Potensi Rumput Laut Sebagai Obat

Spons atau porifera Spons Porifera merupakan hewan multiseluler yang paling primitif. Hewan ini hidup menetap di dasar perairan. Sebagian besar spons mengambil makanan dengan cara menyaring bahan organik yang terdapat di air. Hampir 99 spons hidup di perairan laut. Http: Farmasea.blogspot.com. Spons laut memiliki potensi bioaktif yang sangat besar. Selama 50 tahun terakhir telah banyak kandungan bioaktif yang telah ditemukan. Kandungan bioaktif tersebut dikelompokan beberapa kelompok besar yaitu antiflammantory, antitumor, immunosuppessive, antivirus, antimalaria, antibiotik, dan antifouling. Spons merupakan biota yang tidak memiliki alat gerak sebagai perlindungan diri, sebagai bentuk perlindungannya spons melakukan metabolit sekunder. Http: Farmasea.blogspot.com. Sumber senyawa bioaktif Spons dapat memproduksi racun dan senyawa lain yang digunakan untuk mengusir predator, kompetisi dengan hewan sesil lain dan untuk berkomunikasi dan melidungi diri dari infeksi. Menurut Harper et al., 2001 mengatakan bahwa Metabolit sekunder merupakan salah satu cara organisme untuk mempertahankan eksistensinya dan sebagai tindakan responsif terhadap lingkungan. Metabolit sekunder ini digunakan untuk mencegah dan mempertahankan diri dari serangan predator, sebagai alat kompetisi, mencegah infeksi bakteri, membantu proses reproduksi dan mencegah sengatan sinar ultra violet. Lebih dari 10 spons memiliki aktifitas citotoksik yang dapat yang berpotensial untuk bahan obat- obatan. S.Handoyo.Hosea.2008 dalam Http: Farmasea.blogspot.com 1. Rumput Laut

1. Potensi Rumput Laut Sebagai Obat

Rumpu laut merupakan sumber gizi,protein,karbohidrat, garam natrium, sedikit lemak juga mengandung vitamin ,seperti A,B1,B2,B6,B12 ,dan C,betakaroten,serta mineral seperti kalium,kalsium,fosfor,natrium,zat besi,dan yodium. Dengan tata cara kehidupannya yang melekat BenthicSecara biologis rumput laut mampu melakukan proses metabolit primer dan sekunder. Metabolit primer yang dihasilkan berupa senyawa poliskaraida bersifat hidrofilik yang disebut dengan hidrokoloid. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh rumput luat merupakan senyawa bioactive substances. Alga hijau, alga merah ataupun alga coklat merupakan sumber potensial senyawa bioaktif yang sangat bermanfaat bagi pengembangan 1 industri farmasi seperti sebagai anti bakteri, anti tumor, anti kanker atau sebagai reversal agent dan 2 industri agrokimia terutama untuk antifeedant, fungisida dan herbisida. M.Aslan. Ir.Laode, 1998 Kemampuan alga untuk memproduksi metabolit sekunder terhalogenasi yang bersifat sebagai senyawa bioaktif dimungkinkan terjadi, karena kondisi lingkungan hidup alga yang ekstrem seperti salinitas yang tinggi atau akan digunakan untuk mempertahankan diri dari ancaman predator. Dalam dekade terakhir ini, berbagai variasi struktur senyawa bioaktif yang sangat unik dari isolat alga merah telah berhasil diisolasi. Namun pemanfaatan sumber bahan bioaktif dari alga belum banyak dilakukan. Berdasarkan proses biosintesisnya, alga laut kaya akan senyawa turunan dari oksidasi asam lemak yang disebut oxylipin. Melalui senyawa ini berbagai jenis senyawa metabolit sekunder diproduksi. Alga merah mengandung senyawa trepenoid berhalogen dan senyawa asetogenin dengan unsure halogen utamanya yaitu bromine.Banyak senyawa metabolit berhalogen menunjukan aktifitas antimikroba,cytotoxities dan memberi efek farmakologis.Alga coklat umumnya menghasilkan senyawa komplek diterpenoid dan senyawa campuran terpenoid-aromatik yang mempunyai aktivitas antibiotic.Alga biru-hijau diketahui memproduksi senyawa nonterpenoid dan banyak yang diantaranya bersifat toksik serta mengandung halogen,terutama klorin,senyawa ini juga mengandung nitrogen dalam bentuk amide atau indole yang memiliki aktifitas antibakteri dan antifungi. Faktor-faktor yang menyebabkan rumput laut bias dimanfaatkan dalam industri farmasi adalah sifat-sifat fisika-kimia dari senyawa metabolit primer dan metabolit sekunder yang dihasilkan. Hidrokoloid merupakan hasil dari metabolit primer dari rumput laut juga disebut dengan fitokoloid .Senyawa Hidrokoloid antara lain agar,karaginan,dan alginate. Agar Agar merupakan senyawa polisakarida dengan rantai panjang yang disusu ulang dari pasangan dua unit molekul agarose dan agaropektin.Agarose merupakan senyawa agar yang telah dipisahkan dari unit molekul agaropektin dengan muatan listrik mendekati netral.Senyawa ini mempunyai kamampuan membentuk gel yang kuat sehingga banyak digunakan dibidang bioteknologi. Alginat Alginat merupakan suatu polimer linier yang disusun oleh dua monorik yaitu β-D-mannuronic dan α-L-guluronic acid. Pada industri farmasi alginat berfungsi dalam bentuk asam alginate atau garam sodium alginate dan kalsium alginat. 1.Asam Alginat Asam alginate tidak larut dalam air,tetapi akan mengembang sehingga dapat berfungsi sebagai disintegrating agent dan berguna dalam bentuk tablet.Asam alginate juga untuk bahan makanan diet,bahan pengikat dalam pembuatan pasta gigi dan shaving cream. 2.Sodium Alginat Dapat dipakai dalam obat-obatan cair karena bias meningkatkan viskositas dan pensuspensi bahan padat sehingga sebagai koloid pelindung.Sodium alginate juga efektif sebagai tablet binder. 3.Sodium alginate dan kalsium alginate Merupakan pengemulsi yang dapat digunakan dalam pembuatan kapsul. Karaginan Karagenan merupakan senyawa hidrokoloid yang merupakan senyawa polisakarida rantai panjang yang diekstraksi dari rumput laut jenis karagenofit.Polisakarida tersebut disusun dari sejumlah unit galaktosa dengan ikatan α 1,3 D-galaktosa dan β1,4 3,6-anhidrogalaktosa secara bergantian,baik mengandung ester sulfat atau tanpa ester sulfat. Karagenan dibedakan menjadi 3 menurut stereotype yaitu : 1. iotakaraginan 2. kappa-karaginan 3. Lammbda-karaginan

1. Potensi rumput Laut di Indonesia