Suci Wiherni Dyah Hastuti, 2016 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA
KARYAWAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG DI CILACAP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perbankan syariah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang melayani masyarakat untuk menghimpun dana dalam kegiatan penyimpanan
dan penyaluran dana dengan menggunakan prinsip syariah. Kehadiran perbankan syariah dalam sektor industri perbankan nasional memberikan pengaruh yang
cukup kuat dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Menurut Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan
Syariah, “Perbankan Syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan
kesejahteraan rakyat. ”
Sejak dibentuk pada tahun 1992 hingga saat ini, perkembangan perbankan syariah di Indonesia cukup memuaskan. Berdasarkan pada statistik perbankan
syariah yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada bulan November 2014 tercatat bahwa terdapat 195 bank syariah di Indonesia yang masing-masing
terdiri dari 12 Bank Umum Syariah BUS, 22 Unit Usaha Syariah UUS dan 163 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS.
Pertumbuhan industri perbankan syariah tidak lepas dari campur tangan sumber daya manusia yang mendukung kinerja perusahaan. Otoritas Jasa
Keuangan 201 3:38 mengemukakan bahwa “Sumber Daya Insani SDI
merupakan faktor pendukung utama dalam pengembangan perbankan syariah. Pertumbuhan industri yang tinggi dari tahun ke tahun, baik dari sisi total aset,
peningkatan penghimpunan dan penyaluran dana, serta penambahan jaringan kantor membutuhkan sumber daya insani yang tangguh dan kompeten.
Pemenuhan SDI perbankan syariah sangat strategis untuk mendukung perluasan jaringan perbankan syariah yang telah menjangkau seluruh propinsi di Indonesia.
Suci Wiherni Dyah Hastuti, 2016 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA
KARYAWAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG DI CILACAP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dengan bertambahnya jaringan perbankan syariah, baik BUS, UUS maupun BPRS, menuntut SDI yang memahami aspek perbankan sekaligus aspek syariah
.
” Kunci keberhasilan perusahaan terletak pada kualitas sumber daya
manusia yang ada di dalam perusahaan, oleh karena itu perbankan syariah dituntut untuk memiliki sumber daya manusiainsan yang berkualitas dan kinerja yang
unggul untuk menunjang seluruh kegiatan yang ada. Hal tersebut harus dipenuhi oleh perusahaan karena apabila kinerja karyawan rendah maka proses pencapaian
tujuan akan terhambat dan tidak berjalan dengan baik. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa setiap perbankan syariah dapat mengalami masalah kinerja
karyawan yang rendah. Salah satu perbankan syariah yang mengalami permasalahan tersebut adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha
Sampang di Cilacap. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Mohamad Abdul Lathif
selaku Koordinator IT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang yang dilakukan pada hari Jumat tanggal 14 November 2014, menyatakan bahwa
kinerja karyawan di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang belum sepenuhnya maksimal. Salah satu faktor yang mengindikasikan bahwa
kinerja karyawan belum maksimal dapat dilihat dari laba yang dicapai oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang pada periode tahun 2011
sampai dengan 2014 sebagai berikut:
Tabel 1.1 JUMLAH LABA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI
ARTHA SAMPANG PERIODE TAHUN 2011 – 2014
Tahun Target Laba
Perolehan Laba Persentase
2011 Rp 400,000,000
Rp 448,998,000 112,24
2012 Rp 500,000,000
Rp 401,067,000 80,21
2013 Rp 600,000,000
Rp 518,303,000 86,38
2014 Rp 700,000,000
Rp 602,168,000 86,02
Sumber: Laporan Keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang Tahun 2014
Suci Wiherni Dyah Hastuti, 2016 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA
KARYAWAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG DI CILACAP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa perolehan laba yang diperoleh selama beberapa tahun terakhir tidak mencapai target perusahaan. Pada
tahun 2011 laba yang diperoleh adalah 112,24, itu berarti bahwa laba melebihi target sebesar 12,24. Pada tahun 2012 laba yang diperoleh menurun sebesar
32,03 menjadi 80,21, kemudian pada tahun 2013 laba mengalami kenaikan sebesar 6,17 menjadi 86,38 sedangkan pada tahun 2014 laba kembali
menurun sebesar 0,36 menjadi 86,02. Hal tersebut menunjukan bahwa laba yang diperoleh pada jangka waktu 3 tahun terakhir tidak signifikan dan tidak
mencapai target perusahaan. Pencapaian target laba Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha
Sampang Cilacap tergantung pada kinerja karyawannya. Semakin tinggi prestasi kerja karyawan maka akan semakin tinggi pula persentase laba yang diperoleh
perusahaan, untuk itu perusahaan harus mengelola sumber daya manusia yang dimiliki dengan baik untuk mencegah dan mengatasi masalah yang akan terjadi
maupun yang sedang terjadi sehingga tidak memberikan dampak yang besar terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Perolehan laba yang tidak mencapai
target selama beberapa tahun terakhir menunjukan bahwa kinerja karyawan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang tidak maksimal. Hal tersebut
dapat diketahui dari rekapitulasi penilaian kinerja karyawan periode tahun 2011 –
2014 sebagai berikut:
Tabel 1.2 REKAPITULASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN BANK
PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG PERIODE TAHUN 2011 - 2014
Kategori Periode
2011 2012
2013 2014
Jumlah Karyawan
Persentase Jumlah
Karyawan Persentase
Jumlah Karyawan
Persentase Jumlah
Karyawan Persentase
Istimewa -
- -
- -
- -
- Sangat Baik
4 15,39
3 11,54
2 7,69
2 7,69
Baik 12
46,15 9
34,62 9
34,62 7
26,93 Cukup Baik
8 30,77
11 42,30
12 46,15
12 46,15
Perlu 2
7,69 3
11,54 3
11,54 5
19,23
Suci Wiherni Dyah Hastuti, 2016 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA
KARYAWAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG DI CILACAP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kategori Periode
2011 2012
2013 2014
Jumlah Karyawan
Persentase Jumlah
Karyawan Persentase
Jumlah Karyawan
Persentase Jumlah
Karyawan Persentase
Peningkatan Tidak Baik
- -
- -
- -
- -
Jumlah 26
100 26
100 26
100 26
100
Sumber: Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang Tahun 2014 data diolah
Berdasarkan pada Tabel 1.2, dapat dilihat bahwa selama periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 terjadi penurunan jumlah karyawan yang
mendapatkan kategori “sangat baik” dan “baik”, sedangkan karyawan yang
mendapatkan kategori “cukup baik” dan “perlu peningkatan” setiap tahunnya
terus bertambah. Pada kategori “sangat baik”, penurunan persentase yang dialami
pada setiap tahunnya sebesar 3,85, pada tahun 2011 persentasenya adalah sebesar 15, 39, pada tahun 2012 turun menjadi 11, 54, tahun 2013 turun
menjadi 7,69, sedangkan pada tahun 2014 tidak mengalami penurunan dan
persentasenya tetap pada angka 7,69. Sedangkan karyawan yang mendapatkan kategori
“baik” pada tahun 2011 sebesar 46,15, kemudian pada tahun 2012 turun sebesar 11,53 menjadi 34,62, pada tahun 2013 jumlah karyawan yang
mendapatkan nilai “baik” tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya
yaitu sebesar 34,62 , sedangkan pada tahun 2014 jumlah tersebut mengalami penurunan lagi sebesar 4,69 sehingga persentase berubah menjadi 26,93.
Pada tahun 2011 karyawan yang memperoleh kategori “cukup baik”
sebesar 30,77, kemudian naik sebesar 11,53 pada tahun 2012 menjadi 42,30, pada tahun 2013 naik sebesar 3,85 menjadi 46,15, dan pada tahun
2014 persentase tersebut tidak berubah dan tetap berada pada 46,15. Adapun karyawan yang memperoleh nilai yang termasuk dalam kategori
“perlu peningkatan
” pada tahun 2011 sebesar 7,69, kemudian naik sebesar 3,85 pada tahun 2012 menjadi 11,54, sedangkan pada tahun 2013 tidak mengalami
Suci Wiherni Dyah Hastuti, 2016 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA
KARYAWAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG DI CILACAP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
perubahan sehingga persentasenya tetap sebesar 11,54 dan pada tahun 2014 persentase naik lagi sebesar 7,69 sehingga persentasenya menjadi 19,23. Hal
ini menujukan bahwa kinerja karyawan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang belum maksimal karena terjadinya penurunan jumlah karyawan
yang mendapatkan nilai “sangat baik” dan “baik” sedangkan jumlah karyawan
yang mendapatkan nilai “cukup baik” dan “perlu peningkatan” terus bertambah
hingga mencapai lebih dari 10 dalam jangka waktu 3 tahun terakhir. Selain itu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang
membagi karyawan ke dalam beberapa bagiandepartemen yang ditujukan agar karyawan bisa lebih mudah dan fokus melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang
keahlian yang
dimilikinya. Bagiandepartemen
tersebut masing-masing
mempunyai kriteria penilaian sendiri untuk menilai kinerja karyawan yang bekerja sesuai
tanggungjawab pekerjaannya
untuk mendukung
tercapainya tujuan
perusahaan. Meskipun semua departemen melakukan pekerjaan dan berperan aktif dalam pencapaian tujuan perusahaan, akan tetapi masing-masing memiliki hasil
pencapaian kinerja yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah hasil rekapitulasi penilaian pencapaian kinerja departemen pada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014:
TABEL 1.3 REKAPITULASI PENILAIAN PENCAPAIAN KINERJA DEPARTEMEN
STAF BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG PERIODE TAHUN 2011
– 2014
Departemen Kategori
Tahun 2011
2012 2013
2014 Jumlah
Karyawan S kor
Nilai Jumlah
Karyawan S kor
Nilai Jumlah
Karyawan S kor
Nilai Jumlah
Karyawan S kor
Nilai
Satuan Pengawas Internal
Sangat Baik 2
93,23 2
92,06 2
91,67 2
91,35 Account Officer
Sangat Baik 2
91,49 1
91,24 -
- -
- Baik
- -
1 84,38
2 83,07
2 82,67
Accounting Baik
2 85,63
2 83,90
2 81,66
1 81,04
Suci Wiherni Dyah Hastuti, 2016 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA
KARYAWAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG DI CILACAP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Departemen Kategori
Tahun 2011
2012 2013
2014 Jumlah
Karyawan S kor
Nilai Jumlah
Karyawan S kor
Nilai Jumlah
Karyawan S kor
Nilai Jumlah
Karyawan S kor
Nilai
Cukup Baik -
- -
- -
- 1
78,82 Adm Pembiayaan
Baik 2
83,88 2
83,29 1
81,94 1
81,03 Cukup Baik
1 79,00
1 77,57
2 77,16
2 75,83
Remedial Baik
2 82,67
2 81,84
2 80,59
1 80,05
Cukup Baik 1
78,45 1
77,28 1
77,01 2
75,82 Operasional
Baik 2
83,07 -
- -
- -
- Cukup Baik
1 79,39
1 79,21
2 77,98
2 75,90
Perlu Peningkatan
- -
2 69,72
1 68,35
1 66,14
Staf IT Baik
1 81,57
- -
- -
- -
Cukup Baik 2
78,47 4
78,21 3
76,93 3
75,07 Perlu
Peningkatan 1
69,34 -
- 1
68,76 1
68,02 Customer Service
Baik 1
84,89 1
83,56 1
81,04 1
80,95 Cukup Baik
1 79,64
1 78,00
1 76,23
1 75,04
Teller Baik
1 85,06
1 83,92
1 82,73
1 80,25
Cukup Baik 1
78,47 1
77,08 1
77,00 -
- Perlu
Peningkatan -
- -
- -
- 1
69,45 Administrasi dan
Umim Baik
1 80,22
- -
- -
- -
Cukup Baik 1
79,68 2
79,24 2
78,63 1
76,92 Perlu
Peningkatan 1
68,94 1
68,03 1
67,10 2
66,11 JUMLAH KARYAWAN DAN
RATA-RATA S KOR
26 81,01
26 80,04
26 78,10
26 76,69
Sumber: Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang data diolah Keterangan: 91
– 100 = Sangat Baik 80
– 90 = Baik 70
– 79 = Cukup Baik 60
– 69 = Perlu Peningkatan Berdasarkan pada tabel 1.3, dapat dilihat bahwa dalam jangka waktu
beberapa tahun terakhir setiap bagiandepartemen mengalami penurunan kinerja. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan perubahan nilai dan kategori yang diperoleh
karyawan pada masing-masing bagian setiap tahunnya. Pada bagian Satuan Pengawas Internal kategori yang didapat semenjak tahun 2011 sampai dengan
2014 tetap sama yaitu berad a dalam kategori “sangat baik”, namun skor yang
diperoleh semua karyawan pada bagian ini terus mengalami penurunan setiap
Suci Wiherni Dyah Hastuti, 2016 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA
KARYAWAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG DI CILACAP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tahunnya hingga pada tahun 2014 skor yang diperoleh adalah 91,35 atau menurun sebesar 0,32 dari tahun sebelumnya yang memperoleh skor 91,67. Pada tahun
2011 semua karyawan di bagian
Account Officer
mendapatkan skor 91,49 dan berada pada kategori “sangat baik”, meskipun skor yang didapatkan cukup tinggi,
namun skor dan kategori tersebut terus mengalami penurunan dan perubahan hingga pada tahun 2014 semua karyawan mendapatkan skor 82,67 atau menurun
sebesar 0,40 dari skor yang diperoleh di tahun 2013 yaitu 83,07, dan berada pada kategori “baik”. Pada bagian
Accounting,
penurunan skor serta perubahan kategori terjadi setiap tahunnya hingga pada tahun terakhir yaitu tahun 2014 sebagian
karyawan mendapat kategori “baik” dengan skor 81,04 dan sebagian lagi
mendapat kategori “cukup baik” dengan skor 78,82. Bagian Administrasi dan Legal di tahun 2011 terdapat 2 orang karyawan
yang mendapatkan skor 83,88 dengan kategori “baik” dan 1 orang karyawan
mendapatkan skor 79,00 dengan kategori “cukup baik”, hal ini terus berubah setiap tahunnya, hingga pada tahun 2014 jumlah karyawan yang mendapatkan
kategori “baik” mengalami penurunan menjadi 1 orang karyawan dengan skor 81,03 sedangkan 2 orang karyawan lainnya berada pada
kategori “cukup baik” dengan skor 75,83. Pada tahun 2011 di departemen Remidial terdapat 2 orang
karyawan yang memperoleh skor 82,67 dengan kategori “baik” dan 1 orang karyawan memperoleh skor 78,45 dengan kategori “cukup baik”, akan tetapi skor
dan kategori tersebut terus mengalami perubahan hingga tahun 2014 jumlah karyawan
yang mendapat kategori “baik” hanya 1 orang dengan skor 80,05 sedangkan 2 orang lainnya berada pada kategori “cukup baik” dengan skor 75,82.
Pada bagian Operasional di tahun 2011 jumlah karyawan yang berada di kategori “baik” sebanyak 2 orang dengan skor rata-rata 83,07 sedangkan 1 orang lainnya
berada pada kategori cukup baik dengan skor 79,39, namun pada tahun terakhir yaitu tahun 2014 tidak ada lagi karyawan yang mendapatkan skor dalam kategori
“baik” melainkan terdapat 2 orang karyawan berada pada kategori “cukup baik”
Suci Wiherni Dyah Hastuti, 2016 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA
KARYAWAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG DI CILACAP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dengan skor 75,90 dan 1 orang lainnya dengan skor 66,14 berada pada kategori “perlu peningkatan”.
Pada bagian staf IT, penurunan jumlah karyawan yang mendapatkan kategori baik, cukup baik dan perlu peningkatan juga mengalami perubahan, di
tahun 2011 terdapat 1 orang karyawan dengan skor 81,57 memperoleh kategori “baik”, 2 orang karyawan dengan skor 78,47 memperoleh kategori “cukup baik”
dan 1 orang karyawan dengan skor 69,34 memperoleh kategori “perlu peningkatan”, namun pada tahun 2014 tidak ada lagi karyawan yang memperoleh
kategori “baik”, tetapi terdapat 3 orang karyawan yang mendapatkan skor rata-rata 75,07 berada pada kategori “cukup baik” dan 1 orang karyawan yang meperoleh
skor 68,02 berada pada kategori “perlu peningkatan. Bagian
Customer Service
pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 tidak terjadi perubahan jumlah karyawan yang mendapatkan kategori baik dan cukup baik, akan tetapi skor yang
diperoleh terus menurun setiap tahunnya hingga pada tahun 2014 karyawan yang berada pada kategori
“baik” memperoleh skor 80,95 atau menurun 0,09 dari skor 81,04 di tahun 2013
sedangkan karyawan yang berada di kategori “cukup baik” memperoleh skor 75,04 atau menurun 1,19 dari tahun 2013 yang memperoleh
skor sebesar 76,23 . Pada bagian
Teller
karyawan yang mendapatkan kategori “baik” dan “cukup baik” masing-masing berjumlah 1 orang di tahun 2011 dengan skor
masing-masing 85,06 dan 78,47, jumlah karyawan tersebut tidak mengalami perubahan hingga tahun 2013 hanya saja skor yang diperoleh terus menurun setiap
tahun, akan tetapi pada tahun 2014 terdapat 1 orang karyawan yang mendapatkan kate
gori “baik” dengan skor 80,25 sedangkan 1 orang karyawan lainnya mendapatkan kategori “perlu peningkatan” dengan skor 69,45. Pada bagian
Umum dan Personalia perubahan kategori dan penurunan skor juga terjadi dari tahun 2011 sampai dengan 2014, dan pada tahun terakhir yaitu tahun 2014
terdapat 1 orang karyawan yang memperoleh skor 76,92 dengan kategori “cukup
Suci Wiherni Dyah Hastuti, 2016 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA
KARYAWAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG DI CILACAP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
baik” serta 2 orang karyawan dengan skor 66,11 berada pada kategori “perlu peningkatan”.
Penurunan skor serta perubahan kategori yang didapatkan selama beberapa tahun terakhir oleh setiap bagian menunjukan bahwa kinerja karyawan belum
mencapai target kinerja yang ditentukan oleh perusahaan yaitu minimal karyawan harus mendapatkan skor yang termasuk ke dalam kategori baik dan itu berarti
karyawan minimal harus bisa mencapai skor antara 80 - 90. Apabila hal ini terus dibiarkan dan tidak diatasi maka akan memberikan dampak yang buruk pada
kinerja perusahaan di masa yang akan datang karena masing-masing bagian memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu pencapaian tujuan yang
diinginkan oleh perusahaan. Sebagai perusahaan jasa, seluruh kegiatan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah Bumi Artha Sampang dipengaruhi oleh kehadiran karyawan. Semakin tinggi tingkat persentase ketidakhadiran karyawan, maka akan semakin rendah
pula tingkat kontribusi karyawan dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk melayani masyarakat dan akan berdampak pada pencapaian target yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Berikut ini adalah rekapitulasi persentase kehadiran karyawan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang
tahun 2011 sampai dengan 2014:
Tabel 1.4 REKAPITULASI KEHADIRAN KARYAWAN BANK PEMBIAYAAN
RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG PERIODE TAHUN 2011
– 2014
Tahun Toleransi
2011 2012
2013 2014
Persentase Kehadiran
95 94,42
90,34 87,73
84,03
Sumber: Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang Tahun 2014 data diolah
Tabel 1.4 menunjukan bahwa persentase kehadiran karyawan setiap tahunnya mengalami penurunan. Pada tahun 2011 persentase kehadiran karyawan
Suci Wiherni Dyah Hastuti, 2016 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA
KARYAWAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG DI CILACAP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
adalah sebesar 94,42, kemudian pada tahun 2012 menurun sebesar 4,08 menjadi 90,34, pada tahun 2013 menurun sebesar 2,61 menjadi 87,73 dan
pada tahun 2014 menurun sebesar 3,07 menjadi 84,03 . Ini berarti bahwa setiap tahunnya tingkat kehadiran karyawan menurun dan tidak memenuhi standar
yang telah di tentukan oleh perusaahaan dengan toleransi cuti, izin, sakit dan alpha yaitu persentase kehadiran sebesar 95. Hal tersebut mengindikasikan
bahwa karyawan belum memberikan kontribusi maksimal untuk perusahaan sesuai dengan tugas yang dibebankan kepadanya. Jika hal ini dibiarkan secara
terus menerus akan mengakibatkan kinerja perusahaan menurun. Seperti yang kemukakan oleh Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala 2010:548 bahwa
“Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.
Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya”. Oleh karena itu, masalah ini harus segera
di atasi agar tidak memberikan dampak buruk terhadap keberlangsungan perusahaan di masa yang akan datang.
Selain kinerja, perusahan juga harus memperhatikan kemampuan kerja karyawan agar karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Hal ini sesuai
dengan Atya Nur Aisha, Pamoedji Hardjomidjojo, dan Yassierli 2013:605 yang mengemukakan
bahwa “
Good performance is resulted if the employee has the ability to support their activities at work
”, kinerja yang baik dihasilkan jika karyawan memiliki kemampuan untuk mendukung kegiatan mereka di tempat
kerja. Sumber: www.ijimt.org diakses pada tanggal 25 Desember 2014 pukul 1.01 WIB
Karyawan yang
memiliki kemampuan
tinggi dalam
melakukan pekerjaannya menunjukan bahwa dia menguasai dan mengerti segala sesuatu yang
berkaitan dengan pekerjaan tersebut sehingga kinerja yang dihasilkan akan memuaskan. Kemampuan sebagian besar dipengaruhi oleh latar belakang
Suci Wiherni Dyah Hastuti, 2016 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA
KARYAWAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG DI CILACAP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pendidikan yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Berikut ini adalah daftar tingkat pendidikan karyawan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha
Sampang:
Tabel 1.5 DAFTAR TINGKAT PENDIDIKAN KARYAWAN BANK PEMBIAYAAN
RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG Tingkat Pendidikan
Jumlah Karyawan
SMA 3
D3 14
S1 9
Jumlah 26
Sumber: Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang Tahun 2014 Berdasarkan Tabel 1.5 dapat diketahui bahwa Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah Bumi Artha Sampang memiliki karyawan yang berlatar belakang pendidikan SMA sebanyak 5 orang, D3 sebanyak 12 orang dan S1 sebanyak 9
orang. Ini membuktikan bahwa Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang rata-rata memiliki karyawan yang berlatar belakang pendidikan D3.
Kemampuan yang dimiliki antara karyawan satu dengan yang lain pasti berbeda, akan tetapi latar belakang pendidikan sedikit banyak mempengaruhi pengetahuan
dan keterampilan karyawan dalam bekerja. Sehingga hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi
Artha Sampang Menurut Luis R Gomez-Mejia, David B. Balkin dan Robert L. Cardy
2012 :242 “Penyebab kinerja mencakup tiga faktor: kemampuan, motivasi, dan
faktor situasional. Faktor kemampuan mencerminkan bakat pekerja dan keterampilan,
termasuk karakteristik
seperti kecerdasan,
keterampilan interpersonal, dan pengetahuan kerja. Motivasi dapat dipengaruhi oleh sejumlah
faktor eksternal seperti imbalan dan hukuman, tetapi pada akhirnya keputusan
Suci Wiherni Dyah Hastuti, 2016 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA
KARYAWAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG DI CILACAP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
intern: Terserah pekerja untuk menentukan berapa banyak usaha untuk mengerahkan pada setiap tugas yang diberikan. Faktor situasional atau faktor
sistem meliputi beragam karakteristik organisasi yang positif atau negatif dapat mempengaruhi kinerja. Faktor sistem termasuk kualitas bahan, kualitas pengawas,
dan faktor-faktor lainnya .”
Untuk meningkatkan kemampuan kerja karyawan, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan mengadakan kegiatan pelatihan
secara rutin. Pelatihan merupakan proses pendidikan jangka pendek yang diselenggarakan dengan menggunakan prosedur yang sistematis dimana karyawan
menambah keterampilan dan pengetahuan guna memperoleh kemampuan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan di masa mendatang.
Pelatihan dapat memberikan peluang bagi karyawan untuk belajar lebih banyak mengenai perbankan syariah. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak
Mohamad Abdul Lathif selaku Koordinator IT di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang yang dilakukan pada hari Jumat tanggal 14
November 2014,
untuk meningkatkan
profesionalisme dan
produktivitas, perusahaan telah melakukan upaya pengembangan sumber daya manusia melalui
pelatihan dalam kerja
on the job training
dan pelatihan di luar kerja
outside training
berupa rapat-rapat komite, evaluasi, penugasan, penyediaan bukudiktat dan mengikutsertakan karyawan pada kegiatan pendidikan dan pelatihan yang
diadakan oleh pihak eksternal. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi Artha Sampang mengadakan
pelatihan dalam kerja
on the job training
dan pelatihan di luar kerja
outside training
berupa pelatihan internal dan eksternal bank. Pelatihan internal bank berupa pelatihan analisa pembiayaan, penanganan pembiayaan bermasalah, teknik
marketing untuk
account officer
dan karyawan magang serta pelatihan pelayanan, prinsip bagi hasil, dan
product knowledge
yang dilaksanakan rutin setiap bulan. Sedangkan untuk pelatihan eksternal, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi
Suci Wiherni Dyah Hastuti, 2016 PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA
KARYAWAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH BUMI ARTHA SAMPANG DI CILACAP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Artha Sampang bekerja sama dengan salah satu perusahaan yaitu Asbesindo, jadi pelatihan eksternal hanya dilakukan ketika pihak Asbesindo mengadakan
pelatihan di tempat atau kota tertentu. Dengan memberikan pelatihan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bumi
Artha Sampang berharap karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya secara optimal dan berkontribusi secara penuh terhadap seluruh kegiatan perusahaan
sehingga perusahaan mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu dibutuhkan perbaikan dalam pelaksanaan pelatihan agar karyawan memiliki
kemampuan kerja yang tinggi sehingga kinerja mereka semakin baik dan memuaskan.
Berdasarkan pada penjelasan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Pelatihan Terhadap Kemampuan Kerja dan Implikasinya Pada Kinerja Karyawan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah Bumi Artha Sampang di Cilacap”
1.2 Identifikasi Masalah