2016
21
V. EVALUASI ANGGOTA BARU
63. Bila ada anggota baru potensial yang menjalani evaluasi timbal balik oleh FATF untuk
menilai apakah anggota baru tersebut memenuhi kriteria untuk menjadi anggota FATF, prosedur yang diuraikan pada bagian I s.d. IV terkait prosedur ini akan berlaku. Bila kriteria keanggotaan
terpenuhi, dan negara tersebut diterima sebagai anggota FATF, namun bila teridentifikasi adanya kekurangan dalam sistem APUPPT di negara tersebut , Pleno akan menerapkan kebijakan tindak
lanjut FATF bagian IX.
VI. EVALUASI TIMBAL BALIK BERSAMA DENGAN FSRB
64. Kebijakan FATF ialah bahwa anggota FATF yang juga menjadi anggota FSRB akan menjalani
evaluasi bersama dengan lembaga-lembaga tersebut. Secara umum, FATF akan menjadi penyelenggara utama dan akan menyediakan tiga asesor, sedangkan satu hingga dua asesor dapat
disediakan oleh FSRB yang ikut ambil bagian. Pihak Sekretariat FATF dan FSRB akan turut berpartisipasi. Reviewer hendaknya disediakan oleh FATF, FSRB, dan lembaga asesmen lainnya.
Guna memastikan adanya perhatian yang cukup terhadap konsistensi, evaluasi bersama bisa menggunakan reviewer tambahan selain dari tiga orang sebagaimana diatur dalam bagian IVm.
Pembahasan pertama atas laporan evaluasiMER hendaknya dilakukan di FATF, dan mengingat adanya langkah tambahan yang diberlakukan untuk evaluasi bersama, asumsi yang digunakan ialah
bahwa pandangan FATF akan bersifat konklusif.
65. Proses yang digunakan termasuk prosedur FATF untuk menyiapkan draft laporan
evaluasiMER dan Ringkasan Eksekutif untuk evaluasi bersama akan sama dengan proses untuk evaluasi FATF lainnya, yaitu FSRB dan anggotanya diberi kesempatan untuk turut serta secara
langsung dengan menjadi bagian dari tim asesmen, dan juga dapat memberikan komentar dan masukan seperti halnya delegasi lain. FSRB hendaknya memperbolehkan partisipasi yang sifatnya
resiprokal di dalam pembahasan evaluasi timbal balik ini bagi anggota FATF, dan dengan dasar seperti ini, maka langkah-langkah berikut hendaknya juga berlaku untuk evaluasi bersama.
Satu perwakilan dari FSRB akan diberi kesempatan khusus untuk melakukan intervensi selama pembahasan Pleno tentang laporan
evaluasiMER.
Seluruh asesor FATF yang ada dalam tim asesmen didorong untuk menghadiri rapat Pleno FSRB yang membahas laporan evaluasi bersama,
dan paling tidak satu asesor FATF hendaknya menghadiri Pleno FSRB. Pendekatan yang sama hendaknya diterapkan pada asesmen yang
diketuai oleh lembaga keuangan internasional IFI terhadap anggota FATF yang juga merupakan anggota FSRB.
Dalam kasus khususpengecualian di mana laporan disetujui FATF namun kemudian FSRB menemukan adanya kesulitan besar dalam
naskah laporan, Sekretariat FSRB akan memberi masukan pada Sekretariat FATF tentang isu-isu tersebut, dan isu dimaksud akan
hendaknya dibahas di Pleno FATF berikutnya.
Pertimbangan juga akan diberikan pada waktu publikasi laporan, bila laporan evaluasiMER masih belum dibahas di FSRB, dengan maksud
mendapatkan tanggal publikasi yang disepakati bersama.
2016
22
Bila jadwal yang ada memungkinkan, pembahasan Pleno atas laporan evaluasiMER bersama dapat dilakukan pada pertemuan Pleno bersama
antara FATF dan FSRB, dengan partisipasi penuh dari seluruh anggota FATF dan FSRB.
66. Untuk evaluasi negara anggota Gulf Cooperation Council, tim asesmen dapat menggunakan
bahasa Arab sebagai bahasa selama kegiatan, dengan catatan bahwa terdapat asesor, reviewer, dan staf Sekretariat FATF dan MENAFATF yang memiliki kemampuan bilingual. Dalam hal ini, Undang-
undang dan dokumen lainnya akan disediakan dalam bahasa Arab dan pertemuan akan diselenggarakan dalam bahasa Arab. Draft ketiga laporan evaluasi setelah pertemuan tatap muka
akan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai bahasa utama yang digunakan dalam pembahasan Pleno, sebelum tenggat waktu untuk mengedarkan laporan tersebut.
VII. ASESMEN YANG DIPIMPIN OLEH IMF ATAU BANK DUNIA TERHADAP