78
c. E. Ulrich Kratz
E. Ulrich Kratz adalah seorang berkebangsaan Jerman yang cukup lama menekuni dunia sastra I ndonesia dan Melayu. Oleh karena itu, bukan suatu hal yang
aneh ketika ia menuliskan pemikirannya dalam sebuah buku berjudul: Sumber Terpilih Sej arah Sastra I ndonesia Abad XX. Karyanya ini kemudian diresensi oleh
kritikus sastra I ndonesia yaitu Radhar Panca Dahana yang dimuat dalam majalah Tempo edisi 27 Maret – 02 April 2000 dengan judul resensi Sejarah yang dibebaskan.
Tanggapan yang diberikan oleh Radhar Panca Dahana sangatlah kritis, dan banyak “mempertanyakan” beberapa aspek yang menurutnya lolos dari perhatian E.
Ulrich Kratz. Radhar Panca Dahana menuliskan: Hal yang paling menarik ... pada
keberanian penyusun menampilkan 97 artikel pilihan ... atas nama Sejarah Sastra I ndonesia. “ Keberanian” E. Ulrich Kratz tersebut lalu ia kritik karena tidak ada
penjelasan mengenai makna “Sejarah”, seperti yang lerlihat dalam pernyataannya: Keberanian ini setidaknya terlihat pada absennya penjelasan dari penyusunnya
tentang arti “sejarah” .... Kata “sejarah” yang olehnya diberi tanda kutip kemudian ia pertegas lagi: “... artinya sejarah, kalaupun itu harus disusun, mendesak untuk
dibebaskan pada segala kemungkinan literer yang pernah ada. Tentu saja itu tidak dilakukan melalui pilihan-pilihan subyektif dalam sebuah buku yang begitu tebal dan
dokumentatif.”
Sumber: buku.tokobagus.com
79
d. Erich Fromm
Erich Fromm menuangkan pemikirannya dalam sebuah karya yang berjudul Akar Kekerasan: Analisis Sosio-Psikologis atas Watak Manusia. Karya pemikirannya
diresensi oleh Wawan Hermawan yang diberi judul Menulusuri Jejak Kekerasan dalam Diri Manusia dan dimuat di harian Kompas pada tanggal 19 Juni 2000.
Tanggapan yang diberikan oleh Wawan Hermawan terhadap karya Erich Fromm tersebut positif. I a menyatakan dalam resensinya bahwa buku ini merupakan salah
satu karya besar dari Erich Fromm. Selanjutnya Wawan Hermawan menegaskan bahwa buku karya Fromm ini
bermanfaat bagi pembaca di I ndonesia, sebagai upaya untuk memahami banyaknya konflik yang muncul di I ndonesia. Berikut cuplikan dari resensinya: Bagi kita bangsa
I ndonesia, buku ini akan banyak faedahnya untuk memahami kedestruktifan dan kekejaman yang kini begitu mudah marak di sembarang pelosok Tanah Air.
Erich Fromm; Sumber: psychology.wikia.com
sumber: www.facebook.com
80
e. Frans Magnis Suseno