Susunan Kepegawaian 1909141151 dinas kehutanan energi dan sumber daya mineral renstra 2010 2015

6 Staf Struktural 37 Penata Tk. I III.d 4 S.1 1 SLTA 3 Penata III.c 1 S.1 1 Penata Muda TK I III.b 7 SLTA 7 Penata Muda III.a 15 S.1 13 D3 1 SLTA 1 Pengatur II.c 2 SLTA 2 Pengatur Muda II.a 7 SLTA 7 7 Tenaga Honorer 1 SLTA 1 8 Tenaga Sukarela 14 S.1 4 D.3 2 SLTA 8 9 Staf Fungsional 13 Polhut Penyelia III.c 1 SLTA 1 Polhut Pelaksana Lanjutan III.b 1 SLTA 1 Polhut Pelaksana Lanjutan III.a 5 SLTA 5 Polhut Pelaksana II.d 2 SLTA 2 Polhut Pelaksana II.c 3 SLTA 3 Polhut Pelaksana II.b 1 SLTA 1 JUMLAH 80 Sumberdaya manusia merupakan faktor utama penggerak suatu organisasi serta didukung dengan ketersediaan perlengkapan dan peralatan yang memadai sehingga visi dan misi organisasi dapat tercapai secara maksimal .

C. Tugas dan Fungsi

Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian urusan rumah tangga daerah dibidang Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral. Tugas Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan seperti yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 11 Tahun 2010 adalah sebagai berikut : - Perumusan kebijakan teknis dibidang kehutanan, energy dan sumber daya mineral - Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kehutanan, energi dan sumber daya mineral. - Pembinaan dan pelaksanaan urusan dibidang kehutanan, energy dan sumber daya mineral. - Pembinaan unit pelaksana teknis dinas - Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan 6 selama tahun 2011 didapat 8 kasus ilegal loging dengan kayu tangkapan sebanyak 83.03 M dan 3 kasus Sumber Daya Mineral sebanyak 2 kasus dengan 15,5 M kayu tangkapan dan hasil patroli Kelpolisian kasus dengan 67.53 M kayu tangkapan. Penyerobotan kawasan hutan yaitu pada Kawasan Hutan BAB III. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

A. Gambaran Umum daerah Masa Kini a. Sumber Daya Alam

Kabupaten Pesisir Selatan secara geografis terletak pada 0º59’ – 2º28,6’ Lintang Selatan dan 100º19’ – 101º18’ Bujur Timur dengan luas daratan ± 5.794,95 Km² yang sebagian besar terdiri dari kawasan hutan. Luas Kawasan hutan Kabupaten Pesisir Selatan ± 579.495 Ha yang terdiri dari kawasan pelestarian alamkawasan suaka alam seluas 295.581 Ha, Hutan Lindung 19.657 Ha, Hutan Produksi Terbatas 53.778 Ha, Hutan Produksi 4.381 Ha, Hutan Produksi yang dapat dikonversi 28.629 Ha dan Areal Penggunaan Lain seluas 177.559 Ha. Dari luas kawasan hutan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan sebagian besar termasuk ke dalam kategori kritis, berdasarkan data analisa BPDAS Agam Kuantan jumlah lahan kritis yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebesar 55.090,44 Ha. Untuk kegiatan Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat tahun ini telah dikeluarkan SK Bupati untuk Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Tanaman Rakyat IUPHHK-HTR untuk satu kelompok tani hutan yaitu Kelompok Tani Hutan Mekar Jaya sebanyak 25 orang dengan luas 130 Ha. Sementara proses verifikasi untuk satu kelompok yaitu Kelompok Tani Bukuk Tapanggang seluas 295 Ha. Pada kegiatan ini juga telah disiapkan fasilitator sebanyak 5 orang yang berfungsi sebagai pendamping kegiatan di lapangan. Selain kegiatan di atas, juga dilakukan kegiatan pengawasan peredaran dan penertiban industri hasil hutan. Pengawasan ini telah dilakukan sebanyak 12 kali selama satu tahun. Hasil pengawasan 3 penyerobotan kawasan hutan. Pada kasus ilegal loging hasil patroli Dinas Kehutanan, Energi dan 3 dengan kerjasama Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai saksi ahli sebanyak 6 3 Produksi Terbatas HPK di daearah Tapan seluas 1500 Ha dengan temuan Chain Saw, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat TNKS seluas 600 Ha di daerah Ampiang Parak dan Kawasan Hutan Produksi seluas 500 Ha di daerah Silaut dengan temuan eksavator 1 unit. Berkaitan dengan hal tersebut juga telah dilakukan pemantauan terhadap titik api serta kebakaran hutan dan lahan. Dari hasil pemantauan ditemukan 41 buah titik api selama tahun 2011 dengan luas kebakaran hutan dan lahan sebesar 2.100 Ha yang berada pada 5 lokasi kejadian yaitu Pancung Soal, Basa Ampek Balai 2 lokasi, Lunang dan Silaut. Untuk bidang ketenagalistrikan dilakukan kegiatan pendataan ratio elektrifikasi Kabupaten Pesisir Selatan dan potensi energi air. Dari hasil pendataan diperoleh ratio elektrifikasi sebesar 61 . Untuk potensi energi air diperoleh pada 3 lokasi yaitu di Kecamatan Lunang Silaut, Ranah Pesisir dan Lengayang. Selain itu dilakukan pembuatan FS dan DED PLTMH Bayang Janiah dan diketahui potensi PLTMH Bayang Janiah sebesar 25 Kw. Untuk pemanfaatan energi alternatif yaitu berupa pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas, telah dibangun instalasi biogas sebanyak 9 unit dengan lokasi 3 unit di Kecamatan Bayang, 3 unit di Kecamatan Batang Kapas dan 3 unit di Kecamatan Sutera. Selama tahun 2011 dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap PLTMH sebanyak 13 unit dan mengalami kerusakan sebanyak 3 unit dengan berlokasi PLTMH Muaro Aia Kecamatan Bayang Utara, PLTMH Ngalau Gadang Kecamatan Bayang Utara dan PLTMH Lambung Gadang Kecamatan Sutera. Sedangkan untuk PLTS dimonitoring sebanyak 1 unit PLTS terpusat dengan hasil 25 KK tidak dapat penerangan. 7