memerintahkan agar nama-nama jawa dipergunakan untuk semua istansi dibawah kasultanan. Beringharjo merupakan nama yang paling sesuai untuk nama pasar di tengah kota, meningkatkan lokasi itu dahulu kala adalah hutan beringin. Pohon beringin menunjukan kebesaran, serta pengayoman bagi banyak orang, jadi sesuai dengan apa yang diemban pasar tersebut sebagai pasar pusat atau pasar ”Gedhe” bagi kota Yogyakarta. Pasar Beringharjo pernah mengalami musibah kebakaran yang terjadi pada tahun 1986. Kebakaran yang menyebabkan musnahnya 2 unit los dagangan mengakibatkan terjadinya pemindahan pedagang ke Benteng Vradeburg dan sebelah selatan pasar,sementara bangunan pasar diperbaiki. Seiring dengan perkembangan zaman dan peningkatan kegiatan perekonomian pasar Beringharjo, serta untuk memenuhi tuntutan kehidupan manusia sudah sewajarnya apabila pasar di kelola secara lebih baik dari sebelumnya. Dalam perkembangan selanjutnya pasar Beringharjo tidak hanya sebagai tempat berbelanja, tetapi juga merupakan suatu alat yang dapat mendukung sektor pariwisataan di Yogyakarta.

2. Keadaan Geografis Pasar Beringharjo

Pasar Bringharjo termasuk Kelurahan Ngupasan Kecamatan Gondokusuman, kotamadya Yogyakarta Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dimana letak Pasar Beringharjo sangat berdekatan dengan keramaian Malioboro dan Kraton sehingga menimbulkan keramaian dan kepadatan penduduk setiap saat. Melihat jarak yang relatif dekat dengan pusat kegiatan pemerintahan serta merupakan kota tempat kegiatan perekonomian, menimbulkan perkembangan yang cukup memadai baik ke ibukota propinsi maupun ke tempat-tempat kegiatan sosial ekonomi lainnya. Secara sosial pasar Beringharjo mempunyai letak yang sangat strategis untuk daerah perdagangan. Hal ini disebabkan pasar Beringharjo terletak di jantung kotamadya Yogyakarta dan di lalui semua jalur transportasi umun.