34
3.3. Teknik Pengumpulan Data Kajian ini menggunakan empat cara dalam pengumpulan data, yaitu:
1. Studi Pustaka Studi Pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data yang bersumber dari
berbagai dokumen dan referensiliteratur untuk memperoleh gambaran tentang konseptualisasi teoritis setiap isu sejarah dan perkembangan pemikiran dan
implementasinya dalam kebijakan politik dalam negeri Indonesia. 2. Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam indepth interview dilakukan dengan mengumpulkan data kualitatif dari nara sumber yang terpecaya berkompeten;
a. Demokrasi dan Demokratisasi
Untuk kasus pengawasan partisipatif, peneliti melakukan observasi dengan terlibat langsung dalam sarasehan, pelatihan, dan rapat anggotaKomisioner
Bawaslu, kelompok kerja terkait program pengawasan partisipatif “Satu Juta Relawan Pengawasa Pemilu”. Sementara untuk rekruitmen politik khususnya
persiapan pileg dan pilpres 2014, peneliti melakukan studi dokumen DPT dan perturan KPU,
b. Otonomi Daerah
Untuk kasus Wilayah Perbatasan dan Kapet, peneliti mengikuti FGD di Kupang yang menhadirkan unsur terkait, dan wawancara dengan Ketua
Bappeda TTU, Kepala Badan Perbatasan Kabupaten TTU Provinsi NTT, dan Mantan Pengelola Kapet NTT.
c. Keaman Nasional
Untuk kasus konflik vertikal dan horizontal di tanah, peneliti melakukan wawancara dengan dosen Hubungan Internasional UGM Samsu Rizal
Panggabean, peneliti konflik dari Pusat Kajian Perdamaian dan Resolusi Konflik Pascasrajana UGM di Yogyakarta, 9 Desember 2013. Sedangkan
35
untuk kasus terorisme, peneliti melakukan wawancara dengan pimpinan BNPT Kepala BNPT, Deputi I BNPT.
3. Focus Group Discussion FGD Diskusi terfokus atau FGD dilakukan untuk mengumulkan data kualitatif
didukung data kuantitatif. FGD dihadiri oleh sejumlah peserta yang kompeten sekitar 12-16 orang dan seorang pembicara utama sekaligus bertindak sebagai
nara sumber ahli. a. Terkait demokrasi: pluralisme politik, FGD dilakukan di Hotel Ibis Jakarta
dengan menghadirkan Guru Besar Universitas Islam Negeri Jakarta, Siti Musda Mulia narasumber dan perwakilan Bappenas, BNPT, LIPI,
Kesbangpol Kemdagri dan Komnas Perempuan. b. Terkait otonomi daerah: wilayah perbatasan, daerah tertinggal, dan kawasan
pembangunan ekonomi terpadu, FGD dilakukan di kantor Bappeda Kupang NTT pada Kamis, 7 November 2013 dengan menghadirkan perwakilan dari
Bappenas Direktorat Perbatasan dan Direktorat Politik dan Komunikasi, badan Pengelola Perbatasan Provinsi NTT, Bappeda Provinsi NTT,
Pengelola Kapet, Kesbangpol Provinsi NTT, Dinas PU Provinsi NTT, Dinas Infokom Provinsi NTT.
3.4. Teknik Analisa Data