Refleksi Hasil Penelitian 1. Siklus-1

70 Diagram batang diatas merupakan visualisasi dari penilaian aspek kognitif yang telah diolah, dari data tersaji dapat dijelaskan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa antara pretest dan posttest sebesar 74,19. Peningkatan tersebut terjadi karena siswa dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru melalui model pembelajaran Quantum.

d. Refleksi

Tahapan refleksi merupakan tahapan yang bertujuan untuk merenungkan kembali setiap kejadian yang ada selama siklus-2 berlangsung. Peneliti melakukan refleksi terhadap setiap kejadian yang telah terjadi selama siklus-2 berlangsung, berikut ini merupaka hasil refleksi peneliti: 1 Pada siklus kedua penelitian berjalan dengan lancar, beberapa dampak positif ada setelah penelitian siklus kedua berakhir diantaranya: a Siswa lebih semangat dalam belajar. b Siswa mulai peduli dengan temannya saat belajar. c Guru dapat berinteraksi baik dengan siswa karena siswa aktif dalam pembelajaran. d Siswa tidakmerasa malu saat bertanya pada guru. 2 Materi praktik pemrograman PLC pada siklus-2 hasilnya semakin lama siswa semakin baik dalam melakukan praktikum. hal tersebut karena siswa mulai aktif dalam belajar. 71 Sejauh ini dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat diterima dengan baik oleh siswa. Pembelajaran dengan model Quantum dapat digunakan untuk mengajar siswa kelas XI SMK Hamong Putera 2 Pakem tahun ajaran 20142015.

C. Pembahasan 1. Model pembelajaran quantum learning yang sesuai digunakan pada

kompetensi pendeskripsian parameter operasional program pengoperasian unit generator pembangkit berbasis PLC Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan pada bab pertama, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa permasalahan utama yang terjadi adalah kurang variatifnya model pembelajaran. Adanya hal tersebut membuat peneliti ingin meneliti model pembelajaran quantum untuk meningkatkan kompetensi siswa. Pada penelitian ini permasalahan penelitian dibatasi pada satu kompetensi dasar saja. Kurang efektifnya pembelajaran membuat kompetensi dasar yang seharusnya dapat dicapai hasilnya kurang sesuai dengan tujuan akhir dari pembelajaran. Penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaiki proses pembelajaran. Latar belakang permasalahan yang ada menyebabkan kekhawatiran peneliti akan belajar siswa yang mungkin justru kurang berkembang dengan baik. Model pembelajaran teacher centred learning menyebabkan siswa kurang antusias dalam belajar karena pembelajarannya yang bersifat searah. Pembelajaran yang searah inilah yang menyebabkan keraguan akan perkembangan afeksi siswa didalam kegiatan belajar mengajar.