Adolf Heuken S.J. Annemarie Schimmel

75 Selain itu, berdasarkan temuan data yang ada, menunjukkan bahwa hampir semua peresensi berasal dari kalangan intelektual umum, seperti mahasiswa, pengamat politik, pengamat sastra, peneliti, dan arsitek yang sebagian besar memberikan tanggapan terhadap karya pemikir Jerman berbasis pada edisi terjemahan. Hanya satu orang peresensi yaitu Daniel Dhakidae yang memberikan tanggapan dalam bentuk resensi dari buku Rudiger Siebert dan Heinrich Seeman yang berbahasa Jerman. Secara garis besar, tanggapan yang diberikan oleh penulis resensi terhadap karya pemikir Jerman bersifat positif, meskipun ada juga peresensi yang menberikan tanggapan negatif dan adapula yang tidak secara tegas menyatakan tanggapannya. Dalam hal yang terakhir ini, peresensi lebih banyak memberikan gambaran mengenai isi buku yang ditanggapinya. Para penulis resensi juga memberikan catatan kritis pada karya-karya yang mereka baca. Berikut ini akan dipaparkan tanggapan- tanggapan yang diberikan oleh pembaca di I ndonesia, dalam hal ini diwakili oleh penulis resensi, terhadap karya pemikir Jerman yang akan ditampilkan secara alfabetis.

a. Adolf Heuken S.J.

Adolf Heuken S.J. menuliskan karya pemikirannya yang berjudul Menteng: ”Kota Taman” Pertama di I ndonesia dan diterbitkan di majalah Tempo pada tanggal 10 – 16 September 2001. Karyanya kemudian dibaca dan diresensi oleh Marco Kusumawij aya, seorang Arsitek dan Perencana Kota. Karya Adolf Heuken S.J. ini merupakan karya pemikiran yang terkait erat dengan sejarah Menteng di Jakarta terutama mengkaji fungsi awalnya sebagai “kota taman” pada jaman penj ajahan Belanda. Tanggapan yang diberikan oleh Marco Kusumawijaya selaku penulis resensi agak negatif, karena ia menilai penerbitan buku ini tampak tergesa-gesa. Dalam resensinya ia mengatakan, .... buku ini memang terkesan diterbitkan tergesa-gesa, berlomba dengan waktu untuk menyelamatkan Menteng .... Kesan “tergesa-gesa” menurut Marco terlihat dari beberapa hal yang menurutnya kurang sempurna, terutama kelengkapan deskripsi yang tidak konsisten. 76 Berikut kutipan dari resensi yang ditulis Marco: “ Ketergesaan buku ini tampak pada sejumlah ketidaksempurnaan ... dan ... I nkonsistensi kelengkapan deskripsi juga mengganggu...” Sumber: www.amdgchinese.org sumber: gramediaonline.com

b. Annemarie Schimmel

Annemarie Schimmel yang selama ini dikenal menekuni dan mengkaji dunia I slam dan sufi telah menuliskan dua karya yang keduanya diresensi oleh dua orang berbeda pada penerbitan yang sama yaitu di majalah Tempo edisi tanggal 06 – 12 Juni 2005. Karya yang pertama dari Annemarie Schimmel berjudul Menyingkap yang Tersembunyi: Misteri Tuhan dalam Puisi Mistis I slam. Karyanya diulas oleh L.N I dayanie dengan judul resensi Sang Kekasih dalam Puisi. L.N I dayanie cenderung memberikan tanggapan yang positif. Hal itu tampak dalam pernyataannya: “ Satu lagi yang menarik buku ini adalah pendekatan para penyair mistis itu terhadap Nabi Mujammad ....” Kemudian ia tegaskan lagi bahwa Schimmel memiliki hasrat yang besar untuk melakukan pengkajian di wilayah yang luas: ... tapi lewat buku ini ia telah 77 membuktikan passionnya dalam mengkaji dan meneropong suatu wilayah yang sangat luas... Karya Annemarie Schimmel yang lain berjudul Sayap Jibril Gagasan Religius Muhammad I qbal dibaca dan diresensi oleh Suseno dengan judul Yang Tersentuh Sayap Jibril. Suseno juga memberikan tanggapan yang positif pada karya ini. Awalnya dia memberikan pandangan yang agak netral, seperti tampak dalam kutipan berikut: ... buku ini mencoba memperlihatkan pandangan I qbal tentang hal-hal yang esensial dalam I slam. Namun kemudian ia menegaskan bahwa buku ini mempunyai sisi lebih, yaitu: buku ini punya kekayaan lebih. Sejauh ini belum ada yang menggali masalah pengaruh Hallaj pada bangunan pemikiran I qbal. Sumber: www.jaihoon.com sumber: themysticpen.org Menyingkap yang Tersembunyi: Misteri Tuhan dalam Puisi Mistis I slam; sumber: www.goodreads.com 78

c. E. Ulrich Kratz