PENGARUH MEDIA MAKET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014)

ABSTRAK

PENGARUH MEDIA MAKET TERHADAP AKTIVITAS
BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI
OLEH SISWA PADA MATERI
POKOK EKOSISTEM
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA
Negeri 1 Tulang Bawang Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014)
Oleh
IMATUL KHOIRIYAH

Hasil observasi dan wawancara dengan biologi yang mengajar di kelas X SMA
Negeri 1 Tulang Bawang Tengah, diketahui bahwa hasil belajar siswa masih
rendah. Hal ini dikarenakan guru masih sering menggunakan metode ceramah dan
media yang digunakan hanya berupa gambar, akibatnya kurang merangsang
aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa melalui
penggunaan media maket.

Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes postes non
equivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas X1 dan X2 yang dipilih dari

populasi secara purposive sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif
dan kualitatif. Data kuantatif diperoleh dari hasil belajar siswa yaitu rata- rata nilai
pretes, postes, dan N-gain yang di analisis secara statistik menggunakan uji-t pada

taraf kepercayaan 5%. Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa dan tanggapan
siswa terhadap penggunaan media maket yang di analisis secara deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media maket dapat meningkatkan
penguasaan materi siswa dengan rata- rata N-gain indikator C2 sebesar 0,69,
indikator C4 sebesar 0,75. Selain itu aktivitas belajar siswa dalam semua aspek
yang diamati pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas
kontrol. Pada aspek bertanya sebesar 63,44 %, aspek memberikan ide/ pendapat
sebesar 93,55 %, aspek berkomunikasi dalam kelompok 82,80 %, dan aspek
menjawab pertanyaan sebesar 88, 50 %. Disamping itu, sebagian besar siswa
memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media maket ketika proses
belajar mengajar. Dengan demikian, pembelajaran menggunakan media maket
berpengaruh terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa.
Kata kunci : aktivitas belajar, media maket, penguasaan materi.

PENGARUH MEDIA MAKET TERHADAP AKTIVITAS

BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI
OLEH SISWA PADA MATERI
POKOK EKOSISTEM
(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1
Tulang Bawang Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh
IMATUL KHOIRIYAH

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2015


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cilacap, Jawa Tengah pada 15 September
1989, yang merupakan anak ke empat dari lima bersaudara
pasangan Bapak Samingun dan Ibu Siti Zaenah, bertempat
tinggal di Panaragan Jaya Indah Kecamatan Tulang Bawang
Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat 34594. Dengan nomor telepon
085758512747.

Pendidikan yang ditempuh penulis adalah TK Dahlia Panaragan Jaya (19951996), SD Negeri 4 Panaragan Jaya (1996-2002), SMP Negeri 2 Tulang Bawang
Tengah (2002-2005), dan SMA Negeri 1 Tumijajar (2005-2008). Pada tahun
2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UNILA
melalui jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SMPTN).

Selama menjadi mahasiswa penulis memiliki pengalaman berorganisasi yaitu
sebagai esksekutif muda (EKSMUD) himpunan mahasiswa eksakta
(HIMASAKTA), staf sekretaris umum Himasakta, Anggota bidang dana dan
usaha UKMF FPPI, Anggota bidang dana dan usaha UKMU BIROHMAH.


Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1
Kebun Tebu dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kabupaten Sumber,

Lampung Barat (Tahun 2011), dan penelitian pendidikan di SMA Negeri 1
Tulang Bawang Tengah untuk meraih gelar sarjana pendidikan/S. Pd.

MOTO
“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya
kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri”
(Al Ankabut [29] : 6)

” sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
(Asy Syarah [94];6 )

Do’a dan Ikhtiar
(Penulis)

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji untuk Mu ya Rabb atas segala kemudahan,
limpahan rahmad dan karunia yang Engkau berikan selama ini. Teriring doa, rasa syukur dan
segala kerendahan hati.
Dengan segala cinta dan kasih sayang penulis persembahkan karya sederhana ini untuk
orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidup penulis:

Bapak (Samingun) dan Ibu (Siti Zaenah)
Sosok Bapak yang Pendiam dan sosok ibu yang kuat, dan penuh kesabaran
Dan doanya menjadi sebuah motivasi bagi penulis untuk terus maju.
Terimakasih untuk cinta dan kasih sayang yang tiada terhingga.

Mbak (Khusnul Khotimah, S. Pdi.), kakak (Muhammad Irhas dan Ahmad
Maftuf) dan adik laki-laki (Miftakhur Rozaq)
Terimakasih untuk segala cinta, sumber inspirasi, motivasi dan segalabentuk dukungan yang
kalian berikan bagi penulis

Sahabat-sahabat penulis tercinta seperjuangan Pendidikan Biologi 2008
Terimakasih untuk persahabatan selama ini semoga persahabatan ini kelak
Akan abadi sepanjang masa


Para Pendidik penulis (Guru-gurudandosen)
Terimakasih atas bimbingan yang diberikan pada penulis hingga dapat melihat dunia dengan
ilmu.

Almamater tercinta Universitas Lampung

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas
segalalimpahan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi
ini berjudul “PengaruhMedia Maket Terhadap aktivitas Belajar dan Penguasaan
Materi oleh Siswa pada Materi Pokok Ekosistem(Kuasi Eksperimen
terhadapSiswaKelas X Semester GenapSMA N 1Tulang Bawang TengahT.P
2013/2014)”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;
3. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi;
4. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan
dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini;
5. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku PembimbingII dan
PembimbingAkademikpenulis yang telahmemberikan saran-saran danmotivasi
yang sangatberhargadan yang telah memberikan bimbingan dan motivasi
dalam proses penyelesaian skripsi ini;

iii

6. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Pembahas yang telah memberikan saransaran dan motivasi yang sangat berharga;
7. Sirdin Efendi, S.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1Tulang Bawang Tengah dan
Yuliani Purwaningsih, S.Pd., selaku guru mitra, yang telah memberikan izin
danbantuan selama penelitian serta motivasi yang sangat berharga;
8. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas X1 dan X2 SMA Negeri
1Tulang Bawang Tengah atas kerjasama yang baik selama penelitian
berlangsung;
9. Sahabat-sahabat seperjuangan biologi reguler 2008 Wina Halimah S.Pd.,
Dewi Oktaria S.Pd., Denny Rinawati, S.Pd., Nur Hidayah Apriyani, S.Pd.,

Ririn Widia Ningsih, S.Pd., Rina Sailifa, S.Pd., Kurnia Mayang Sari, S.Pd.,
Wahyu Sri Sukarsih, S. Pd., dan Harry Haryono atas dukungan dan doa yang
sangat berharga;
10. Sahabat- sahabat seperjuangan biologi Mandiri 2008Rohmaniar, Ihda, Dini,
MbakPeby, MbakAyu, MbakYulia. AdikBiologi 2010 SilvidanIkaatas
dukungan dan doa yang sangat berharga;
11. KeluargaEdelweistercintaMbakIik, Mb Ulfah, Mbak PsahabattersayangWina,
Zahra, Annisa, Ratna, April, Ani, Hanif, Adik yang lucu - lucu Martini,Ayu,
Nisa, Rita, Ida,Fida, Ari, Fina, Makrifat, Partiyah, Hadera, Sifa,
danRantiatasdukungan yang sangatberharga;
12. Pembina danSantri TPA KAWULA Masjid Al- Wasi’i UNILA
13. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;

iv

Akhir kata, sedikit harapan penulissemoga skripsi yang sederhana ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi semua, amin.

Bandar Lampung,
Penulis


April 2015

Imatul Khoiriyah

v

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x
I. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.


Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
Rumusan Masalah ............................................................................. 4
Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
Manfaat Hasil Penelitian ................................................................... 5
Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 5
Kerangka Pikir ................................................................................... 6
Hipotesis ......................................................................................... . 8

II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
B.
C.
D.

Media Pembelajaran ........................................................................... 9
Media maket ....................................................................................... 13
Aktivitas Belajar Siswa ...................................................................... 15
Penguasaan Materi ............................................................................. 18


III. METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 22
Populasi dan Sampel ......................................................................... 22
Desain Penelitian ............................................................................... 22
Prosedur penelitian ............................................................................. 23
Jenis dan Teknik Pengambilan Data ................................................. 27
Teknik Analisis Data ......................................................................... 29

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 38
B. Pembahasan ....................................................................................... 43

vi

V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................................... 50
B. Saran ................................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 51

LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Silabus ................................................................................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................
Soal Pretes dan postes ........................................................................
Rubik Soal Prets dan Postes ..............................................................
Lembar Kerja Kelompok ...................................................................
Rubrik Lembar Kerja Kelompok .......................................................
Data Hasil Penelitian ..........................................................................
Analisis Uji Statistik Data Hasil Penelitian .......................................
Foto-Foto Penelitian...........................................................................

Vii

55
59
69
73
76
107
111
117
127

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel
1. Lembar observasi aktivitas siswa............................... .......................

29

2.

KriteriaAktivitasBelajarSiswa....................................... ....................

30

3.

Data angkettanggapansiswaterhadapmedia maket........ ....................

31

4.

Skor per jawabanangket .....................................................................

32

5.

Anggkettanggapansiswa ....................................................................

32

6.

Kriteriapersentaseangkettanggapansiswa ..........................................

32

7.

Lembarpenilaian hasil belajar ............................................................

36

8.

Aktivitasbelajarsiswakelaseksperimendankontrol……………… .....

38

9.

Hasil uji statistik hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan
kontrol ................................................................................................

40

10. Hasil uji statistik setiapindikator kognitif ( C2, C4) pada siswa pada
kelas eksperimen dankontrol........... ..................................................

41

11. Nilai pretest, posttest dan N-gain kelas eksperimen....... ...................

111

12. Nilai pretest, posttest dan N-gain kelas kelas kontrol .......................

112

13. Analisis data aktivitasbelajarsiswapadakelaseksperimen ..................

113

14. Analisis data aktivitasbelajarsiswapada kelas kontrol .......................

113

15. Analisis butirsoalpretesdanposteskelaseksperimen ...........................

114

16. Analisis butirsoalpretesdanposteskelaskontrol ..................................

115

viii

17. Analisis data angkettanggapansiswaterhadap media maket......... .....

116

18. Hasilujinormalitaspreteskelaseksperimendankontrol ........................

117

19. Hasil uji dua varian dan kesamaan dua rata-rata nilai pretes.............

117

20. Hasilujiperbedaan dua rata-rata nilai pretes ......................................

118

21. Hasilujinormalitas nilai postes kelas eksperimen dan kontrol ...........

119

22. HasilujiMann-Whitney U nilai postes kelas ekperimen dan kontrol .

119

23. Hasil uji normalitas N-gain kelas eksperimen dan kontrol................

120

24. Hasilujikesamaanduavariansdankesamaandua rata-rata N-gainkelas
eksperimen dan kontrol......................................................................

121

25. Hasilujiperbedaandua rata-rata N-gain .............................................

122

26. Hasil uji NormalitasN-gain aspek kognitif C2kelas eksperimen dan
kontrol ................................................................................................

123

27. Hasil uji Mann- Whitney U N-gain aspek kognitif C2kelas
eksperimen dan kontrol......................................................................

124

28. Hasil uji Normalitas N-gainaspek kognitif C4kelas eksperimen dan
kontrol ................................................................................................

125

29. Hasilujikesamaanduavariansdankesamaandua rata-rata N-gainaspek
kognitif C4 kelas eksperimen dan kontrol .........................................

125

30. Hasilujiperbedaandua rata-rata N-gainaspek kognitif C4 kelas
eksperimen dan kontrol......................................................................

126

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar
Halaman
1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat..................
7
2. Desain penelitian pretes-postes kelas tak ekivalen. ....................

23

3. Aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol. .......

39

4. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media maket.................

42

5. Gambar siswa kelas eksperimen mengerjakan soal pretes ..........

127

6. Gambar siswa kelas eksperimen berdiskusi ................................

127

7. Gambar siswa kelas eksperimen presentasi ................................

127

8. Gambar siswa kelas eksperimen mendapat penghargaan ...........

127

9. Gambar siswa kelas eksperimen mengerjakan postes ................

128

10. Gambar siswa kelas kontrol mengerjakan pretes ........................

128

11. Gambar siswa kelas kontrol berdiskusi .......................................

128

12. Gambar siswa kelas kontrol presentasi .......................................

128

13. Gambar siswa kelas kontrol mendapat penghargaan ..................

129

14. Gambar siswa kelas kontrol mengerjakan soal postes ................

129

15. Gambar maket terbaik ................................................................

130

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi
perkembangan peradaban manusia dalam suatu bangsa. Bangsa yang
mempunyai peradaban maju adalah bangsa yang mempunyai sumber daya
manusia yang berkualitas, oleh karena itu harus dilakukan usaha untuk
meningkatkan kualitas pendidikan (Azizah, 2010: 1). Upaya peningkatan
kualitas pendidikan salah satunya adalah peningkatan kualitas dalam segi
proses pendidikan. Proses pendidikan dan terciptanya sumber daya manusia
merupakan hubungan yang tidak dapat dipisahkan karena dengan proses
belajar yang baik maka aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa juga
akan baikdan meningkat.

Penguasaan materi dan aktivitas belajar siswa sangat mungkin diwujudkan
apabila didukung dengan proses pembelajaran yang tepat, seperti penggunaan
media ketika belajar mengajar berlangsung. Media pembelajaran dapat menarik
perhatian siswa, interaktif serta dapat meningkatkan kualitas belajar siswa,
didukung dengan pendapat Sudjana dan Rivai (1992: 2) bahwa media
pembelajaran dalam proses belajar bermanfaat agar pembelajaran lebih

2

menarik perhatian sehingga menumbuhkan motivasi belajar siswa, materi
pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa serta mengurangi kebosanan
siswa. Media pembelajaran juga berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas
belajar siswa, seperti menulis, mendengarkan,bertanya , mengajukan
pertanyaan, mengamati dan lain sebagainya (Rinawati, 2014: 46). Hal ini
karena media dapat meningkatkan motivasi belajar seperti yang diutarakan
Hamalik (dalam Arsyad, 2007: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media
pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar
dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.

Kenyataan yang sering dijumpai saat ini adalah selama proses pembelajaran di
sekolah, guru kurang memfasilitasi siswa untuk mengembangkan dirinya.
Metode spoon feeding masih banyak digunakan yaitu guru aktif memberikan
materi pelajaran sedangkan siswa hanya pasif. Selama proses pembelajaran
guru sibuk menjelaskan materi dengan media seadanya sedangkan siswa hanya
duduk, diam, dan mendengarkan bahkan ada siswa yang sibuk sendiri dengan
kegiatannya masing- masing (Fauqy, 2013: 2),sehingga banyak siswa yang
tidak memahami materi yang disampaikan guru oleh karena itu aktivitas belajar
dan penguasaan materi siswa kurang sehingga menyebabkan hasil belajar
siswa rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto (2010:5) yang
menyatakan bahwa masalah utama dalam pendidikan formal (sekolah) saat ini
adalah masih rendahnya hasil belajar peserta didik yang merupakan hasil
kondisi pembelajaran konvensional yang dalam proses pembelajaran

3

memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi siswa untuk
berkembang secara mandiri.
Sama halnya ditemui pada SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah yang
diperoleh melalui wawancara guru biologi dan observasi yang telah dilakukan
pada bulan Oktober 2013, diketahui bahwa selama proses pembelajaran guru
kurang mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran, media yang
digunakan pada materi ekosistem hanya berupa gambar. Terdapat 60% siswa
belum mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 73, dan 65% siswa hanya
asik dengan kegiatan seperti mengobrol dan mengerjakan tugas
lain.Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan media yang dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa dan cocok dengan materi ekosistem yang
mempresentasikan materi ekosistem agar lebih mudah dipahami, dan salah satu
media yang dapat digunakan ketika mengajarkan materi ekosistem adalah
media maket.

Kelebihan media maket adalah media maket ini berupa miniatur yang dapat
mewakili seperti yang terdapat di alam, melalui media maket ini juga siswa
bisa mengalami pembelajaran secara langsung, pengalaman langsung dapat
diamati oleh siswa dengan mengamati objek secara langsung ataupun dalam
tiruan (Sadiman, 2008: 76). Sehingga siswa tidak merasa abstrak dalam
pembelajaran tersebut dan diharapkan pembelajaran menjadi lebih menarik,
menyenangkan dan siswa lebih mudah dalam mengusai materi dan siswa akan
lebih aktif dalam proses belajar mengajar pada materi ekosistem. Hal ini
didukung olehpenelitian yang dilakukan Permatasari (2011: 47), menyatakan

4

bahwa media maket berpengaruh terhadap berpikir kritis siswa SMP Negeri 23
Bandar Lampung.

Berdasarkan uraian di atas, penggunaan media maket diharapkan dapat
meningkatkan penguasaan materi dan aktivitas belajar siswa pada materi
pokok ekosistem. Untuk itu peniliti tertarik untuk melakukan penelitian di
SMA N 1Tulang Bawang Tengah dengan judul “Pengaruh Media
MaketTerhadap Aktivitas Belajar dan Penguasaan Materioleh Siswa pada
Materi Ekosistem”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan masalah
penelitian ini adalah :
1. Apakah media maket berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswapada
materi ekosistem?
2. Apakah media maket berpengaruh signifikan terhadap penguasaan
materi siswa pada materi ekosistem?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui:
1. Aktivitas belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan media
maket pada materi ekosistem
2. Penguasaan materi siswa yang pembelajaranya menggunakan media
maket pada materi ekosistem

5

D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Peneliti yaitu dapat mengetahui pengaruh media maket terhadap
aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa pada materi pokok
ekosistem
2. Siswa yaitu mempunyai pengalaman baru belajar dengan menggunakan
media maket pada materi ekosistem
3. Sekolah yaitu memberikan masukan untuk menggunakan media maket
sebagai salah salah satu media yang dapat digunakan untuk
menyampaikan materi pelajaran, sumbangan informasi dan pemikiran
dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan kualitas pembelajaran

E. Ruang Lingkup Penelitian
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan
dikemukakan, maka perlu adanya batasan ruang lingkup penelitian yaitu:
1. Media maket adalah media tiga dimensi yang meniru sebuah benda
atau sebagai objek. Maket biasanya digunakan untuk mendeskripsikan
sebuah keadaan. Jadi maket digunakan sebagai sebuah representasi dari
keadaan sebenarnya menuju keadaan yang akan diciptakan.Dalam
penelitian ini media maket ekosistem terbuat dari barang- barang bekas.

6

2. Aktivitas belajar siswa yang diamati yaitu : (a)Mengajukan pertanyaan,
(b) memberikan ide atau pendapat, (c) berkomunikasi dalam kelompok,
dan (d) menjawab pertanyaan
3. Pengusaan materi diperoleh dari hasil pretes – postes aspek kognitif
4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI (kelas eksperimen) dan
kelas X2(kelas kontrol) semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di
SMA N 1 Tulang Bawang Tengah
5. Materi pokok pada penelitian ini adalah ekosistem kelas X dengan
kompetensi dasar „Mendeskripsikan Peran Komponen Ekosistem
Dalam Aliran Energi dan Daur Biogeokimia Serta Pemanfaatan
Komponen Ekosistem bagi Kehidupan”
F. Kerangka Pikir
Media maket merupakan media tiruan dari media aslinya dalam bentuk
yang lebih kecil. Dengan media maket ini siswa akan melihat bentuk –
bentuk ekosistem dalam bentuk miniatur. Dengan menggunakan media
maket ini ada keuntungan – keuntungan yang diperoleh diantaranya belajar
dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja, dapat
mempertunjukkan struktur dalam suatu obyek, siswa memperoleh
pengalaman yang kongkrit.Dengan melihat maket tersebut, kita menjadi
lebih mudah untuk memahami bentuk keseluruhannya (di dalam maket
bentuk keseluruhan disebut sistem), komponen-komponen pembentuk
sistem (misalnya pintu, jendela), susunan komponen, dan hubungan antar
komponen. Maket juga berarti penyederhanaan, karena tidak semua
komponen penyusun sistem mampu tergambarkan oleh maket.

7

Keunggulan lain belajar menggunakan media maket atau tiruan adalah
dapat mengatasi kesulitan yang muncul ketika mempelajari obyek yang
terlalu besar, sebagai contoh ekosistem. Media tiga dimensi memiliki
kelebihan- kelebihan diantaranya memberikan pengalaman langsung,
menghindari verbalisme, dapat memperlihatkan struktur organisasi secara
jelas, serta dapat menunjukkan alur suatu proses yang jelas.Dengan
menggunakan media maket ini diharapkan penguasaan materi dan aktivitas
siswa diharapkan dapat meningkat.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah mediamaketdan
yang menjadi variabel terikat adalah aktivitas belajar siswa dan
penguasaan materi siswa .

Hubungan variabel bebas dan variabel terikat ditunjukkan pada tabel
dibawah ini :
Y1
X
Y2

Keterangan : X : Pembelajaran menggunakan media maket berbahan dasar
barang bekas
Y1: Aktivitas belajar siswa
Y2 : Penguasaan materi
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

8

G. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Penggunaan media Maket berpengaruh terhadapaktivitas belajar siswa
pada materi ekosistem.
2. H0 = Penggunaan media maket tidak berpengaruh signifikan
terhadappenguasaanmateri siswa pada materi ekosistem.
H1 = Penggunaan media maket berpengaruh signifikan
terhadappenguasaan materi siswa pada materi ekosistem

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Tiowiby, 2013: 2) kata
media merupakan bentuk jamak dari kata medium.Medium dapat didefinisikan
sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju
penerima.Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai
pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.Sementara itu Djamarah
dan Zain (2006:124) menjelaskan bahwa media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau penyalur pesan.Dalam proses belajar mengajar media
mempunyai arti yang cukup penting, kerena dalam kegiatan tersebut
ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan
media sebagai perantara. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru
ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan bahan dapat
dikonkretkan dengan kehadiran media.

Dari pendapat tersebut, media merupakan alat yang sangat penting dalam kegiatan
proses belajar mengajar, karena media merupakan alat penyalur pesan pelajaran
yang disampaikan guru sehingga media pembelajaran juga merupakan media
komunikasi antara guru dan murid.Jadi, media pembelajaran adalah segala

10

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran),
sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Hamalik (dalam Indarti 2012: 1) mengemukakan bahwa pemakaian media
pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan
bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
1. Fungsi Media Pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah mempelancar interaksi guru
dan siswa, dengan maksud membantu siswa belajar secara optimal. Sedangkan
menurut Levie dan Lentz (dalam Achmad 2013: 3) mengemukakan empat
fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu:
a) Fungsi atensi
Fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
b) Fungsi afektif
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang
visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
c) Fungsi kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang- lambang visual atau gambar

11

memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi
atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d) Fungsi kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil
penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk
memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Berdasarkan uraian diatas fungsi media pembelajaran adalah segala bentuk
atau alat untuk mempengaruhi emosi siswa (minat, keinginan, tekad,
perbuatan, sikap) yang dapat menjadikan pengalaman belajar ketika berada
pada proses belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran.

2. Manfaat Media Pembelajaran
Berbagai manfaat pembelajaran telah dibahas oleh beberapa
ahli. Menurut Kemp dan Dayton (dalam Arsyad, 2008:21)
mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukan dampak
positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di
kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung sebagai berikut:
1) Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku
2) Pembelajaran bisa lebih menarik
3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif
4) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat
5) Kualiatas hasil belajar dapat ditingkatkan

12

6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dimana diinginkan atau
diperlukan
7) Sikap positif siswa terhadap apa yang dipelajari
8) Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif.

Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik(1994:15) merinci
manfaat media pengajaran sebagai berikut:
1) Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karenaitu
mengurangi verbalisme.
2) Memperbesar perhatian siswa.
3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar,
sehingga memuat pelajaran lebih mantap.
4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri dikalangan siswa.
5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu terutama melalui
gambar hidup.
6) Membantu timbulnya pengertian yang dapat membantu perkembangan
kemampuan bahasa.
7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain
dan membantu efisiensi dan keragaman yang banyak dalam belajar.

Menurut Sudjana dan Rivai (dalam Arsyad 2008:24)mengemukakan
manfaat media pembelajaran dalam proses belajarmengajar siswa yaitu:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada
setiap jam pelajaran.
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.
Dari berbagai pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan
manfaat media pembelajaran adalah untuk membuat pelajaran menjadi

13

menarik, memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.

B. Media Maket
Secara bahasa maquette sebuah demontrasi yang bertujuan untuk
meningkatkan tampilan umum atau sesuatu dari yang kita rencanakan. Kata
“maquette” (maket) dari bahasa prancis yang paling mendekati dapat
menjelaskan apa itu model arsitektural. Model arsitektural yang menjadi
topik disini adalah model fisik tiga dimensional yang dibuat secara analog
yang digunakan dalam dunia arsitektur, lazimnya disebut maket. Maket
umumnya adalah benda kecil, biasanya memeiliki skala, yang
memepresentasikan objek lain yang lebih besar.

Rohani (1997: 20) menyatakan bahwa bentuk tiruan dari suatu benda asli
yang oleh suatu hal tidak bisa ditunjukkan aslinya adalah model. Misalnya
terlalu besar atau terlalu kecil dan sebagainya. Salah satu bentuk model
adalah media maket. Berdasarkan pendapat Daryanto (2010: 31) ada
beberapa tujuan belajar dengan menggunakan media tiruan, yaitu: mengatasi
kesulitan yang muncul ketika mempelajari obyek yang terlalu besar, untuk
mempelajari obyek yang telah menyejarah di masa lampau, untuk
mempelajari obyek-obyek yang tak terjangkau secara fisik, untuk
mempelajari obyek yang mudah dijangkau tetapi tidak memberikan
keterangan yang memadai (misalnya mata manusia, telinga manusia), untuk
mempelajari konstruksi-konstruksi yang abstrak, untuk memperlihatkan
proses dari obyek yang luas (misalnya proses peredaran planet-planet).

14

Keuntungan-keuntungan menggunakan media tiruan adalah: belajar dapat
difokuskan pada bagian yang penting-penting saja, dapat mempertunjukkan
struktur dalam suatu obyek, siswa memperoleh pengalaman yang konkrit.
Maket sebuah bangunan menurut Sadiman (2008: 76) adalah model dari
bangunan yang sebenarnya tetapi bukan simulasi karena tidak untuk
menggambarkan proses. Menurut Sofyan (2010: 1) dengan melihat maket
tersebut, kita menjadi lebih mudah untuk memahami bentuk keseluruhannya
(di dalam maket bentuk keseluruhan disebut sistem), komponen-komponen
pembentuk sistem (misalnya pintu, jendela), susunan komponen, dan
hubungan antar komponen. Maket juga berarti penyederhanaan, karena tidak
semua komponen penyusun sistem mampu tergambarkan oleh maket.

Berdasarkan pendapat Moedjiono (dalam Daryanto 2010: 29) media tiga
dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah adalah tergolong sederhana
dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan
keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh
di lingkungan sekitar. Media tiga dimensi memiliki kelebihan-kelebihan:
memberikan pengalaman secara langsung, penyajian secara kongkrit dan
menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek secara utuh baik
konstruksi maupun cara kerjanya, dapat memperlihatkan struktur organisasi
secara jelas, dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas, Sedangkan
kelemahan-kelemahannya adalah: tidak bisa menjangkau sasaran dalam
jumlahyang besar, penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan
perawatannya rumit.

15

C. Aktivitas belajar siswa
Aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran
merupakan salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi hasil
belajar siswa. Djamarah (2008: 38) aktivitas artinya kegiatan atau
keaktifan. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang
terjadi baik fisik maupun non-fisik,merupakan suatu aktivitas. Aktivitas
siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator
adanya keinginan siswa untuk belajar.

Menurut Sardiman (2011: 22) belajar adalah merupakan suatu proses
interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin
berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dapat dijelaskan bahwa
belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotor.

Berdasarkan pengertian tersebut yang dimaksud dengan aktivitas belajar
adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh siswa baik fisik maupun
mental/non fisik dalam proses pembelajaran atau suatu bentuk interaksi
(guru dan siswa) untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
menyangkut kognitif, afektik dan psikomotor dalam rangka untuk
mencapai tujuan belajar.

16

Aktivitas belajar juga memiliki berbagai macam jenis. menurut
Sardiman (2011: 101) jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di
sekolah antara lain sebagai berikut:
1) Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca,
memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2) Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,
musik, pidato.
3) Listening activities, sebagai contoh mendengarkan; uraian, percakapan,
diskusi, angket, menyalin.
4) Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan,
angket, menyalin.
5) Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
6) Motor activities, yang termasuk didalam antara lain : melakukan
percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun,
berternak.
7) Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat,
memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil
keputusan.
8) Emotional ectivities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan,
gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Dalam belajar sangat diperlukannya aktivitas. Tanpa aktivitas, kegiatan
belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Gie ( 1985:6)
mengatakan bahwa “keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada
aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar
adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang
dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa
perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada
sedikit banyaknya perubahan.”
Aktivitas siswa dalam pembelajaran mempunyai peranan yang sangat
penting. Hal ini sesuai dengan pendapat sadiman (2004 : 99) bahwa “
dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas

17

berlangsung tersebut tidak akan berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam
proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi
keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas,
mencatat, mendengar, berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang
dilakukan dapat menunjang prestasi belajar.

Belajar bukanlah hanya sekedar menghafal sejumlah fakta atau informasi.
Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, pengalaman belajar siswa harus
dapat mendorong agar siswa beraktivitas melakukan sesuatu. Aktivitas
tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi
aktivitas yang bersifat spikis seperti aktivitas mental (Sanjaya, 2009: 170).
Aktivitas fisik ialah peserta didik giat – aktif dengan anggota badan,
membuat sesuatu, bermain atau bekerja, tidak hanya duduk dan
mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Peserta didik yang memiliki
aktivitas spikis ( kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyakbanyak atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran (Rohani, 2004:6)

Seseorang dikatakan aktif belajar jika di dalam belajarnya mengerjakan
suatu yang sesuai dengan tujuan belajarnya, memberi tanggapan terhadap
suatu peristiwa yang terjadi dan mengalami atau turut merasakan sesuatu
dalam proses belajarnya. Dengan melakukan banyak aktivitas yang sesuai
dengan pembelajaran, maka siswa mampu mengalami, memahami,
mengingat dan mengaplikasikan materi yang telah diajarkan. Adanya

18

peningkatan aktivitas belajar maka akan meningkatkan hasil belajar
(Hamalik, 2004: 12 ).

Dalam proses pembelajaran, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa
dalam berpikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran jika dengan
aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi
dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk berbeda atau
siswa akan bertanya, mengajukan pendapat, menimbulkan diskusi dengan
guru. Dalam berbuat siswa dapat menjalankan perintah, melaksanakan
tugas, membuat grafik, diagram, intisari dari pelajaran yang disajikan oleh
guru. Bila siswa menjadi partisipasi yang aktif, maka ia memiliki ilmu/
pengetahuan itu dengan baik (Slameto, 2003: 36).

Berdasarkan kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas
belajar merupakan serangkaian dari proses kegiatan pembelajaran untuk
menunjang prestasi belajar. Adapun aktivitas siswa yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah kegiatan siswa yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung, yang terdiri atas kemampuan mengemukakan
pendapat atau ide di dalam kelompok, kekompakan atau kerja tim,
mempresentasikan hasil kelompok.

D. Penguasaan Materi
Materi pembelajaran (bahan ajar) merupakan salah satu komponen sistem
pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas, 2003:
23). Sedangkan Awaludin (2008: 1) menyatakan bahwa materi

19

pembelajaran merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru
untuk perencanaan dan penelahan implementasi pembelajaran. Penguasaan
merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang
dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa
yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan
berbagai proses kegiatan mental sehingga bersifat dinamis
(Arikunto, 2003: 115).

Pengusaan materi merupakan kemampuan menyerap arti dari suatu bahan
yang dipelajari. Menurut Piaget (dalam Oktarina 2008: 18) pertumbuhan
intelektual manusia terjadi karena proses kontinyu yang menunjukkan
equilibrium, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud penguasaan
materi adalah kemampuan yang telah dimiliki siswa setelah ia menerima
bahan pelajaran. Penguasaan materi siswa merupakan hasil belajar dalam
kecakapan kognitif.

Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Ada
beberapa teori yang berpendapat bahwa proses belajar itu pada prinsipnya
bertumpu pada struktur kognitif, yakni penataan fakta, konsep serta
prinsip- prinsip, sehingga membentuk suatu kesatuan yang memilki makna
bagi subjek didik. Secara umum, belajar boleh dikatakan juga sebagai
suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya, yang
mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep maupun teori. Dalam hal ini
terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi adalah :
a. Proses internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang belajar

20

b. Dilakukan secara aktif, dengan segenap panca indera ikut
berperan(Sadiman, 2008 : 22)

Sedangkan menurut Anderson (2000 : 67 -68) ada enam ranah kognitif
yang teridiri atas :
1. Remember mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah
dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi
fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori , prinsip dan metode.
2. Understand mencakup kemampuan memahami arti dan makna hal yang
dipelajari.
3. Apply mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru.
4. Analyze mencakup merinci suatu kesatuan ke dalam bagian- bagian
yang telah kecil.
5. Evaluate mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa
hal berdasarkan kriteria tertentu
6. Create mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

Penguasaan materi pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan
evaluasi. Thoha (1994: 1) menyatakan bahwa evaluasi merupakan bagian
kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan
menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk
memperoleh kesimpulan. Instrument atau alat ukur yang biasa dalam
evaluasi adalah tes. Menurut Arikunto (2008: 53) tes merupakan atau
prosedur yang digunakan atau mengukur untuk mengetahui mengukur sesuatu
dengan cara dan aturan- aturan yang sudah ditentukan. Untuk mengerjakan
tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan.

Tes untuk mengukur berapa persen tujuan pembelajaran dicapai setelah satu
kali mengajar atau satu kali pertemuan disebut posttest atau tes akhir.
Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru mengadakan tes
awal atau pretest. Kegunaan tes ini adalah pertama untuk dijadikan bahan

21

pertimbangan dalam memperbaiki rencana pembelajaran. Hasil tes tersebut
dijadikan umpan balik dalam meningkatkan penguasaan materi sehingga
meningkatkan mutu pembelajaran (Daryanto : 195-196).

Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data yang menentukan
sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai.
Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Melalui evaluasi siswa
akan mendapatkan informasi tentang efektivitas pembelajaran yang
dilakukan. Dari hasil evaluasi siswa dapat menentukan harus bagaimana
proses pembelajaran yang perlu dilakukannya Tyler dalam Arikunto
( 2008 : 3).

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap bulan Mei 2014 tahun
pelajaran 2013/2014, di SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Tulang
Bawang Tengah tahun pelajaran 2013/2014. Sampel dalam penelitian ini
adalah 2 kelas dari 5 kelas yang ada. Sampel dipilih dari populasi dengan
teknikPurposive Sampling, selanjutnya siswa-siswi kelas X1dengan jumlah 31
orang siswaterpilih sebagai kelompok eksperimen dan siswa-siswi kelas
X2dengan jumlah 31 siswa terpilih sebagai kelompok kontrol

C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest non
equivalen. Kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol menggunakan2
kelas dari 5 kelas yang ada.Sampel dipilih dari populasi dengan
teknikPurposive Sampling. Selanjutnya terpilih kelas X1 sebagai kelas
eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi
perlakuan menggunakan media maket, sedangkan kelas kontrol dengan
menggunakan media gambar.
Hasil tes awal-tes akhir pada kedua kelompok subyek dibandingkan.

23

Struktur desainnya adalah sebagai berikut :

I
II

O1
O1

X1
X2

O2
O2

Keterangan : I = Kelompok eksperimen I (Kelas X1 ), II = kelompok
eksperimen II (kelas X2) ,O1 = tes awal, O2 = tes akhir , X1=
Pembelajaran menggunakan media maket, X2 =
Pembelajaran dengan menggunakan media gambar
Gambar 2. Desain pretest-posttest non equivalen
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan
penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah:
a. Membuat izin penelitian ke sekolah tempat diadakannya penelitian
b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,
untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang telah diteliti,
untuk mengetahui kondisi awal nilai siswa serta mendiskusikan
masalah-masalah yang dihadapi guru saat ini.
c. Menetapkan sampel penelitian sebagai kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
d. Membuat media pembelajaran maket dan media gambar untuk setiap
submateri pokok yang diteliti.
e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Kelompok (LKK).

24

f. Membuat instrumen evaluasi yaitu soal tes awal dan tes akhir berupa
soal uraian yang disesuaikan dengan penguasaan materi siswa, lembar
observasi untuk pengamatan aktivitas belajar siswa, kemudian
dilakukan uji ahli.
g. Membentuk kelompok diskusi pada kedua kelas yang bersifat
heterogen berdasarkan nilai akademik siswa, 2 siswa dengan nilai
tinggi, 1 siswa dengan nilai sedang, dan 2 siswa dengan nilai yang
rendah. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa (Lie, 2004 : 42).
Nilai diperoleh dari dokumentasi pada guru kelas.

2. Pelaksanaan Penelitian
Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media maket
untuk kelas eksperimen dan menggunakan media gambar untuk kelas
kontrol dengan menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu model
pembelajaran STAD. Penelitian ini telah dilaksanakan sebanyak dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama membahas tentang submateri pokok jaring
– jaring makanan, rantai makanan dan piramida ekologi ekosistem dan
pertemuan kedua membahas tentang submateri pokok daur biogeokimia.

Kelas eksperimen (Pembelajaran menggunakan media maket dengan
model pembelajaran STAD)
a. Pendahuluan
1) Guru mengadakan pretes (pertemuan 1)
2) Guru menyampaikan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar
(KD), Indikator, dan TujuanPembelajaran.

25

3) Guru memberikan apersepsi :
Pada pelajaran ekosistem yang telah kalian dapatkan ketika kelas
VIII SMP yang lalu sebutkan satu komponen ekosistem biotik
dan abiotik yang berada di ekosistem sawah !
4) Guru memberikan motivasi :
Contoh komponen biotik pada ekosistem sawah adalah padi
sedangkan komponen abiotik pada ekosistem sawah adalah tanah
5) Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan
Pertemuan I: “coba kalian buat dan tuliskan rantai makanan yang
mungkin terjadi pada ekosistem danau!”
Pertemuan II: ” sebutkan unsur- unsur yang terdapat di alam yang
keberadaanya sangat dibutuhkan bumi!
b.

Inti
1) Guru menjelaskan materi ekosistem
2) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, 5-6 kelompok
secara heterogen
3) Setiap kelompok diberi LKK dan media maket dan setiap
kelompok mengerjakan soal- soal yang terdapat dalam LKK
4) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya didepan
kelas

c. Penutup
1) Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah
didiskusikan dan kemudian guru bersama siswa menyimpulkan
seluruh materi yang telah dipelajari

26

2) Kelompok yang dapat nilai tertinggi mendapat penghargaan dari
guru
3) Guru memberikan postes
4) Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi berikutnya

Kelas kontrol (Pembelajaran menggunakan media gambar dengan
model pembelajaran STAD)

a. Pendahuluan
1. Guru mengadakan pretes (pertemuan 1)
2. Guru menyampaikan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar
(KD), Indikator, dan TujuanPembelajaran.
3. Guru memberikan apersepsi :
Pada pelajaran ekosistem yang telah kalian dapatkan ketika kelas
VIII SMP yang lalu sebutkan satu komponen ekosistem biotik dan
abiotik yang berada di ekosistem sawah !
4. Guru memberikan motivasi :
Contoh komponen biotik pada ekosistem sawah adalah padi
sedangkan komponen abiotik pada ekosistem sawah adalah tanah
5. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan
Pertemuan I: “coba kalian buat dan tuliskan rantai makanan yang
mungkin terjadi pada ekosistem danau?”
Pertemuan II: ” sebutkan unsur- unsur yang terdapat di alam yang
keberadaanya sangat dibutuhkan bumi!
b.

Inti
1. Guru menjelaskan materi ekosistem

27

2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, 5-6 kelompok
secara heterogen
3. Setiap kelompok diberi LKK dan media gambar dan setiap
kelompok mengerjakan soal- soal yang terdapat dala

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Tulang Bawang Tengah Tahun Ajaran 2011/2012)

0 8 58

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Talang Padang Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 6 59

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI PADA MATERI POKOK FUNGI (Kuasi Eksperimen Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah

2 6 57

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN METODE DISCOVERY TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20

2 23 109

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 6 56

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGAN PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Gumukrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 4 57

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 18 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 53

PENGARUH PENGGUNAAN BROSUR TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KINGDOM PLANTAE (Studi Eksperimental Semu Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 8 55

PENGARUH MEDIA MAKET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 10 60

PENGARUH PENGUNAAN LKS BERBENTUK WORD SQUARE MELALUI MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas X IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Talang Padang Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 15 57