Studi Komparatif Sifat Mutu dan Fungsional Telur Puyuh dan Telur Ayam Ras
P e r s e m b a h a n
Untuk p a p a , mama, one,
adik-adik dan Y a n a r
STUD! KOMIPARATIF SlFAT MUTU DAM FUNGSIOWWL
TELUR PU'IIUM DAN TELUR AVAM RAS
Oleh
ELVIRA
SYAMSIR
F 25. 0442
1 9 9 3
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN
B O G O R
BOGOR
~ l v i r aSyamsir. F 25.0442. Studi ~ o m ~ a r a t iSifat
f
Mutu
Dibawah
dan Fungsional Telur Puyuh dan Telur Ayam Ras.
bimbingan Prof. Dr. Soewarno T. Soekarto, MSc. dan Dr.
Ir. Sri Supraptini Mansjoer.
RINGKASAN
Burung
puyuh
(Coturnix coturnix japonica)
adalah
unggas yang mendapat prioritas pengembangan, karena cepat
berproduksi dan produksi telurnya tinggi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari sifat
mutu dan fungsional telur puyuh, dibandingkan dengan
te-
lur ayam ras, dan mempelajari sifat mutu telur puyuh
di-
lihat dari umur telur dan jalur pemasaran.
Pembandingan sifat mutu dan sifat fungsional telur
puyuh dengan telur ayam ras, dilakukan dengan menggunakan
uji kesamaan dua nilai tengah dengan uji dua pihak.
nurunan
Pe-
mutu telur selama penyimpanan dianalisis dengan
menggunakan rancangan acak lengkap sederhana.
sistim pemasaran telur puyuh segar yang lazim terjadi di daerah Bogor ada tiga jalur:
1) peternak, grosir,
pengecer dan konsumen, 2) peternak, pengecer dan konsumen
dan 3) dari peternak ke konsumen.
Bentuk
ras.
telur puyuh lebih bulat daripada telur
Indeks bentuk telur puyuh adalah
0.792
ayam
sedangkan
indeks bentuk telur ayam ras sebesar 0.736.
Umur telur selama pemasaran berkisar dari 0-11 hari.
Penurunan mutu selama pemasaran ditandai dengan penurunan
bobot telur,.penambahan diameter kantung udara, penurunan
indeks putih telur, indeks kuning telur, haugh unit
nilai Z.
Kriteria mutu
yang paling tinggi
dan
relevansinya
terhadap kerusakan mutu telur puyuh adalah indeks kuning
telur .
Selama penyimpanan telur, laju penurunan bobot telur
puyuh
lebih cepat dari laju penurunan bobot
telur
ayam
ras, dan peningkatan diameter kantung udara telur
berlangsung
lebih lambat daripada
peningkatan
puyuh
diameter
kantung udara telur ayam ras.
Pengenceran
putih
telur puyuh
selama
penyimpanan
sampai 11 hari, berlangsung lebih lambat dari pengenceran
putih telur ayam ras, yang ditandai dengan penurunan
deks
putih
dan haugh unit pada telur puyuh
lambat daripada telur ayam ras.
yang
inlebih
Sedangkan penurunan mutu
kuning telur puyuh berlangsung lebih cepat daripada penurunan
mutu kuning telur ayam ras, yang
penurunan
ditandai
indeks kuning dan nilai Z kuning
telur
dengan
puyuh
yang lebih cepat dari penurunan indeks kuning dan nilai Z
kuning telur ayam ras.
Daya busa putih telur puyuh lebih rendah dari
telur
ayam ras, sedangkan stabilitas busa,
daya
putih
emulsi
dan suhu koagulasi telur puyuh tidak berbeda nyata dengan
telur ayam ras.
STUD1 KOMPARATLF SEAT MUTU DAN FWh'GSIONAL
TELUR PUYUH DAN TELUR AYAM RAS
Oleh:
ELVIRA. SYAMSIR
F 25.0442
S K R I P S I
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
1993
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
STUD1 KOMPAFSTIF SIFAT MUTU DAN FUNGSIONAL
TELUR PUYUH DAN TELUR AYAM RAS
S K R I P S I
Sebagai salah satu syarat untuk memperoieh geiar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
Oleh
ELVIRA SYAMSIR
F 25.0442
19 Maret 1993
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis
ucapkan kepada
Allah
SWT,
karena dengan rahmat-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
~ e n u l i smengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Soewarno T. Soekarto, MSc sebagai dosen pembimbing pertama dan Ibu Dr. Ir. Sri Supraptini
Mansjoer
banyak
sebagai dosen pembimbing kedua, yang
membantu penulis dalam menyelesaikan
telah
peneli-
tian dan penulisan skripsi ini.
2.
Bapak Ir. Feri Kusnandar, sebagai dosen penguji.
3.
Kedua
dra,
orang tua, adik-adik: Lanny, Chandra dan
serta Yanar atas pengertian dan
dorongan
Henyang
telah diberikan.
4.
Teman-teman yang telah membantu selama penulis menjalani masa-masa kuliah di IPB.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum
purna,
namun penulis berharap tulisan ini dapat
berman-
faat bagi yang memerlukannya.
Bogor, 19 Maret 1993
Penulis
sem-
DAFTAR IS1
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................iii
DAFTAR IS1 .......................................iv
DAFTAR TABEL .....................................vi
DAFTAR GAMBAR ................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................ viii
I . PENDAHULUAN .......................................1
I1 . TINJAUAN PUSTAKA ..................................3
A
. TELUR
PUYUH
B . STRUKTUR
C
.
D.
E
111
....................................3
TELUR PUYUH ........................... 5
KOMPOSISI KIMIA TELUR .......................... 9
SIFAT FUNGSIONAL TELUR ........................13
. PENURUNAN MUTU
TELUR SEGAR
....................16
BAHAN DAN METODE P-EENELITIAN......................20
A . BAHAN .........................................20
B . ALAT .......................................... 20
. METODE PENELITIAN ............................. 21
D . METODE ANALISIS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
E . METODE STATISTIKA .............................28
C
IV: HASIL DAN PEMBAHASAN .............................3 0
A
.
JALUR PEMASARAN TELUR SEGAR
...................30
B . PERBANDINGAN MUTU TELUR PUYUH
DAN TELUR AYAM RAS ............................35
C . PENGARUH UMUR TERHADAP PERUBAHAN
MUTU TELUR .................................... 42
D . SlFAT FUNGSIONAL TELUR ........................58
V . KESIMPULAN ....................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ................................... 64
LAMPIRAN .........................................67
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1. Kemampuan berproduksi beberapa unggas
.........4
2. Persentase putih telur, kuning telur
dan kulit telur ...............................6
3. Komposisi kimia telur puyuh
dan telur
ayam ras ......................................9
4. Persentase kimiawi bagian putih dan kuning
telur puyuh dan telur ayam ras ...............10
5. Hasil pengamatan terhadap jalur pemasaran telur puyuh ............................32
6. Mutu telur puyuh dan telur ayam ras......
....35
7. Frekuensi indeks telur puyuh dan telur
ayam ras .....................................36
8. Mutu telur puyuh dan telur ayam umur
0, 2, 4, 6, 8 dan 11 hari
....................43
9. Perbandingan sifat fungsional telur
puyuh dan telur ayam ras..................... 58
P e r s e m b a h a n
Untuk p a p a , mama, one,
adik-adik dan Y a n a r
STUD! KOMIPARATIF SlFAT MUTU DAM FUNGSIOWWL
TELUR PU'IIUM DAN TELUR AVAM RAS
Oleh
ELVIRA
SYAMSIR
F 25. 0442
1 9 9 3
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN
B O G O R
BOGOR
~ l v i r aSyamsir. F 25.0442. Studi ~ o m ~ a r a t iSifat
f
Mutu
Dibawah
dan Fungsional Telur Puyuh dan Telur Ayam Ras.
bimbingan Prof. Dr. Soewarno T. Soekarto, MSc. dan Dr.
Ir. Sri Supraptini Mansjoer.
RINGKASAN
Burung
puyuh
(Coturnix coturnix japonica)
adalah
unggas yang mendapat prioritas pengembangan, karena cepat
berproduksi dan produksi telurnya tinggi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari sifat
mutu dan fungsional telur puyuh, dibandingkan dengan
te-
lur ayam ras, dan mempelajari sifat mutu telur puyuh
di-
lihat dari umur telur dan jalur pemasaran.
Pembandingan sifat mutu dan sifat fungsional telur
puyuh dengan telur ayam ras, dilakukan dengan menggunakan
uji kesamaan dua nilai tengah dengan uji dua pihak.
nurunan
Pe-
mutu telur selama penyimpanan dianalisis dengan
menggunakan rancangan acak lengkap sederhana.
sistim pemasaran telur puyuh segar yang lazim terjadi di daerah Bogor ada tiga jalur:
1) peternak, grosir,
pengecer dan konsumen, 2) peternak, pengecer dan konsumen
dan 3) dari peternak ke konsumen.
Bentuk
ras.
telur puyuh lebih bulat daripada telur
Indeks bentuk telur puyuh adalah
0.792
ayam
sedangkan
indeks bentuk telur ayam ras sebesar 0.736.
Umur telur selama pemasaran berkisar dari 0-11 hari.
Penurunan mutu selama pemasaran ditandai dengan penurunan
bobot telur,.penambahan diameter kantung udara, penurunan
indeks putih telur, indeks kuning telur, haugh unit
nilai Z.
Kriteria mutu
yang paling tinggi
dan
relevansinya
terhadap kerusakan mutu telur puyuh adalah indeks kuning
telur .
Selama penyimpanan telur, laju penurunan bobot telur
puyuh
lebih cepat dari laju penurunan bobot
telur
ayam
ras, dan peningkatan diameter kantung udara telur
berlangsung
lebih lambat daripada
peningkatan
puyuh
diameter
kantung udara telur ayam ras.
Pengenceran
putih
telur puyuh
selama
penyimpanan
sampai 11 hari, berlangsung lebih lambat dari pengenceran
putih telur ayam ras, yang ditandai dengan penurunan
deks
putih
dan haugh unit pada telur puyuh
lambat daripada telur ayam ras.
yang
inlebih
Sedangkan penurunan mutu
kuning telur puyuh berlangsung lebih cepat daripada penurunan
mutu kuning telur ayam ras, yang
penurunan
ditandai
indeks kuning dan nilai Z kuning
telur
dengan
puyuh
yang lebih cepat dari penurunan indeks kuning dan nilai Z
kuning telur ayam ras.
Daya busa putih telur puyuh lebih rendah dari
telur
ayam ras, sedangkan stabilitas busa,
daya
putih
emulsi
dan suhu koagulasi telur puyuh tidak berbeda nyata dengan
telur ayam ras.
STUD1 KOMPARATLF SEAT MUTU DAN FWh'GSIONAL
TELUR PUYUH DAN TELUR AYAM RAS
Oleh:
ELVIRA. SYAMSIR
F 25.0442
S K R I P S I
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
1993
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
STUD1 KOMPAFSTIF SIFAT MUTU DAN FUNGSIONAL
TELUR PUYUH DAN TELUR AYAM RAS
S K R I P S I
Sebagai salah satu syarat untuk memperoieh geiar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
Oleh
ELVIRA SYAMSIR
F 25.0442
19 Maret 1993
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis
ucapkan kepada
Allah
SWT,
karena dengan rahmat-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
~ e n u l i smengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Soewarno T. Soekarto, MSc sebagai dosen pembimbing pertama dan Ibu Dr. Ir. Sri Supraptini
Mansjoer
banyak
sebagai dosen pembimbing kedua, yang
membantu penulis dalam menyelesaikan
telah
peneli-
tian dan penulisan skripsi ini.
2.
Bapak Ir. Feri Kusnandar, sebagai dosen penguji.
3.
Kedua
dra,
orang tua, adik-adik: Lanny, Chandra dan
serta Yanar atas pengertian dan
dorongan
Henyang
telah diberikan.
4.
Teman-teman yang telah membantu selama penulis menjalani masa-masa kuliah di IPB.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum
purna,
namun penulis berharap tulisan ini dapat
berman-
faat bagi yang memerlukannya.
Bogor, 19 Maret 1993
Penulis
sem-
DAFTAR IS1
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................iii
DAFTAR IS1 .......................................iv
DAFTAR TABEL .....................................vi
DAFTAR GAMBAR ................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................ viii
I . PENDAHULUAN .......................................1
I1 . TINJAUAN PUSTAKA ..................................3
A
. TELUR
PUYUH
B . STRUKTUR
C
.
D.
E
111
....................................3
TELUR PUYUH ........................... 5
KOMPOSISI KIMIA TELUR .......................... 9
SIFAT FUNGSIONAL TELUR ........................13
. PENURUNAN MUTU
TELUR SEGAR
....................16
BAHAN DAN METODE P-EENELITIAN......................20
A . BAHAN .........................................20
B . ALAT .......................................... 20
. METODE PENELITIAN ............................. 21
D . METODE ANALISIS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
E . METODE STATISTIKA .............................28
C
IV: HASIL DAN PEMBAHASAN .............................3 0
A
.
JALUR PEMASARAN TELUR SEGAR
...................30
B . PERBANDINGAN MUTU TELUR PUYUH
DAN TELUR AYAM RAS ............................35
C . PENGARUH UMUR TERHADAP PERUBAHAN
MUTU TELUR .................................... 42
D . SlFAT FUNGSIONAL TELUR ........................58
V . KESIMPULAN ....................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ................................... 64
LAMPIRAN .........................................67
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1. Kemampuan berproduksi beberapa unggas
.........4
2. Persentase putih telur, kuning telur
dan kulit telur ...............................6
3. Komposisi kimia telur puyuh
dan telur
ayam ras ......................................9
4. Persentase kimiawi bagian putih dan kuning
telur puyuh dan telur ayam ras ...............10
5. Hasil pengamatan terhadap jalur pemasaran telur puyuh ............................32
6. Mutu telur puyuh dan telur ayam ras......
....35
7. Frekuensi indeks telur puyuh dan telur
ayam ras .....................................36
8. Mutu telur puyuh dan telur ayam umur
0, 2, 4, 6, 8 dan 11 hari
....................43
9. Perbandingan sifat fungsional telur
puyuh dan telur ayam ras..................... 58
Untuk p a p a , mama, one,
adik-adik dan Y a n a r
STUD! KOMIPARATIF SlFAT MUTU DAM FUNGSIOWWL
TELUR PU'IIUM DAN TELUR AVAM RAS
Oleh
ELVIRA
SYAMSIR
F 25. 0442
1 9 9 3
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN
B O G O R
BOGOR
~ l v i r aSyamsir. F 25.0442. Studi ~ o m ~ a r a t iSifat
f
Mutu
Dibawah
dan Fungsional Telur Puyuh dan Telur Ayam Ras.
bimbingan Prof. Dr. Soewarno T. Soekarto, MSc. dan Dr.
Ir. Sri Supraptini Mansjoer.
RINGKASAN
Burung
puyuh
(Coturnix coturnix japonica)
adalah
unggas yang mendapat prioritas pengembangan, karena cepat
berproduksi dan produksi telurnya tinggi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari sifat
mutu dan fungsional telur puyuh, dibandingkan dengan
te-
lur ayam ras, dan mempelajari sifat mutu telur puyuh
di-
lihat dari umur telur dan jalur pemasaran.
Pembandingan sifat mutu dan sifat fungsional telur
puyuh dengan telur ayam ras, dilakukan dengan menggunakan
uji kesamaan dua nilai tengah dengan uji dua pihak.
nurunan
Pe-
mutu telur selama penyimpanan dianalisis dengan
menggunakan rancangan acak lengkap sederhana.
sistim pemasaran telur puyuh segar yang lazim terjadi di daerah Bogor ada tiga jalur:
1) peternak, grosir,
pengecer dan konsumen, 2) peternak, pengecer dan konsumen
dan 3) dari peternak ke konsumen.
Bentuk
ras.
telur puyuh lebih bulat daripada telur
Indeks bentuk telur puyuh adalah
0.792
ayam
sedangkan
indeks bentuk telur ayam ras sebesar 0.736.
Umur telur selama pemasaran berkisar dari 0-11 hari.
Penurunan mutu selama pemasaran ditandai dengan penurunan
bobot telur,.penambahan diameter kantung udara, penurunan
indeks putih telur, indeks kuning telur, haugh unit
nilai Z.
Kriteria mutu
yang paling tinggi
dan
relevansinya
terhadap kerusakan mutu telur puyuh adalah indeks kuning
telur .
Selama penyimpanan telur, laju penurunan bobot telur
puyuh
lebih cepat dari laju penurunan bobot
telur
ayam
ras, dan peningkatan diameter kantung udara telur
berlangsung
lebih lambat daripada
peningkatan
puyuh
diameter
kantung udara telur ayam ras.
Pengenceran
putih
telur puyuh
selama
penyimpanan
sampai 11 hari, berlangsung lebih lambat dari pengenceran
putih telur ayam ras, yang ditandai dengan penurunan
deks
putih
dan haugh unit pada telur puyuh
lambat daripada telur ayam ras.
yang
inlebih
Sedangkan penurunan mutu
kuning telur puyuh berlangsung lebih cepat daripada penurunan
mutu kuning telur ayam ras, yang
penurunan
ditandai
indeks kuning dan nilai Z kuning
telur
dengan
puyuh
yang lebih cepat dari penurunan indeks kuning dan nilai Z
kuning telur ayam ras.
Daya busa putih telur puyuh lebih rendah dari
telur
ayam ras, sedangkan stabilitas busa,
daya
putih
emulsi
dan suhu koagulasi telur puyuh tidak berbeda nyata dengan
telur ayam ras.
STUD1 KOMPARATLF SEAT MUTU DAN FWh'GSIONAL
TELUR PUYUH DAN TELUR AYAM RAS
Oleh:
ELVIRA. SYAMSIR
F 25.0442
S K R I P S I
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
1993
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
STUD1 KOMPAFSTIF SIFAT MUTU DAN FUNGSIONAL
TELUR PUYUH DAN TELUR AYAM RAS
S K R I P S I
Sebagai salah satu syarat untuk memperoieh geiar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
Oleh
ELVIRA SYAMSIR
F 25.0442
19 Maret 1993
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis
ucapkan kepada
Allah
SWT,
karena dengan rahmat-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
~ e n u l i smengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Soewarno T. Soekarto, MSc sebagai dosen pembimbing pertama dan Ibu Dr. Ir. Sri Supraptini
Mansjoer
banyak
sebagai dosen pembimbing kedua, yang
membantu penulis dalam menyelesaikan
telah
peneli-
tian dan penulisan skripsi ini.
2.
Bapak Ir. Feri Kusnandar, sebagai dosen penguji.
3.
Kedua
dra,
orang tua, adik-adik: Lanny, Chandra dan
serta Yanar atas pengertian dan
dorongan
Henyang
telah diberikan.
4.
Teman-teman yang telah membantu selama penulis menjalani masa-masa kuliah di IPB.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum
purna,
namun penulis berharap tulisan ini dapat
berman-
faat bagi yang memerlukannya.
Bogor, 19 Maret 1993
Penulis
sem-
DAFTAR IS1
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................iii
DAFTAR IS1 .......................................iv
DAFTAR TABEL .....................................vi
DAFTAR GAMBAR ................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................ viii
I . PENDAHULUAN .......................................1
I1 . TINJAUAN PUSTAKA ..................................3
A
. TELUR
PUYUH
B . STRUKTUR
C
.
D.
E
111
....................................3
TELUR PUYUH ........................... 5
KOMPOSISI KIMIA TELUR .......................... 9
SIFAT FUNGSIONAL TELUR ........................13
. PENURUNAN MUTU
TELUR SEGAR
....................16
BAHAN DAN METODE P-EENELITIAN......................20
A . BAHAN .........................................20
B . ALAT .......................................... 20
. METODE PENELITIAN ............................. 21
D . METODE ANALISIS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
E . METODE STATISTIKA .............................28
C
IV: HASIL DAN PEMBAHASAN .............................3 0
A
.
JALUR PEMASARAN TELUR SEGAR
...................30
B . PERBANDINGAN MUTU TELUR PUYUH
DAN TELUR AYAM RAS ............................35
C . PENGARUH UMUR TERHADAP PERUBAHAN
MUTU TELUR .................................... 42
D . SlFAT FUNGSIONAL TELUR ........................58
V . KESIMPULAN ....................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ................................... 64
LAMPIRAN .........................................67
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1. Kemampuan berproduksi beberapa unggas
.........4
2. Persentase putih telur, kuning telur
dan kulit telur ...............................6
3. Komposisi kimia telur puyuh
dan telur
ayam ras ......................................9
4. Persentase kimiawi bagian putih dan kuning
telur puyuh dan telur ayam ras ...............10
5. Hasil pengamatan terhadap jalur pemasaran telur puyuh ............................32
6. Mutu telur puyuh dan telur ayam ras......
....35
7. Frekuensi indeks telur puyuh dan telur
ayam ras .....................................36
8. Mutu telur puyuh dan telur ayam umur
0, 2, 4, 6, 8 dan 11 hari
....................43
9. Perbandingan sifat fungsional telur
puyuh dan telur ayam ras..................... 58
P e r s e m b a h a n
Untuk p a p a , mama, one,
adik-adik dan Y a n a r
STUD! KOMIPARATIF SlFAT MUTU DAM FUNGSIOWWL
TELUR PU'IIUM DAN TELUR AVAM RAS
Oleh
ELVIRA
SYAMSIR
F 25. 0442
1 9 9 3
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN
B O G O R
BOGOR
~ l v i r aSyamsir. F 25.0442. Studi ~ o m ~ a r a t iSifat
f
Mutu
Dibawah
dan Fungsional Telur Puyuh dan Telur Ayam Ras.
bimbingan Prof. Dr. Soewarno T. Soekarto, MSc. dan Dr.
Ir. Sri Supraptini Mansjoer.
RINGKASAN
Burung
puyuh
(Coturnix coturnix japonica)
adalah
unggas yang mendapat prioritas pengembangan, karena cepat
berproduksi dan produksi telurnya tinggi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari sifat
mutu dan fungsional telur puyuh, dibandingkan dengan
te-
lur ayam ras, dan mempelajari sifat mutu telur puyuh
di-
lihat dari umur telur dan jalur pemasaran.
Pembandingan sifat mutu dan sifat fungsional telur
puyuh dengan telur ayam ras, dilakukan dengan menggunakan
uji kesamaan dua nilai tengah dengan uji dua pihak.
nurunan
Pe-
mutu telur selama penyimpanan dianalisis dengan
menggunakan rancangan acak lengkap sederhana.
sistim pemasaran telur puyuh segar yang lazim terjadi di daerah Bogor ada tiga jalur:
1) peternak, grosir,
pengecer dan konsumen, 2) peternak, pengecer dan konsumen
dan 3) dari peternak ke konsumen.
Bentuk
ras.
telur puyuh lebih bulat daripada telur
Indeks bentuk telur puyuh adalah
0.792
ayam
sedangkan
indeks bentuk telur ayam ras sebesar 0.736.
Umur telur selama pemasaran berkisar dari 0-11 hari.
Penurunan mutu selama pemasaran ditandai dengan penurunan
bobot telur,.penambahan diameter kantung udara, penurunan
indeks putih telur, indeks kuning telur, haugh unit
nilai Z.
Kriteria mutu
yang paling tinggi
dan
relevansinya
terhadap kerusakan mutu telur puyuh adalah indeks kuning
telur .
Selama penyimpanan telur, laju penurunan bobot telur
puyuh
lebih cepat dari laju penurunan bobot
telur
ayam
ras, dan peningkatan diameter kantung udara telur
berlangsung
lebih lambat daripada
peningkatan
puyuh
diameter
kantung udara telur ayam ras.
Pengenceran
putih
telur puyuh
selama
penyimpanan
sampai 11 hari, berlangsung lebih lambat dari pengenceran
putih telur ayam ras, yang ditandai dengan penurunan
deks
putih
dan haugh unit pada telur puyuh
lambat daripada telur ayam ras.
yang
inlebih
Sedangkan penurunan mutu
kuning telur puyuh berlangsung lebih cepat daripada penurunan
mutu kuning telur ayam ras, yang
penurunan
ditandai
indeks kuning dan nilai Z kuning
telur
dengan
puyuh
yang lebih cepat dari penurunan indeks kuning dan nilai Z
kuning telur ayam ras.
Daya busa putih telur puyuh lebih rendah dari
telur
ayam ras, sedangkan stabilitas busa,
daya
putih
emulsi
dan suhu koagulasi telur puyuh tidak berbeda nyata dengan
telur ayam ras.
STUD1 KOMPARATLF SEAT MUTU DAN FWh'GSIONAL
TELUR PUYUH DAN TELUR AYAM RAS
Oleh:
ELVIRA. SYAMSIR
F 25.0442
S K R I P S I
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
1993
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
STUD1 KOMPAFSTIF SIFAT MUTU DAN FUNGSIONAL
TELUR PUYUH DAN TELUR AYAM RAS
S K R I P S I
Sebagai salah satu syarat untuk memperoieh geiar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI,
Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
Oleh
ELVIRA SYAMSIR
F 25.0442
19 Maret 1993
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis
ucapkan kepada
Allah
SWT,
karena dengan rahmat-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
~ e n u l i smengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Soewarno T. Soekarto, MSc sebagai dosen pembimbing pertama dan Ibu Dr. Ir. Sri Supraptini
Mansjoer
banyak
sebagai dosen pembimbing kedua, yang
membantu penulis dalam menyelesaikan
telah
peneli-
tian dan penulisan skripsi ini.
2.
Bapak Ir. Feri Kusnandar, sebagai dosen penguji.
3.
Kedua
dra,
orang tua, adik-adik: Lanny, Chandra dan
serta Yanar atas pengertian dan
dorongan
Henyang
telah diberikan.
4.
Teman-teman yang telah membantu selama penulis menjalani masa-masa kuliah di IPB.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum
purna,
namun penulis berharap tulisan ini dapat
berman-
faat bagi yang memerlukannya.
Bogor, 19 Maret 1993
Penulis
sem-
DAFTAR IS1
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................iii
DAFTAR IS1 .......................................iv
DAFTAR TABEL .....................................vi
DAFTAR GAMBAR ................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................ viii
I . PENDAHULUAN .......................................1
I1 . TINJAUAN PUSTAKA ..................................3
A
. TELUR
PUYUH
B . STRUKTUR
C
.
D.
E
111
....................................3
TELUR PUYUH ........................... 5
KOMPOSISI KIMIA TELUR .......................... 9
SIFAT FUNGSIONAL TELUR ........................13
. PENURUNAN MUTU
TELUR SEGAR
....................16
BAHAN DAN METODE P-EENELITIAN......................20
A . BAHAN .........................................20
B . ALAT .......................................... 20
. METODE PENELITIAN ............................. 21
D . METODE ANALISIS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
E . METODE STATISTIKA .............................28
C
IV: HASIL DAN PEMBAHASAN .............................3 0
A
.
JALUR PEMASARAN TELUR SEGAR
...................30
B . PERBANDINGAN MUTU TELUR PUYUH
DAN TELUR AYAM RAS ............................35
C . PENGARUH UMUR TERHADAP PERUBAHAN
MUTU TELUR .................................... 42
D . SlFAT FUNGSIONAL TELUR ........................58
V . KESIMPULAN ....................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ................................... 64
LAMPIRAN .........................................67
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1. Kemampuan berproduksi beberapa unggas
.........4
2. Persentase putih telur, kuning telur
dan kulit telur ...............................6
3. Komposisi kimia telur puyuh
dan telur
ayam ras ......................................9
4. Persentase kimiawi bagian putih dan kuning
telur puyuh dan telur ayam ras ...............10
5. Hasil pengamatan terhadap jalur pemasaran telur puyuh ............................32
6. Mutu telur puyuh dan telur ayam ras......
....35
7. Frekuensi indeks telur puyuh dan telur
ayam ras .....................................36
8. Mutu telur puyuh dan telur ayam umur
0, 2, 4, 6, 8 dan 11 hari
....................43
9. Perbandingan sifat fungsional telur
puyuh dan telur ayam ras..................... 58