9
membuat, melaksanakan dan mengawasi suatu keputusan decision dan kebijakan policy untuk melaksanakan fungsi adaptasi dan fungsi integrasi.
Dalam kajian ini yang dimaksud dengan politik adalah keputusan decision dan kebijakan policy politik yang bertujuan menciptakan integrasi politik, yaitu
adaptasi semua kehendak politik political will yang ditetapkan oleh masyarakat bersama pemerintah selaku otoritas sipil untuk dan atas nama kehendak rakyat di
berbagai bidang kehidupan politik.
4
Dalam wujud konkrit, kehendak politik itu berupa politik sosial, politik budaya, politik ekonomi, politik pertahanan dan
keamanan, serta politik agama yang dituangkan ke dalam suatu keputusan dan kebijakan politik dalam mencapai tujuan politik tertentu tujuan nasional yang
implementasinya seperti yang ditetapkan dalam RPJPN.
2.2. Demokrasi dan Demokratisasi: Rekruitmen Politik, Partisipasi Politik dan
Pluralisme Politik Konsep demokrasi berkaitan erat dengan aspek sosial, politik dan ekonomi. Hal
itu disebabkan karena defenisi, pengertian dan maknanya meempatkan paham kebebasan liberalisme sebagai inti dasarnya. Dalam beberapa kasus liberalisme
bahkan identik dengan demokrasi liberalisme politik, individualisme liberalisme sosial: kebebasan sipil, dan kapitalisme liberalisme ekonomi.
Paham kebebasan liberalisme —yang menjadi inti dari defenisi dan pengertian demokrasi menjadikan praktek demokrasi, individualisme, dan kapitalisme terlihat
serupa tapi tidak sama. Secara konseptual-teoritik normatif-substantif ketiganya berbeda, namun merupakan “saudara kembar” secara aktual-empirik praktis-
prosedural. Dalam prakteknya, ketiga konsep itu terdapat persamaan signifikan jika dilihat dari maksud penggunaan istilah demokrasi yang merujuk pada kebebasan
4
Literatur-literatur klasik tentang demokrasi menempatkan kedaulatan rakyat sebagai inti teori. Dalam teori demokrasi, pembangunan politik yang dilakukan oleh suatu negara rezim
politik menempatkan rakyat sebagai aktor utama dan kepentingan nasional sebagai atribut dominan dalam interaksi keduanya. Negara sebagai aktor rasional yang bertindak secara
sistematis melalui mekanisme yang baku dan permanen harus mengacu pada kebijakan politik sebagai refresantase dari kehendak politik kedaulatan rakyat. Pandangan ini tampak
dalam teori-teori politik yang dikemukakan oleh para ahli politik, seperti David After, Gabriel A. Almod, Sargen, Schumpeter, dll.
10
individu untuk melakukan tindakan politik: sosial, budaya, ekonomi, agama, pertahanan dan keamanan. Sehingga tentu saja implementasi konsep demokrasi,
individualisme, dan kapitalisme perlu ditopang oleh beberapa “konsep antara” agar tidak terjadi distorsi antara teori dan praktek. Misalnya konsep budaya politik dan
etika politik dalam mengontrol dan mengendalikan rekruitmen politik dan partisipasi politik agar tidak menimbulkan konflik politik.
Secara sederhana, hubungan ketiga konsep itu dideskripsikan dalam kajian ini sebagai “politik Indonesia”, yaitu upaya negara, pemerintah dan masyarakat untuk
mencapai tujuan bersama kepentingan nasional. Upaya yang dimaksud, antara lain adalah melakukan pelembagaan politik sebagai wujud pembangunan politik untuk
mencegah dan mengelola konflik politik yang muncul dari rekruitmen politik, partisipasi politik dan pluralisme politik.
2.3. Budaya Politik: Sosialisasi Politik Pendidikan Politik, Wawasan Kebangsaan,