selama tahun 2011 didapat 8 kasus ilegal loging dengan kayu tangkapan sebanyak 83.03 M dan 3 kasus Sumber Daya Mineral sebanyak 2 kasus dengan 15,5 M kayu tangkapan dan hasil patroli Kelpolisian
kasus dengan 67.53 M kayu tangkapan. Penyerobotan kawasan hutan yaitu pada Kawasan Hutan
BAB III. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
A. Gambaran Umum daerah Masa Kini a. Sumber Daya Alam
Kabupaten Pesisir Selatan secara geografis terletak pada 0º59’ – 2º28,6’ Lintang Selatan dan 100º19’ – 101º18’ Bujur Timur dengan luas daratan ± 5.794,95 Km² yang sebagian besar terdiri dari
kawasan hutan. Luas Kawasan hutan Kabupaten Pesisir Selatan ± 579.495 Ha yang terdiri dari kawasan pelestarian alamkawasan suaka alam seluas 295.581 Ha, Hutan Lindung 19.657 Ha, Hutan Produksi
Terbatas 53.778 Ha, Hutan Produksi 4.381 Ha, Hutan Produksi yang dapat dikonversi 28.629 Ha dan Areal Penggunaan Lain seluas 177.559 Ha.
Dari luas kawasan hutan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan sebagian besar termasuk ke dalam kategori kritis, berdasarkan data analisa BPDAS Agam Kuantan jumlah lahan kritis yang ada di
Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebesar 55.090,44 Ha. Untuk kegiatan Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat tahun ini telah dikeluarkan SK Bupati untuk Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan
Tanaman Rakyat IUPHHK-HTR untuk satu kelompok tani hutan yaitu Kelompok Tani Hutan Mekar Jaya sebanyak 25 orang dengan luas 130 Ha. Sementara proses verifikasi untuk satu kelompok yaitu
Kelompok Tani Bukuk Tapanggang seluas 295 Ha. Pada kegiatan ini juga telah disiapkan fasilitator sebanyak 5 orang yang berfungsi sebagai pendamping kegiatan di lapangan.
Selain kegiatan di atas, juga dilakukan kegiatan pengawasan peredaran dan penertiban industri hasil hutan. Pengawasan ini telah dilakukan sebanyak 12 kali selama satu tahun. Hasil pengawasan
3
penyerobotan kawasan hutan. Pada kasus ilegal loging hasil patroli Dinas Kehutanan, Energi dan
3
dengan kerjasama Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai saksi ahli sebanyak 6
3
Produksi Terbatas HPK di daearah Tapan seluas 1500 Ha dengan temuan Chain Saw, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat TNKS seluas 600 Ha di daerah Ampiang Parak dan Kawasan Hutan
Produksi seluas 500 Ha di daerah Silaut dengan temuan eksavator 1 unit. Berkaitan dengan hal tersebut juga telah dilakukan pemantauan terhadap titik api serta kebakaran hutan dan lahan. Dari hasil
pemantauan ditemukan 41 buah titik api selama tahun 2011 dengan luas kebakaran hutan dan lahan sebesar 2.100 Ha yang berada pada 5 lokasi kejadian yaitu Pancung Soal, Basa Ampek Balai 2 lokasi,
Lunang dan Silaut. Untuk bidang ketenagalistrikan dilakukan kegiatan pendataan ratio elektrifikasi Kabupaten Pesisir
Selatan dan potensi energi air. Dari hasil pendataan diperoleh ratio elektrifikasi sebesar 61 . Untuk potensi energi air diperoleh pada 3 lokasi yaitu di Kecamatan Lunang Silaut, Ranah Pesisir dan
Lengayang. Selain itu dilakukan pembuatan FS dan DED PLTMH Bayang Janiah dan diketahui potensi PLTMH Bayang Janiah sebesar 25 Kw. Untuk pemanfaatan energi alternatif yaitu berupa pemanfaatan
kotoran sapi menjadi biogas, telah dibangun instalasi biogas sebanyak 9 unit dengan lokasi 3 unit di Kecamatan Bayang, 3 unit di Kecamatan Batang Kapas dan 3 unit di Kecamatan Sutera. Selama tahun
2011 dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap PLTMH sebanyak 13 unit dan mengalami kerusakan sebanyak 3 unit dengan berlokasi PLTMH Muaro Aia Kecamatan Bayang Utara, PLTMH Ngalau Gadang
Kecamatan Bayang Utara dan PLTMH Lambung Gadang Kecamatan Sutera. Sedangkan untuk PLTS dimonitoring sebanyak 1 unit PLTS terpusat dengan hasil 25 KK tidak dapat penerangan.
7
Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
No dan Tahun SK Luas Wilayah
Eksplorasi
PT.Karya Denai Barito Batang Kapas
No. 442 Tahun 2010 2.365 Ha
PT. Prima Perkasa Abadi Tapan
No. 125 Tahun 2010 195 Ha
PT. Prima Perkasa Abadi Tapan
No. 126 Tahun 2010 2.053,92 Ha
PT. Dempo Maju Cemerlang Nagari Tambang
No. 219 Tahun 2010 1.134 Ha
PT.Karya Denai Amboko Surantih
No. 127 Tahun 2009 7.138,55 Ha
PT.Pancasona Jaya Pratama Sungai pinang
No. 374 Tahun 2007 612 Ha
PT.Restu Abadi Mineral Lumpo
No. 68 Tahun 2011 2.354,83 Ha
PT. Multi Panorama Sucses Taluk
No. 72 Tahun 2011 784,44 Ha
Eksploitasi
PT. Tunggal Putra Nusantara Nagari Tambang
No. 477 Tahun 2009 100 Ha
PT. Tripabara Lunang
No. 351 Tahun 2010 199 Ha
PT. Kelola Sumbardaya Nagari Penadah Tapan
No. 256 Tahun 2005 180,80 Ha
PT. Lumpo Lumpo
No. 358 Tahun 2010 922,70 Ha
PT.Sari Agrindo Andalas Surantih
No. 350 Tahun 2010 809,83 Ha
PT. Atoz Nusantara Mining Nagari Tambang
No. 466 Tahun 2009 192 Ha
PT. Dempo Maju Cemerlang Nagari Tambang
No. 476 Tahun 2009 195 Ha
Batuan Galian C CV. Aurell Bersaudara
Br-Br Belantai 54060KPTSBPT-PS2011
5,6 Ha CV. Alfa Ummi Sakinah
Br-Br Belantai 54061KPTSBPT-PS2011
7,0 Ha CV. Bina Bersama
Inderapura 540240KPTSBPT-PS2011
5,32 Ha CV. Davero Inderapura
Inderapura 540239KPTSBPT-PS2011
5 Ha CV. Adela Corporation
Silaut 540238KPTSBPT-PS2011
5 ,92 Ha CV. Chatarina
Tapan 540301KPTSBPT-PS2011
5 , 62 Ha CV. Indra Group
Surantih 425DKP.3BangIX2007
4,95 Ha CV.Uni Den
Bayang 540308KPTSBPT-PS2011
5,42 Ha CV. Lusi Prima Karya
Lunang 540305KPTSBPT-PS2011
5,0 Ha
Selama tahun 2011 telah dilakukan pengawasan dan pembinaan terhadap 15 Izin Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara dan 11 Izin Usaha Pertambangan Batuan Bahan Galian C.
Untuk 11 Izin Usaha Pertambangan Batuan Bahan Galian C telah terkumpul pajak sebanyak 76 dari target yang telah ditetapkan. Daftar nama-nama perusahaan yang telah berizinn dapat dilihat dalam table
di bawah ini :
b. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia pada Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral terdiri dari: 1. Jumlah Pegawai Negeri Sipil PNS di lingkungan Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya
Mineral Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan golongan sebanyak 52 orang yang terdiri dari golongan IV 2 orang, golongan III 41 orang dan golongan II 9 orang.
2. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pesisir Selatan berdasarkan pendidikan dengan rincian sebagai berikut SLTA 21 orang, D III 2 orang, S I 27 Orang
dan S2 2 orang.
3.
Tenaga Fungsional Polisi Kehutanan sebanyak 13 orang yang terdiri dari pria 13 orang sedangkan berdasarkan golongan, penyuluh golongan III 7 orang dan golongan II 6 orang
.
c. Sarana dan Prasarana
1. Kantor Dinas sebanyak 1 unit 2. Kendaraan roda 4 empat sebanyak 2 unit
3. Kendaraan roda 2 dua sebanyak 9 unit
4. Komputer 9 unit baik 5 unit, rusak ringan 2 unit, rusak berat 2 unit 8