PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI

OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN PERNAPASAN

(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu

Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh

NURLAILA KURNIAWATI

Aktivitas belajar berperan penting dalam kegiatan pembelajaran, salah satunya yaitu mempengaruhi kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Hasil observasi di kelas V SD Negeri 1 Gumukrejo, menunjukkan bahwa aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa masih rendah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media animasi dalam meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa.

Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain pretes-postes kelompok ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas V2 dan V1 yang dipilih dari populasi secara purposive sampling. Data penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa deskripsi aktivitas belajar siswa yang diperoleh melalui observasi serta data pendukung berupa deskripsi tanggapan siswa


(2)

Nurlaila Kurniawati

iii

terhadap penggunaan media animasi yang diperoleh melalui penyebaran angket. Data kuantitatif diperoleh melalui pemberian pretes dan postes, kemudian rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gain dianalisis secara statistik menggunakan uji-t melalui SPSS 17.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media animasi meningkatan aktivitas belajar pada semua aspek yang diamati dengan rata-rata peningkatan berkriteria baik (85,49 ± 7,42). Penguasaan materi mengalami peningkatan, dengan rata-rata nilai pretes (45,50 ± 6,74); postes (85,72 ± 8,14); dan N-gain (74,67 ± 12,76). Selain itu, hasil angket menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media animasi. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan media animasi berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar dan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penguasaan materi oleh siswa.

Kata kunci: media animasi, aktivitas belajar, penguasaan materi oleh siswa, organ pernapasan


(3)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI

OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN PERNAPASAN

(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu

Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh

NURLAILA KURNIAWATI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Wargomulyo, Kabupaten Pringsewu pada 05 mei 1991, yang merupakan putri ketiga dari empat

bersaudara pasangan Bapak Muhdi Bakri dengan Ibu Siti Farhatun.

Penulis beralamatkan di Desa Wargomulyo, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, nomor telepon 085789823077, dan alamat e-mail nurlailakurniawati.nk@ge-mail.com.

Pendidikan yang ditempuh penulis adalah Madrasah Ibtidaiyah Al-huda (1997-2003), MTS Nurul iman Sidodadi (2003-2006) dan MA Negeri 1 Bandar

Lampung (2006-2009). Tahun 2009, terdaftar sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 01 Atap Rejomulyo dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Rejomulyo, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2012, serta penelitian pendidikan di SD Negeri 1 Gumukrejo untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd.) pada tahun 2014.


(8)

MOTTO

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus ( Ust. yusuf Mansyur)

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (QS Al-Insyrah: 6)

Berbagi ilmu adalah cara mengokohkannya

Pengalaman adalah guru terbaik


(9)

viii

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmad dan karunia-Nya

sehingga karya ini dapat diselesaikan. Sholawat beriring salam selalu dicurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan yang terang benderang

bagi kemaslahatan umat manusia di bumi. Teriring doa ,rasa syukur dan segala kerendahan hati Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya ini

untuk orang-orang yang selalu berharga dalam hidupku.

Yang tercinta ibu dan bapakku , yang telah mendidik dan membesarkanku dengan segala doa terbaik mereka, kesabaran dan limpahan kasih sayang, selalu menguatkanku, mendukung

segala langkahku menuju kesuksesan dan kebahagian.

Kakak ku Ahmad Muzayin Adib, Agus Saifullah, dan adikku Abdul Malik Hakim, serta Riza Masta Saputradan keluarga besarku tersayang, yang selalu mendo’akan, mendukung,

menyayangi, melindungi, dan memotivasiku.


(10)

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi; 4. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini;

5. Berti Yolida, S.Pd, M.Pd., selaku Pembimbing II sekaligus Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini;


(11)

xii

6. Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed, selaku Pembahas yang telah memberikan saran-saran dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini;

7. Bapak dan Ibu dosen atas ilmu yang telah diberikan serta staf TU di Jurusan PMIPA FKIP Unila.

8. Bapak Muhammad Ali Hs, BA selaku kepala sekolah, Ibu Sriniati K, S.Pd., selaku guru mitra, seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas V SD Negeri 1 Gumukrejo atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung; 9. Kedua orang tua, kakak, adik, dan keluarga besarku atas do’a, kasih sayang,

dan dukungan yang kalian berikan;

10. Sahabatku (Trisnawati, Hamimatussa’adah, Rina Widiyaswara, Karina Pratiwi, Vera Yuliana, Sri Wirahayu, Ades Pangestu, Imron Rosadi, Rio Afrian, I Nyoman T Bayu) yang memberikan warna di hidupku selama aku berada di kampus ini;

11.Rekan-rekan Amniota (Asosiasi Mahasiswa Pendidkan Biologi Unila 2009), kakak dan adik tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan yang kalian berikan;

12.Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amin.

Bandar Lampung, Juli 2014 Penulis


(12)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ...xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 6

F. Kerangka Pikir ... 7

G. Hipotesis ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran ... 10

B. Media Animasi ... 13

C. Aktivitas Belajar Siswa ... 15

D. Penguasaan Materi ... 16

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 19

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 19

C. Desain Penelitian ... 19

D. Prosedur Penelitian ... 20

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 27

F. Teknik Analisis Data ... 32

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36

B. Pembahasan ... 40

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47


(13)

xiv

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN 1. Silabus ... 53

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 57

3. Lembar Kerja Kelompok ... 67

4. Soal Pretes dan Postes ... 82

5. Data Hasil Penelitian ... 92

6. Analisis Uji Statistik Data Hasil Penelitian ...103


(14)

xivi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kriteria peningkatan penguasaan materi oleh siswa ... 29

2. Lembar observasi aktivitas belajar siswa ... 29

3. Item pernyataan pada angket ... 31

4. Kriteria persentase aktivitas belajar siswa ... 32

5. Skor penjawaban angket ... 33

6. Data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media animasi .... 33

7. Aktivitas belajar siswa kelas kontrol (n = 18 siswa) dan eksperimen (n = 18 siswa) ... 36

8. Hasil uji statistik terhadap nilai pretes, postes, dan gain ... 37

9. Analisis rata-rata N-gain setiap indikator penguasaan materi... 38

10.Peningkatan indikator kognitif C1 dan C2 ... 38

11.Analisis data aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen ... 92

12. Analisis data aktivitas belajar siswa pada kelas kontrol ... 93

13.Nilai pretes, postes dan N-gain kelas eksperimen ... 94

14.Nilai pretes, postes dan N-gain kelas kontrol... 95

15.Analisis butir soal pretes kelas eksperimen ... 96

16.Analisis butir soal postes kelas eksperimen ... 97

17.Analisis perindikator penguasaan materi oleh siswa pada soal pretes dan postes kelas eksperimen ... 98


(15)

xvi

19.Analisis butir soal postes kelas kontrol ... 100

20.Analisis perindikator penguasaan materi oleh siswa pada soal pretes dan postes kelas kontrol ... 101

21.Analisis data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media animasi ... 102

22.Hasil uji normalitas pretes. ... 103

23.Hasil uji kesamaan dua varians dan kesamaan dua rata-rata pretes ... 103

24.Hasil uji satu pihak pretes ... 104

25.Hasil uji normalitas postes ... 105

26.Hasil uji kesamaan dua varians dan kesamaan dua rata-rata postes .... 105

27.Hasil uji satu pihak postes ... 106

28.Hasil uji normalitas N-gain kelas eksperimen dan kontrol ... 107

29.Hasil uji kesamaan dua varians dan kesamaan dua rata-rata N-gain ... 107

30.Hasil uji satu pihak N-gain ... 108

31.Hasil uji normalitas N-gain C1 ... 109

32.Hasil uji kesamaan dua varians dan kesamaan dua rata-rata C1 N-gain ... 109

33.Hasil uji satu pihak C1 N-gain ... 110

34.Hasil uji normalitas C2 N-gain ... 111

35.Hasil uji kesamaan dua varians dan kesamaan dua rata-rata C2 N-gain ... 111


(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ... 8

2. Desain penelitian pretes-postes kelompok ekuivalen ... 20

3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media animasi ... 39

4. Contoh aktivitas siswa sedang mendiskusikan jawaban pertanyaan ... 41

5. Contoh jawaban siswa pada indikator C1 (LKS eksperimen pertemuan I pada materi organ pernaasan manusia) ... 44

6. Contoh jawaban siswa pada indikator C2 (LKS eksperimen pertemuan II pada materi mekanisme pernapasan manusia)... 45

7. Contoh jawaban postes siswa pada kelas control ... 45

8. Guru memberikan apersepsi, motivasi, dan penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran ... 113

9. Siswa membentuk kelompok sesuai petunjuk guru ... 113

10.Siswa mengamati animasi yang ditampilkan guru ... 114

11.Siswa mendiskusikan jawaban untuk menyelesaikan LKK bersama kelompoknya ... 114

12.Siswa menjawab pertanyaan mewakili kelompoknya... 115

13.Guru memberikan apersepsi, motivasi, dan penjelasan mengenai proses pembelajaran ... 115

14..Siswa membentuk kelompok sesuai petunjuk dari guru ... 116

15. Siswa mendiskusikan LKK bersama kelompoknya ... 116


(17)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Munib dalam Daryanto, 2010: 1). Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, 2003: 4).

Guna mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut Pemerintah berupaya mengadakan perbaikan dan pembaharuan sistem pendidikan di Indonesia, yaitu dalam bentuk pembaharuan kurikulum, penataan guru, peningkatan manajemen pendidikan, serta pembangunan sarana dan prasarana pendidikan. Dengan pembaharuan ini diharapkan dapat dihasilkan manusia yang kreatif yang sesuai dengan tuntutan jaman, yang pada akhirnya mutu pendidikan di Indonesia meningkat (Depdiknas, 2003: 26).


(18)

2

Pembaharuan pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal (yang ada sebelumnya) serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan (Ridwansyah, 2012: 1).

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah yang mampu mengembangkan potensi siswa sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dialaminya (Trianto, 2009: 3). Namun yang terjadi potensi siswa belum dikembangkan, dilihat dari rendahnya prestasi siswa saat ini. Berdasarkan Education For All Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahunnya, pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 untuk pendidikan di seluruh dunia dari 120 negara. Data Education Development Index (EDI) Indonesia, pada 2011 Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 127 negara (Harahap, 2013: 1).

Hasil Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) tahun 2011, Indonesia juga berada dalam peringkat yang cukup rendah. Pada bidang matematika, Indonesia berada di urutan ke-38 dari 42 negara. Kemudian untuk bidang sains, Indonesia berada di urutan ke-40 dari 42 negara. Selanjutnya menurut Programme for International Student Assessment(PISA) 2009 yang diikuti 65 negara, Indonesia menduduki peringkat 57 dalam bidang membaca, kemudian pada bidang matematika menduduki peringkat 61, dan pada bidang Sains


(19)

3 menduduki peringkat 60 (Balitbang Kemdikbud, 2011: 1). Rendahnya prestasi siswa terjadi karena guru di Indonesia jarang sekali menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (learning is fun) melalui media pembelajaran dan penerapan belajar aktif, bahkan lebih didominasi metode belajar mengajar satu arah seperti ceramah yang membosankan (Azhar, 2012: 3).

Belum dikembangkannya proses pembelajaran yang berpusat pada siswa dan penggunaan media dalam pembelajaran terjadi juga pada SD Negeri 1

Gumukrejo Pringsewu. Hasil wawancara dan observasi di SD Negeri 1 Gumukrejo Pringsewu diperoleh informasi bahwa guru mendominasi proses pembelajaran. Guru menyampaikan materi hanya menggunakan metode ceramah sehingga materi pun kurang terserap oleh siswa. Diketahui bahwa 60% siswa belum mencapai ketuntatasan KKM, serta nilai rata-rata mata pelajaran IPA yang diperoleh pada tahun ajaran 2012/2013 yaitu 55. Nilai tersebut belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan pada sekolah ini yaitu 62.

Salah satu upaya yang diduga dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi siswa pada pembelajaran yaitu menggunakan media. Menurut Daryanto (2010: 7-8) media merupakan suatu komponen sistem pembelajaran yang sangat penting. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan

berlangsung secara optimal. Media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yaitu berupa sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar.


(20)

4

Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah media animasi. Sadiman (2008: 23) mengatakan media animasi dapat mempermudah orang menyampaikan dan menerima materi, pikiran dan pesan serta dapat menghindarkan salah pengertian, mendorong keinginan seseorang untuk mengetahui lebih lanjut informasi yang sedang dipelajarinya, dan mengekalkan pengertian yang didapat dalam buku materi. Hal senada diungkapkan Rieber (dalam Jolly, 2003: 2) bahwa animasi memiliki daya tarik terhadap sistem visual manusia, karena animasi membantu peserta didik untuk

memvisualisasikan proses yang dinamis yang sulit untuk divisualisasikan.

Hasil penelitian Marzuki (2009: 13) menyatakan bahwa penggunaan media animasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan materi pokok sistem peredaran darah pada pelajaran biologi kelas XI SMA Negeri 5 Bandar Lampung TP 2008/2009. Hal serupa juga dinyatakan oleh Furoidah (2009: 1) bahwa hasil penelitiannya menggunakan media animasi

menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi biologi kelas VII di MTS Surya Buana Malang tahun 2009.

Berdasarkan uraian di atas, maka akan diadakan penelitian mengenai

“Pengaruh Penerapan Media Animasi untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Penguasaan Materi oleh Siswa Pada Materi Pokok Mengidentifikasi Fungsi Organ Pernapasan Manusia”.


(21)

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan media animasi berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas siswa pada materi pokok mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia?

2. Apakah penggunaan media animasi berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh penggunaan media animasi terhadap peningkatan aktivitas siswa pada materi pokok mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia. 2. Pengaruh penggunaan media animasi terhadap peningkatan penguasaan

materi oleh siswa pada materi pokok mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia.


(22)

6 D. Manfaat penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pembelajaran biologi dengan menggunakan media animasi.

2. Bagi siswa, dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan menyenangkan, serta dapat meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi siswa.

3. Bagi guru/calon guru biologi, dapat menambah wawasan dalam penggunaan media animasi dan memberikan alternatif pembelajaran biologi yang efektif dalam meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi siswa.

4. Bagi sekolah, memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah khususnya pembelajaran biologi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:

1. Media animasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah kombinasi teks (grafis), animasi, dan video yang diintegrasikan dengan software macromedia flash 8, kemudian diproyeksikan ke layar dengan bantuan komputer atau laptop, dan LCD.

2. Aktivitas belajar siswa yang diamati adalah membentuk kelompok, melakukan diskusi, dan menjawab pertanyaan.


(23)

7 3. Penguasaan materi yang diamati pada penelitian ini adalah aspek kognitif

diukur berdasarkan nilai yang diperoleh dari hasil pretes, postes, dan diolah untuk memperoleh N-Gain.

4. Materi pelajaran yang diteliti adalah materi pokok organ pernapasan manusia dengan kompetensi dasar “Mengidentifikasi organ pernapasan manusia”.

5. Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah diskusi kelompok dengan langkah pembentukan kelompok, pembagian LKS, diskusi dengan anggota kelompok, dan persentasi.

6. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 1 Gumukrejo Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2013/2014 dengan subjek penelitian siswa kelas V2 sebagai kelas eksperimen dan kelas V1 sebagai kelas kontrol.

F. Kerangka Pikir

Salah satu hal yang menjadi permasalahan bagi sebagian besar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran Biologi adalah rendahnya aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa. Hal tersebut terjadi karena kegiatan belajar mengajar yang cenderung berpusat pada guru (teacher centered). Keadaan tersebut mengakibatkan siswa menjadi pasif dan tidak tertarik terhadap materi yang disampaikan . Siswa hanya mengandalkan informasi atau pengetahuan yang datang dari guru sehingga siswa masih sulit untuk


(24)

8 dibutuhkan suatu media pembelajaran agar siswa menjadi aktif dan tertarik untuk belajar. Salah satu media yang dapat menarik perhatian siswa adalah media animasi.

Animasi merupakan media yang berisi kumpulan gambar yang diolah

sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. dan mampu mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, kongkret, serta mudah dipahami sehingga animasi dapat meningkatkan penguasaan materi siswa dalam belajar.

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

Dimana variabel bebasnya adalah media animasi sedangkan variabel terikatnya adalah aktivitas dan penguasaan materi. Hubungan antara variabel tersebut di gambarkan dalam diagram berikut ini:

Keterangan: X = Media animasi; Y1= aktivitas siswa; Y2= penguasaan materi siswa

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat X

Y1


(25)

9 G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Media animasi meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok organ pernapasan manusia.

2. H0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaan media animasi terhadap peningkatan penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok mengidentifikasi organ pernapasan manusia.

H1 = Ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaan penggunaan media animasi terhadap peningkatan penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok mengidentifikasi organ pernapasan manusia.


(26)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitas. Karena itu, media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang tersembunyi. Ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran (Fathurrohman dan Sobry, 2009: 65).

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar (Sadiman, 2008: 6). Menurut Criticos (dalam Daryanto, 2010: 5), media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju

komunikan. Assosiation of Education and Communication Technology (dalam Arsyad, 2007: 3), memberi batasan media sebagai segala bentuk saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Lain halnya dengan National Education Association / NEA (dalam Sadiman, 2008: 6) mengatakan bahwa


(27)

11 media adalah bentuk – bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Secara umum dapat dikatakan media jika mempunyai kegunaan, antara lain :

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga, dan daya indera.

3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan presepsi yang sama.

6. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa

(komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar (Daryanto, 2010: 5-6).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Apabila media membawa pesan-pesan atau informasi


(28)

12 yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran (Arsyad, 2007: 4).

Menurut Heinich (1996: 8), jenis media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain: media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media komputer, komputer multimedia, dan hypermedia serta media jarak jauh. Sedangkan Arysad (2007: 29), mengelompokkan media pembelajaran ke dalam empat kelompok, yaitu

1. Media hasil teknologi cetak, 2. Media hasil teknologi audio visual,

3. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, 4. Media gabungan teknologi cetak dan komputer

Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber(guru) menuju penerima (siswa) ( Daryanto, 2010: 8). Angkowo (2007: 11) secara lebih lanjut mengungkapkan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara guru dan murid. Media pembelajaran dapat digunakan sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar kelas. Media pembelajaran mengandung aspek-aspek alat dan teknik yang sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar. Sejalan dengan Angkowo, Morris (dalam Taiwo in The Turkish online Jurnal of Educational Technology, 2009: 76 ) menyatakan fungsi media adalah membantu guru untuk meningkatan efektivitas di dalam kelas dengan meningkatkan kejelasan dalam komunikasi, keragaman dalam metode, dan menjadi daya tarik.


(29)

13 B. Media Animasi

Media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah dipahami. Sehingga media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap materi pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan sekarang adalah media pembelajaran berbasis komputer yakni animasi.

Animasi berasal dari kata ”Animation” yang dalam bahasa Inggris ”to animate” yang berarti menggerakan. Animasi dapat diartikan sebagai menggerakan sesuatu (gambar atau obyek) yang diam (Arsyad, 2007: 171). Stevano ( 2007: 1) menyatakan animasi adalah rangkaian gambar yang membentuk sebuah gerakan. Furoidah (2009: 1) mengungkapkan lebih lanjut bahwa media animasi pembelajaran merupakan media yang berisi kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran.

Animasi sebagai media pembelajaran memiliki banyak kelebihan diantaranya dapat menambah kesan realisme dan merangsang siswa untuk merespon dengan adanya warna dan grafik (Latuheru, 1988: 122). Kemudian menurut Rieber (dalam Jolly, 2003: 2) animasi memiliki daya tarik terhadap sistem visual manusia, karena animasi membantu peserta didik untuk


(30)

14 memvisualisasikan proses yang dinamis yang sulit untuk di visualisasikan. animasi mengurangi beban yang kognitif. Sejalan dengan Rieber,

(Dalacosta,dkk. Computers & Education, 2008: 741) menyatakan penggunaan kartun animasi secara signifikan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap konsep ilmu tertentu, dimana pada umumnya lebih sulit dipahami dan menyebabkan kesalahpahaman pada siswa. Animasi

bergambar mendukung penggunaan strategi mengajar dan metode belajar yang berbeda, serta dapat menawarkan beragai ketrampilan berpikir di kalangan siswa. Selain itu animasi mampu meningkatkan keingintahuan secara ilmiah, akuisisi bahasa ilmiah dan mendorong pemikiran ilmiah (Barak, Journal of

Science Education and Technology, 2011: 1).

Salah satu software pembuatan program grafis animasi standar professional adalah Macromedia Flash(Madcoms, 2004: 2).Macro media flash adalah sebuah program yang ditujukan untuk pembuatan halaman web, presentasi, pembelajaran, maupun pembuatan game interaktif. Flash bisa menghasilkan file kecil (ringan) sehingga mudah diakses pada halaman web tanpa

membutuhkan waktu loading yang lama (Yudihantoro, 2006: 1). Macromedia flash 8 adalah sofware program animasi berbasis vektor. Sofware ini

berfungsi untuk membuat animasi, baik objek maupun teks. Banyak animasi yang dapat dikerjakan oleh software ini untuk keperluan beragam, seperti animasi logo perusahaan sampai aplikasi multimedia yang lebih kompleks lagi (Stevano, 2007: 1). Ada banyak sekali animasi yang bisa kita buat dengan hadirnya adobe flash CS3, kita bisa menciptakan efek-efek animasi yang menarik (Media, 2008: 1). Program animasi ini akan lebih maksimal


(31)

15 penggunaannya apabila ditunjang dengan beberapa program grafis lainnya. Kreatifitas dan selera seni animator (pembuat) sangat menentukan baik atau buruknya hasil karya animasi. Keunggulan program Flash yakni mampu: membuat tombol interaktif dengan sebuah movie atau objek yang lain,

melakukan perubahan transparansi warna dalam movie dan perubahan animasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, membuat gerakan animasi dengan

mengikuti alur yang telah ditetapkan. Selain itu hasil Flash dapat dikonversi dan dipublikasikan ke dalam beberapa tipe yakni; *.swf, *.html, *.gif, *.jpg, *.png, *exe, *.mov (Madcoms, 2004: 1)

C. Aktivitas Belajar Siswa

Pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Dalam proses pembelajaran dilakukan suatu kegiatan, tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar (Sardiman, 2008: 95). Belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat serta aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan. Sedangkan peserta didik yang memiliki aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran (Rohani, 2004: 6)

Salah satu tempat yang menjadi pusat kegiatan belajar dan dapat digunakan sebagai arena untuk mengembangkan aktivitas adalah sekolah. Banyak jenis


(32)

16 aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Dierich (dalam

Hamalik, 2004: 172-173) membagi kegiatan belajar yang menunjukkan adanya aktivitas dalam delapan kelompok sebagai berikut:

1. Visual activities, termasuk di dalamnya adalah membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, pekerjaan orang lain.

2. Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

3. Listening activities, seperti : uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. 4. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket,

menyalin.

5. Drawing activities, misalnya : menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

6. Motor activities, termasuk di dalamnya adalah melakukan percobaan, membuat konstruksi, bermain, berkebun, beternak.

7. Mental activities, sebagai contoh misalnya : menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8. Emotional activities ,seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, berani, tenang, gugup.

D. Penguasaan Materi

Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat dikatakan berhasil adalah apabila siswa mampu menguasai


(33)

17 materi yang diberikan oleh guru secara tuntas sesuai dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun penguasaan materi merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Arikunto, 2003: 115). Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Hasil belajar dari ranah kognitif mempunyai hirarki atau bertingkat-tingkat. Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud adalah: 1) informasi non verbal; 2) informasi fakta dan pengetahuan verbal; 3) konsep dan prinsip; dan 4) pemecahan masalah dan kreatifitas. Informasi nonverbal dikenal atau dipelajari dengan cara penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung. Informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal atau dipelajari dengan cara mendengarkan orang lain dan dengan jalan membaca. Semuanya itu penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu penting untuk membentuk prinsip-prinsip. Kemudian prinsip-prinsip itu penting di dalam pemecahan masalah atau di dalam kreativitas (Slameto, 1991: 131). Berdasarkan rumusan Bloom (dalam Dimyati, 2006: 23 – 28) ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut:

1. Pengetahuan, mencakup ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan,

2. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari,


(34)

18 3. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk

menghadapi masalah yang nyata dan baru,

4. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian- bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik,

5. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru,

6. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

Keberhasilan penguasaan materi oleh siswa dapat diukur dan diketahui

melalui evaluasi. Menurut Thoha (1994: 1), evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan

instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Instrumen atau alat ukur yang bisa digunakan dalam evaluasi adalah tes.


(35)

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 di SD Negeri 1 Gumukrejo Pringsewu.

B. Polpulasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V SD Negeri 1 Gumukrejo Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 2 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII sebagai kelompok eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan media animasi dan kelas VI sebagai kelompok kontrol yang diberi perlakuan menggunakan media gambar dengan dipilih dengan cara purposive sampling (Margono, 2010: 128).

C. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, desain yang digunakan adalah pretes-postes kelompok ekuivalen. Dua kelompok penelitian dengan jumlah siswa dalam kelas sama. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan media animasi, sedangkan kelompok kontrol hanya diterapkan menggunakan media gambar. Kedua kelompok diberi pretes dan postes yang sama kemudian hasilnya dibandingkan.


(36)

20 Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kelompok pretest perlakuan posttest I O1 X O2 II O1 C O2

Keterangan: I = Kelas eksperimen; II = Kelas kontrol; O1 = Pretest; O2 = Posttest; X = Perlakuan menggunakan media animasi, C = Perlakuan menggunakan media gambar (Sukardi 2007: 186). Gambar 2. Desain pretes-postes kelompok ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah:

a. Membuat izin penelitian ke sekolah tempat diadakannya penelitian. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,

untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang diteliti. c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

d. membuat media animasi untuk setiap pertemuan dengan cara : 1) Penentuan konsep animasi dengan cara menetapkan:

Tujuan pembelajaran dengan media animasi pada penelitian ini adalah siswa dapat mengidentifikasi organ pernapasan pada manusia.


(37)

21 2) Perancangan pembelajaran menggunakan media animasi dengan

cara:

Pembuatan skenario pembelajaran dengan media animasi untuk setiap pertemuan. Uraian materi pokok pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut. Pertemuan ke:

a) Satu : organ pernapasan manusia, membahas tentang identifikasi organ pernapasan pada manusia beserta fungsinya

b) Dua : mekanisme pernapasan manusia

Pembuatan cerita animasi. Untuk setiap pertemuan, objek yang disajikan berupa animasi, suara, narasi dan grafis serta tulisan. 3) Mengumpulkan objek animasi.

Objek animasi dikumpulkan dengan cara mengunduh dari sumber, yaitu Youtube.com

4) Pembuatan media animasi

Media animasi meliputi animasi teks dan video multimedia. Animasi motion tween dan shape motion dibuat dengan software Macromedia Flash 8. Sedangkan multimedia merupakan cuplikan film dari beberapa sumber yang dipotong dengan software VCD Cutter dan MP3 Cutter.

e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS).


(38)

22 f. Membuat instrumen penelitian yaitu lembar observasi aktivitas siswa

dan soal pretes/postes.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media animasi dengan metode diskusi untuk kelas

eksperimen dan menggunakan media gambar dengan metode diskusi untuk kelas kontrol. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pretes diberikan sebelum pembelajaran pada pertemuan pertama dan postes diberikan setelah pembelajaran pada pertemuan kedua.. Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

a. Kelas Eksperimen 1) Pendahuluan

a) Siswa mengerjakan pretes pada pertemuan I berupa soal uraian mengenai organ pernapasan manusia.

b) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang topik – topik pembelajaran yang dipelajari .

c) Siswa diberi apersepsi:

Pertemuan I: “Apakah kalian tahu mengapa sampai saat ini kita masih dapat hidup ?” Setelah mendengar berbagai jawaban dari siswa , lalu guru mengajak siswa untuk menutup mulut dan hidungnya selama beberapa menit, apa yang terjadi? adakah yang mampu mengemukakan pendapatnya?!”


(39)

23 Pertemuan II: ”Apakah yang kalian rasakan setelah kalian

berlari-lari? kemudian bagaimana pernapasan kalian? mengapa bisa terjadi? Adakah yang bisa mengemukakan pendapatnya?!”

d) Siswa diberi motivasi:

Pertemuan I: Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui bahwa di dalam tubuh kita terdapat organ-organ yang berperan dalam kehidupan kita sehingga dapat menghirup udara bebas hingga saat ini. Oleh karena itu kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang diberikan kepada kita”..

Pertemuan II: “Dengan mempelajari materi ini kita memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana mekanisme organ pernapasan kita dalam mengatur keluar masuknya oksigen dan karbon dioksida. Sehingga kita harus selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita”.

2) Kegiatan inti

a) Siswa diberi penjelasan tentang media animasi yang digunakan dalam pembelajaran.

b) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang yang heterogen baik dari akademik maupun jenis kelamin.


(40)

24 c) Guru memberikan tugas pada siswa.

Pertemuan I : Diberikan LKS mengenai organ pernapasan manusia

Pertemuan II : Diberikan LKS mengenai mekanisme pernapasan pada manusia.

d) Guru menyampaikan informasi tentang materi yang dibahas dengan cara menyajikan animasi.

e) Siswa dibimbing dalam mengerjakan tugas.

f) Setelah siswa selesai berdiskusi dan mengerjakan tugas, guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas pada setiap pertemuan dan meminta salah satu siswa dari masing-masing kelompok untuk menjawab pertanyaan tersebut.

g) Menjelang akhir waktu, siswa diberikan penjelasan dan penegasan lebih lanjut serta diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

3) Penutup

a) Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

b) Siswa memperhatikan penyampaian guru tentang rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.


(41)

25 b. Kelas Kontrol

1) Pendahuluan

a) Siswa mengerjakan pretes pada pertemuan I berupa soal uraian mengenai sistem pernapasan manusia.

b) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang topik- topik pembelajaran yang dipelajari.

c) Siswa diberi apersepsi:

Pertemuan I: “Apakah kalian tahu mengapa sampai saat ini kita masih hidup ?” Setelah mendengar berbagai

jawaban dari siswa , lalu guru mengajak siswa untuk menutup mulut dan hidungnya selama beberapa menit, apa yang terjadi? adakah yang mampu mengemukakan pendapatnya?!”

Pertemuan II: ”Apakah yang kalian rasakan setelah kalian berlari-lari? kemudian bagaimana pernapasan kalian? mengapa bisa terjadi? Adakah yang bisa mengemukakan pendapatnya?!”

d) Siswa diberi motivasi:

Pertemuan I: Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui bahwa di dalam tubuh kita terdapat organ-organ yang berperan dalam kehidupan kita sehingga dapat menghirup udara bebas hingga saat ini. Oleh karena itu kita harus bersyukur


(42)

26 kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

anugerah yang diberikan kepada kita”..

Pertemuan II: “Dengan mempelajari materi ini kita memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana mekanisme organ pernapasan kita dalam mengatur keluar masuknya oksigen dan karbon dioksida. Sehingga kita harus selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita”.

2) Kegiatan inti

a) Siswa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok (setiap kelompok berjumlah 4-5 orang dan pembagian kelompok dilakukan pada pertemuan pertama).

b) Guru memberikan tugas pada siswa.

Pertemuan I : Diberikan LKS mengenai organ pernapasan pada manusia

Pertemuan II : Diberikan LKS mengenai mekanisme pernapasan pada manusia.

c) Siswa mendengarkan penjelasan tentang tugas yang diberikan. d) Guru menjelaskan materi pelajaran

Pertemuan I : organ pernapasan manusia beserta fungsinya dengan bantuan gambar

Pertemuan II : Guru menjelaskan gambar mekanisme pernapasan manusia


(43)

27 f) Siswa mengumpul LKS yang telah selesai dikerjakan.

g) Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi, siswa yang lain mendengarkan.

h) Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas pada setiap pertemuan dan meminta beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut.

i) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.

j) Guru memberikan evaluasi dari tugas yang telah dikerjakan. 3) Penutup

a) Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

b) Siswa memperhatikan penyampaian guru tentang rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya

E.Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 1) Jenis Data

a) Data Kualitatif

Data kualitatif berupa data aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan indikator yang diamati adalah bekerjasama dalam , (bertukar informasi (melakukan diskusi), dan menjawab pertanyaan.

b) Data Kuantitatif

Data kuantitatif yaitu berupa data penguasaan materi siswa pada materi pokok organ pernapasan manusia yang diperoleh dari nilai pretes dan postes. Kemudian dihitung selisih antara nilai pretes dengan postes


(44)

28 dalam bentuk N-gain. Untuk mendapatkan skor N-gain menggunakan rumus Hake (1999: 1) yaitu:

N-gain = x10 x100

Keterangan: Spost = skor postes; Spre = skor pretes; Smax = skor maksimum.

Adapun persentase peningkatan pada tiap indikator penguasaan materi dapat diketahui melalui rumus sebagai berikut.

%peningkatan = N-gain

Keterangan: N-gain = nilai rata-rata N-gain indikator penguasaan materi yang dicari

Selanjutnya, untuk mengetahui rata-rata peningkatan penguasaan materi siswa untuk tiap butir soal pretes dan postes digunakan rumus sebagai berikut.

P = x 100

Keterangan: P = poin yang dicari; f = jumlah skor penguasaan materi yang diperoleh oleh siswa; N = jumlah poin maksimum untuk tiap indikator penguasaan materi

Setelah presentase dan poin peningkatan penguasaan materi diperoleh, presentase dan poin tersebut kemudian diinterpretasikan sebagai kriteria sesuai dengan Tabel 1 berikut.

f N

Spost - Spre Smax - Spre


(45)

29 Tabel 1. Kriteria peningkatan penguasaan materi oleh siswa

Poin Kriteria

80,1-100 60,1-80 40,1-60 20,1-40 0,00-20 Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah Sumber: Arikunto (2008: 245)

2) Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut: a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa akan mendapat poin apabila melakukan aspek kegiatan yang diharapkan. kegiatan ini dilakukan dengan cara memberi tanda ceklist pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Aspek yang diamati pada siswa terdiri dari : bekerja sama dengan teman dalam kelompok, bertukar informasi ( melakukan diskusi), dan menjawab pertanyaan. Tabel 2. Lembar observasi aktivitas siswa

No Nama

Skor Aspek Aktivitas Belajar Siswa

A B C

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 2 3 Dst Jumlah skor Skor maksimum Persentase% Kriteria


(46)

30 1. Keterangan kriteria penilaian aktivitas siswa:

A.Bekerja sama dalam kelompok: 1. Tidak melaksanakan tugas apa pun. 2. Bekerja sendiri tanpa melibatkan teman.

3. Bekerjasama dengan semua anggota kelompok. B.Bertukar informasi:

1. Tidak berkomunikasi secara lisan dalam bertukar pendapat dengan anggota kelompok (diam saja).

2. Berkomunikasi secara lisan dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan pertanyaan Sistem pernapasan dalam lembar kerja.

3. Berkomunikasi secara lisan dalam bertukar pendapat untuk menjawab pertanyaan pada lembar kerja sesuai dengan materi pokok Sistem pernapasan.

C.Menjawab pertanyaan:

1. Tidak menjawab pertanyaan

2. Menjawab pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan materi 3. Menjawab pertanyaan yang sesuai dengan materi

2. Menghitung rata-rata skor aktivitas dengan menggunakan rumus:

∑xi = × 100 n

Keterangan:

: rata rata skor aktivitas siswa

∑xi : jumlah skor akivitas yang diperoleh n : jumlah skor akivitas maksimum b. Pretes dan Postes

Data penguasaan materi berupa nilai pretes dan postes. Pretes diberikan pada awal pertemuan sebelum kegiatan pembelajaran dan postes

diberikan pada akhir pertemuan. Adapun teknik penskoran nilai pretes dan postes yaitu:

Keterangan :

S= nilai yang diharapkan atau dicari

R= jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N= jumlah skor maksimum dari tes tersebut


(47)

31

c. Angket Tanggapan Siswa

Angket ini berisi pendapat siswa tentang penerapan media animasi yang telah dilaksanakan. Angket ini berupa tujuh pernyataan, terdiri dari empat pernyataan positif dan tiga pernyataan negatif. Setiap siswa memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat mereka pada lembar angket. Angket tersebut memiliki dua pilihan jawaban yaitu setuju dan tidak setuju seperti pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Item pernyataan pada angket

No. Pernyataan-pernyataan S TS

1 Saya senang dan tertarik mempelajari materi pokok organ pernapasan dengan media pembelajaran yang digunakan oleh guru IPA. 2 Saya lebih sulit memahami materi yang dipelajari

melalui media pembelajaran yang diberikan oleh guru.

3 Media pembelajaran yang digunakan menjadikan saya lebih aktif selama kegiatan pembelajaran. 4 Saya merasa sulit berinteraksi dengan teman

dalam proses pembelajaran yang berlangsung. 5 Saya termotivasi untuk menyimak informasi yang

disampaikan pada media pembelajaran yang ditampilkan untuk menyelesaikan setiap pertanyaan dalam LKS.

6 Saya merasa sulit mengerjakan setiap pertanyaan dalam LKS dengan media pembelajaran yang digunakan oleh guru IPA.

7 Saya memperoleh wawasan/pengetahuan baru tentang materi pokok yang dipelajari.


(48)

32 F. Teknik Analisis Data

1) Data Kualitatif

a. Data Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa dengan

menghitung rata–rata skor aktivitas siswa menggunakan rumus sebagai berikut: % 100 x n xi

Keterangan: = Rata-rata skor aktivitas siswa; ∑xi = Jumlah skor yang diperoleh; n = Jumlah skor maksimum

Selanjutnya menafsirkan atau menentukan kriteria persentase aktivitas belajar siswa sesuai pada Tabel 4.

Tabel 4. Kriteria Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Persentase (%) Kriteria

87,50 – 100 75,00 – 87,49 50,00 – 74,99 0 0,00 – 49,99

Sangat baik Baik Cukup Kurang Sumber: Hidayati (2011: 17).

b. Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan media animasi

Data tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan media animasi dikumpulkan melalui penyebaran angket. Angket tanggapan berisi tujuh pernyataan yang terdiri dari empat pernyataan


(49)

33 positif dan tiga pernyataan negatif. Pengolahan data angket dilakukan dengan langkah sebagai berikut.

1) Menghitung skor angket pada setiap jawaban sesuai dengan ketentuan yang dimodifikasi dari Rahayu (2010: 29) pada Tabel 5. Tabel 5. Skor penjawaban angket

Sifat Pernyataan Skor

1 0

Positif S TS

Negatif TS S

Keterangan: S = setuju; TS = tidak setuju

2) Melakukan tabulasi data temuan pada angket berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pernyataan angket. Tabel 6. Data angket tanggapan siswa terhadap media animasi

No. Pertanyaan

Angket

Pilihan Jawaban

Nomor Responden (Siswa)

Persentase (%)

1 2 3 dst.

1 S

TS

2 S

TS

dst. S

TS

Sumber: modifikasi dari Rahayu (2010: 31).

3) Menghitung persentase skor angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan: P = Persentase jawaban siswa; f = frekuensi jawaban; N = banyaknya jawaban (modifikasi dari Sudijono, 2004: 43).

P = x 100% f N


(50)

34

2) Data Kuantitatif

Data penelitian berupa nilai pretes, postes, dan skor N-gain pada kelas kontrol dan eksperimen dianalisis menggunakan uji t dengan program SPSS versi 17 yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa: 1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan menggunakan uji Lilliefors dengan program SPSS versi 17.

a) Hipotesis

H0 : Sampel berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berdistribusi normal b) Kriteria Pengujian

Terima H0 jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak H0 untuk harga yang lainnya (Pratisto, 2004: 5).

2. Uji Kesamaan Dua Varian

Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varians (uji Fisher) dengan menggunakan program SPSS versi 17.

a) Hipotesis

H0 : Kedua sampel mempunyai varians sama H1 : Kedua sampel mempunyai varians berbeda b) Kriteria Uji


(51)

35 - Jika F hitung > F tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak (Pratisto, 2004: 13).

3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis data yang berdistribusi normal digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan

menggunakan program SPSS versi 17. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

a) Hipotesis

H0 = Rata-rata N-gain kedua sampel sama H1 = Rata-rata N-gain kedua sampel tidak sama b) Kriteria Uji

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka H0 ditolak (Pratisto, 2004: 13).

1) Uji Perbedaan Dua Rata-rata a) Hipotesis

H0 = Rata-rata N-gain pada kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol.

H1 = Rata-rata N-gain pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

b) Kriteria Uji

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka H0 ditolak (Pratisto, 2004: 10).


(52)

47

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Penggunaan media animasi berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok organ pernapasan.

2. Penggunaan media animasi berpengaruh signifikan dalam meningkatkan penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok organ pernapasan. B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut.

1. Sebelum mengajar, sebaiknya guru mempersiapkan terlebih dahulu peralatan yang menunjang seperti LCD dan speaker yang digunakan untuk membantu penampilan media animasi sehingga lebih efektif dalam pembelajaran.

2. Sebelum membuat soal pretes dan postes yang akan dipakai, sebaiknya melihat kemampuan siswa secara keseluruhan terlebih dahulu sehingga soal benar-benar efektif dalam mengukur penguasaan materi oleh siswa dan tidak terjadi soal yang terlalu mudah atau terlalu sulit bagi siswa.


(53)

DAFTAR PUSTAKA

A.A, Maulinia Ceisar. 2010. Pembelajaran Biologi Menggunakan Inkuiri Terbimbing Melalui Media Animasi Dan Modul Ilustratif.(Skripsi). Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta.

A.M, Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Angkowo, R., dan A., Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Grasindo. Jakarta

Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi VI. Bina Aksara. Jakarta.

. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Azhar. 2012. kualitas pendidikan Indonesia Rangking 69 Tingkat Dunia. (Online).

(http://azharmind.blogspot.com/2012/02/kualitas-pendidikan-indonesia-ranking.html. Diakses 18Oktober 2013: 06.00 WIB).

Barak, Miri., dan Dori, Yehudit J. 2011. Science Education in Primary Schools: Is an Animation Worth a Thousand Pictures?. Journal of Science Education and Technology, Vol. 20, Num. 5, Page. 608-620 Oct 2011. (Online). (http://dx.doi.org/10.1007/s10956-011-9315-2. Diakses 28 September 2013: 23.05 WIB).

Bogiages, Christoper.,dan Hitt, Austin M. 2008. Movie Mitosis. (Online). (http://usothcarolina.academia.edu/ChrisBogiages/Paper?507806/ Movie_Mitosis. Diakses 28 Januari 2014: 06.00 WIB).

Dalacosta, K., Kamariotaki-Paparrigopoulou, M., Palyvos, J. A., Spyrellis, N. 2008. Multimedia Application with Animated Cartoons for Teaching

Science in Elementary Education. Computers & Education. Vol. 52, num. 4, page.741, November 2008. (Online). (www.elsevier.com/locate/compedu. Diakses 28 September 2013: 23.00 WIB).


(54)

49 Daryanto. 2010. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Gava Media. Yogyakarta

Depdiknas. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Deplitbang (Departemen penelitian dan pengembangan)-Madcoms, 2004. Membuat Animasi Kartun dengan Macromedia Flash MX 2004. Andi. Yogyakarta.

Deplitbang 2011. Survei Internasional Pisa.(Online).

(http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-pisa. Diakses 18Oktober 2013: 06.00 WIB)

Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Fathurrohman, P. dan S. Sobry. 2009. Strategi Belajar Mengajar. PT Refika

Aditama. Bandung.

Furoidah, Maya Fanny. 2009. Pengaruh Penggunaan Media Animasi

Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Kelas VII MTS Surya Buana Malang. (Online).

(http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TEP/article/viewfile/4793/3397. Diakses 28 September 2013: 22.21 WIB).

Hake, R.R. 1999. Analizing Change/Gain Scores. Indiana University. USA. (Online).(http://physics. Indiana.edu/~sdi/AnalizingChange_Gain.pdf. Diakses 21 Desember 2011: 09.05 WIB).

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Bandung Harahap, Rahmad Faisal. 2013. Astaga, RI Peringkat ke 64 untuk Pendidikan.

(Online). (http://kampus.okezone.com/read/2013/06/01/373/883831/astaga-RI-peringkat-ke-64-untuk-35-pendidikan. Diakses 18Oktober 2013: 06.00 WIB)

Heinich, Molenda, Russel, Smaldino.1996.Instructional Media and Technologies for Learning.prentice Hall, Engelwood. New Jersey.

Hertiavi, M.A., Langlang, H., dan Khanafiyah, S. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Untuk Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP. Universitas Negeri Semarang. Semarang Hidayati, A.N. 2011. Training of Trainer Berorientasi Higher Order Learning

Skills dan Pengaruhnya pada Prestasi serta Performance Guru. (Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 2011). Kerjasama FKIP Unila-HEPI. Bandar Lampung.


(55)

50 Jolly, Sushma.2003. Studying The Effectiveness Of Animation And Graphics With

Text On Fourth, Fifth And Sixth Graders. University of Nebrasca. Nebraska. Luteheru, J. 1988. Media Pembelajaran. Dirjen Dikti. Jakarta

Margono, S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Marzuki, E. 2009. Pengaruh Animasi Multimedia dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD Terhadap Penguasaan Materi Biologi Siswa (Studi Eksperimental pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Bandar Lampung T.P. 2008/2009). Skripsi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Lampung. Tidak diterbitkan.

Media, L. 2008. Pake Flash Bikin Animasi Teks Paling Keren. Multikom Media Utama. Yogyakarta.

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta.

Purwanto, N. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Rahayu, S. P. 2010. Deskripsi Sikap Siswa Terhadap Lingkungan Melalui Pendekatan Pengungkapan Nilai (Values Clarification Approach) pada Kelas VII MTs Guppi Natar. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Ridwansyah, Iwan. 2012. Pembaharuan Pandidikan. (Online).

(http://readwansyah.wordpress.com/2012/03/25/pembaharuan-pendidikan. Diakses 18 Oktober 2013: 06.00 WIB)

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. PT Rineka Cipta. Jakarta. Sadiman, A. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sanaky,H.A.H. 2011. Media Pembelajaran. Kaukaba. Yogyakarta.

Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Bumi Aksara. Jakarta.

Stevano, B., dan Beranda, A. 2007. 101 tip dan Trik Flash 8. Alex Media Komputindo. Jakarta.

Sudijono, A. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.


(56)

51 Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetisi dan Praktiknya.

Bumi Aksara. Jakarta.

Taiwo, Sunday. 2009. Teachers’ Perception Of The Role Of Media In Classroom Teaching In Secondary Schools. The Turkish Online Journal of Educational Technology – TOJET Vol.8, Num. 8, Page.76, January 2009. (Online). (http://www.tojet.net/articles/v8i1/818.pdf. Diakses 28 September 2013: 06.00 WIB)

Thoha, M. Chabib. 1994. Teknik Evaluasi Pendidikan. Grafindo Persada. Jakarta Trianto. 2009. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Prestasi

Pustaka Publisher. Jakarta.

Yudihantoro, D. 2006. Membuat Animasi Web Dengan Macromedia Flash Professional 8. Andi. Yogyakarta


(1)

35 - Jika F hitung > F tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak (Pratisto, 2004: 13).

3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis data yang berdistribusi normal digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan

menggunakan program SPSS versi 17. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

a) Hipotesis

H0 = Rata-rata N-gain kedua sampel sama H1 = Rata-rata N-gain kedua sampel tidak sama b) Kriteria Uji

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka H0 ditolak (Pratisto, 2004: 13).

1) Uji Perbedaan Dua Rata-rata a) Hipotesis

H0 = Rata-rata N-gain pada kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol.

H1 = Rata-rata N-gain pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

b) Kriteria Uji

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka H0 ditolak (Pratisto, 2004: 10).


(2)

47

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Penggunaan media animasi berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok organ pernapasan.

2. Penggunaan media animasi berpengaruh signifikan dalam meningkatkan penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok organ pernapasan.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut.

1. Sebelum mengajar, sebaiknya guru mempersiapkan terlebih dahulu peralatan yang menunjang seperti LCD dan speaker yang digunakan untuk membantu penampilan media animasi sehingga lebih efektif dalam pembelajaran.

2. Sebelum membuat soal pretes dan postes yang akan dipakai, sebaiknya melihat kemampuan siswa secara keseluruhan terlebih dahulu sehingga soal benar-benar efektif dalam mengukur penguasaan materi oleh siswa dan tidak terjadi soal yang terlalu mudah atau terlalu sulit bagi siswa.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

A.A, Maulinia Ceisar. 2010. Pembelajaran Biologi Menggunakan Inkuiri Terbimbing Melalui Media Animasi Dan Modul Ilustratif.(Skripsi). Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta.

A.M, Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Angkowo, R., dan A., Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Grasindo. Jakarta

Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi VI. Bina Aksara. Jakarta.

. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Azhar. 2012. kualitas pendidikan Indonesia Rangking 69 Tingkat Dunia. (Online).

(http://azharmind.blogspot.com/2012/02/kualitas-pendidikan-indonesia-ranking.html. Diakses 18Oktober 2013: 06.00 WIB).

Barak, Miri., dan Dori, Yehudit J. 2011. Science Education in Primary Schools: Is an Animation Worth a Thousand Pictures?. Journal of Science Education and Technology, Vol. 20, Num. 5, Page. 608-620 Oct 2011. (Online). (http://dx.doi.org/10.1007/s10956-011-9315-2. Diakses 28 September 2013: 23.05 WIB).

Bogiages, Christoper.,dan Hitt, Austin M. 2008. Movie Mitosis. (Online). (http://usothcarolina.academia.edu/ChrisBogiages/Paper?507806/ Movie_Mitosis. Diakses 28 Januari 2014: 06.00 WIB).

Dalacosta, K., Kamariotaki-Paparrigopoulou, M., Palyvos, J. A., Spyrellis, N. 2008. Multimedia Application with Animated Cartoons for Teaching

Science in Elementary Education. Computers & Education. Vol. 52, num. 4, page.741, November 2008. (Online). (www.elsevier.com/locate/compedu. Diakses 28 September 2013: 23.00 WIB).


(4)

49 Daryanto. 2010. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Gava Media. Yogyakarta

Depdiknas. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Deplitbang (Departemen penelitian dan pengembangan)-Madcoms, 2004. Membuat Animasi Kartun dengan Macromedia Flash MX 2004. Andi. Yogyakarta.

Deplitbang 2011. Survei Internasional Pisa.(Online).

(http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-pisa. Diakses 18Oktober 2013: 06.00 WIB)

Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Fathurrohman, P. dan S. Sobry. 2009. Strategi Belajar Mengajar. PT Refika

Aditama. Bandung.

Furoidah, Maya Fanny. 2009. Pengaruh Penggunaan Media Animasi

Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Kelas VII MTS Surya Buana Malang. (Online).

(http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TEP/article/viewfile/4793/3397. Diakses 28 September 2013: 22.21 WIB).

Hake, R.R. 1999. Analizing Change/Gain Scores. Indiana University. USA. (Online).(http://physics. Indiana.edu/~sdi/AnalizingChange_Gain.pdf. Diakses 21 Desember 2011: 09.05 WIB).

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Bandung Harahap, Rahmad Faisal. 2013. Astaga, RI Peringkat ke 64 untuk Pendidikan.

(Online). (http://kampus.okezone.com/read/2013/06/01/373/883831/astaga-RI-peringkat-ke-64-untuk-35-pendidikan. Diakses 18Oktober 2013: 06.00 WIB)

Heinich, Molenda, Russel, Smaldino.1996.Instructional Media and Technologies for Learning.prentice Hall, Engelwood. New Jersey.

Hertiavi, M.A., Langlang, H., dan Khanafiyah, S. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Untuk Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP. Universitas Negeri Semarang. Semarang Hidayati, A.N. 2011. Training of Trainer Berorientasi Higher Order Learning

Skills dan Pengaruhnya pada Prestasi serta Performance Guru. (Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 2011). Kerjasama FKIP Unila-HEPI. Bandar Lampung.


(5)

50 Jolly, Sushma.2003. Studying The Effectiveness Of Animation And Graphics With

Text On Fourth, Fifth And Sixth Graders. University of Nebrasca. Nebraska. Luteheru, J. 1988. Media Pembelajaran. Dirjen Dikti. Jakarta

Margono, S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Marzuki, E. 2009. Pengaruh Animasi Multimedia dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD Terhadap Penguasaan Materi Biologi Siswa (Studi Eksperimental pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Bandar Lampung T.P. 2008/2009). Skripsi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Lampung. Tidak diterbitkan.

Media, L. 2008. Pake Flash Bikin Animasi Teks Paling Keren. Multikom Media Utama. Yogyakarta.

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta.

Purwanto, N. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Rahayu, S. P. 2010. Deskripsi Sikap Siswa Terhadap Lingkungan Melalui Pendekatan Pengungkapan Nilai (Values Clarification Approach) pada Kelas VII MTs Guppi Natar. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Ridwansyah, Iwan. 2012. Pembaharuan Pandidikan. (Online).

(http://readwansyah.wordpress.com/2012/03/25/pembaharuan-pendidikan. Diakses 18 Oktober 2013: 06.00 WIB)

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. PT Rineka Cipta. Jakarta. Sadiman, A. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sanaky,H.A.H. 2011. Media Pembelajaran. Kaukaba. Yogyakarta.

Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Bumi Aksara. Jakarta.

Stevano, B., dan Beranda, A. 2007. 101 tip dan Trik Flash 8. Alex Media Komputindo. Jakarta.

Sudijono, A. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.


(6)

51 Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetisi dan Praktiknya.

Bumi Aksara. Jakarta.

Taiwo, Sunday. 2009. Teachers’ Perception Of The Role Of Media In Classroom Teaching In Secondary Schools. The Turkish Online Journal of Educational Technology – TOJET Vol.8, Num. 8, Page.76, January 2009. (Online). (http://www.tojet.net/articles/v8i1/818.pdf. Diakses 28 September 2013: 06.00 WIB)

Thoha, M. Chabib. 1994. Teknik Evaluasi Pendidikan. Grafindo Persada. Jakarta Trianto. 2009. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Prestasi

Pustaka Publisher. Jakarta.

Yudihantoro, D. 2006. Membuat Animasi Web Dengan Macromedia Flash Professional 8. Andi. Yogyakarta


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/20

0 4 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/20

0 6 48

PENGARUH PENERAPAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 14 OKU Semester GenapTahun Pelajaran 2012/2013)

0 12 58

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pela

0 8 60

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pela

0 7 59

PENGARUH BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN MANUSIA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 28 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 50

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 6 56

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 4 57

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 18 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 53

PENGARUH MEDIA MAKET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 10 60