VISI Dokumen Perencanaan - Bappeda Kab. Probolinggo 6-BAB II

LKIP BAPPEDA Tahun 2014 II 1 Sesuai tugas, pokok dan fungsinya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Probolinggo mempunyai rencana strategis yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun mulai tahun 2013 sampai dengan 2018 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo mencakup visi, misi, tujuan, sasaran serta strategi pencapaian tujuan dan sasaran.

2.1 VISI

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi harus disusun bersama, diwujudkan bersama sehingga visi yang dihasilkan menjadi milik bersama yang diyakini oleh seluruh elemen Bappeda Kabupaten Probolinggo. Visi yang tepat bagi masa depan suatu SKPD akan mampu menjadi akselator kinerja bagi SKPD yang bersangkutan. Sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi serta melihat latar belakang dan mencermati fenomena-fenomena yang ada, maka visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kabupaten Probolinggo sesuai Renstra tahun 2013 - 2018 adalah sebagai berikut : Pernyataan visi tersebut diatas, menggambarkan tekad pimpinan dan staf Bappeda Kabupaten Probolinggo selama 5 lima tahun untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang inovatif, partisipatif, akuntabel dan transparan dalam rangka mendukung terwujudnya visi Kabupaten Probolinggo. “TERWUJUDNYA SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BERBASIS DATA YANG INOVATIF, PARTISIPATIF, AKUNTABEL DAN TRANSPARAN ” BAB II PERENCANAAN KINERJA LKIP BAPPEDA Tahun 2014 II 2 Secara filosofi visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, yaitu : 1. Perencanaan Pembangunan Daerah : adalah suatu proses untuk menentukan arah pembangunan daerah di masa depan secara tepat melalui tahapan secara berurutan yaitu penyusunan rencana, penetapan rencana, pengendalian pelaksanaan rencana dan evaluasi pelaksanaan rencana dengan memperhitungkan seluruh sumber daya yang tersedia. 2. Inovatif : terkandung makna suatu terobosan atau pengembangan dalam perencanaan pembangunan daerah untuk mengantisipasi perkembangan situasi dan kondisi ke depan. 3. Partisipatif : terkandung makna pelibatan masyarakat selaku stakeholders pembangunan dalam proses perencanaan pembangunan di daerah, serta mengakomodasikan kepentingan mereka sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan. 4. Akuntabel : terkandung makna bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari proses perencanaan pembangunan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai stakeholders pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 5. Transparan: terkandung makna bahwa masyarakat mempunyai hak untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif terhadap proses perencanaan pembangunan di daerah dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.

2.2 MISI