Pendahuluan
4
2.  Kajilah  uraian  materi  dengan  seksama  sebelum  pembelajaran  dimulai, dan selama pembelajaran.
3.  Ikuti  aktivitas  pembelajaran  yang  telah  diuraikan  dengan  sungguh- sunguh dan semangat, baik secara individu maupun kelompok.
4.  Kerjakan setiap butir soal latihan yang telah disediakan dengan benar dan cermat,  untuk  mengukur  tingkat  penguasaan  Anda  pada  setiap  KB,  dan
cocokkanlah  jawaban  Anda  dengan  Kunci  Jawaban  yang  terdapat  pada bagian akhir KB.
5.  Upayakan  untuk  selalu  berkomunikasi  dan  bertukar  pikiran  dengan sesama  peserta  diklat  maupun  fasilitator,  terlebih  bila  Anda  mengalami
kesulitan terkait materi pembelajaran. 6.  Kerjakan  soal-soal  evaluasi  yang  telah  disediakan  pada  bagian  akhir
modul ini. 7.  Bila  Anda  menghendaki  penjelasan  untuk  memudahkan  pemahaman
Anda  tentang  kata-kataistilahfrase  yang  berhubungan  dengan  uraian naskah,  yang  Anda  anggap  sulitsukar  dimengerti,  maka  Anda  dapat
melihat glosarium yang tersedia di bagian akhir modul ini.
8.
Anda  disarankan  juga  untuk  membaca  referensi  yang  menjadi  rujukan utama penyusunan modul ini.
5
Kegiatan Pembelajaran 1 Matematika dan Tujuan Mata Pelajaran Matematika
A. Tujuan
Kegiatan  pembelajaran  ini  dapat  meningkatkan  wawasan  dan  kompetensi  guru khususnya  dalam  memahami  tentang  arti  penting  matematika,  karakteristik
matematika, dan tujuan mata pelajaran matematika.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah  mengikuti  pembelajaran  modul  ini,  peserta  diklat  diharapkan  dapat menjelaskan tentang:
1.  arti penting matematika, 2.  karakteristik matematika, dan
3.  tujuan mata pelajaran matematika.
C. Uraian Materi
1. Arti Penting dan Karakteristik Matematika
Matematika  merupakan  ilmu  universal  yang  berguna  bagi  kehidupan manusia  dan  juga  mendasari  perkembangan  teknologi  modern,  serta
mempunyai  peran  penting  dalam  berbagai  disiplin  ilmu  dan  memajukan daya pikir manusia. Matematika dengan hakikatnya sebagai suatu kegiatan
manusia  melalui  proses  yang  aktif,  dinamis,  dan  generatif,  serta  sebagai pengetahuan  yang  terstruktur,  mengembangkan  sikap  berpikir  kritis,
objektif,  dan  terbuka  menjadi  sangat  penting  untuk  dimiliki  peserta  didik dalam  menghadapi  perkembangan  iptek  yang  terus  berkembang.  Dengan
demikian  diperlukan  penguasaan  matematika  yang  kuat,  hal  ini  untuk membekali  peserta  didik  dengan  kemampuan  berpikir  logis,  analitis,
sistematis,  kritis,  dan  kreatif,  serta  kemampuan  bekerjasama.  Kompetensi tersebut  diperlukan  agar  peserta  didik  dapat  memiliki  kemampuan
memperoleh,  mengelola,  dan  memanfaatkan  informasi  untuk  bertahan
Kegiatan Pembelajaran 1
6
hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Dalam melaksanakan pembelajaran matematika, diharapkan bahwa peserta didik
harus dapat merasakan kegunaan belajar matematika. Dalam  pembelajaran  matematika,  pemahaman  konsep  sering  diawali
secara  induktif  melalui  pengamatan  pola  atau  fenomena,  pengalaman peristiwa  nyata  atau  intuisi.  Proses  induktif-deduktif  dapat  digunakan
untuk  mempelajari  konsep  matematika.  Dengan  demikian,  cara  belajar secara  deduktif  dan  induktif  digunakan  dan  sama-sama  berperan  penting
dalam  matematika.  Dari  cara  kerja  matematika  tersebut  diharapkan  akan terbentuk sikap kritis, kreatif, jujur dan komunikatif  pada peserta didik.
Pendidikan  matematika  dapat  diartikan  sebagai  proses  perubahan  baik kognitif, afektif, dan kognitif kearah kedewasaan sesuai dengan kebenaran
logika. Ada beberapa karakteristik matematika, antara lain sebagai berikut. 1
Objek yang dipelajari abstrak. Sebagian besar yang dipelajari dalam matematika adalah angka atau
bilangan  yang  secara  nyata  tidak  ada  atau  merupakan  hasil pemikiran otak manusia.
2 Kebenaranya berdasarkan logika.
Kebenaran dalam matematika adalah kebenaran secara logika bukan empiris.  Artinya  kebenarannya  tidak  dapat  dibuktikan  melalui
eksperimen  seperti  dalam  ilmu  fisika  atau  biologi.  Contohnya  nilai tidak  dapat  dibuktikan  dengan  kalkulator,  tetapi  secara  logika
ada  jawabannya  sehingga  bilangan  tersebut  dinamakan  bilangan imajiner khayal.
3 Pembelajarannya secara bertingkat dan kontinu.
Pemberian  atau  penyajian  materi  matematika  disesuaikan  dengan tingkatan  pendidikan  dan  dilakukan  secara  terus-menerus.  Artinya
dalam  mempelajari  matematika  harus  secara  berulang  melalui latihan-latihan soal.
4 Ada keterkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya.