Pengaruh Konsumsi Sari Jahe Terhadap Perlindungan Limfosit dari Stres Oksidatif Pada Mahasiswa Pondok Pesantren Ulil Al Baab di Bogor

RINGKASAN

NURRAHMAN. IPN 96185. Pengaruh Xonsumsi Sari Jahe Terhadap
Perlindungan Limfosit dari Stres Oksidatif pada Mahasiswa
Pondok Pesantren Ulil Al-Baab di Bogor. Dibawah bimbingan
Fransislca Rungkat Zakaria sebagai ketua, Dondin Sa juthi
dan Sanjaya sebagai anggota.

Khasiat jahe yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit
dimunglcinlcan karena jahe dapat meningkatkan daya tahan
tubuh melalui stimulasi respon iminunoloyik.

Jahe diduga

mempunyai lcomponen bioaktif yang dapat menstimulasi proliferasi sel limfosit mencit secara in vitro (Darsana,
1995).

Sifat lain yang dimiliki oleh komponen bioaktif

jahe adalah antioksidan.


Itomponen antioksidan ini dapat

menetralisir reaktivitas dari "reactive oxygen species1'
(ROS).

Dengan demikian jahe dapat melindungi kerusakan

sel dari stres oksidatir.

Dengan mengkonsumsi jahe setiap

hari dalam bentulc minuman dapat meninglcatlcan daya tahari
tubuh terhadap berbagai penyakit.
Tu juan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh konsumsi jahe terhadap perlindungan limfosit dari
kerusakan oksidatif pada mahasiswa Pondok Pesantren Ulil
Al-Baab di Bogor.

Untuk melihat bahwa jahe dapat inelin-


dung i 1l111f
osit, inalca beberapa ha1 yang ingin dilcetahui
antara lain: kemampuan limfosit dari kerusakan oleh radikal bebas secara in vivo;

kemampuan jahe dalam menjngkat-

kan alctivitas proliferasi sel T dan sel B; dan kemampuan
jahe meningkatkan persentase subset CD3.

Dengan demikian

penelitian ini diharabkan dapat membuktikan secara ilmiah
mengenai khasiat jahe terhadap kesehatan.
Total fenol, kadar air, kadar protein, kadar oleoresin, lcadar minyak atsiri, kadar abu dan.gingerbl dari jahe
segar dan ekstrak jahe dianalisa.

Kemampuan ekstrak jahe

melawan stres oksidatif dievaluasi secara in vivo dengcn
menggunakan limfosit manusia.

Responden sebanyak 24 mahasiswa laki-laki yang berumur
20 sampai 28 tahun dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 12

orang mengkonsumsi sari jahe dan 12 orang sebagai kontrol.
Ekstralc jahe diberikan tiap hari sebanyak 200 ml selama 30
hari

.

Sebelum dan setelah intervensi darah diainbil,

kemudian limfosit dan plasma
Aktivitas

dipisahkan untuk dianalisa

.

limfosit diuji secara in vitro manggunakan


mitogen dan paraquat, persentase CD3 dihitung menggunakan
flowsitometer dan MDA limfosit ditentulcan dengan metode
spektroflorometer.

Plasma dianalisa kandungan komponennya

yang dicluga Icomponen jahe secara lcualitatif dengan metod~
ICron~atografi Lapis Tipis

(KLT) dan Kromatografi Cair

Kiner ja Tinggi (KCKT)

.

Jahe yang telah mengalami beberapa proses perlgolahan
menjadi ekstrak kom'onen kimianya tetap, hanya saja terjadi penurunan konsentrasi kecuali kadar air.

Hasil analisa


terhadap alctivitas limfosit menunjuklcan bahwa mengkonsumsi
sari jahe meningkatkan indeks stimulasi proliferasi sel T
dari

0.37

paraquat.

menjadi 17.54 dan daya tahan limfosit terhadap
Ada kecenderungan mengkonsumsi sari jahe menu-

runlcan tingkat MDA limfosit dari
jadi

0.63

/urn01

3.33


/urn01 per liter men-

per liter dan meninglcatkan aktivitas

prolilersi sel B dari 1.39 menjadi 2.07.
turun sebesar 0.27 persen.

Persentase

CD3

Analisa terhadap Qlasma dari

Itelompolc yang mengkonsumsi jahe menun jukkcn adanya komponen yang diduga lcomponen jahe dari golongan- gingerol.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nengkonsumsi
sari jahe mempunyai potensi menurunkan stres oksidatif dan
melindungi sel imun dari stres oksidatif.