PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/20

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA

DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

(Skripsi)

Oleh

ANI PUJI RAHAYU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA

DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh

ANI PUJI RAHAYU

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Giritunggal pada tanggal 6 Juli 1987. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, dari pasangan bahagia Bapak Subakir (Alm) dan Ibu Sukinem.

Penulis menyelesaikan pendidikan formal di Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Jatibaru selesai pada tahun 1999, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tanjung Bintang selesai pada tahun 2002, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tanjung Bintang selesai pada tahun 2005.

Pada tahun 2005, penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Pada tahun 2009, penulis mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Natar Lampung Selatan.


(4)

MOTTO

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan

0rang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa

(QS. Albaqarah: 21)

Allah tahu yang terbaik untuk kita meski kita kadang kecewa akan

ketentuanNya, Allah tahu apa yang kita butuhkan

meski kadangkita lalai akan rencanaNya, Allah tahu

apa yang kita dambakan meski kadang kita merasa

tak adil akan keputusanNya,Allah tahu apa yang

terindah untuk kita meski kadang kita merasa

kecewa akan penundaanNya dan yakinlah

yang Allah beri pasti yang terbaik

untuk kita

(Ani Puji Rahayu)

”Berdoa dan berusaha adalah kunci kesuksesan. Usaha tanpa doa

Adalah kurang berkah dan doa tanpa usaha adalah sia-sia


(5)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Tri Jalmo, M.Si. ____________

Sekretaris : Pramudiyanti, S.Si., M.Si. ____________

Penguji

Bukan Pembimbing : Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(6)

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ani Puji Rahayu

Nomor Pokok Mahasiswa : 0513024016 Program Studi : Pendidikan Biologi Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, April 2012 Yang menyatakan

Ani Puji Rahayu NPM. 0513024016


(7)

Dengan menyebut nama Alloh yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Teriring doa dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, penulis persembahkan

skripsi ini sebagai tanda bakti dan cinta kasih penulis yang tulus kepada:

Bapakku Subakir (Alm) dan Mamakku sukinem tercinta, yang sangat

kusayangi, sosok mulia yang telah membesarkanku, mendidikku,

memberikan cinta, kasih sayang, pengorbanan, dan senantiasa mendoakan

keberhasilan dan kebahagiaan untukku.

Kakak-kakakku yang kusayangi, Mas Aris, Mbak Uwen, Mas kus dan

Mbak Tutik yang selalu memberikan Motivasi dan Kasih sayangnya.

Keponakan-Keponakanku, Akbar,Alya dan Arvan yang selalu membuatku

tersenyum.

Para pendidikku yang telah memberikan ilmunya kepadaku.

Almamaterku tercinta Universitas Lampung


(8)

Judul Skripsi : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran

2011/2012)

Nama : Ani Puji Rahayu

Nomor Pokok Mahasiswa : 0513024016

Program Studi : Pendidikan Biologi Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Dr. Tri Jalmo, M.Si. Pramudiyanti, S.Si., M.Si.

NIP 196109101986031005 NIP 197303101998022001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si.


(9)

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur Penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, dengan ridhoNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Aktivitas Siswa dan Penguasaan Materi Pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia(Studi

Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila.

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Unila.

3. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, dan Pembahas atas saran dan masukannya.

4. Dr. Tri Jalmo, M.Si, selaku pembimbing 1 atas bimbingan, saran, dan motivasinya.

5. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selaku Pembimbing Akademik (PA) sekaligus pembimbing II atas kesabaran, saran dan motivasinya.

6. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Biologi atas saran dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.


(10)

7. Drs. Sumaryono, M.M., selaku Kepala SMP Negeri 1 Padangcermin yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.

8. Sri Wahyuni, S.Pd., selaku guru mitra yang telah banyak memberikan masukan dan arahan selama penelitian.

9. Siswa-siswi kelas VIII G dan VIII H SMP Negeri 1 Padangcermin atas kerjasama, keceriaan dan perhatiannya selama penelitian.

10. Bapakku dan Mamakku tercinta, yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, kesabaran, doa, dan materi demi keberhasilan penulis.

11. Kakak-kakakku serta ponakanku yang telah memberikan kasih sayang, doa, dukungan yang kalian berikan untuk penyemangat dalam hidupku.

12. Sahabat-sahabatku, Okta Ria Agung, S.Pd, Catur Maryta, S.Pd, Nukhbatul Bidayati Haka, S.Pd, Mbak Eka Sulastri, S.Pd, M. Ardian Wisnu, S.Pd, Mbak Asni dan Siti atas persaudaraan dan persahabatan kita selama ini. Terima kasih atas kesabaran mendengar keluh kesahku dan keikhlasannya membantuku. 13. Rekan-rekan Pendidikan Biologi, angkatan 05 dan adik tingkat angkatan 06

yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu, terima kasih banyak untuk persaudaraan, semangat dan motivasi, nasehat, kritik dan bantuannya dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

14. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amien.

Bandar Lampung, April 2012 Penulis


(11)

Ani Puji Rahayu

ii

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA

DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh

ANI PUJI RAHAYU

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) adanya pengaruh dari

penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap peninkatan aktivitas belajar siswa kelas VIII pada materi pokok sistem

pernapasan pada manusia di SMP Negeri 1 Padangcermin; (2) adanya pengaruh dari penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap peningkatan penguasaan materi siswa kelas VIII pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia di SMP Negeri 1 Padangcermin.

Desain penelitian ini adalah pretes-postes kelompok tak ekuivalen.Sampel pada penelitian adalah siswa kelas VIII G dan VIII H yang dipilih secara acak dengan teknikclusster random sampling. Data penelitian berupa data kuantitatif yaitu penguasaan materi yang diperoleh dari pretes dan postes. Data kualitatif yaitu aktivitas siswa yang diperoleh dari lembar observasi. Analisis data kuantitatif menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 5% dan data kualitatif menggunakan persentase aktivitas siswa dengan menghitung rata-rata skor aktivitas siswa.


(12)

Ani Puji Rahayu

iii

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata N-gainsiswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing (54,06) lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata N-gainsiswa pada kelas kontrol yang menggunakan metode diskusi (32,30). Dengan demikian penggunaan model pembelajaran teknik kancing gemerincing berpengaruh nyata terhadap peningkatan penguasaan materi pokok sistem pernapasan pada manusia. Selanjutnya aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dengan rata-rata (82,03) juga lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan motode diskusi dengan rata-rata (74,37). Dengan demikian penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing berpengaruh nyata terhadap peningkatan aktivitas siswa pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia.

Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing, Penguasaan materi, Aktivitas siswa.


(13)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA

DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

(Skripsi)

Oleh

ANI PUJI RAHAYU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(14)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA

DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh

ANI PUJI RAHAYU

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(15)

Judul Skripsi : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING

GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)

Nama : Ani Puji Rahayu

Nomor Pokok Mahasiswa : 0513024016

Program Studi : Pendidikan Biologi Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Dr. Tri Jalmo, M.Si. Pramudiyanti, S.Si., M.Si.

NIP 196109101986031005 NIP 197303101998022001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si.


(16)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Tri Jalmo, M.Si. ____________

Sekretaris : Pramudiyanti, S.Si., M.Si. ____________

Penguji

Bukan Pembimbing : Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(17)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Giritunggal pada tanggal 6 Juli 1987. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, dari pasangan bahagia Bapak Subakir (Alm) dan Ibu Sukinem.

Penulis menyelesaikan pendidikan formal di Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Jatibaru selesai pada tahun 1999, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tanjung Bintang selesai pada tahun 2002, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tanjung Bintang selesai pada tahun 2005.

Pada tahun 2005, penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Pada tahun 2009, penulis mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Natar Lampung Selatan.


(18)

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ani Puji Rahayu

Nomor Pokok Mahasiswa : 0513024016 Program Studi : Pendidikan Biologi Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, April 2012 Yang menyatakan

Ani Puji Rahayu NPM. 0513024016


(19)

Dengan menyebut nama Alloh yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Teriring doa dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, penulis

persembahkan skripsi ini sebagai tanda bakti dan cinta kasih penulis

yang tulus kepada:

Bapakku Subakir (Alm) dan Mamakku sukinem tercinta, yang

sangat kusayangi, sosok mulia yang telah membesarkanku,

mendidikku, memberikan cinta, kasih sayang, pengorbanan, dan

senantiasa mendoakan keberhasilan dan kebahagiaan untukku.

Kakak-kakakku yang kusayangi, Mas Aris, Mbak Uwen, Mas

kus dan Mbak Tutik yang selalu memberikan Motivasi dan

Kasih sayangnya.

Keponakan-Keponakanku, Akbar,Alya dan Arvan yang selalu

membuatku tersenyum.

Para pendidikku yang telah memberikan ilmunya kepadaku.


(20)

MOTTO

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu

dan 0rang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa

(QS. Albaqarah: 21)

Allah tahu yang terbaik untuk kita meski kita kadang kecewa

akan ketentuanNya, Allah tahu apa yang kita butuhkan

meski kadangkita lalai akan rencanaNya, Allah tahu

apa yang kita dambakan meski kadang kita merasa

tak adil akan keputusanNya,Allah tahu apa yang

terindah untuk kita meski kadang kita merasa

kecewa akan penundaanNya dan yakinlah

yang Allah beri pasti yang terbaik

untuk kita

(Ani Puji Rahayu)

Berdoa dan berusaha adalah kunci kesuksesan. Usaha tanpa doa

Adalah kurang berkah dan doa tanpa usaha adalah sia-sia


(21)

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur Penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, dengan ridhoNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Aktivitas Siswa dan Penguasaan Materi Pokok Sistem Pernapasan Pada Manusia(Studi

Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila.

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Unila.

3. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, dan Pembahas atas saran dan masukannya.

4. Dr. Tri Jalmo, M.Si, selaku pembimbing 1 atas bimbingan, saran, dan motivasinya.

5. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selaku Pembimbing Akademik (PA) sekaligus pembimbing II atas kesabaran, saran dan motivasinya.

6. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Biologi atas saran dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.


(22)

7. Drs. Sumaryono, M.M., selaku Kepala SMP Negeri 1 Padangcermin yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.

8. Sri Wahyuni, S.Pd., selaku guru mitra yang telah banyak memberikan masukan dan arahan selama penelitian.

9. Siswa-siswi kelas VIII G dan VIII H SMP Negeri 1 Padangcermin atas kerjasama, keceriaan dan perhatiannya selama penelitian.

10. Bapakku dan Mamakku tercinta, yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, kesabaran, doa, dan materi demi keberhasilan penulis.

11. Kakak-kakakku serta ponakanku yang telah memberikan kasih sayang, doa, dukungan yang kalian berikan untuk penyemangat dalam hidupku.

12. Sahabat-sahabatku, Okta Ria Agung, S.Pd, Catur Maryta, S.Pd, Nukhbatul Bidayati Haka, S.Pd, Mbak Eka Sulastri, S.Pd, M. Ardian Wisnu, S.Pd, Mbak Asni dan Siti atas persaudaraan dan persahabatan kita selama ini. Terima kasih atas kesabaran mendengar keluh kesahku dan keikhlasannya membantuku. 13. Rekan-rekan Pendidikan Biologi, angkatan 05 dan adik tingkat angkatan 06

yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu, terima kasih banyak untuk persaudaraan, semangat dan motivasi, nasehat, kritik dan bantuannya dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

14. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amien.

Bandar Lampung, April 2012 Penulis


(23)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks serta melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Dalam pembelajaran guru berhadapan dengan sejumlah siswa dengan berbagai macam latar belakang, sikap, dan potensi, yang semuanya itu berpengaruh terhadap kebiasaannya dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat

membangkitkan motivasi belajar siswa melalui suatu pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM). Dengan motivasi belajar yang tinggi, diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dalam aktivitas dan penguasaan materi (Hanafiah dan Suhana, 2009:26).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru Biologi di SMP Negeri 1 Padangcermin, diketahui bahwa pembelajaran yang berlangsung selama ini masih menggunakan metode ceramah dan hanya sesekali saja menggunakan metode diskusi. Metode ceramah tersebut kurang efektif jika dilihat dari karakteristik siswa yang memiliki perbedaan dalam minat,

kemampuan, kesenangan, pengalaman, dan cara belajar. Ada siswa yang lebih mudah belajar melalui dengar baca (auditif), siswa lain melalui melihat (visual), sementara yang lain lagi melalui gerak (kinestetik). Dalam


(24)

2

pembelajaran metode ceramah, siswa menjadi terbiasa untuk terus

mengandalkan seluruh informasi yang disampaikan oleh guru dan hanya siswa dengan tipe auditiflah yang mengalami pembelajaran secara optimal

sedangkan siswa yang lain menjadi pasif dengan hanya duduk, diam, mendengarkan dan mencatat (Muslich, 2008:48).

Aktivitas siswa di SMP Negeri 1 Padangcermin juga hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting saja, padahal aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat saja tetapi lebih menitik beratkan pada aktivitas atau keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran, misalnya menyatakan pendapat, bertanya, menggambar, memecahkan masalah, dapat menganalisis dan menggambil keputusan dan lain-lain. Menurut Sardiman (2007:95) Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar.

Metode diskusi yang berlangsung di SMP Negeri 1 Padangcermin selama ini kurang efektif karena tidak melibatkan semua anggota kelompok untuk

berkontribusi memberikan pendapat, sehingga hanya pendapat beberapa orang saja yang mendominasi dalam kelompoknya sementara anggota kelompok yang lain pasif. Kegiatan pembelajaran tersebut kurang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mengharuskan siswa menjadi subjek sedangkan guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator dalam proses pembelajaran (Muslich, 2008:48).


(25)

3

Kurang efektifnya penggunaan metode diskusi tersebut diduga berdampak terhadap penguasaan materi dan aktivitas siswa. Salah satunya pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia. Dari hasil observasi diketahui bahwa penguasaan materi oleh siswa kelas VIII pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia tahun pelajaran 2010/2011 masih sangat rendah, yaitu rata-rata 55. Nilai tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu60. Siswa yang telah mencapai KKM hanya 47% dari jumlah siswa kelas VIII.

Materi pokok sistem pernapasan pada manusia adalah salah satu materi pokok pada mata pelajaran Biologi di SMP. Materi pokok ini menuntut siswa untuk mencapai standar kompetensi (SK) memahami berbagai sistem dalam

kehidupan manusia, dan kompetensi dasar (KD) mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Oleh sebab itu untuk mencapai SK dan KD tersebut sebaiknya siswa dibawa pada proses penemuan sehingga pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tapi hendaknya berpusat pada siswa, sehingga diperlukan suatu inovasi

penggunaan model pembelajaran yang sesuai. Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai alternatif adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing.

Menurut Lie (2008:63), teknik kancing gemerincing bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia siswa. Dalam kegiatannya, teknik kancing gemerincing ini memberikan kesempatan pada masing-masing anggota kelompok untuk memberikan kontribusi,


(26)

4

mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lain. Dengan penggunaan teknik kancing gemerincing, semua siswa dituntut untuk mampu

menyampaikan dan mendengarkan pendapat siswa lain serta menjawab pertanyaan secara merata. Sehingga diharapkan tidak ada siswa yang pasif dan mengandalkan temannya yang lebih dominan. Oleh karena itu teknik kancing gemerincing diduga akan membantu guru untuk memfasilitasi siswa dalam memahami materi pokok sistem pernapasan pada manusia secara optimal.

Hasil penelitian Iskandar (2009:2) pada siswa SMP N 3 Ciamis menunjukkan bahwa model pembelajaran teknik kancing gemerincing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dan Supriani (2006:2) dalam penelitiannya pada siswa SMPN 8 Jember dalam mata pelajaran fisika menyimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing lebih tinggi

dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar tanpa model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing. Hal ini didukung pula oleh hasil penelitian Hidayat (2009:1) pada siswa SMP YPI Bandung dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing ternyata menunjukkan keberhasilan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing di SMP Negeri 1 Padangcermin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dan


(27)

5

penguasaan materi kelas VIII pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia di SMP Negeri 1 Padangcermin.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh dari penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VIII pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia di SMP Negeri 1 Padangcermin?

2. Adakah pengaruh dari penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap peningkatan penguasaan materi siswa kelas VIII pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia di SMP Negeri 1 Padangcermin?

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Adanya pengaruh dari penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VIII pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia di SMP Negeri 1 Padangcermin.

2. Adanya pengaruh dari penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap peningkatan penguasaan materi siswa kelas


(28)

6

VIII pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia di SMP Negeri 1 Padangcermin.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, yaitu dapat memberikan pengalaman sebagai calon guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing di kelas.

2. Bagi siswa, yaitu dapat memberikan pengalaman belajar berbeda yang dapat menumbuhkan rasa kerjasama yang positif antar siswa.

3. Bagi guru, yaitu menjadikan teknik kancing gemerincing sebagai salah satu alternatif teknik pembelajaran untuk diterapkan dalam pembelajaran Biologi.

4. Bagi sekolah, yaitu dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pembelajaran biologi di sekolah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing. Dalam kegiatan teknik kancing gemerincing, setiap siswa masing-masing

kelompok mendapatkan 3 buah kancing. Setiap kali siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan


(29)

7

meletakkannya ditengah-tengah kelompok. Jika kancing yang dimiliki siswa habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya juga menghabiskan kancingnya.

2. Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran yang meliputi aktivitas mengemukakan pendapat, aktivitas bekerjasama dengan teman dalam menyelesaikan LKS, aktivitas melaporkan hasil diskusi kelompok dan aktivitas bertanya. 3. Penguasaan materi adalah kemampuan siswa dalam memahami materi

yang diukur berdasarkan nilai yang diperoleh dari hasil pretes, postes, dan N-gainpada materi pokok sistem pernapasan pada manusia.

4. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII H sebagai kelas kontrol.

5. Materi pokok yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sistem pernapasan pada manusia.

D. Kerangka Pikir

Guru adalah sebagai salah satu pelaku utama dalam proses belajar mengajar dituntut untuk dapat menerapkan model pembelajaran yang mampu

mengaktifkan dan memberikan peran serta yang lebih kepada siswa. Model pembelajaran yang dipakai dalam proses belajar juga mempunyai dampak yang sangat besar terhadap aktivitas siswa dan penguasaan materi yang diserap oleh siswa. Salah satu model pembelajaran yang sesuai untuk pelajaran IPA adalah model pembelajaran kooperatif dengan teknik kancing gemerincing.


(30)

8

Dalam kegiatan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing, masing-masing anggota kelompok mendapat 3 buah kancing. Setiap kali siswa berbicara atau mengemukakan pendapat, dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya ditengah-tengah kelompok. Jika kancing yang dimiliki seorang siswa telah habis, dia tidak boleh berpendapat lagi sampai semua rekannya juga menghabiskan kancing mereka.

Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing ini, memberikan kesempatan pada masing-masing siswa untuk memberikan kontribusi mereka, mengemukakan pendapat dan mendengarkan pandangan serta pemikiran siswa lain. Dengan penggunaan teknik kancing gemerincing, setiap siswa

mempunyai kesempatan yang sama, tidak ada siswa yang mendominasi dan banyak bicara sementara siswa yang lain pasif. Selain itu pemerataan tanggung jawab dapat tercapai, tidak ada anggota yang menggantungkan diri pada temannya yang dominan. Oleh karena itu pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat memberikan pengaruh terhadap aktivitas siawa dan penguasaan materi pokok sistem pernapasan pada manusia.

Adapun variabel bebas dari penelitian ini adalah model pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing, sedangkan variabel terikatnya adalah aktivitas belajar siswa dan penguasaan materi. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat digambarkan sebagai berikut :


(31)

9

Gambar 1. Diagram Hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. (Keterangan: X = Model pembelajaran kooperatif dengan teknik kancing gemerincing; Y1= Aktivitas belajar siswa;

Y2 =Penguasaan materi.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1) H0 : Tidak ada pengaruh dari penggunaan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing terhadap peningkatan penguasaan materi siswa kelas VIII pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia di SMP Negeri 1 Padangcermin.

H1 : Ada pengaruh dari penggunaan model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing terhadap peningkatan penguasaan materi siswa kelas VIII pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia di SMP Negeri 1 Padangcermin.

2) H0 : Penguasaan materi siswa pada materi pokok sistem pernapasan pada

manusia dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing sama dengan metode diskusi.

H1: Penguasaan materi siswa pada materi pokok sistem pernapasan pada

manusia dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing lebih tinggi dibandingkan dengan metode diskusi.

X

Y1


(32)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tekning kancing gemerincing memberikan adanya pengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VIII pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia di SMP Negeri 1 Padangcermin.

2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing memberikan adanya pengaruh terhadap peningkatan penguasaan materi siswa kelas VIII pada materi pokok sistem pernapasan pada manusia di SMP Negeri 1 Padangcermin.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti menyarankan: 1. Memperhatikan pembagian waktu yang tepat dalam kegiatan inti

khususnya pada kegiatan diskusi, agar pembelajaran dengan menggunakan teknik kancing gemerincing dapat diterapkan dengan baik.


(33)

47

2. Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat

dijadikan salah satu model pembelajaran alternatif untuk merangsang agar siswa aktif dalam pembelajaran.


(34)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Hal ini disesuaikan dengan apa yang telah dikemukakan oleh Lie bahwa sistem pengajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas yang terstruktur disebut dengan sistem pengajaran gotong royong ataucooperative learning(Lie, 2008:37).

Model pembelajaran kooperatif menurut Enggen dan Kauchak (dalam Trianto, 2007:42) merupakan sebuah kelompok model pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Karlina (2008:1) mengemukakan bahwa model pembelajaran gotong royong atau cooperative learningmerupakan model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Siswa bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi


(35)

11

b. Anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.

c. Jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin.

d. Sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok daripada individu.

Model pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif untuk siswa yang hasil belajarnya rendah sehingga mampu memberikan peningkatan hasil belajar yang signifikan. Pendapat Ibrahim, dkk (dalam Yasa, 2008:2).

Sedangkan Cooper mengungkapkan keuntungan dari metode pembelajaran kooperatif, antara lain: 1) siswa mempunyai tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, 2) siswa dapat mengembangkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi, 3) meningkatkan ingatan siswa, dan 4) meningkatkan kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran.

Unsur-unsur dasar model pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim, dkk (dalam Yasa, 2008:3) sebagai berikut: 1) siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama, 2) siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, 3) siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama, 4) siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya, 5) siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok, 6) siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan


(36)

12

keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya, dan 7) siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa teknik, salah satunya yaitu teknik kancing gemerincing. Menurut Lie (2008:63), teknik kancing gemerincing dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Dalam kegiatan kancing gemerincing, masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota yang lain. Keunggulan lain dari teknik ini adalah untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok. Dalam banyak kelompok, sering ada anak yang terlalu dominan dan banyak bicara. Sebaliknya, juga ada anak yang pasif dan pasrah saja pada rekannya yang lebih dominan. Dalam situasi seperti ini, pemerataan tanggung jawab dalam kelompok bisa tidak tercapai karena anak yang pasif terlalu menggantungkan diri pada rekannya yang dominan. Teknik ini memastikan setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk berperan serta.

Langkah-langkah dalam kegiatan kancing gemerincing menurut Lie (2008:64) sebagai berikut:

1. Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau benda kecil lainnya).

2. Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa masing-masing kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah kancing (jumlah kancing


(37)

13

tergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan).

3. Setiap kali siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah kelompok.

4. Jika kancing yang dimiliki siswa habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya juga menghabiskan kancingnya.

5. Jika semua kancing sudah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan mengulangi prosedurnya kembali.

B. Aktivitas belajar siswa

Pada dasarnya belajar adalah melakukan untuk merubah tingkah laku dan tindakan yang dialami oleh seseorang. Seperti yang diungkapkan oleh Dimyati dan Mudjiono (2006:7), bahwa belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa itu sendiri.

Aktivitas adalah segala usaha yang mengarah pada perubahan perilaku untuk mencapai tujuan yang terarah dan yang diharapkan. Siswa yang dikatakan aktif jika tidak melakukan penyimpangan, hal ini sesuai dengan pendapat Hopkins (1993:105).

Dalam kegiatan pembelajaran, aktivitas belajar siswa sangat diperlukan agar proses pembelajaran menjadi berkualitas dengan melibatkan langsung siswa dalam kegiatan pembelajaran. Seperti yang diungkapakan oleh Sardiman


(38)

14

(2007:95), bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat,

mendengar, berfikir, membaca dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar.

Aktivitas siswa menurut Diedrich (Sardiman, 2007:101) digolongkan ke dalam delapan jenis kegiatan, yaitu:

1. Kegiatan-kegiatan visual, meliputi kegiatan; membaca, melihat gambar, mengamati, eksperimen, pameran, dan mengamati orang lain atau bermain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan, meliputi kegiatan; menyatakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberikan saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.

3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, meliputi kegiatan; mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, dan mendengarkan suatu permainan. 4. Kegiatan-kegiatan menulis, meliputi kegiatan; menulis laporan, membuat

rangkuman, mengerjakan tes, mengerjakan lembar kerja, menulis cerita, dan mengisi angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar, meliputi kegiatan; menggambar, membuat grafik, diagram peta dan pola.


(39)

15

6. Kegiatan-kegiatan matrik, meliputi kegiatan; melakukan percobaan, melaksanakan pameran, menyelanggarakan permainan, dan membuat model.

7. Kegiatan-kegiatan mental, meliputi kegiatan; mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, dan membuat keputusan.

8. Kegiatan-kegiatan emosional, meliputi kegiatan; minat, membedakan, berani, tenang.

Manfaat aktivitas belajar dalam proses pembelajaran menurut Hamalik (2003:91) adalah:

a. Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. b. Berbuat sendiri dan akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa. c. Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan para siswa yang pada

gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok.

d. Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri, sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan individu. e. Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar demokrasi, kekeluargaan,

musyawarah, dan mufakat.

f. Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat, guru dengan orang tua, siswa yang bermanfaat dalam pendidikan siswa. g. Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit,

sehingga mengembangkan pemahaman dan berfikir kritis.

h. Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika.


(40)

16

Azas aktivitas menuntut guru untuk membangkitkan aktivitas siswa baik secara jasmani maupun rohani pada waktu siswa menerima pelajaran. Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, guru harus mampu menentukan bentuk pengalaman belajar yang tepat sehingga dapat

mempraktekkan kemampuan dan keterampilan (Sardiman 2007:96).

C. Penguasaan materi

Materi pelajaran merupakan bahan ajar utama minimal yang harus dipelajari oleh siswa untuk menguasai kompetensi dasar yang sudah dirumuskan dalam kurikulum (Muhammad, 2003:17).Dengan materi pelajaran siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan

sistematis, sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi

secara utuh dan terpadu. Materi pembelajaran merupakan informasi, alat, dan

teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi

pembelajaran (Awaluddin, 2008:1).

Penguasaan merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Arikunto, 2008:115).

Penguasaan materi siswa merupakan hasil belajar dalam kecakapan kognitif. Menurut Anderson, dkk ( 2000: 67), ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut : (1)Remembermencakup kemampuan ingatan tentang hal


(41)

17

yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip dan metode, (2)Understand mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari, (3) Applymencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk

menghadapi masalah yang nyata dan baru, (4)Analyzemencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya : mengurai masalah menjadi bagian yang telah kecil, (5)Evaluatemencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu, (6)Createmencakup kemampuan membentuk suatu pola baru, Penguasaan materi pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi.

Penguasaan materi siswa merupakan hasil belajar dalam kecakapan kognitif. Berdasarkan rumusan Bloom (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006:23) ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut : (1) Pengetahuan, mencakup ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan, (2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari, (3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru, (4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik, (5) Sintesis, mencakup kemampuan menbentuk suatu pola baru, (6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.


(42)

18

Penguasaan materi siswa merupakan hasil belajar dalam kecakapan kognitif. Menurut Sudijono (2008:50), ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut :

1. Pengetahuan(knowledge)adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama istilah, ide, gejala, rumus-rumus dan sebagainya tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.

2. Pemahaman(comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk

mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain mamahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai sisi. Seorang siswa dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri.

3. Penerapan atau aplikasi(Application)adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dan sebagainya dalam situasi yang baru dan konkret.

4. Analisis(Analysis)adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor-faktor-faktor yang lain.

5. Sintesis (Synthesis) adalah kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses


(43)

19

yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru. 6. Penilaian atau evaluasi(Evaluation)adalah kemampuan seseorang untuk

membuat pertimbangan terhadap situasi, nilai, atau ide, misalnya jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik, sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.

Penguasaan materi pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi. Menurut Thoha (1994:1) evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Instrumen atau alat ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi adalah tes. Arikunto (2008:53) menyatakan bahwa tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen tujuan pembelajaran dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalah postes atau tes akhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru

mengadakan tes awal atau pretes. Kegunaan tes ini ialah terutama untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memperbaiki rencana pembelajaran. Dalam hal ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan mutu pembelajaran (Daryanto, 2007:195).


(44)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober di SMP Negeri 1 Padangcermin.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII G sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIII H sebagai kelas kontrol. Sampel tersebut dipilih dari populasi dengan teknikcluster random sampling.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes kelompok tak ekuivalen. Kelas kontrol maupun kelas eksperimen

menggunakan kelas yang ada dan satu level dengan kondisi yang homogen. Kelas eksperimen (VIII G) diberi perlakuan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dan kelas kontrol (VIII H) diberi perlakuan dengan metode diskusi. Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol


(45)

21

mendapat tes awal (pretes) dan tes akhir (postes) sehingga struktur desainnya sebagai berikut:

Gambar 2. Desain pretes-postes kelompok tak ekuivalen Keterangan : K1 = Kelas eksperimen;

K2 = Kelas kontrol; O1= Pretes; O2= Postes;

X = Perlakuan eksperimen; dan C = Kontrol. (Dimodifikasi dari Riyanto, 2001:43)

D. Prosedur Penelitian 1. Prapenelitian

Persiapan yang dilakukan pada tahap ini adalah :

a. Melakukan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti. b. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

c. Membentuk kelompok yang heterogen berdasarkan jenis kelamin dan nilai akademik semester genap.

d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada kelas eksperimen dan metode diskusi pada kelas kontrol.

e. Membuat lembar kerja siswa yang akan dikerjakan dalam kelompok dan membuat instrumen evaluasi kognitif berupa soal pretes dan postes.

K1 O1 X O2


(46)

22

f. Membuat lembar observasi tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

g. Menyiapkan satu kotak kecil berisi kancing-kancing.

2. Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen a. Pendahuluan

1. Siswa mengerjakan soal pretes pada pertemuan pertama berupa soal pilihan jamak pada siswa mengenai materi sistem pernapasan pada manusia.

2. Siswa menyimak SK, KD, indikator dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

3. Siswa melakukan apersepsi dengan menjawab pertanyaan pada setiap pertemuan:

1). Pertemuan pertama:

Apakah yang dimaksud dengan bernapas, dan Apa sajakah organ-organ penyusun saluran pernapasan manusia? 2). Pertemuan kedua:

Apakah yang dimaksud dengan pernapasan dada dan pernapasan perut?

3). Pertemuan ketiga:

Sebutkan contoh penyakit pada sistem pernapasan manusia yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus?


(47)

23

1). Pertemuan pertama:

Salah satu siswa disuruh guru ke depan kelas. Kemudian siswa tersebut diminta untuk menarik napas dan menghembuskannya secara perlahan. Lalu guru bertanya kepada siswa yang lain “Apakah udara yang masuk ketika kita menghirup udara sama dengan udara yang keluar saat kita mengembuskan

napas?”Mengapa? 2). Pertemuan kedua:

Salah satu siswa disuruh guru ke depan kelas. Kemudian siswa tersebut diminta untuk bernapas. Lalu guru bertanya kepada siswa yang lain “Faktor apakah yang menyebabkan udara luar masuk ke dalam paru-paru dan udara dari paru-paru keluar melalui hidung?“Mengapa?

3). Pertemuan ketiga:

Salah satu siswa disuruh guru ke depan kelas. Kemudian siswa tersebut diminta untuk memperagakan seseorang yang sedang sesak napas, dada nyeri dan susah berbicara. Lalu guru

bertanya kepada siswa yang lain “Dari ciri-ciri yang telah diperagakan oleh teman kalian, penyakit apakah yang dideritanya?” Bagaimana cara mencegah dan mengobati penyakit tersebut?

b. Kegiatan inti

1. Siswa dibagi dalam 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang.


(48)

24

2. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara mengerjakan LKS dengan teknik kancing gemerincing dan kegunaan kancing dalam berdiskusi. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

• Semua anggota dalam kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama yaitu harus mengemukakan pendapatnya dalam diskusi.

• Jika salah satu siswa sedang berbicara mengemukakan pendapatnya, maka siswa yang lain harus mendengarkan pendapat siswa yang sedang berbicara tersebut dan yang telah berbicara mengemukakan pendapatnya harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah kelompok.

• Jika kancing yang dimiliki seorang siswa telah habis, dia tidak boleh berpendapat lagi sampai rekan-rekannya juga

menghabiskan kancing mereka.

3. Siswa mendapat lembar kerja siswa (LKS) yang dibagikan guru yang berisi materi: pada pertemuan pertama berisi materi mengenai Organ-organ penyusun saluran pernapasan pada manusia,

pertemuan kedua berisi materi mengenai mekanisme pernapasan pada manusia, pertemuan ketiga berisi materi mengenai kelainan penyakit pada sistem pernapasan dan 3 buah kancing pada masing-masing siswa.

4. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok dengan teknik kancing gemerincing.


(49)

25

5. Siswa dalam kelompok belajar yang mengalami kesulitan di bimbing dan fasilisatori oleh guru.

6. Siswa menuliskan hasil diskusi dalam bentuk pameran. 7. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang hasil diskusi. c. Penutup

1. Siswa dan guru membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah disampaikan.

2. Siswa mendapatkan tugas rumah dari guru.

3. Siswa mendengarkan perintah dari guru untuk mempelajari materi selanjutnya.

4. Siswa mengerjakan soal postes pada pertemuan ketiga berupa soal pilihan jamak pada siswa mengenai materi sistem pernapasan pada manusia.

Kelas Kontrol a. Pendahuluan

1. Siswa mengerjakan soal pretes pada pertemuan pertama berupa soal pilihan jamak pada siswa mengenai sistem pernapasan pada manusia.

2. Siswa menyimak SK, KD, indikator dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

3. Siswa melakukan apersepsi dengan menjawab pertanyaan pada setiap pertemuan:


(50)

26

Apakah yang dimaksud dengan bernapas, dan Apa sajakah organ-organ penyusun saluran pernapasan manusia? 2). Pertemuan kedua:

Apakah yang dimaksud dengan pernapasan dada dan pernapasan perut?

3). Pertemuan ketiga:

Sebutkan contoh penyakit pada sistem pernapasan manusia yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus?

4. Siswa diberikan motivasi dengan guru pada setiap pertemuan: 1). Pertemuan pertama:

Salah satu siswa disuruh guru ke depan kelas. Kemudian siswa tersebut diminta untuk menarik napas dan menghembuskannya secara perlahan. Lalu guru bertanya kepada siswa yang lain “Apakah udara yang masuk ketika kita menghirup udara sama dengan udara yang keluar saat kita mengembuskan

napas?”Mengapa? 2). Pertemuan kedua:

Salah satu siswa disuruh guru ke depan kelas. Kemudian siswa tersebut diminta untuk bernapas. Lalu guru bertanya kepada siswa yang lain “Faktor apakah yang menyebabkan udara luar masuk ke dalam paru-paru dan udara dari paru-paru keluar melalui hidung?“Mengapa?


(51)

27

3). Pertemuan ketiga:

Salah satu siswa disuruh guru ke depan kelas. Kemudian siswa tersebut diminta untuk memperagakan seseorang yang sedang sesak napas, dada nyeri dan susah berbicara. Lalu guru

bertanya kepada siswa yang lain “Dari ciri-ciri yang telah diperagakan oleh teman kalian, penyakit apakah yang dideritanya?” Bagaimana cara mencegah dan mengobati penyakit tersebut?

b. Kegiatan inti

1. Siswa dibagi dalam 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang.

2. Siswa mendapat lembar kerja siswa (LKS) yang dibagikan guru yang berisi materi: pada pertemuan pertama berisi materi mengenai Organ-organ penyusun saluran pernapasan pada manusia,

pertemuan kedua berisi materi mengenai mekanisme pernapasan pada manusia, pertemuan ketiga berisi materi mengenai kelainan penyakit pada sistem pernapasan.

3. Siswa dalam kelompok mendiskusikan LKS.

4. Siswa dalam kelompok belajar yang mengalami kesulitan di bimbing dan fasilisatori oleh guru.

5. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok ke depan kelas. 6. Siswa dalam kelompok lain diberi kesempetan untuk bertanya

kepada kelompok yang sedang presentasi.


(52)

28

c. Penutup

1. Siswa bersama-sama guru membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang telah disampaikan.

2. Siswa mendapat tugas rumah dari guru.

3. Siswa mengerjakan soal postes pada pertemuan ketiga berupa soal pilihan jamak pada siswa mengenai materi sistem pernapasan pada manusia.

E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data

1. Jenis Data

a. Aktivitas Siswa

Jenis data aktivitas siswa berupa data kualitatif yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas siswa.

b. Penguasaan Materi

Jenis data penguasan materi berupa data kuantitatif yang diperoleh dari nilai pretes, postes dan N-gainpada materi pokok sistem pernapasan pada manusia.

2. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah:

a. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa diperoleh dengan lembar observasi aktivitas siswa yang berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses


(53)

29

pembelajaran. Setiap siswa diamati point kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Lembar observasi yang digunakan dalam pengambilan data aktivitas siswa pada saat pembelajaran sebagai beikut:

Tabel 1. Lembar observasi aktivitas siswa No

Nama

Aspek yang diamati

A B C D

1 2 1 2 1 2 1 2

1 2 3 4 5 Jumlah (Xi) Poin Maks (n)

Skor (X )

Keterangan

Sumber: dimodifikasi dari Carollina (2010: 29) Keterangan :

A. Aktivitas mengemukakan pendapat/ide:

1. Tidak mengemukakan pendapat/ide (diam saja) 2. Mengemukakan pendapat/ide

B. Aktivitas bekerjasama dengan teman dalam menyelesaikan LKS:

1. Tidak mau bekerjasama dengan teman (diam saja) 2. Bekerjasama dengan teman anggota kelompok dalam

menyelesaikan LKS.

C. Aktivitas melaporkan hasil diskusi kelompok.

1. Siswa dalam kelompok kurang dapat melaporkan hasil diskusi kelompok

2. Siswa dalam kelompok dapat melaporkan hasil diskusi kelompok

D. Aktivitas bertanya:

1. Tidak mengajukan pertanyaan (diam saja) 2. Mengajukan pertanyaan kepada guru.


(54)

30

b. Penguasaan Materi

Data penguasaan materi berupa nilai pretes dan postes diambil pada awal dan akhir pertemuan. Nilai pretes diambil sebelum pembelajaran (pertemuan pertama) baik pada kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol, sedangkan nilai postes diambil setelah

pembelajaran (pertemuan ketiga) baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Bentuk soal yang diberikan adalah berupa soal pilihan jamak, dengan jumlah sebanyak 20 soal. Teknik penskoran nilai pretes dan postes yaitu :

100 x N R S =

Keterangan :

S = Nilai yang diharapkan (dicari)

R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N = jumlah skor maksimum dari tes tersebut

(Purwanto, 2008 :112).

F. Teknik Analisis Data 1. Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan persentase aktivitas siswa dengan menghitung rata–rata skor aktivitas siswa menggunakan rumus sebagai berikut:

100

x

n

x


(55)

31

Keterangan : X = Rata-rata skor aktivitas siswa ∑xi= Jumlah skor yang diperoleh n = Jumlah skor maksimum (8)

(Hake dalam Coletta dan Phillips (2005:5)

Menafsirkan atau menentukan kategori persentase aktivitas siswa sesuai klasifikasi pada tabel 3.

Tabel 2. Klasifikasi persentase aktivitas siswa

Sumber: dimodifikasi dari Hake dalam Coletta dan Phillips (2005: 5)

2. Penguasaan Materi

Untuk mengetahui nilai penguasan materi siswa dihitung selisih antara nilai pretes dan nilai postes. Nilai selisih tersebut disebut sebagai N-gain. untuk mendapatkan N-gainmenggunakan formula Hake (1999:1) sebagai berikut:

g=

100

max

×

i i f

S

S

S

S

Keterangan:g =nilai gain (N-gain);Sf = nilai postes;Si= nilai pretes; Smax= nilai maksimal.

Interval Kategori 0,00–29,99 Sangat Rendah 30,00–54,99 Rendah 55,00–74,99 Sedang 75,00–89,99 Tinggi 90,00–100,00 Sangat Tinggi


(56)

32

Tabel 3. Interpretasi terhadap N-gainyang diperoleh siswa Nilai rata-rata N-Gain(G) Kriteria

75 < (G)≤ 99,9 Tinggi Sekali 50 < (G)≤ 74,9 Tinggi 25 < (G)≤ 49,9 Sedang 0 < (G)≤ 24,9 Rendah

Dimodifikasi dari Hake (dalam Widiyaningrum,2010:40)

Data penelitian yang berupa nilai pretes, postes, dan N-gain pada kelompok eksperimen dan kontrol dianalisis menggunakan uji t dengan program SPSS 17, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa :

a. Uji normalitas data

Uji normalitas data dihitung menggunakan ujiLilieforsdengan menggunakansoftwereSPSS versi 17.

1) Rumusan hipotesis

H0= data berdistribusi normal

H1= data tidak berdistribusi normal

2) Kriteria pengujian

Terima H0jika Lhitung< Ltabelatau p-value > 0,05, tolak H0untuk

harga yang lainnya (Sudjana, 2005:466). b. Uji homogenitas data

Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas untuk mengetahui apakah data yang diperoleh memiliki varians yang sama dengan menggunakan ujiBarlettdengan program SPSS versi 17.


(57)

33

H0= kedua data mempunyai varians yang sama

H1= kedua data mempunyai varians berbeda

2) Kriteria Uji

- Jikaχ2hitung < χ2tabel atau probabilitasnya > 0,05 maka H0

diterima

- Jikaχ2hitung > χ2tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka H0

ditolak (Pratisto, 2004:18).

c. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS versi 17. 1) Uji Kesamaan Dua Rata-rata

a) Hipotesis

H0= Rata-rata N-gainkedua sampel sama

H1= Rata-rata N-gainkedua sampel tidak sama

b) Kriteria Uji

- Jika–ttabel< thitung< ttabel, maka H0diterima

- Jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabelmaka H0ditolak

(Pratisto, 2004:18) 2) Uji Perbedaan Dua Rata-rata

a) Hipotesis

H0= Rata-rata N-gainpada kelas eksperimen sama dengan

kelas kontrol.

H1= Rata-rata N-gainpada kelas eksperimen lebih tinggi dari


(58)

34

b) Kriteria Uji :

- Jika–ttabel< thitung< ttabel, maka H0diterima

- Jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabel, maka H0ditolak

(Pratisto, 2004:12)

3) Uji hipotesis dengan ujiMann-WhitneyU Ho:μ1=μ2

H1:μ1≠ μ2

a) Hipotesis

Ho: Rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

sama

H1: Rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

tidak sama b) Kriteria Uji :

Ho ditolak jika sig< 0,05


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011.Pengertian Pendidikan. www. puspendik. Com. 28 April 2011 (19:44 WIB).

Anderson, L., David, K., Peter, a., Kathleen, C., Ricard, M., Paul, p., James, R., dan W. Merlin. 2000.A Taxonomy for Learning, Teaching, ans Assesing ( A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, Abridged Edition). Longman. Newyork.

Arikunto, S. 2008.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. PT Bumi Aksara. Jakarta. Awaluddin, A. 2008.Materi Ajar.[Online]. http://andhysastera.blogspot.com/.

Download. 20 Januari 2011.

Bisri, A. 2008.Sekitar Pembelajaran Efektif. [Online].

http://pendis.depag.go.id/madrasah/Insidex.php?i_367=at02100015. Download.16 november 2011.

Carollina, H. S. 2010.Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin Pada Materi Pokok Ekosistem Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Siswa.Lampung. Universitas Lampung.

Colleta, v. P dan Phillips, J. A. 2005.Interpreting FCL scores: Normalized gain, preinstruction scores, and scientific reasoning ability. California. Departemen of Physics, Loyola Marymount University.

Daryanto, H. 2007.Evaluasi Pendidikan. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006.Belajar Dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Fauziah, N. 2009.Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Penguasaan Konsep Hukum-hukum Dasar Kimia (PTK pada Siswa Kelas X SMA Arjuna Bandar Lampung TP 2008/2009).Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Kimia. Universitas Lampung. Bandar Lampung

Fitriana, E. 2010.Penguasaan Materi Siswa Pada Materi Pokok Ekosistem Melalui Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Talang Padang.Skripsi. Fakultas


(60)

49

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Hake, R.1999. Analyzing change/gain scores. Indiana University .USA Hakim, L. 2010.Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Penguasaan Konsep Koloid (PTK pada Siswa Kelas XI IPA SMA YP Unila Bandar lampung TP

2009/2010). Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Kimia. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Hamalik, O. 2003.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Bandung. Hanafiah, N dan Cucu, S. 2009.Konsep Strategi Pembelajaran. PT Refika

Aditama. Bandung.

Hidayat, A. 2009.Pembelajaran Menulis Ringkasan Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Teknik Kancing Gemerincing di kelas XI-B SMA YPI Bandung. [Online].

http://www.mediainformasiku.co.cc/search1.php?key=Pembelajaran+tipe+kan cing+gemerincing. Download. 2 Desember 2010.

Hopkins, D. 1993.A Teacher`s Guide to Classroom Research.Philadelphia. Open University Press.

Iskandar, A. 2009.Kajian Aktivitas dan Hasil Belajar Melalui model Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing. [Online].

http://www.sd-binatalenta.com/images/jurnal ina.pdf . Download. 16 Maret 2011.

Karlina, I. 2008.Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) sebagai Salah Satu Strategi Membangun Pengetahuan Siswa.[Online].

http://www.sd-binatalenta.com/images/artikel_ina.pdf . Download. 2 Desember 2010.

Lie, A. 2008.Cooperative Learning. PT Grasindo. Jakarta.

Muslich, M. 2008.KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). PT Bumi Aksara. Jakarta.

Pratisto, A. 2004.Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 17. Gramedia. Jakarta.

Pratitis, W. 2009.Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Untuk meningkatkan Hasil Belajar IPA Terpadu (PTK Kelas VII A SMP Negeri 22 Bandar Lampung TP 2008/2009).Skripsi. Fakultas


(61)

50

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Kimia. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Purwanto, B dan Arinto, N. 2008.Eksplorasi Ilmu Alam 2 Untuk Kelas VIII SMP dan MTs. Platinum. Solo.

Riyanto, Y. 2001.Metodologi Penelitian Pendidikan. SIC. Surabaya. Sardiman, A. M. 2007.Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Sudjana. 2005.Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.

Sudijono, A. 2008.Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada Jakarta.

Supriani, T. 2006.Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Cooperative Learning Dengan Teknik Kancing Gemerincing.[Online].

www.scribd.com/doc/8536149/Skripsi-7621470484-Pembelajaran-Fisika-menggunakan-model-coopertive-learning-dgn-teknik-kancing-gemerincing. Download. 18 Desember 2010.

Thoha, M. C. 1994.Teknik Evaluasi Pendidikan.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Trianto. 2007.Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Prestasi Pustaka. Jakarta.

Widiyaningrum, N. 2010.Pengaruh Media Lingkungan Sekitar Sekolah Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Kecakapan Berpikir

Rasional Siswa (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII A SMP N 16 Bandar Lampug Tahun Pelajaran 2009/2010).Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi Unila. Lampung

Yasa, D. 2008.Metode Pembelajaran Kooperatif.[Online].

http://ipotes.wordpress.com/2008/05/10/metode-pembelajaran-kooperatif/. Download. 2 Desember 2010.


(1)

32

Tabel 3. Interpretasi terhadap N-gainyang diperoleh siswa Nilai rata-rata N-Gain(G) Kriteria

75 < (G)≤ 99,9 Tinggi Sekali 50 < (G)≤ 74,9 Tinggi 25 < (G)≤ 49,9 Sedang

0 < (G)≤ 24,9 Rendah

Dimodifikasi dari Hake (dalam Widiyaningrum,2010:40)

Data penelitian yang berupa nilai pretes, postes, dan N-gain pada kelompok eksperimen dan kontrol dianalisis menggunakan uji t dengan program SPSS 17, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa :

a. Uji normalitas data

Uji normalitas data dihitung menggunakan ujiLilieforsdengan menggunakansoftwereSPSS versi 17.

1) Rumusan hipotesis

H0= data berdistribusi normal H1= data tidak berdistribusi normal 2) Kriteria pengujian

Terima H0jika Lhitung< Ltabelatau p-value > 0,05, tolak H0untuk harga yang lainnya (Sudjana, 2005:466).

b. Uji homogenitas data

Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas untuk mengetahui apakah data yang diperoleh memiliki varians yang sama dengan menggunakan ujiBarlettdengan program SPSS versi 17.


(2)

H0= kedua data mempunyai varians yang sama H1= kedua data mempunyai varians berbeda 2) Kriteria Uji

- Jikaχ2hitung < χ2tabel atau probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima

- Jikaχ2hitung > χ2tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak (Pratisto, 2004:18).

c. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS versi 17. 1) Uji Kesamaan Dua Rata-rata

a) Hipotesis

H0= Rata-rata N-gainkedua sampel sama H1= Rata-rata N-gainkedua sampel tidak sama b) Kriteria Uji

- Jika–ttabel< thitung< ttabel, maka H0diterima

- Jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabelmaka H0ditolak (Pratisto, 2004:18)

2) Uji Perbedaan Dua Rata-rata a) Hipotesis

H0= Rata-rata N-gainpada kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol.

H1= Rata-rata N-gainpada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.


(3)

34

b) Kriteria Uji :

- Jika–ttabel< thitung< ttabel, maka H0diterima

- Jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabel, maka H0ditolak (Pratisto, 2004:12)

3) Uji hipotesis dengan ujiMann-WhitneyU Ho:μ1=μ2

H1:μ1≠ μ2 a) Hipotesis

Ho: Rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama

H1: Rata-rata nilai pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama

b) Kriteria Uji :

Ho ditolak jika sig< 0,05


(4)

Anonim. 2011.Pengertian Pendidikan. www. puspendik. Com. 28 April 2011 (19:44 WIB).

Anderson, L., David, K., Peter, a., Kathleen, C., Ricard, M., Paul, p., James, R., dan W. Merlin. 2000.A Taxonomy for Learning, Teaching, ans Assesing ( A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, Abridged Edition). Longman. Newyork.

Arikunto, S. 2008.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. PT Bumi Aksara. Jakarta. Awaluddin, A. 2008.Materi Ajar.[Online]. http://andhysastera.blogspot.com/.

Download. 20 Januari 2011.

Bisri, A. 2008.Sekitar Pembelajaran Efektif. [Online].

http://pendis.depag.go.id/madrasah/Insidex.php?i_367=at02100015. Download.16 november 2011.

Carollina, H. S. 2010.Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin Pada Materi Pokok Ekosistem Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Siswa.Lampung. Universitas Lampung.

Colleta, v. P dan Phillips, J. A. 2005.Interpreting FCL scores: Normalized gain, preinstruction scores, and scientific reasoning ability. California. Departemen of Physics, Loyola Marymount University.

Daryanto, H. 2007.Evaluasi Pendidikan. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006.Belajar Dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Fauziah, N. 2009.Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Penguasaan Konsep Hukum-hukum Dasar Kimia (PTK pada Siswa Kelas X SMA Arjuna Bandar Lampung TP 2008/2009).Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Kimia. Universitas Lampung. Bandar Lampung

Fitriana, E. 2010.Penguasaan Materi Siswa Pada Materi Pokok Ekosistem Melalui Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Talang Padang.Skripsi. Fakultas


(5)

49

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Hake, R.1999. Analyzing change/gain scores. Indiana University .USA Hakim, L. 2010.Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Penguasaan Konsep Koloid (PTK pada Siswa Kelas XI IPA SMA YP Unila Bandar lampung TP

2009/2010). Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Kimia. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Hamalik, O. 2003.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Bandung. Hanafiah, N dan Cucu, S. 2009.Konsep Strategi Pembelajaran. PT Refika

Aditama. Bandung.

Hidayat, A. 2009.Pembelajaran Menulis Ringkasan Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Teknik Kancing Gemerincing di kelas XI-B SMA YPI Bandung. [Online].

http://www.mediainformasiku.co.cc/search1.php?key=Pembelajaran+tipe+kan cing+gemerincing. Download. 2 Desember 2010.

Hopkins, D. 1993.A Teacher`s Guide to Classroom Research.Philadelphia. Open University Press.

Iskandar, A. 2009.Kajian Aktivitas dan Hasil Belajar Melalui model Pembelajaran Teknik Kancing Gemerincing. [Online].

http://www.sd-binatalenta.com/images/jurnal ina.pdf . Download. 16 Maret 2011.

Karlina, I. 2008.Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) sebagai Salah Satu Strategi Membangun Pengetahuan Siswa.[Online].

http://www.sd-binatalenta.com/images/artikel_ina.pdf . Download. 2 Desember 2010.

Lie, A. 2008.Cooperative Learning. PT Grasindo. Jakarta.

Muslich, M. 2008.KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). PT Bumi Aksara. Jakarta.

Pratisto, A. 2004.Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 17. Gramedia. Jakarta.

Pratitis, W. 2009.Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing

Gemerincing Untuk meningkatkan Hasil Belajar IPA Terpadu (PTK Kelas VII A SMP Negeri 22 Bandar Lampung TP 2008/2009).Skripsi. Fakultas


(6)

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Kimia. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Purwanto, B dan Arinto, N. 2008.Eksplorasi Ilmu Alam 2 Untuk Kelas VIII SMP dan MTs. Platinum. Solo.

Riyanto, Y. 2001.Metodologi Penelitian Pendidikan. SIC. Surabaya. Sardiman, A. M. 2007.Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Sudjana. 2005.Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.

Sudijono, A. 2008.Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada Jakarta.

Supriani, T. 2006.Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Cooperative Learning Dengan Teknik Kancing Gemerincing.[Online].

www.scribd.com/doc/8536149/Skripsi-7621470484-Pembelajaran-Fisika-menggunakan-model-coopertive-learning-dgn-teknik-kancing-gemerincing. Download. 18 Desember 2010.

Thoha, M. C. 1994.Teknik Evaluasi Pendidikan.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Trianto. 2007.Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Prestasi Pustaka. Jakarta.

Widiyaningrum, N. 2010.Pengaruh Media Lingkungan Sekitar Sekolah Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Kecakapan Berpikir

Rasional Siswa (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII A SMP N 16 Bandar Lampug Tahun Pelajaran 2009/2010).Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi Unila. Lampung

Yasa, D. 2008.Metode Pembelajaran Kooperatif.[Online].

http://ipotes.wordpress.com/2008/05/10/metode-pembelajaran-kooperatif/. Download. 2 Desember 2010.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/20

0 4 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/20

0 6 48

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

0 7 57

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 55

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Student Team Achievement Division (STAD) TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA OLEH SISWA (Studi Eksperimen Semu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Mathla’ul Anwar Bandar Lampung

0 4 66

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajara

0 23 54

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NHT DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 BaradatuTa

0 3 53

PENGARUH BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN MANUSIA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 28 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 50

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 4 57

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN JIGSAW TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA (Studi Ekperimen Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 2 Way Seputih Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 15 203