Abstraksi Pembungkusan Pewarisan Polimorfisme

24 kompleks, yang mungkin membutuhkan ratusan bahkan ribuan baris kode. Alasan semacam inilah yang menjadi benih diciptakannya model pemrograman berorientasi objek. Pada model ini, komponen-komponen penyusun program secara konseptual akan dipecah menjadi bagian-bagian tersendiri yang disebut dengan objek. Beberapa ciri dari pemrograman berorientasi objek adalah abstraksi, pembungkusan, pewarisan, dan polimorfisme.

a. Abstraksi

Abstraksi adalah pengabstrakan atau penyembunyian kerumitan dari suatu proses. Contoh abstraksi dalam model pemrograman berorientasi objek, misalkan saja seorang programmer atau pengembang program tidak perlu tahu secara detail bagaimana membuat sebuah tombol, yang perlu diketahui adalah bagaimana cara menggunakan objek tombol yang sudah ada baik dataproperti maupun method-nya, dalam kasus ini si pembuat objek telah mengabstraksikan semua proses yang berkaitan dengan pembuatan tombol.

b. Pembungkusan

Sebenarnya proses pembungkusan itu sendiri merupakan cara atau mekanisme untuk melakukan abstraksi. Dalam pemrograman tradisional, proses semacam ini sering dinamakan penyembunyian informasi. Dalam melakukan pembungkusan kode dan data di dalam Java, terdapat tiga tingkat akses, yaitu: 1 Tingkat akses private Saat mendeklarasikan data dan method menggunakan tingkat akses private, maka data dan method tersebut hanya dapat diakses oleh kelas yang 25 memilikinya saja. Ini berarti data dan method tersebut tidak boleh diakses atau digunakan oleh kelas-kelas lain yang terdatap di dalam program. 2 Tingkat akses protected Data dan method dengan tingkat akses protected dapat diakses oleh kelas yang memilikinya dan juga oleh kelas-kelas yang memiliki hubungan turunan. 3 Tingkat Akses public Data dan method yang bersifat public dapat diakses oleh semua kelas di dalam program.

c. Pewarisan

Pewarisan pada dasarnya adalah mengijinkan objek-objek pada suatu kelas untuk mengakses data-data serta fungsi-fungsi yang termuat dalam kelas yang lebih dahulu terdefinsisi tanpa harus melakukan definisi kembali. Ini memungkinkan untuk menciptakan kelas baru yang merupakan perluasan atau spesialisasi dari kelas lain yang telah ada. Kelas yang baru merupakan turunan dari kelas dasar.

d. Polimorfisme

Polimorfisme adalah kemampuan suatu objek untuk mengungkap banyak hal melalui satu cara yang. Sebagai contoh, terdapat kelas A yang diturunkan menjadi kelas B, C, dan D, dengan konsep polimorfisme, kita dapat menjalankan kumpulan method yang terdapat pada kelas B, C, dan D hanya dari objek yang diinstansiasi dengan kelas A. 26

6. Kualitas Perangkat Lunak