Pengaruh Psiko-Sosio-Kultural Terhadap Drop Outnya Akseptor KB di Pemukiman Rappo Jawa Kecamatan Tallo Ujung Pandang dalam Rangka Pengendalian Masalah Kependudukan

-

-

PENGARUH PSIKO SOSIO KULTURAL TERHADAP DROP OUTNYA
AKSEPTOR KB Dl PEMUKIMAN RAPPO JAWA KECANIATAFI TALL0
UJUNG PANDAMG DALAM RANGKA PENGENDALIAN
MASALAH KEPENDUDUKAN

Oleh
MARRANO PARANOAN MASSELENG

FAKULTAS PASCA S4RJANA
KPK iPB UlYHAS
UJUNG PANDAM6

-

MBRRANG PARANOAN MASSFL;ENG.

Pengaruh Psiko-Sosio-Kultu-


r a l terhadap Drop Outnya Akseptor Keluarga Berencana

di

Pemukiman Rappo Jawa Kecamatan T a l l o Ujung Pandang Dalam
Rangka Pengendalizn Masalah Kependudukan (dibawah

bim-

bingan M. M. PAPAITNGAN, sebagai Ketua, E'. G. SO?ZRATMO
dan NADJAMUDDIN sebagai Anggota).
Kelurahan Rappo Jawa Kecamatan 'Pallo Ujung Pandang
adalah wilayah pemukiman kembali penduduk

Kotamadya

Ujung Pandang yang mengalami musibah kehakaran dan penduduk lainnya yang t i d a k mempunyai tempat t i n g g a l dan pe
kerjaan t e t a p .


Rappo Jawa adalah dataran rendah, daerah

pinggiran k o t a , pada musim hujan t e r s e r a n g b a n j i r dan pada musim kemarau t e r s e r a n g debu.

b a s daerah sebesar

22.45 ha dengan penduduk 13 816 jiwa.
Daerah i n i t e r k e n a l dengan t i n g k a t k e l a h i r a n tinggi,
t i n g k a t kematian t i n g g i , t i n g k a t penyakit menulartinggi.
Untuk mengatasi masalah i n i d a r i tahun 1969 t e l a h d i j a laakan Program Keluarga Berencana.

Tercatatsebanyek 788

orang aksepbor Pasangan Usia Subur d a r i t a 3 m 1970-1987.
Rappo Jawa d i j a d i k a n Lokasi P e n e l i t i a n karena banyak t e y
dapat akseptor yang .drop out.

Alasan akseptor drop out

sdalah karena efek sampingan a l a t kontrasepsi.


Diduga

s e l a i n efek sampingan a l a t kontrasepsi, f a k t o r psiko-sos i o - k u l t u r a l berpengaruh terhadap akseptor drop out.

Akseptor drop o u t i a l a h akseptor Keluarga Berencana yang pernah menjalankan dan memakai

a l a t kontrasep-

s i t e t a p i gaga1 a t a u drop out karena s e s u a t u hal.
Metode yang dipergunakan dalam p e n s l ~ t i a ni n i i a l a h metmde survey.

-

Dari 788 orang akseptor Keluarga Be

rencana yang d i c a c a t o l e h Pelaksana Program Keluarga Be
rencana d i Puskesmas Jumpandang Baru s e j a k tahun 1970

-


1987, d i p i l i h 100 orang responden s e c a r a sistim acak
s i s t e m a t i k dengan memper~gunakani n t e r v a l delapan.
Variabel yang mewakili f a k t o r psiko-sosio-kultural
dan t e l a h d i u j i melalui s t a t i s t i k i a l a h umur reaponden

(X2) , pekerjaan responden ( i s t r i ) (x~),pekerjaan suami
responden ( x ~ ) ,pendidikan suami responden (X ), s t a t u s

5

akseptor Keluarga Berencana yang drop out dan yang bidak drop out (X7),

s i k a p keluarga (X8),

p e r s e p s i ekono-

m i (Xg), i n t e r a k s i s o s i a l (XlO), pendidikan responden
( i s t r i ) (Xll),


kesehatan lingkungan (XI*),

budaya (X13).

Variabel yang mewalzili f a k t o r e f e k sam-

nilai sosial

pingan a l a t k o n t r a s e p s i den t e l a h d i u j i melalui s t a t i s t i k i a l a h j e n i s k o n t r a s e p s i (X6) dan efek sampingan a l a t
k o n t r a s e p s i (X14).
Tujuan p e n e l i t i a n adalah menguji f a k t o r mana

yang

disebutkan d i a t a s berpengaruh nyata terhadap akseptor
Eeluarga Berencana yang drop out.
H a s i l pengujian s t a t i s t i k t a b e l s i l a n g d a r i v a r i a b e l yahg d i t e l i t i terhadap 100 orang responden t e r n y a t a

semua variabel menghasilkan akseptor Reluargl- Berer?c~nz
yang drop out sebanyak


71 orang atau sebesar 71 persen

dan yang tidak drop out sebanyak 29 orang atau sebesar

29 persen. Assosiasi antara status Keluarga Berencana
yang drop out dan yang tidak drop out dengan semua .pariabel diuji melalui X2 (Chikuadrat) pada taraf4 = 0.05.
Ternyata

9 )t

(signifikan) pada taraf

d=

0.05.

Ini

berarti bahwa assosiasi antara semua variabel dengan


status akseptor Keluarga Berencana yang drop out dan ti
dak drop out sangat tinggi.

Berarti pula bahwa tiap va
-

riabel yang mewakili faktor psiko-sosio-kultural dan
faktor efek sampingan alat kontrasepsi berpengaruh nyata terhadap drop outnya akseptor Keluarga Berencana.
Apabila hasil yang dicapai dari penelitian ini diperbandingkan dengan pendataan kembali akseptor Keluarga Berencana Pasangan Usia Subur yang dilakukan oleh
Bidang Program Keluarga Berencana Puskesmas Jumpandang
Barn Mei 1987, ternyata dari 788 orang akseptor Keluarga Berencana tercatat, yang aktif sampai Mei 1987 tinggal 227 orang atau 28.8 persen, berarti sebanyak 561
orang atau 71.2 persen yang drop out.

Jelas hasil pe-

nelitian sama dengan hasil pendataan kembali Puskesmas
Jumpandang Baru Mei 1987.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor Psiko
Sosio


-

- Kultural dan faktor efek sampingan alat kontra-

sepsi menyebablran atau berpengaruh nyata terhadap aksep
tor Keluarga Berencana yang drop out di Kelurahan Rappo

Jawa Kecamattin Tallo Ujung Pandang.
Lebih jauh dapat disimpulkan bahwa banyaknya aksep
tor Keluarga Berencana yang drop out merupakan masalah
dan tantangan terhadap keberhasilan Program Keluarga Berencana dalam rangka pengendalian Penduduk.
Jadi hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan
bagi Pemerintah khususnya Pelaksana Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BXKBN), agar menjadi bahan
pertimbangan rlalam menyusun program yang lebih mantap
dalam rangka pengendalian masalah kependudukan.

PENGARUH P S I K O

- S O S I O - WUMJRAL IPERHADAP DROP


OUTNPA

AKSEPTOR KB DI PEKUKIMAI? RBPPO JAWA gECAMATAI? TAGLO
UJUNG PANDANG

DALAM RANGKA PENGEEDALIAN

MASALAE IG2PENDUDUKAN

oleh
MARBANG PARANOAN MASSELFNG

T e s i s sebagai s a l a h s a t u s y a r a t untuk memperoleh g e l a r
Magister S a i n s
pada
P a k u l t a s Pasca S a r j a n a , KPK I P B

PAKULTAS PASCA SARJANA


KPK

IPB

UJUNG

- UIWAS

PANDANG

1987

- UNHAS

-

-

PENGARUH PSIKO SOSIO KULTURAL TERHADAP DROP OUTNYA
AKSEPTOR KB Dl PEMUKIMAN RAPPO JAWA KECANIATAFI TALL0

UJUNG PANDAMG DALAM RANGKA PENGENDALIAN
MASALAH KEPENDUDUKAN

Oleh
MARRANO PARANOAN MASSELENG

FAKULTAS PASCA S4RJANA
KPK iPB UlYHAS
UJUNG PANDAM6

-

MBRRANG PARANOAN MASSFL;ENG.

Pengaruh Psiko-Sosio-Kultu-

r a l terhadap Drop Outnya Akseptor Keluarga Berencana

di

Pemukiman Rappo Jawa Kecamatan T a l l o Ujung Pandang Dalam
Rangka Pengendalizn Masalah Kependudukan (dibawah

bim-

bingan M. M. PAPAITNGAN, sebagai Ketua, E'. G. SO?ZRATMO
dan NADJAMUDDIN sebagai Anggota).
Kelurahan Rappo Jawa Kecamatan 'Pallo Ujung Pandang
adalah wilayah pemukiman kembali penduduk

Kotamadya

Ujung Pandang yang mengalami musibah kehakaran dan penduduk lainnya yang t i d a k mempunyai tempat t i n g g a l dan pe
kerjaan t e t a p .

Rappo Jawa adalah dataran rendah, daerah

pinggiran k o t a , pada musim hujan t e r s e r a n g b a n j i r dan pada musim kemarau t e r s e r a n g debu.

b a s daerah sebesar

22.45 ha dengan penduduk 13 816 jiwa.
Daerah i n i t e r k e n a l dengan t i n g k a t k e l a h i r a n tinggi,
t i n g k a t kematian t i n g g i , t i n g k a t penyakit menulartinggi.
Untuk mengatasi masalah i n i d a r i tahun 1969 t e l a h d i j a laakan Program Keluarga Berencana.

Tercatatsebanyek 788

orang aksepbor Pasangan Usia Subur d a r i t a 3 m 1970-1987.
Rappo Jawa d i j a d i k a n Lokasi P e n e l i t i a n karena banyak t e y
dapat akseptor yang .drop out.

Alasan akseptor drop out

sdalah karena efek sampingan a l a t kontrasepsi.

Diduga

s e l a i n efek sampingan a l a t kontrasepsi, f a k t o r psiko-sos i o - k u l t u r a l berpengaruh terhadap akseptor drop out.

Akseptor drop o u t i a l a h akseptor Keluarga Berencana yang pernah menjalankan dan memakai

a l a t kontrasep-

s i t e t a p i gaga1 a t a u drop out karena s e s u a t u hal.
Metode yang dipergunakan dalam p e n s l ~ t i a ni n i i a l a h metmde survey.

-

Dari 788 orang akseptor Keluarga Be

rencana yang d i c a c a t o l e h Pelaksana Program Keluarga Be
rencana d i Puskesmas Jumpandang Baru s e j a k tahun 1970

-

1987, d i p i l i h 100 orang responden s e c a r a sistim acak
s i s t e m a t i k dengan memper~gunakani n t e r v a l delapan.
Variabel yang mewakili f a k t o r psiko-sosio-kultural
dan t e l a h d i u j i melalui s t a t i s t i k i a l a h umur reaponden

(X2) , pekerjaan responden ( i s t r i ) (x~),pekerjaan suami
responden ( x ~ ) ,pendidikan suami responden (X ), s t a t u s

5

akseptor Keluarga Berencana yang drop out dan yang bidak drop out (X7),

s i k a p keluarga (X8),

p e r s e p s i ekono-

m i (Xg), i n t e r a k s i s o s i a l (XlO), pendidikan responden
( i s t r i ) (Xll),

kesehatan lingkungan (XI*),

budaya (X13).

Variabel yang mewalzili f a k t o r e f e k sam-

nilai sosial

pingan a l a t k o n t r a s e p s i den t e l a h d i u j i melalui s t a t i s t i k i a l a h j e n i s k o n t r a s e p s i (X6) dan efek sampingan a l a t
k o n t r a s e p s i (X14).
Tujuan p e n e l i t i a n adalah menguji f a k t o r mana

yang

disebutkan d i a t a s berpengaruh nyata terhadap akseptor
Eeluarga Berencana yang drop out.
H a s i l pengujian s t a t i s t i k t a b e l s i l a n g d a r i v a r i a b e l yahg d i t e l i t i terhadap 100 orang responden t e r n y a t a

semua variabel menghasilkan akseptor Reluargl- Berer?c~nz
yang drop out sebanyak

71 orang atau sebesar 71 persen

dan yang tidak drop out sebanyak 29 orang atau sebesar

29 persen. Assosiasi antara status Keluarga Berencana
yang drop out dan yang tidak drop out dengan semua .pariabel diuji melalui X2 (Chikuadrat) pada taraf4 = 0.05.
Ternyata

9 )t

(signifikan) pada taraf

d=

0.05.

Ini

berarti bahwa assosiasi antara semua variabel dengan

status akseptor Keluarga Berencana yang drop out dan ti
dak drop out sangat tinggi.

Berarti pula bahwa tiap va
-

riabel yang mewakili faktor psiko-sosio-kultural dan
faktor efek sampingan alat kontrasepsi berpengaruh nyata terhadap drop outnya akseptor Keluarga Berencana.
Apabila hasil yang dicapai dari penelitian ini diperbandingkan dengan pendataan kembali akseptor Keluarga Berencana Pasangan Usia Subur yang dilakukan oleh
Bidang Program Keluarga Berencana Puskesmas Jumpandang
Barn Mei 1987, ternyata dari 788 orang akseptor Keluarga Berencana tercatat, yang aktif sampai Mei 1987 tinggal 227 orang atau 28.8 persen, berarti sebanyak 561
orang atau 71.2 persen yang drop out.

Jelas hasil pe-

nelitian sama dengan hasil pendataan kembali Puskesmas
Jumpandang Baru Mei 1987.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor Psiko
Sosio

-

- Kultural dan faktor efek sampingan alat kontra-

sepsi menyebablran atau berpengaruh nyata terhadap aksep
tor Keluarga Berencana yang drop out di Kelurahan Rappo

Jawa Kecamattin Tallo Ujung Pandang.
Lebih jauh dapat disimpulkan bahwa banyaknya aksep
tor Keluarga Berencana yang drop out merupakan masalah
dan tantangan terhadap keberhasilan Program Keluarga Berencana dalam rangka pengendalian Penduduk.
Jadi hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan
bagi Pemerintah khususnya Pelaksana Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BXKBN), agar menjadi bahan
pertimbangan rlalam menyusun program yang lebih mantap
dalam rangka pengendalian masalah kependudukan.

PENGARUH P S I K O

- S O S I O - WUMJRAL IPERHADAP DROP

OUTNPA

AKSEPTOR KB DI PEKUKIMAI? RBPPO JAWA gECAMATAI? TAGLO
UJUNG PANDANG

DALAM RANGKA PENGEEDALIAN

MASALAE IG2PENDUDUKAN

oleh
MARBANG PARANOAN MASSELFNG

T e s i s sebagai s a l a h s a t u s y a r a t untuk memperoleh g e l a r
Magister S a i n s
pada
P a k u l t a s Pasca S a r j a n a , KPK I P B

PAKULTAS PASCA SARJANA

KPK

IPB

UJUNG

- UIWAS

PANDANG

1987

- UNHAS