Kepuasan Akseptor KB terhadap Pelayanan KB di Klinik Bersalin N.Tambunan Medan Tahun 2009
KEPUASAN AKSEPTOR KB TERHADAP PELAYANAN KB DI
KLINIK BERSALIN N. TAMBUNAN MEDAN
TAHUN 2009
Oleh:
HERLIANTI PASARIBU
NIM : (095102056)
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
MEDAN
(2)
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Herlianti Pasaribu
Kepuasan Akseptor KB terhadap Pelayanan KB di Klinik Bersalin N.Tambunan Medan
Tahun 2009
viii + 32 hal + 3 tabel + 1 skema + 11 lampiran Abstrak
Kepuasan merupakan suatu tingkat perasaan pasien yang timbul akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkan dengan apa yang diharapkannya khususnya pelayanan KB. Pelayanan KB bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas melalui pengaturan jumlah keluarga secara terencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepuasan akseptor KB terhadap pelayanan KB di klinik bersalin N. Tambunan Medan yang dinilai dari lima aspek kualitas pelayanan kesehatan yaitu kenyataan, kehandalan, ketanggapan, jaminan dan konseling. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan jumlah sampel 73 orang, pengambilan sampel melalui teknik accidental sampling. Penelitian dilakukan pada Februari sampai April 2010. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian untuk mengukur kepuasan akseptor KB terhadap pelayanan KB di klinik bersalin N .Tambunan. Dalam penelitian ini, data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 73 orang responden terdapat 47% akseptor yang memiliki tingkat kepuasan tinggi, 52% akseptor yang memiliki tingkat kepuasan sedang dan 1% akseptor yang memiliki tingkat kepuasan rendah terhadap pelayanan KB di klinik bersalin N. Tambunan Medan khususnya pada aspek ketanggapan dan konseling. Implikasi dari penelitian ini dalam hal penerapan pelayanan KB yang dilaksanakan oleh bidan perlu ditingkatkan lagi agar tercapai rasa puas pada akseptor terhadap pelayanan yang diberikan.
Kata Kunci : Kepuasan Akseptor KB, Pelayanan KB Daftar pustaka : 30 (1992-2009)
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Kepuasan Akseptor KB Dalam Pelayanan KB di Klinik Bersalin N. Tambunan Medan Tahun 2009“.
Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan pengetahuan penulis. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sekalian, demi kebaikan dan kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Selama pelaksanaan penulis menerima dukungan moril, materil serta kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Kepada Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D, selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini dan dengan penuh kesabaran serta meluangkan waktu sehingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.
Kepada bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan kepada Ibu dr. Murniati Manik, M.sc, Sp.KK, selaku ketua program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas sumatera Utara serta seluruh staf dan dosen D-IV Bidan pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu dan masukan kepada penulis selama pendidikan. Terima kasih juga kepada pimpinan klinik
(4)
bersalin N. Tambunan Medan Ibu Nursatia Tambunan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
Ayahanda terkasih Buyung Fahri Pasaribu dan Ibunda Artiah Soni yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dan doa serta semangat belajar kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan, kepada kakakku Heni Yustika Pasaribu, adikku Hernia Nova Pasaribu dan Edi Jaka Saputra Pasaribu yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
Teman-teman D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
Medan, Juni 2010
(5)
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PERSETUJUAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR SKEMA ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Pertanyaan Penelitian ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5
A. Kepuasan ... 5
1. Pengertian Kepuasan ... 5
(6)
3. Aspek yang Mempengaruhi Kepuasan ... 7
B. Pelayanan KB ... 8
1. Pengertian ... 8
2. Standar Pelayanan KB ... 9
3. Jenis Alat Kontrasepsi ... 10
BAB III. KERANGKA KONSEP PENELITIAN ... 13
A. Kerangka Konsep ... 13
B. Defenisi Operasional ... 14
BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN ... 15
A. Desain Penelitian ... 15
B. Populasi dan Sampel ... 15
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 16
D. Pertimbangan Etik Penelitian ... 16
E. Instrumen Penelitian ... 17
F. Validitas dan Realibilitas ... 18
G. Pengumpulan Data ... 19
H. Analisa Data ... 20
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21
A. Hasil Penelitian ... 21
(7)
2. Kepuasan Akseptor KB terhadap Pelayanan KB
di Klinik Bersalin N. Tambunan Medan ... 23
B. Pembahasan ... 27
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 31
A. Kesimpulan ... 31
B. Saran ... 32
(8)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakterisrik Responden yang Menerima Pelayanan KB di Klinik Bersalin N. Tambunan Medan
………...………... 22
5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kepuasan Akseptor KB terhadap Pelayanan KB di Klinik Bersalin N. Tambunan Medan
………...………... 24
5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kepuasan Akseptor KB terhadap Pelayanan KB di Klinik Bersalin N. Tambunan Medan
(9)
DAFTAR SKEMA
Skema Halaman
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Sidang KTI Lampiran 2 Lembar Pernyataan
Lampiran 3 Surat Pernyataan Editor Bahasa Indonesia
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Partisipan Responden Lampiran 5 Kuesioner Penelitian
Lampiran 6 Surat Pernyataan Content Validity Lampiran 7 Master Data
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian dari Program D-IV Bidan Pendidik USU Lampiran 9 Surat Izin Penelitian dari Klinik Bersalin N. Tambunan Medan Lampiran 10 Lembar Konsultasi KTI
(11)
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Herlianti Pasaribu
Kepuasan Akseptor KB terhadap Pelayanan KB di Klinik Bersalin N.Tambunan Medan
Tahun 2009
viii + 32 hal + 3 tabel + 1 skema + 11 lampiran Abstrak
Kepuasan merupakan suatu tingkat perasaan pasien yang timbul akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkan dengan apa yang diharapkannya khususnya pelayanan KB. Pelayanan KB bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas melalui pengaturan jumlah keluarga secara terencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepuasan akseptor KB terhadap pelayanan KB di klinik bersalin N. Tambunan Medan yang dinilai dari lima aspek kualitas pelayanan kesehatan yaitu kenyataan, kehandalan, ketanggapan, jaminan dan konseling. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan jumlah sampel 73 orang, pengambilan sampel melalui teknik accidental sampling. Penelitian dilakukan pada Februari sampai April 2010. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian untuk mengukur kepuasan akseptor KB terhadap pelayanan KB di klinik bersalin N .Tambunan. Dalam penelitian ini, data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 73 orang responden terdapat 47% akseptor yang memiliki tingkat kepuasan tinggi, 52% akseptor yang memiliki tingkat kepuasan sedang dan 1% akseptor yang memiliki tingkat kepuasan rendah terhadap pelayanan KB di klinik bersalin N. Tambunan Medan khususnya pada aspek ketanggapan dan konseling. Implikasi dari penelitian ini dalam hal penerapan pelayanan KB yang dilaksanakan oleh bidan perlu ditingkatkan lagi agar tercapai rasa puas pada akseptor terhadap pelayanan yang diberikan.
Kata Kunci : Kepuasan Akseptor KB, Pelayanan KB Daftar pustaka : 30 (1992-2009)
(12)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program keluarga berencana di Indonesia sebelum dan sesudah dilaksanakannya International Conference on Population and Development (ICPD) di Kairo tahun 1994 mengalami perubahan secara nyata. Pada tahun 70-an sampai 90-an awal, pelayanan KB sangat menekankan pada aspek demografis, yaitu pengendalian angka kelahiran salah satu aspek utama dalam program keluarga berencana adalah kualitas pelayanan yang diberikan. Perbaikan kualitas pelayanan akan memperbesar jumlah peserta KB yang puas dan akan meningkatkan prevalensi dan menurunkan tingkat kelahiran (BKKBN, 2005).
Menurut BKKBN Sumatera Utara peserta baru pada tahun 2008 mencapai 108.014 peserta atau 66,11%. Dari pencapaian sebanyak 108.014 peserta KB baru tersebut yaitu IUD mencapai 10.773 peserta atau 5,98%, MOP mencapai 351 peserta atau 0,19%, MOW mencapai 4.560 peserta atau 2,53%, kondom mencapai 13.545 peserta atau 7.52%, implant mencapai 120.109 peserta atau 6,73%, suntik mencapai 72.090 peserta atau 40,05% dan pil mencapai 66.586 peserta atau 36,99%.
Kenyataan di lapangan menurut BKKBN menunjukkan kecenderungan pelayanan keluarga berencana makin merosot sehingga akseptor kurang merasa puas oleh pelayanan yang diberikan. Berdasarkan survei BKKBN 2002, kurang dari 10%
(13)
fasilitas yang tersedia tidak memenuhi standar kualitas dalam memberikan pelayanan kepada peserta keluarga berencana dan calon peserta keluarga berencana sehingga berpotensi membahayakan klien dan mengakibatkan rendahnya peserta keluarga berencana (BKKBN, 2005).
Akses terhadap pelayanan keluarga berencana yang bermutu merupakan suatu upaya mencapai pelayanan kesehatan reproduksi. Secara khusus dalam hal ini termasuk hak setiap orang untuk memperoleh informasi dan akses terhadap berbagai metode kontrasepsi yang aman, efektif dan terjangkau (Saifudin, 2004).
Pelayanan keluarga berencana bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas melalui pengaturan jumlah keluarga secara terencana dalam upaya mewujudkan keluarga kecil. Keluarga berencana memiliki peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan atau membatasi kehamilan bila anak sudah dianggap cukup. Dengan demikian pelayanan keluarga berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama (Asri,et al. 2008).
Menurut Imbalo (2006), kepuasan merupakan suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkan dengan apa yang diharapkannya. Ada beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan oleh pelanggan dalam menilai suatu pelayanan, yaitu ketepatan waktu, dapat dipercaya, kemampuan teknis, diharapkan, berkualitas dan harga yang sepadan.
Akseptor akan merasa puas atau tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan ditentukan oleh bagaimana pendekatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan, karena melalui pendekatan petugas membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakannya dan sesuai dengan keinginannya, membuat klien
(14)
merasa lebih puas, meningkatkan hubungan dan kepercayaan yang sudah ada antara petugas dan klien, membantu klien dalam menggunakan kontrasepsi lebih lama dan meningkatkan keberhasilan keluarga berencana (Saroha, 2009).
Hasil survey awal yang dilakukan peneliti pada bulan Desember 2009 di klinik bersalin N. Tambunan Medan, di temukan dari 8 akseptor KB 5 orang menyatakan tidak puas terhadap pelayanan KB dikarenakan konseling tentang KB dari bidan kurang dimengerti akseptor sehingga akseptor banyak yang tidak mengerti tentang kontrasepsi yang mereka pakai.
Dengan alasan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Kepuasan Akseptor KB terhadap Pelayanan KB di Klinik Bersalin N. Tambunan Medan Tahun 2010.
B. Pertanyaan Penelitian
Pertanyan penelitian ini adalah bagaimanakah kepuasan akseptor KB terhadap pelayanan KB di klinik bersalin N. Tambunan Medan.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepuasan akseptor KB terhadap pelayanan KB di klinik bersalin N. Tambunan Medan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden
b. Mengidentifikasi kepuasan akseptor KB berdasarkan kenyataan. c. Mengidentifikasi kepuasan akseptor KB berdasarkan kehandalan.
(15)
d. Mengidentifikasi kepuasan akseptor KB berdasarkan ketanggapan. e. Mengidentifikasi kepuasan akseptor KB berdasarkan jaminan. f. Mengidentifikasi kepuasan akseptor KB berdasarkan konseling.
D. Manfaat Penelitian
1. Praktek Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan bagi bidan dalam melakukan praktek untuk meningkatkan pelayanan keluarga berencana.
2. Pendidikan Kebidanan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi untuk meningkatkan pendidikan dalam pelayanan keluarga berencana.
3. Penelitian Kebidanan
Hasil penelitian diharapkan menambah informasi sumber data atau masukan bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kepuasan akseptor keluarga berencana dalam pelayanan kebidanan.
4. Pihak Klinik Bersalin
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan atau informasi tentang kepuasan akseptor keluarga berencana pada pelayanan keluarga berencana yang berguna dalam pengembangan kualitas pelayanan kebidanan.
(16)
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Kepuasan
1. Defenisi Kepuasan
Menurut Junaidi (2002, dalam Purwanto, 2007) berpendapat bahwa kepuasan konsumen atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan konsumen atas kinerja tersebut. Jika kinerja produk lebih tinggi dari harapan konsumen, maka konsumen akan mengalami kepuasan. Hal yang hampir sama dikemukakakan oleh Indarjati (2001, dalam Purwanto 2007) yang menyebutkan adanya tiga macam kondisi kepuasan yang dirasakan oleh konsumen berkaitan dengan perbandingan antara harapan dan kenyataan, yaitu jika harapan atau kebutuhan sama dengan layanan yang diberikan maka konsumen akan merasa puas. Jika layanan yang diberikan pada konsumen atau tidak sesuai dengan kebutuhan atau harapan konsumen maka konsumen menjadi tidak puas. Kepuasan konsumen merupakan perbandingan antara harapan yang dimiliki oleh konsumen dengan kenyataan yang diterima oleh konsumen pada saat mengkonsumsi produk atau jasa.
Kepuasan pelanggan atau konsumen dapat didefenisikan secara sederhana sebagai suatu keadaan ketika kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi dan layanan yang diberikan (Erna, 2008). Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari
(17)
kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya sedangkan ketidakpuasan pasien timbul karena terjadinya kesenjangan antara harapan pasien dengan kinerja layanan kesehatan yang dirasaknnya sewaktu menggunakan layanan kesehatan ( Imbalo, 2006 ).
Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dalam hal ini pasien adalah hal penting yang mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas merupakan sesuatu yang sangat berharga karena apabila pasien puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan kepada orang lain tentang pengalaman buruknya. Untuk menciptakan kepuasan pasien suatu sarana kesehatan seperti rumah sakit harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh pasien yang lebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan pasiennya (Kotler, 2000)
2. Pengukuran Kepuasan
Perubahan dari sistem layanan kesehatan yang ingin dilakukan tidak akan dapat berhasil tanpa melakukan pengukuran kepuasan pasien. Karena hasil pengukuran pasien akan digunakan sebagai dasar untuk mendukung sistem layanan kesehatan yang harus handal dan dapat dipercaya. (Imbalo, 2006)
Pengukuran kepuasan atau tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan apabila kinerja dibawah harapan maka klien akan kecewa bila kinerja sesuai dengan harapan klien akan sangat puas. Klien yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang pelayanan jasa yang diterimanya (Sugito, 2005).
(18)
Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, efisien dan lebih efektif. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor penting yang mengembangkan suatu sistem penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap keluhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap pasien (Imbalo, 2006).
Tingkat kepuasan yang akurat sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan mutu layanan kesehatan. Oleh sebab itu pengukuran tingkat kepuasan perlu dilakukan secara berkala, teratur, akurat dan berkesinambungan, salah satu cara mengukur kepuasan dengan menggunakan kuesioner yang diisi langsung oleh pelanggan (Imbalo, 2006).
3. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Kepuasan
Menurut Parasuraman (1997, dalam Purwanto, 2007) aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan adalah sebagai berikut:
1) Kenyataan, meliputi fasilitas fisik, peralatan dan penampilan petugas, kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan, kesiapan dan kebersihan alat. Pelanggan akan menggunakan indra penglihatan menilai kualitas pelayanan seperti menilai gedung, peralatan, seragam atau hal-hal yang menimbulkan kenikmatan bila dilihat. Dalam pelayanan KB kepuasan dinilai dari ketersediaan sarana dan fasilitas yang dapat langsung dirasakan oleh akseptor KB dan kenyamanan ruangan.
2) Kehandalan, yaitu kemampuan petugas memberikan pelayanan dengan segera, tepat waktu dan benar, misalnya penerimaan pasien yang cepat, pelayanan pemeriksaan dan perawatan yang cepat dan tepat. Kehandalan juga merupakan kemampuan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan yang akurat atau tidak ada kesalahan. Pada
(19)
pelayanan KB kepuasan diukur pada kemampuan bidan dalam memberikan pelayanan KB kepada akseptor.
3) Ketanggapan, yaitu kemampuan petugas dalam menanggapi keluhan klien termasuk kemampuan petugas untuk cepat tanggap dalam menyelesaikan keluhan dan tindakan cepat pada saat dibutuhkan. Pada pelayanan KB kepuasan dinilai dari kemampuan bidan dalam menanggapi dan menyelesaikan keluhan yang timbul dari akseptor.
4) Jaminan, yaitu kepercayaan pasien terhadap jaminan kesembuhan dan keamanan sehingga akibat pelayanan yang diberikan termasuk pengetahuan petugas kesehatan dalam memberikan tindakan pelayanan. Jaminan juga mencakup kesopanan dan sifat dipercaya yang dimiliki oleh petugas, bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan. Dalam pelayanan KB kepuasan diukur dari kemampuan bidan memberikan pelayanan pada akseptor sehingga timbul kepercayaan dari akseptor dimana bidan mampu memenuhi kebutuhannya.
5) Konseling, yaitu pertemuan tatap muka antara dua pihak, dimana satu pihak membantu pihak lain untuk mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya sendiri dan kemudian bertindak sesuai keinginannaya. Dalam pelayanan KB kepuasan diukur dari kemampuan bidan dalam membina hubungan dengan akseptor dalam melakukan komunikasi dan konseling.
B. Pelayanan KB 1. Pengertian
Pelayanan KB adalah bagaimana akseptor dilayani oleh suatu sistem yang memberikan pelayanan KB yang akan menjamin bahwa klien dilayani dengan tanggung jawab dan perhatian, mendapat informasi yang memadai tentang berbagai pilihan
(20)
kontrasepsi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan serta diberi bantuan dalam memilih jenis kontrasepsi yang akan berlanjut, tanpa efek samping yang berarti hingga tujuan klien untuk menjarangkan atau membatasi kelahiran tercapai (Saifuddin, 2003).
Pelayanan KB yang bermutu meliputi hal-hal berikut yaitu : (a) pelayanan perlu disesuaikan dengan kebutuhan klien; (b) akseptor harus dilayani secara profesional dan memenuhi standar pelayanan; (c) kerahasiaan dan privasi perlu dipertahankan; (d) Upaya agar akseptor tidak menunggu terlalu lama untuk dilayani ; (e) petugas harus memberikan informasi tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia; (f) fasilitas pelayanan harus memenuhi persyaratan yang diperlukan; (g) fasilitas pelayanan tersedia pada waktu yang telah ditentukan dan nyaman; (h) bahan dan alat kontrasepsi tersedia dalam jumlah yang cukup; (i) dapat membantu dan menyelesaikan masalah yang mungkin timbul; (j) ada mekanisme umpan balik yang efektif dari akseptor (Noviawati, 2008).
2. Standar Pelayanan KB
Tugas bidan sebagai tenaga kesehatan adalah melaksanakan standar pelayanan KB yang telah ditetapkan, standar ini akan merupakan dasar bagi penilaian mutu serta upaya menjaga mutu pelayanan.
Menurut Saifuddin (2003), ada enam unsur dasar standar pelayanan KB adalah sebagai berikut :
a. Pilihan kontrasepsi mengacu pada berbagai metode kontrasepsi yang tersedia bagi klien, para petugas harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjelaskan beberapa metode keluarga berencana agar klien dapat memilih yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhannya.
(21)
b. Informasi yang diberikan kepada klien adalah informasi yang membuat klien mampu serta menggunakan suatu metode kontrasepsi secara memuaskan dan mamiliki pemahaman yang baik tentang metode tersebut, informasi tersebut menjadi bagian dari proses konseling dan mencukupi bagaimana cara kerja metode tersebut, apa yang harus diperhatikan dalam penggunaannya, keuntungan serta kerugiannya, bagaimana cara penggunaanya serta efek samping yang potensial, bagaimana hal ini dilakukan secara tepat.
c. Interaksi antara klien dan petugas tergantung pada kecakapan petugas menciptakan suasana serta komunikasi dua arah untuk membantu klien dalam mengatasi kekhawatiran, serta salah pengertian yang mungkin ada berkenaan dengan suatu metode kontrasepsi tertentu.
d. Kemampuan teknis mengacu pada keterampilan tekhnis petugas dan penggunaan langkah-langkah yang harus diikuti dalam pelayanan keluarga berencana.
e. Kesinambungan pelayanan mengacu pada mekanisme dimana klien dapat memperoleh suplai dengan mudah, mengatasi efek samping, serta mengganti metode jika diinginkan.
f. Rangkaian pelayanan yang tepat mengacu kepada pemberian pelayanan yang dapat diterima dan terjangkau serta mendukung kebutuhan klien.
3. Jenis Alat Kontrasepsi
Berikut ini jenis – jenis alat kontrasepsi yang banyak dipakai yaitu : a. KB Pil
Pil KB adalah pil yang berisi hormon estrogen dan progestin diminum oleh wanita sebagai alat kontrasepsi. Cara kerja pil KB adalah mencegah lepasnya sel telur
(22)
wanita dari indung telur (ovulasi), mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sel mani tidak dapat masuk dalam rahim. Efektifitas mencegah kehamilan cukup tinggi bila tidak lupa diminum atau diminum secara teratur. Keuntungan pil KB yaitu mudah menggunakannya cocok sekali untuk menunda kehamilan. Efek samping yang yang mungkin timbul yaitu pusing, mual dan muntah (Baziad, 2002).
b. KB Suntik
Suntik KB adalah kontrasepsi bagi wanita yang diberikan melalui suntikan berupa hormon progesteron. Jenis KB suntik antara lain Depo Provera, Depo Progestin, Noristerat dan Cyclofem. Cara kerja suntik KB adalah mencegah lepasnya sel telur dari indung telur, mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sel sperma tidak dapat masuk kedalam rahim, menipiskan endometrium sehingga tidak siap untuk kehamilan. Suntik KB tidak dianjurkan pada wanita hamil atau diduga hamil, pendarahan yang tidak diketahui sebabnya, tumor, wanita yang berpenyakit jantung , hati, darah tinggi, diabetes dan paru-paru berat serta varises. Keluhan yang mungkin terjadi adalah gangguan haid seperti haid tidak teratur atau tidak terjadi haid (Baziad, 2002).
c. Implan atau KB Susuk
Implan adalah alat kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam. Berbentuk kapsul silastik atau lentur, panjangnya sedikit lebih pendek daripada batang korek api, didalamnya terdapat hormon Levonorgestrel yang dapat mencegah terjadinya kehamilan. Implan cocok bagi akseptor yang menginginkan memakai KB dalam jangka waktu lama. Keluhan yang mungkin terjadi yaitu gangguan pola haid (Baziad, 2002).
(23)
d. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau Intra uterine Device
AKDR dimasukkan melalui saluran serviks dan dipasang didalam uterus. AKDR memiliki benang yang menggantung turun kedalam vagina yang dapat diperiksa guna memastikan alat tersebut pada posisi yang benar. AKDR mencegah kehamilan dengan merusak kemampuan hidup sperma dan ovum melalui perubahaan pada tuba falopii dan cairan uterus, ada reaksi terhadap benda asing sehingga kondisi ini mengurangi kesempatan ovum dan sperma bertemu dan menghambat pembuahan (Everett, 2007).
(24)
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep pada penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepuasan akseptor KB terhadap pelayanan KB di klinik bersalin N. Tambunan Medan. Dalam penelitian ini kepuasan akseptor KB dapat dilihat dari 5 aspek kualitas pelayanan yaitu kenyataan, kehandalan, ketanggapan, jaminan, konseling, untuk mengidentifikasi kepuasan dari tinggi, sedang dan rendah.
Skema 1 : Kerangka Konseptual Penelitian Kepuasan Akseptor KB
terhadap Pelayanan KB: - Kenyataan
- Kehandalan - Ketanggapan - Jaminan - Konseling
Tingkat Kepuasan Akseptor KB : - Tinggi - Sedang - Rendah
(25)
B. Defenisi Operasional
No Variabel Defenisi
Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
1. Kepuasan akseptor KB terhadap pelayanan KB
Keadaan ketika kebutuhan, keinginan dan harapan akseptor terpenuhi
terhadap pelayanan KB yang diberikan kepada pengguna KB meliputi kenyataan, kehandalan, ketanggapan, jaminan dan konseling.
Kuesioner Responden mengisi kuesioner secara checklist
1. Tinggi = 51 - 75 2.Sedang
= 26 - 50 3.Rendah
= 0 - 25
(26)
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi kepuasan akseptor KB dalam pelayanan KB di Klinik Bersalin N. Tambunan Medan.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB di klinik bersalin N.Tambunan Medan, dalam 1 tahun rata-rata berjumlah 300 akseptor KB.
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini berjumlah 73 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling.
Kriteria yang ditentukan oleh subjek penelitian adalah :
a. Akseptor KB baru diklinik bersalin N. Tambunan Medan pada saat penelitian. b. Dapat membaca dan menulis dengan bahasa Indonesia.
(27)
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan diklinik bersalin N. Tambunan Medan. Pemilihan lokasi berdasarkan pertimbangan karena belum pernah diadakan penelitian yang berhubungan dengan kepuasan akseptor KB terhadap pelayanan KB dan populasi yang mencukupi untuk dijadikan responden.
2. Waktu Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dari bulan Februari sampai dengan April 2010.
D. Pertimbangan Etik Penelitian
Pengumpulan data dalam penlitian ini dilaksanakan setelah peneliti mendapat surat izin dari program studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan persetujuan dari pimpinan klinik bersalin N. Tambunan Medan. Setelah mendapat izin maka peneliti melakukan pendekatan kepada responden dan menjelaskan tujuan dan prosedur penelitian yang dilakukan kepada responden. Responden yang bersedia, diminta untuk menandatangi lembar persetujuan (informed concent) penelitian atau responden dapat menyatakan persetujuan secara verbal.
Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner, tetapi dengan memberi kode pada masing-masing lembar tersebut. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan data-data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
(28)
E. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner kepuasan akseptor yang berisi sejumlah pernyataan yang digunakan untuk mengidentifikasi kepuasan akseptor KB dalam pelayanan KB yang dibuat oleh peneliti dan berdasarkan literatur.
Bagian pertama, yaitu kuesioner data demografi responden yang meliputi umur, agama, suku, pendidikan terakhir, perkerjaan, penghasilan perbulan dan jenis kontrasepsi yang dipakai.
Bagian kedua, yaitu kuesioner kepuasan akseptor yang berisi sejumlah pernyataan yang digunakan untuk mengidentifikasi kepuasan akseptor KB dalam pelayanan KB. Kuesioner penelitian ini terdiri dari 25 pernyataan yaitu Kenyataan ada 5 pernyataan (no 1-5), Kehandalan ada 5 pernyataan (no 6-10), Ketanggapan ada 5 pernyataan (no 11-15), Jaminan ada 5 pernyataan (no 16-20) dan Konseling ada 5 pernyataan (no 21-25).
Kuesioner penelitian dinilai dengan menggunakan skala likert yang menggunakan empat kategori untuk setiap pernyataan yaitu: Sangat Puas skornya 3, Puas skornya 2, Tidak Puas skornya 1, dan Sangat Tidak Puas skornya 0. Nilai tertinggi yang mungkin dicapai 75 dan untuk nilai terendah adalah 0.
Untuk menentukan kategori tingkat kepuasan akseptor dihitung dengan menggunakan rumus statistik yaitu p=
kelas banyak
g
ren tan (Sudjana, 1992), dimana p adalah
(29)
- Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = skor terbesar – skor terkecil = 75 - 0
= 75
- Menentukan nilai panjang kelas (i)
Panjang kelas (i) =
kelas banyaknya
R g
ntan ( )
Re
= 75 / 3 = 25
- Maka kepuasan dikategorikan atas kelas interval adalah :
Tingkat kepuasan rendah: 0+25=25(bila responden menjawab dengan skor 0 - 25) Tingkat kepuasan sedang: 25+25=50(bila responden menjawab dengan skor 26 - 50)
Tingkat kepuasan tinggi: 50+25=75 (bila responden menjawab dengan skor 51 - 75)
F. Uji Validitas dan Reabilitas 1. Uji Validitas
Uji validitas, dimaksudkan agar pertanyaan yang termuat dalam kuesioner bisa mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen atau kuesioner tersebut (Nursalam, 2008). Uji validitas kuesioner ini dilakukan dengan menggunakan metode uji validitas isi yaitu mensyaratkan bahwa instrumen dibuat mengacu pada isi yang dikehendaki menurut tujuan tertentu (Danim, 2003). Kuesioner penelitian ini telah dilakukan content validity oleh dr. Ichwanul Adenin,SpOG, dengan nilai CVI 0,804.
(30)
2. Realibilitas
Reabilitas suatu instrument adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan secara berulang-ulang pada subjek yang sama atau berbeda (Danim, 2003). Uji realibilitas penelitian ini telah dilakukan pada 73 orang responden yang memenuhi kriteria penelitian. Uji reabilitas kuesioner ini telah dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha, hasil analisa reabilitas kuesioner ini bernilai 0.911 dan kuesioner penelitian ini sudah dinyatakan layak (reliable) karena hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 0,70.
G. Pengumpulan Data
Prosedur yang dilakukan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai setelah peneliti menerima surat izin dari institusi yaitu program studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan surat izin dari lokasi penelitian yaitu klinik bersalin N. Tambunan Medan. Pada langkah pertama peneliti bersama satu orang asisten dengan latar belakang pendidikan D-III Kebidanan, mengumpulkan data akseptor KB diruang tunggu klinik dengan menunggu akseptor KB yang datang, lalu menanyakan kepada akseptor untuk persetujuan menjadi responden secara suka rela serta menjelaskan waktu, tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan kepada calon responden kemudian jika bersedia berpartisipasi diminta untuk menandatangani. Lalu kemudian memberikan kuesioner penelitian sambil peneliti mendampingi responden agar mempermudah responden untuk menjawab pernyataan dan responden dapat menanyakan langsung apabila ada pernyataan yang kurang jelas, kurang lebih selama 10 menit responden mengisi kuesioner. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri.
(31)
Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian, tetapi menggunakan kode. Dari 73 orang responden, ada 3 orang responden yang tidak mau menandatangani informed concent dengan alasan takut kalau kuesioner yang mereka isi akan bermasalah di kemudian hari. Selama melakukan pengumpulan data ini peneliti bisa mendapatkan responden 5 sampai 6 orang responden dalam satu minggu.
H. Analisa Data
Setelah data tersebut terkumpul, maka data dianalisa secara deskriptif. Data demografi disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Sedangkan data hasil kuesioner terlebih dahulu akan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Editing, memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. (2) Coding, pemberian kode numerik (angka) terhadap data. (3) Entri data, memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi. (4) Kemudian data dianalisis secara univariat, lalu data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
(32)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini diuraikan penelitian mengenai Kepuasan akseptor KB terhadap pelayanan KB di Klinik bersalin N.Tambunan Medan. Penelitan ini telah dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan April 2010 di Klinik bersalin N. Tambunan Medan dengan jumlah responden sebanyak 73 orang.
A. Hasil Penelitian
Pengumpulan data ini telah dilaksanakan mulai dari bulan Februari sampai dengan April 2010 di Klinik N. Tambunan Medan. Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden dan kepuasan akseptor KB dalam pelayanan KB di klinik bersalin N. Tambunan Medan.
1. Karakteristik Responden
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 28-32 tahun sebanyak 21 orang responden (29%). Berdasarkan agama sebagian besar responden beragama Islam (82,19%). Sebagian besar responden bersuku Batak (39,72%). Sementara berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar responden adalah berpendidikan SMA (68,49%). Sebagian besar responden hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga (57,53%), dan responden yang berpengasilan
(33)
<Rp.1.000.000,- sebesar (35,61%). Sedangkan, berdasarkan kontrasepsi sebagian besar responden memakai kontrsepsi suntik (56,16%).
Karakteristik responden yang menerima pelayanan KB di klinik bersalin N.Tambunan Medan, dapat dilihat pada Tabel 5.1
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden yang Menerima Pelayanan KB di Klinik bersalin N. Tambunan Medan (n=73)
Karakteristik Frekuensi Persentase
Usia 18-22 tahun 23-27 tahun 28-32 tahun 33-37 tahun 38-42 tahun 43-47 tahun 7 11 21 19 10 5 9% 15% 29% 26% 14% 7%
Total 73 100%
Agama Islam Kristen 60 13 82,19% 17,80%
Total 73 100%
Suku Melayu Jawa Batak Padang Gayo 8 27 29 8 1 10,95% 36,98% 39,72% 10,95% 1,36%
Total 73 100%
Pendidikan Terakhir SD SMP SMA Perguruan Tinggi 5 13 50 5 6,84% 17,80% 68,49% 6,84%
Total 73 100%
Pekerjaan IRT Wiraswasta PNS Dll 42 22 6 3 57,53% 30,13% 8,21% 4,10%
Total 73 100%
Penghasilan Perbulan <Rp.1.000.000,-Rp.1.000.000-2.000.000, >Rp.2.000.000,- 26 25 22 35,61% 34,24% 30,13%
Total 73 100%
Kontrasepsi
(34)
Suntik Spiral Implant
41 6 5
56,16% 8,21% 6,84%
Total 73 100%
2. Kepuasan Akseptor KB terhadap Pelayanan KB di klinik bersalin N.Tambunan Medan
Kepuasan akseptor KB dalam pelayanan KB di klinik bersalin N. Tambunan Medan yang dilihat dari hasil jawaban responden terhadap kuesioner pelayanan KB yang terdiri dari 5 aspek yaitu Kenyataan, Kehandalan, Ketanggapan, Jaminan, dan Konseling.
Berdasarkan aspek kenyataan, hasil penelitian menunjukkan bahwa 43,8% akseptor puas dengan kondisi yang menyatakan bahwa ruangan nyaman, alat yang ada lengkap, obat atau alat kontrasepsi masih dalam keadaan bersegel, semua alat bersih, bidan mencuci tangan dan memakai sarung tangan. Berdasarkan aspek kehandalan, hasil penelitian menunjukkan bahwa 46,6% akseptor puas dengan kondisi yang menyatakan bahwa bidan langsung melayani, bidan cepat memberikan pelayanan sesuai kebutuhan, bidan terampil, pelayanan yang diberikan bidan memuaskan dan pelayanan yang diberikan oleh bidan diterapkan dengan baik. Berdasarkan aspek ketanggapan, hasil penelitian menunjukkan bahwa 37% akseptor puas dengan kondisi yang menyatakan bahwa bidan tanggap dengan keluhan yang timbul, bidan menyelesaikan masalah, bidan memberi saran dan nasehat, bidan mampu menjawab semua pertanyaan dan bidan langsung memberitahu pelayanan yang akan diberikan. Berdasarkan aspek jaminan, hasil penelitian menunjukkan bahwa 50,7% akseptor puas dengan kondisi yang menyatakan bahwa kerahasiaan dan privasi sangat dijaga oleh bidan, pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan, akseptor percaya dengan pelayanan yang diberikan, harga terjangkau,
(35)
bidan menjamin rasa aman dan nyaman. Berdasarkan aspek konseling, hasil penelitian menunjukkan bahwa 39,7% akseptor puas dengan kondisi yang menyatakan bahwa bidan ramah dan sopan saat berkomunikasi serta mendengarkan keluhan dengan baik, penjelasan yang disampaikan sesuai kebutuhan dan mudah dimengerti, bidan menjelaskan berbagai metode kontrasepsi yang ingin dipakai dan mengganti metode kontrasepsi, bidan menjelaskan efek samping dan cara pemakaian.
Dalam pengidentifikasian kepuasan akseptor KB dalam pelayanan KB di klinik bersalin N. Tambunan Medan terdapat 25 pernyataan, dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi dan Persentase Kepuasan Akseptor KB terhadap Pelayanan KB di klinik bersalin N. Tambunan Medan (n=73)
No Pernyataan
Jawaban
SP P TP STP
n % n % n % n %
A Kenyataan
1 Ruangan yang dipakai untuk pelayanan KB nyaman.
4 5,50 5 6,85 2 2,73 0 0
2 Bahan dan alat kontrasepsi yang ada diklinik sangat lengkap
3 4,1 7 9,58 4 5,50 0 0
3 Obat atau alat kontrasepsi yang akan diberikan kepada anda masih dalam keadaan bersegel.
7 9,58 8 11 2 2,73 0 0
4 Semua alat yang akan dipakai oleh bidan dalam keadaan bersih dan dalam wadah yang tertutup.
9 12,32 9 12,32 5 6,85 0 0
(36)
tindakan,bidan selalu mencuci tangan dan memakai sarung tangan.
Total rata-rata 27 37 32 43,8 14 19,2 0 0
B Kehandalan
6 Begitu anda sampai diklinik anda langsung dilayani oleh bidan.
5 6,85 10 13,69 2 2,73 1 1,4
7 Bidan cepat memberikan pelayanan KB sesuai dengan kebutuhan anda.
3 4,1 7 9,58 1 1,36 0 0
8 Bidan terampil dalam pelayanan KB yang diberikan kepada anda.
7 9,58 8 11 6 8,21 0 0
9 Pelayanan KB yang
diberikan oleh bidan sangat memuaskan.
6 8,21 5 6,85 2 2,73 0 0
10 Pelayanan KB yang di berikan oleh bidan di terapkan dengan baik
4 5,50 4 5,50 2 2,73 0 0
Total rata-rata 25 34,2 34 46,6 13 17,8 1 1,4
C Ketanggapan
11 Bidan tanggap dengan keluhan yang timbul pada diri anda.
6 8,21 9 12,32 5 6,85 0 0
12 Bidan menyelesaikan masalah dan keluhan anda menyangkut kontrasepsi yang anda pakai.
2 2,73 3 4,1 4 5,50 0 0
13 Bidan langsung memberi saran dan nasehat atas keluhan anda mengenai kontrasepsi yang anda pakai.
4 5,50 5 6,85 10 13,69 0 0
14 Bidan mampu menjawab semua pertanyaan anda menyangkut masalah dan keluhan kontrasepsi yang anda pakai.
5 6,85 8 11 3 4,1 0 0
15 Bidan langsung
memberitahu kepada anda proses pelayanan KB yang akan diberikan sesuai dengan jenis kontrasepsi yang anda pilih.
5 6,85 2 2,73 2 2,73 0 0
Total rata-rata 22 30,1 27 37 24 32,9 0 0
(37)
16 Kerahasiaan dan privasi anda sangat dijaga oleh bidan.
5 6,85 9 12,32 2 2,73 0 0
17 Pelayanan KB yang
diberikan oleh bidan sesuai dengan kebutuhan anda.
5 6,85 8 11 5 6,85 0 0
18 Anda percaya dengan pelayanan KB yang diberikan oleh bidan.
3 4,1 9 12,32 2 2,73 0 0
19 Pelayanan KB yang diberikan oleh bidan harganya terjangkau.
7 9,58 5 6,85 2 2,73 0 0
20 Pelayanan KB oleh bidan menjamin rasa aman dan nyaman bagi anda.
3 4,1 6 8,21 2 2,73 0 0
Total rata-rata 23 31,5 37 50,7 13 17,8 0 0
E Konseling
21 Bidan ramah dan sopan pada saat berkomunikasi kepada anda serta selalu
mendengarkan keluhan anda dengan baik
5 6,85 8 11 3 4,1 1 1,4
22 Penjelasan yang
disampaikan oleh bidan sesuai kebutuhan anda dan mudah dimengerti.
4 5,50 5 6,85 3 4,1 0 0
23 Bidan menjelaskan berbagai metode kontrasepsi pada saat anda ingin memakai dan mengganti metode kontrasepsi.
8 11 4 5,50 3 4,1 0 0
24 Bidan menjelaskan kepada anda keuntungan dan kerugian semua jenis kontasepsi.
2 2,73 3 4,1 5 6,85 0 0
25 Bidan menjelaskan kepada anda efek samping dan cara penggunaan jenis
kontrasepsi yang anda pakai.
7 9,58 9 12,32 3 4,1 0 0
Total rata-rata 26 35,6 29 39,7 17 23,3 1 1,4
Hasil jawaban responden pada pelayanan KB, kemudian dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu kategori tingkat kepuasan tinggi, tingkat kepuasan sedang dan
(38)
tingkat kepuasaan rendah. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa orang (47%) akseptor yang memiliki tingkat kepuasan tinggi, (52%) akseptor yang memiliki tingkat kepuasan sedang dan (1%) akseptor yang memiliki tingkat kepuasan rendah terhadap pelayanan KB di klinik bersalin N. Tambunan Medan.
Distribusi frekuensi dan persentase kepuasan akseptor KB dalam pelayanan KB di Klinik Bersalin N.Tambunan Medan dapat dilihat pada Tabel 5.3 sebagai berikut:
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi dan Persentase Kepuasan Akseptor KB terhadap Pelayanan KB di klinik bersalin N. Tambunan Medan (n=73).
Karakteristik Frekuensi Persentase
Tingkat kepuasan tinggi 34 47%
Tingkat kepuasan sedang 38 52%
Tingkat kepuasan rendah 1 1%
Jumlah 73 100%
B. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas tingkat kepuasan akseptor KB dalam pelayanan KB adalah sedang (52%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Harianto (2005), yang hasilnya menyatakan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keluarga berencana rumah sakit Budhi Asih Jakarta pada tingkat sedang (70%). Ada juga penelitian yang dilakukan oleh Anjar (2008) tentang
(39)
kualitas pelayanan KB terhadap kepuasan pasien puskesmas Depok di Sleman yang hasil penelitiannya menunjukkan rata-rata tingkat kepuasan dalam kategori sedang. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Tatok (2001) tentang kualitas pelayanan KB oleh bidan desa dengan tingkat kepuasan akseptor KB mandiri di kecamatan Cangkringan kabupaten Sleman yang hasil penelitiannya menyatakan bahwa tingkat kepuasan akseptor tinggi. Meskipun demikian tingkat kepuasan pada setiap individu berbeda dan bervariasi
Menurut Oliver (dalam Supranto, 2001) mendefenisikan kepuasan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya, tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja dibawah harapan maka pelanggan akan sangat kecewa dan bila kinerja sesuai dengan harapan maka pelanggan akan sangat puas.
Berdasarkan aspek kenyataan, hasil penelitian menunjukkan bahwa 43,8% akseptor puas dengan kondisi yang menyatakan bahwa ruangan nyaman, alat yang ada lengkap, obat atau alat kontrasepsi masih dalam keadaan bersegel, semua alat bersih, bidan mencuci tangan dan memakai sarung tangan dan tidak ada akseptor yang menyatakan sangat tidak puas. Hal ini sesuai pendapat Harianto (2005) yang menyatakan bahwa sarana dan fasilitas fisik yang dapat langsung dirasakan oleh pelanggan dalam pelayanan seperti kecukupan tempat duduk di ruang tunggu, kenyamanan ruang tunggu dan penampilan fisik petugas yang melayani termasuk menjamin mutu pelayanan.
Kemudian aspek kehandalan, hasil penelitian menunjukkan bahwa 46,6% akseptor puas dengan kondisi yang menyatakan bahwa bidan langsung melayani, bidan cepat memberikan pelayanan sesuai kebutuhan, bidan terampil, pelayanan
(40)
yang diberikan bidan memuaskan dan pelayanan yang diberikan oleh bidan diterapkan dengan baik, tetapi 1,4% akseptor menyatakan sangat tidak puas. Namun hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Diah (2007) tentang tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keluarga berencana di poli klinik KB di RSUD Wonosari Gunung Kidul yang hasil penelitiannya meemukankan bahwa kepuasan pasien terhadap pelayanan antenatal dalam kategori sangat puas (74%), hal ini memberikan indikasi bahwa kemampuan petugas kesehatan merupakan faktor utama untuk menentukan seseorang itu puas atau tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan.
Selanjutnya pada aspek ketanggapan, hasil penelitian menunjukkan bahwa 37% akseptor puas dengan kondisi yang menyatakan bahwa bidan tanggap dengan keluhan yang timbul, bidan menyelesaikan masalah, bidan memberi saran dan nasehat, bidan mampu menjawab semua pertanyaan dan bidan langsung memberitahu pelayanan yang akan diberikan dan tidak ada akseptor yang menyatakan sangat tidak puas. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Gatushanti (2003) menunjukkan bahwa responden menyatakan puas (25,93%), menurut pendapatnya bahwa kecepatan petugas kesehatan pada saat pasien membutuhkan, pemberian informasi kepada pasien dengan jelas dan mudah dipahami, kemampuan petugas kesehatan dalam menyelesaikan keluhan atau masalah pasien berhubungan langsung dengan mutu pelayanan yang diberikan dan sesuai dengan yang diharapkan.
Lebih lanjut aspek jaminan, hasil penelitian menunjukkan bahwa 50,7% akseptor puas dengan kondisi yang menyatakan bahwa kerahasiaan dan privasi sangat dijaga oleh bidan, pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan,
(41)
akseptor percaya dengan pelayanan yang diberikan, harga terjangkau, bidan menjamin rasa aman dan nyaman dan tidak ada akseptor yang menyatakan sangat tidak puas. Gatushanti (2003) dalam penelitiannya tentang tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan jasa pada Rumah Sakit Islam Surakarta menunjukkan bahwa persepsi kualitas fungsional yang terdiri atas sikap ramah, kepedulian, kejujuran, jaminan keamanan, kepercayaan dan rasa nyaman yang diberikan kepada klien memiliki pengaruh terhadap kepuasan klien terhadap pelayanan yang diberikan.
Demikian juga pada aspek konseling, hasil penelitian menunjukkan bahwa 36,7% akseptor puas dengan kondisi yang menyatakan bahwa bidan ramah dan sopan saat berkomunikasi serta mendengarkan keluhan dengan baik, penjelasan yang disampaikan sesuai kebutuhan dan mudah dimengerti, bidan menjelaskan berbagai metode kontrasepsi yang ingin dipakai dan mengganti metode kontrasepsi, bidan menjelaskan efek samping dan cara pemakaian. Namun 1,4% akseptor menyatakan sangat tidak puas pada aspek konseling. Hal ini sesusi dengan penelitian Nurul (2002) yang menunjukkan bahwa salah satu faktor penurunan pemakaian KB di masyarakat adalah faktor program yang berkaitan dengan KIE yang meliputi konseling, sumber informasi, kejelasan KIE dan pelayanan kontrasepsi. Dalam penelitiannya tentang hubungan komunikasi, informasi, edukasi dan pelayanan kontrasepsi dengan kepuasan pelayanan kontrasepsi di kelurahan Karanganyar kabupaten Kebumen.
(42)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan akseptor KB dalam pelayanan KB di klinik bersalin N. Tambunan Medan, mayoritas tingkat kepuasan akseptor pada kategori sedang. Jika dilihat dari 5 aspek pelayanan KB, 43,8% akseptor puas dengan pernyataan yang ada pada aspek kenyataan, 46,6% akseptor puas pada aspek kehandalan, 37% akseptor puas pada aspek ketanggapan, 50,7% akseptor puas pada aspek jaminan, dan 39,7% akseptor puas pada aspek konseling.
Namun dari kelima aspek tersebut, masih ada aspek yang perlu ditingkatkan pada aspek kehandalan, yaitu bidan harus segera melayani, cepat memberikan pelayanan sesuai kebutuhan, harus lebih terampil, pelayanan yang diberikan lebih memuaskan dan pelayanan yang diberikan oleh bidan diterapkan dengan baik serta pada aspek konseling yaitu bidan harus lebih ramah dan sopan saat berkomunikasi serta mendengarkan keluhan dengan baik, penjelasan yang disampaikan seharusnya sesuai dengan kebutuhan dan mudah dimengerti, bidan harus menjelaskan berbagai metode kontrasepsi yang ingin dipakai dan mengganti metode kontrasepsi, serta menjelaskan efek samping dan cara pemakaian.
(43)
B. Saran
1. Bagi Pelayanan Kebidanan
Memahami aspek-aspek yang dapat meningkatkan kepuasan akseptor KB dalam pelayanan KB diharapkan kepada bidan agar lebih tanggap akan keluhan dan kebutuhan pasien.
2. Bagi Pendidikan Kebidanan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akseptor kurang mendapatkan informasi tentang KB. Hal ini dapat menjadi data dasar bagi bidan supaya bersedia dan mampu memberikan penyuluhan atau konseling tentang KB yang dapat dimengerti oleh akseptor.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat melakukan penelitian ini di tempat lain dan diharapkan dapat menggunakan desain yang berbeda seperti desain deskriptif korelasi dengan tujuan untuk menggambarkan hubungan antara kepuasan akseptor KB dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4. Bagi Klinik Bersalin N. Tambunan Medan
Dari hasil penelitian ini disarankan agar bidan lebih meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan terutama pada kemampuan bidan dalam memberikan pelayanan yang akurat atau tidak ada kesalahan sehingga akan menimbulkan rasa puas pada akseptor dan menjadi nilai tambah bagi klinik bersalin N. Tambunan Medan.
(44)
DAFTAR PUSTAKA
Anjar, (2005). Kualitas Pelayanan KB Terhadap Kepuasan Pasien Puskesmas Depok di Sleman. Diakses 20 September 2009 dari
http://digilib.its.ac.id/detil.php?id=6481&q=Kualitas-Pelayanan-KB-Terhadap-Kepuasan-Pasien-Puskesmas-Depok-di-Sleman/doc
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi, Jakarta : Pineka Cipta
Asri., Mufdillah. (2008). Konsep Kebidanan Plus Materi Bidan Delima, Yogyakarta : Mitra Cendekia Press
BKKBN. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Keluarga Berencana, Jakarta
Baziad, Ali. (2002). Kontrasepsi Hormonal, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Brockopp, D. (1999). Dasar-Dasar Riset Keperawatan, Jakarta : EGC
Danim, S. (2003). Riset Keperawatan : Sejarah Dan Metodologi, Jakarta : EGC
Diah. (2007). Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keluarga Berencana di Poli Klinik KB di RSUD Wonosari Gunung Kidul. Diakses 4 April 2009 dari
Erna. (2008). Manajemen Pelayanan Kebidanan, Jakarta : EGC
Everett, Suzanne. (2007). Buku Saku Kontrasepsi Dan Kesehatan Seksual Reproduktif, Jakarta : EGC
Gatushanti. (2003). Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa pada Rumah Sakit Islam Surakarta. Diakses 27 Maret 2009 dari
Gebbie, Alisa. (2005). Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi, Jakarta : EGC Harianto, (2005). Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keluarga Berencana
di Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta. Diakses 20 September 2009 dari http://id.wordpress.com/tag/tingkat-kepuasan-pasien-terhadap-pelayanan-keluarga-berencana-rumah-sakit-budhi-asih-jakarta/doc
Hidayat, A. A. A. (2007). Riset Keperawatan Dan Teknik Penullisan Ilmiah, Jakarta : Salemba Medika
(45)
Imbalo S. (2006). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan : Dasar-Dasar Pengertian Dan Penerapan, Jakarta : EGC.
Kotter, P. (2000). Manajemen Pemasaran, Jakarta : Prenhallindo.
Manuaba, Ida, Bagus. (1999). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta : Arcan Manuaba, Ida, Bagus. (1998). Ilmu Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC
Muninjaya, A. A. G. (2004). Manajemen Kesehatan, Jakarta : EGC
Noviawati, Dyah., Sujiyatini. (2008). Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini, Yogyakarta : Mitra Cendikia Press
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan (edisi kedua), Jakarta ; Salemba Medika
Nurul. (2002). Hubungan KIE dan Pelayanan Kontrasepsi dengan Kepuasan Pelayanan Kontrasepsi di Kelurahan Karanganyar Kabupaten Kebumen. Diakses 13 Juni
2008 dari
Pinem, Saroha. (2009). Kesehatan Reproduksi, Jakarta : Trans Info Media.
Purwanto, S. (2007). Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rumah Sakit. Diakses 28 Maret 2008 dari http://klinis.wordpress.com/2008/3/28/kepuasan-pasien-terhadap-pelayanan-rumah-sakit/
Saifuddin, AB. (2003). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sugito, Hadi, 2005, Mengukur Kepuasan Pelanggan. Diakses 8 April 2008 dari
Sudjana. (1992). Statistik Penelitian, Bandung ; Tarsito
Supranto, J. (2001). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar, Jakarta : Rineka Cipta
Tatok. (2001). Kualitas Pelayanan KB Oleh Bidan Desa dengan Tingkat Kepuasan Akseptor KB Mandiri di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Diakses 15 Juli 2008 dari http://skripsistikes.wordpress.com/2009/05/04/ikmiii42/
(46)
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Kepuasan Akseptor KB terhadap Pelayanan KB di Klinik Bersalin N. Tambunan Medan Tahun 2010
Saya adalah mahasiswi program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian dengan tujuan mengidentifikasi Kepuasan Akseptor KB terhadap Pelayanan KB di Klinik Bersalin N.Tambunan Medan Tahun 2010.
Demi terlaksananya penelitian ini, saya mengharapkan partisipasi saudara sebagai responden dan saya mengharapkan jawaban yang saudara berikan sesuai dengan pendapat saudara sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan pendapat saudara. Informasi yang saudara berikan hanya akan dipergunakan dalam penelitian ini dan tidak dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat “bebas”. Saudara bebas untuk ikut atau tanpa adanya sanksi apapun.
Jika saudara bersedia menjadi peserta penelitian ini, maka silahkan menandatangani formulir ini.
Medan, Februari 2010 Peneliti Responden
( Herlianti Pasaribu) ( )
(47)
Kuesioner penelitian
Lembaran ini adalah instrumen untuk penelitian “Kepuasan Akseptor KB dalam pelayanan KB di klinik N. Tambunan Medan tahun 2009”
Petunjuk Pengisian
Saudara diharapkan:
1. Menjawab pernyataan yang tersedia dengan memeberikan tanda checklist (√) pada tempat yang telah disediakan
2. Semua pernyataan harus dijawab
3. Tiap pernyataan harus diisi dengan satu jawaban
4. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan kepada peneliti
1. Kuesioner Data Demografi
Usia : …..tahun
Agama : □ 1. Islam □ 2. Kristen
□ 3. Hindu □ 4. Budha
Suku : □ 1. Melayu □ 2. Jawa
□ 3. Batak □ 4. Dll, sebutkan…. Pendidikan terakhir : □ 1. SD
□ 2. SMP/SLTP/MTS □ 3. SMA/SMU/MAN □ 4. Perguruan tinggi Pekerjaan : □ 1. Ibu rumah tangga □ 2. PNS
□ 3. Wiraswasta □ 4. dll Pengahsilan perbulan : □ 1. < Rp. 1.000.000
□ 2. Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 □ 3. >Rp. 2.000.000
Jenis kontrasepsi yang di pakai: □ 1. Pil □ 2. Suntik □ 3. Spiral □ 4. Implant
2. Kuesioner penelitian Kepuasan Akseptor KB dalam Pelayanan KB di klinik N. Tambunan tahun 2009
Petunjuk: Berilah tanda contreng (√) pada salah satu kolom yang tersedia disamping pernyataan, yaitu SP (sangat puas), P (puas), TP (tidak puas), STP (sangat tidak puas), untuk menunjukkan jawaban yang anda pilih sesuai dengan keadaan anda dilayani di klinik ini.
No. Pernyataan Jawaban
(48)
A Kenyataan
1. Ruangan yang dipakai untuk pelayanan KB nyaman.
2. Bahan dan alat kontrasepsi yang ada diklinik sangat lengkap.
3. Obat atau alat kontrasepsi yang akan diberikan kepada anda masih dalam keadaan bersegel.
4. Semua alat yang akan dipakai oleh bidan dalam keadaan bersih dan dalam wadah yang tertutup.
5. Sebelum melakukan tindakan,bidan selalu mencuci tangan dan memakai sarung tangan.
B Kehandalan
1. Begitu anda sampai diklinik anda langsung dilayani oleh bidan.
2. Bidan cepat memberikan pelayanan KB sesuai dengan kebutuhan anda.
3. Bidan terampil dalam pelayanan KB yang diberikan kepada anda.
4. Pelayanan KB yang diberikan oleh bidan sangat memuaskan.
5. Pelayanan KB yang di berikan oleh bidan di terapkan dengan baik
C. Ketanggapan
1. Bidan tanggap dengan keluhan yang timbul pada diri anda.
2. Bidan menyelesaikan masalah dan keluhan anda menyangkut kontrasepsi yang anda pakai.
3. Bidan langsung memberi saran dan nasehat atas keluhan anda mengenai kontrasepsi yang anda pakai
4. Bidan mampu menjawab semua
pertanyaan anda menyangkut masalah dan keluhan kontrasepsi yang anda pakai.
(49)
5. Bidan langsung memberitahu kepada anda proses pelayanan KB yang akan diberikan sesuai dengan jenis kontrasepsi yang anda pilih.
D. Jaminan
1. Kerahasiaan dan privasi anda sangat dijaga oleh bidan.
2. Pelayanan KB yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kebutuhan anda.
3. Anda percaya dengan pelayanan KB yang diberikan oleh bidan.
4. Pelayanan KB yang diberikan oleh bidan harganya terjangkau.
5. Pelayanan KB oleh bidan menjamin rasa aman dan nyaman bagi anda
E. Konseling
1. Bidan ramah dan sopan pada saat berkomunikasi kepada anda serta selalu mendengarkan keluhan anda dengan baik. 2. Penjelasan yang disampaikan oleh bidan
sesuai kebutuhan anda dan mudah dimengerti.
3. Bidan menjelaskan berbagai metode kontrasepsi pada saat anda ingin memakai dan mengganti metode kontrasepsi.
4. Bidan menjelaskan kepada anda keuntungan dan kerugian semua jenis kontasepsi.
5. Bidan menjelaskan kepada anda efek samping dan cara penggunaan jenis kontrasepsi yang anda pakai.
(50)
JADWAL PENELITIAN
No Aktivitas Penelitian Agust 2009 Sept 2009 Okt 2009 Nov 2009 Des 2009 Jan 2010 Feb 2010 Mar 2010 Apr 2010 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1. Mengajukan judul
penelitian 2 Penyusunan
proposal
3 Penyusunan
instrumen 4 Sidang proposal 5 Perbaikan proposal 6 Persiapan lapangan 7 Uji coba instrumen 8 Pengumpulan data 9 Analisa data 10 Penyusunan
laporan 11 Ujian KTI 12 Revisi KTI 13 Mengumpulkan
(1)
Imbalo S. (2006). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan : Dasar-Dasar Pengertian Dan Penerapan, Jakarta : EGC.
Kotter, P. (2000). Manajemen Pemasaran, Jakarta : Prenhallindo.
Manuaba, Ida, Bagus. (1999). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta : Arcan Manuaba, Ida, Bagus. (1998). Ilmu Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC
Muninjaya, A. A. G. (2004). Manajemen Kesehatan, Jakarta : EGC
Noviawati, Dyah., Sujiyatini. (2008). Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini, Yogyakarta : Mitra Cendikia Press
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan (edisi kedua), Jakarta ; Salemba Medika
Nurul. (2002). Hubungan KIE dan Pelayanan Kontrasepsi dengan Kepuasan Pelayanan Kontrasepsi di Kelurahan Karanganyar Kabupaten Kebumen. Diakses 13 Juni
2008 dari
Pinem, Saroha. (2009). Kesehatan Reproduksi, Jakarta : Trans Info Media.
Purwanto, S. (2007). Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rumah Sakit. Diakses 28 Maret 2008 dari http://klinis.wordpress.com/2008/3/28/kepuasan-pasien-terhadap-pelayanan-rumah-sakit/
Saifuddin, AB. (2003). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sugito, Hadi, 2005, Mengukur Kepuasan Pelanggan. Diakses 8 April 2008 dari
Sudjana. (1992). Statistik Penelitian, Bandung ; Tarsito
Supranto, J. (2001). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar, Jakarta : Rineka Cipta
Tatok. (2001). Kualitas Pelayanan KB Oleh Bidan Desa dengan Tingkat Kepuasan Akseptor KB Mandiri di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Diakses 15 Juli 2008 dari http://skripsistikes.wordpress.com/2009/05/04/ikmiii42/
(2)
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Kepuasan Akseptor KB terhadap Pelayanan KB di Klinik Bersalin N. Tambunan Medan Tahun 2010
Saya adalah mahasiswi program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian dengan tujuan mengidentifikasi Kepuasan Akseptor KB terhadap Pelayanan KB di Klinik Bersalin N.Tambunan Medan Tahun 2010.
Demi terlaksananya penelitian ini, saya mengharapkan partisipasi saudara sebagai responden dan saya mengharapkan jawaban yang saudara berikan sesuai dengan pendapat saudara sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan pendapat saudara. Informasi yang saudara berikan hanya akan dipergunakan dalam penelitian ini dan tidak dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat “bebas”. Saudara bebas untuk ikut atau tanpa adanya sanksi apapun.
Jika saudara bersedia menjadi peserta penelitian ini, maka silahkan menandatangani formulir ini.
Medan, Februari 2010 Peneliti Responden
( Herlianti Pasaribu) ( )
(3)
Kuesioner penelitian
Lembaran ini adalah instrumen untuk penelitian “Kepuasan Akseptor KB dalam pelayanan KB di klinik N. Tambunan Medan tahun 2009”
Petunjuk Pengisian Saudara diharapkan:
1. Menjawab pernyataan yang tersedia dengan memeberikan tanda checklist (√) pada tempat yang telah disediakan
2. Semua pernyataan harus dijawab
3. Tiap pernyataan harus diisi dengan satu jawaban
4. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan kepada peneliti 1. Kuesioner Data Demografi
Usia : …..tahun
Agama : □ 1. Islam □ 2. Kristen
□ 3. Hindu □ 4. Budha
Suku : □ 1. Melayu □ 2. Jawa
□ 3. Batak □ 4. Dll, sebutkan…. Pendidikan terakhir : □ 1. SD
□ 2. SMP/SLTP/MTS □ 3. SMA/SMU/MAN □ 4. Perguruan tinggi Pekerjaan : □ 1. Ibu rumah tangga □ 2. PNS
□ 3. Wiraswasta □ 4. dll Pengahsilan perbulan : □ 1. < Rp. 1.000.000
□ 2. Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 □ 3. >Rp. 2.000.000
Jenis kontrasepsi yang di pakai: □ 1. Pil □ 2. Suntik □ 3. Spiral □ 4. Implant
2. Kuesioner penelitian Kepuasan Akseptor KB dalam Pelayanan KB di klinik N. Tambunan tahun 2009
Petunjuk: Berilah tanda contreng (√) pada salah satu kolom yang tersedia disamping pernyataan, yaitu SP (sangat puas), P (puas), TP (tidak puas), STP (sangat tidak puas), untuk menunjukkan jawaban yang anda pilih sesuai dengan keadaan anda dilayani di klinik ini.
(4)
A Kenyataan
1. Ruangan yang dipakai untuk pelayanan KB nyaman.
2. Bahan dan alat kontrasepsi yang ada diklinik sangat lengkap.
3. Obat atau alat kontrasepsi yang akan diberikan kepada anda masih dalam keadaan bersegel.
4. Semua alat yang akan dipakai oleh bidan dalam keadaan bersih dan dalam wadah yang tertutup.
5. Sebelum melakukan tindakan,bidan selalu mencuci tangan dan memakai sarung tangan.
B Kehandalan
1. Begitu anda sampai diklinik anda langsung dilayani oleh bidan.
2. Bidan cepat memberikan pelayanan KB sesuai dengan kebutuhan anda.
3. Bidan terampil dalam pelayanan KB yang diberikan kepada anda.
4. Pelayanan KB yang diberikan oleh bidan sangat memuaskan.
5. Pelayanan KB yang di berikan oleh bidan di terapkan dengan baik
C. Ketanggapan
1. Bidan tanggap dengan keluhan yang timbul pada diri anda.
2. Bidan menyelesaikan masalah dan keluhan anda menyangkut kontrasepsi yang anda pakai.
3. Bidan langsung memberi saran dan nasehat atas keluhan anda mengenai kontrasepsi yang anda pakai
4. Bidan mampu menjawab semua
pertanyaan anda menyangkut masalah dan keluhan kontrasepsi yang anda pakai.
(5)
5. Bidan langsung memberitahu kepada anda proses pelayanan KB yang akan diberikan sesuai dengan jenis kontrasepsi yang anda pilih.
D. Jaminan
1. Kerahasiaan dan privasi anda sangat dijaga oleh bidan.
2. Pelayanan KB yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kebutuhan anda.
3. Anda percaya dengan pelayanan KB yang diberikan oleh bidan.
4. Pelayanan KB yang diberikan oleh bidan harganya terjangkau.
5. Pelayanan KB oleh bidan menjamin rasa aman dan nyaman bagi anda
E. Konseling
1. Bidan ramah dan sopan pada saat berkomunikasi kepada anda serta selalu mendengarkan keluhan anda dengan baik. 2. Penjelasan yang disampaikan oleh bidan
sesuai kebutuhan anda dan mudah dimengerti.
3. Bidan menjelaskan berbagai metode kontrasepsi pada saat anda ingin memakai dan mengganti metode kontrasepsi.
4. Bidan menjelaskan kepada anda keuntungan dan kerugian semua jenis kontasepsi.
5. Bidan menjelaskan kepada anda efek samping dan cara penggunaan jenis kontrasepsi yang anda pakai.
(6)
JADWAL PENELITIAN No Aktivitas Penelitian Agust
2009
Sept 2009
Okt 2009
Nov 2009
Des 2009
Jan 2010
Feb 2010
Mar 2010
Apr 2010 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1. Mengajukan judul
penelitian 2 Penyusunan
proposal
3 Penyusunan
instrumen 4 Sidang proposal 5 Perbaikan proposal 6 Persiapan lapangan 7 Uji coba instrumen 8 Pengumpulan data 9 Analisa data 10 Penyusunan
laporan 11 Ujian KTI 12 Revisi KTI 13 Mengumpulkan