Siklus Akt. Dagang Page 11
BAB II PEMBELAJARAN
I. KEGIATAN BELAJAR 1 A. Tujuan pembelajaran.
Setelah mempelajari materi ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajarnya maka kinerja yang diharapkan dapat dikuasai adalah :
1. Memahami proses kegiatan perusahaan dagang. 2. Memahami sistem pencatatan data transaksi dalam perusahaan.
3. Memahami proses pencatatan ke dalam buku jurnal.
B. Uraian Materi 1. PROSES AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN DAGANG
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan pokoknya adalah membeli barang dagangan, menyimpan sementara, tanpa mengubah bentuk maupun
spesifikasinya kemudian menjualnya kembali kepada konsumen baik secara tunai maupun secara kredit.
Untuk memahami bagaimana proses akuntansi yang terjadi dalam perusahaan dagang dapat dilihat pada siklus akuntansinya. Siklus akuntansi pada perusahaan dagang tidak
jauh berbeda dengan siklus akuntansi pada perusahaan jasa. Siklus tersebut dapat digambarkan seperti berikut ini :
NERACA SALDO AWAL PERIODE
Trial Balance BUKTI TRANSAKSI
Source Document JURNAL
TRANSAKSI Journal
BUKU BESAR general Ledger
BUKU BESAR PEMBANTU
Sub Ledger NERACA SALDO
trial Balance JURNAL
PENYESUAIAN Adjustment
NERACA SALDO STLH PENYESUAIAN
Adjusting Trial Balance NERACA LAJUR
Work Sheet
LAPORAN KEUANGAN
Financial Statement JURNAL PENUTUP
Clossing Journal
NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
Clossing Trial balance JURNAL PEMBALIK
Reversing Journal
NERACA SALDO AWAL PERIODE
Trial Balance 1. Faktur
2. Nota 3. Kuitansi
4. Bon 5. Faktur Pajak
6. Dll 1. Jurnal Umum
2. Jurnal Khusus Jurnal Untuk
menyesuaikan beberapa perkiraan buku besar
Data yang digunakan untuk menyusun Laporan
Keuangan Kartu Piutang, Hutang,
Persediaan Bank
Laporan laba Rugi Laporan Perub. Ekuitas
Laporan Neraca Laporan Arus Kas
Jurnal Utk Menutup semua Akun Nominal
Jurnal Utk membalik beberapa perkiraan pada ayat jurnal
penyesuaian Neraca awal yang
digunakan sebagai dasar pembukuan periode
selanjutnya JURNAL INI DIBUAT PADA
AWAL PERIODE
SIKLUS AKUNTANSI ACCOUNTING CYCLE
Kegiatan pokok yang dilakukan dalam perusahaan dagang lebih kompleks apabila dibanding pada perusahaan jasa, sehingga akun dan penyesuiannya pun juga lebih
kompleks. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini diberikan perbedaaan utama kegiatan antara perusahaan jasa dengan perusahaan dagang :
Siklus Akt. Dagang Page 12
KAS
KEG. JASA KAS
PIUTANG
Kegiatan Usaha pada Perusahaan Jasa
KAS MEMBELI
PIUTANG PERSEDIAAN
KAS
Kegiatan Usaha pada Perusahaan Dagang
2. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG
Kegiatan pokok perusahaan perdagangan adalah membeli barang dagangan, menyimpan sementara, kemudian menjualnya kembali kepada konsumen. Jumlah
barang yang telah terjual dinamakan penjualan, sedangkan biaya pokok barang dagangan yang telah terjual dinamakan Harga Pokok Penjualan HPP atau Cost of
Good Sold. Sedangkan beban beban yang dikeluarkan dalam kegiatan perdagangan tersebut dinamakan beban operasi. Barang dagangan yang belum terjual di akhir
periode dinamakan persediaan barang dagangan. Elemen ini dalam neraca termasuk kelompok aktiva lancar.
Oleh karena karena perbedaan kegiatan tersebut, juga membawa perbedapan pada unsur-unsur atau elemen-elemen pada laporan rugi laba. Perebedaaan tersebut dapat
dilihat seperti berikut ini :
Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
Pendapatan jasa xxx Total beban xxx -
RugiLaba Operasi xxx Penjualan xxx
Harga Pokok Penjualan xxx Laba Kotor xxx -
Total beban xxx - RugiLaba Operasi xxx
Transaksi pokok yang terdapat dalam perusahaan dagang adalah sebagai berikut : a. Pembelian barang dagangan
b. Pengeluaran kas c. Penjualan barang dagangan
d. Penerimaan kas
Akun-akun yang biasanya muncul dalam perusahaan dagang adalah sebagai berikut : a. Penjualan, yakni yang hanya
digunakan untuk menampung penjualan barang dagangan perusahaan
Siklus Akt. Dagang Page 13
b. Potongan penjualan, yakni akun yang digunakan untuk mencatat potongan yang diberikan pada saat penjualan.
c. Retur penjualan, yakni akun yang digunakan untuk mencatat barang yang dikembalikan karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
d. Beban angkut penjualan, yakni akun untuk mencatat beban angkut penjualan. e. Harga Pokok Penjualan HPP, yaitu akun yang digunakan untuk
menampung harga pokokharga beli barang
yang dijual di dalam suatu
p
eriode akuntansi. f. Pembelian yaitu akun yang hanya digunakan untuk menampung aktivitas
pembelian barang dagangan perusahaan g. Potongan pembelian yakni akun yang digunakan untuk mencatat potongan yang
diterima pada saat transaksi pembelian, karena perusahaan membeli dalam bentuk kas
h. Beban angkut pembelian yakni akun untuk mencatat beban angkut penjualan i. Retur pembelian yakni akun yang digunakan untuk mencatat barang dagangan
yang diterima kembeli karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan j. Persediaan barang dagangan yakni akun yang menunjukkan
jumlah barang dagangan yang dimiliki
perusahaan pada awal atau akhir periode akuntansi
tertentu. Beban-beban Operasi dalam Perusahaan Dagang
BEBAN PEMASARAN Beban pemasaran yaitu digunakan untuk menampung keseluruhan beban yang
dikeluarkan perusahaan untuk menjual dan mendistribusikan barang dagangannya hingga sampai ke tangan konsumen. Beban Pemasaran yang meliputi :
a. Gaji staf administrasi penjualan. b. Gaji dan komisi wiraniaga.
c. Gaji manajer pemasaran d. Beban iklan
e. Beban pelatihan wiraniaga. f. Beban telepon kantor pemasaran
g. Beban listrik kantor pemasaran h. Beban depresiasi kantor pemasaran.
i. Beban
depresiasi kendaraan
pemasaran. j. Beban alat tulis dan cetak kantor
pemasaran k. Beban korespondensi
l. Beban angkut m. Contoh barang gratis
n. Beban gudang o. Beban pengepakan dan pengiriman
p. Beban penagihan q. Macam-macam Beban pemasaran.
BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM Beban Administrasi dan umum adalah beban yang digunakan untuk menampung
keseluruhan beban operasi kantor guna perencanaan dan pengendalian secara umum. Beban ini meliputi :
a. Gaji staf administrasi b. Gaji manajer dan direktur
c. Beban sewa kantor, kendaraan, dsb d. Beban urusan hukum
e. Beban korespondensi f. Beban telepon kantor administrasi
h. Beban bunga kredit i. Beban alat tulis dan cetak kantor
administrasi j. Beban depresiasi gedung kantor
administrasi k. Beban depresiasi kendaraan
Siklus Akt. Dagang Page 14
g. Beban listrik kantor administrasi l.
Macam-macam beban administrasi dan umum
3. KETENTUAN KEPEMILIKAN BARANG DALAM PEMBELIAN
Dalam perusahaan dagang terdapat beberapa ketentuan yang harus dipahami, diantaranya ketentuan mengenai kepemilikan barang saat terjadinya proses pembelian
dan ketentuan pembayaran kredit. Dalam hal kepemilikan barang, terutama dalam proses jual beli barang, terdapat 2 ketentuan yang lazim digunakan yaitu :
a. FOB Free On Board Shipping Point, yakni penyerahan barang dagangan yang
dibeli dilaksanakan di gudang penjual, artinya hak kepemilikan barang dagangan berpindah di gudang penjual, sehingga biaya angkut barang dari gudang penjual
sampai dengan gudang pembeli menjadi tanggung jawab pembeli.
b. FOB Free On Board Destination yakni penyerahan barang dagangan yang dibeli
dilaksanakan di gudang pembeli, artinya hak kepemilikan barang dagangan berpindah di gudang pembeli, sehingga biaya angkut barang dari gudang penjual
sampai dengan gudang pembeli menjadi tanggung jawab penjual.
Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam transaksi jual beli barang dagangan, masing-masing pihak penjual dan pembeli harus memahami dan
menyetujui terlebih dahulu persyaratan jual beli. Persyaratan jangka waktu pembayaran menjadi kewajiban pembeli setelah menerima barang dari penjual. Syarat pembayaran
ini berlaku apabila transaksi jual beli dilakukan secara kredit. Syarat pembayaran, yang biasa diterapkan dalam perusahaan dagang antara lain sebagai berikut :
a. n30, artinya pembeli harus melunasi barang paling lambat 30 hari setelah tanggal
faktur saat terjadinya transaksi.
b. 210. n30, artinya pembeli akan mendapatkan potongan sebesar 2 dihitung dari
harga faktur, apabila membayar lunas dalam waktu tidak melebihi 10 hari setelah tanggal faktur. Batas waktu pembayaran adalah 30 hari setelah tanggal faktur.
c. EOM End of Month, artinya harga faktur harus dilunasi paling lambat pada akhir
bulan.
d. n10, EOM, artinya harga faktur harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah akhir
bulan tanpa mendapat potongan.
e. Rabat Trade Discount, artinya potongan yang diberikan apabila membeli dalam
jumlah yang banyak.
4. PENCATATAN DATA TRANSAKSI DALAM PERUSAHAAN DAGANG
Sebelum melakukan pencatatan terhadap data transaksi yang terjadi dalam perusahaan dagang, perlu dipahami tentang metode pencatatan yang terjadi dalam
perusahaan dagang. Terdapat dua metode pencatatan dalam perusahaan dagang yaitu metode periodik pisik dan metode perpetual permanen.
a. Metode Pencatatan Fisik PERIODIK.
Pada metode ini persediaan barang dagangan tidak diikuti mutasi masuk keluarnya barang, sehingga untuk mengetahui berapa jumlah barang dagangan yang masih
ada dengan cara menghitung secara fisik jumlah barang yang masih ada di
Siklus Akt. Dagang Page 15
gudang. Pada saat terjadi penjualan, maka langsung dicatat pada akun penjualan, namun biaya pokok barang yang terjual atau Harga Pokok Penjualan HPP tidak
dicatat pada waktu tersebut. HPP akan dicatat secara bersama-sama pada akhir periode dengan cara membuat penyesuian.
Apabila perusahaan memberikan potongan tunai pada saat penjualan, maka dicatat secara terpisah dalam akun Potongan Penjualan. Demikian juga halnya apabila
terjadi pengembalian barang yang telah terjual maka akan dicatat pada akun Retur Penjualan.
Dalam pembelian barang dagangan, maka akan dicatat debet dalam akun pembelian, bukan akun persediaan barang. Apabila terjadi biaya angkut pembelian
maka akan dicatat dalam akun sendiri yang disebut dengan beban akun pembelian, yang mana akun ini merupakan elemen dari akun harga pokok barang yang dibeli.
Apabila dalam proses pembelian terdapat potongan pembelian maka dicatat di dalam akun sendiri yang disebut akun Potongan Pembelian. Demikian juga apabila
terjadi pengembelian barang dagangan yang telah dibeli, dicatat dalam akun retur pembelian. Akun potongan pembelian dan retur pembelian ini merupakan akun
kontra pembelian, artinya akun-akun tersebut akan mengurangi nlai pembelian barang dagangan.
Dari informasi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan tentang pencatatan dengan sistem perpetual seperti berikut ini :
Pemisahan pencatatan untuk pos-pos pembentuk harga pokok penjualan Pada saat terjadi penjualan, hanya pendapatan penjualan yang dicatat
Barang yang keluar sebagai harga pokok penjualan HPP dicatat pada akhir
tahun dengan penyesuaian Perlu dilakukan penghitungan fisik barang yang tesisa di gudang untuk
menentukan persediaan akhir dan harga pokok penjualan
b. Metode Pencatatan Perpetual PERMANEN
Dalam metode ini, nilai persediaan barang dagangan dapat diketahui setiap saat, karena mutasi persediaan barang dagangan akan selalu dicatat dalam akun
persediaan barang dagangan. Dalam metode pencatatan secara perpetual ini perusahaan menyelenggarangan buku pembantu yang berisi mutasi persediaan
barang yang bersangkutan. Pada saat terjadi pembelian barang maka akan dicatat pada akun persediaan
barang senilai harga faktur yang dibeli. Bila terjadi biaya akungkut pembelian maka akan menambah nilai persediaan barang. Jika dalam pembelian terdapat potongan
pembelian dan retur pembelian maka akun-akun tersebut akan sebagai pengurang nilai persediaan barang dagangan.
Siklus Akt. Dagang Page 16
Pada saat perusahaan menjual barang dagangan maka akan dicatat pada akun penjualan sebesar harga jualnya, sedangkan pada saat yang bersamaan akan
diikuti dengan pencatatan pada akun persediaan sebesar harga pokoknya. Apabila terjadi potongan penjualan dan retur penjualan, maka akun-akun tersebut sebagai
kontra penjualan artinya akan mengurangi nilai penjualan. Dari informasi tersebut di atas, maka dapat disimpulkan tentang pencatatan dengan
sistem perpetual seperti berikut ini :
Setiap pembelian dan penjualan barang dagangan dicatat dalam akun Persediaan dan akun Harga Pokok Penjualan.
Nilai barang dagangan tersedia untuk dijual dan nilai barang dagangan yang dijual secara kontinu disajikan di catatan persediaan.
Hanya disediakan satu akun Persediaan Barang Dagangan Pada saat terjadi penjualan, pendapatan penjualan dan biaya kos barang
terjual atau HPP dicatat sekaligus COST barang terjual dan persediaan akhir secara otomatis terhitung saldonya
Tidak diperlukan penyesuaian akhir tahun kecuali untuk tujuan pencocokan Diperlukan kartu persediaan barang untuk merunut kos barang yang keluar
Ringkasan pencatatan transaksi dari kedua sistem tersebut di atas dapat dirangkum sepertii berikut ini :
KETERANGAN METODE FISIK
METODE PERPETUAL
Pembelian barang dagangan Pembelian KasUtang
Persediaan Barang KasUtang
Pembayaran beban angkut pembelian
Beban Angkut Pembelian Kas
Persediaan Barang Kas
Retur pembelian KasUtang
Retur Pembelian Kasutang
Persediaan barang Potongan pembelian
Kas Potongan Pembelian
Kas Persediaan barang
Penjualan KasPiutang
Penjualan KasPiutang
Penjualan Harga Pokok Penjualan
Persediaan barang
Retur Penjualan Retur Penjualan
KasPiutang Retur Penjualan
KasPiutang Persediaan Barang
HPP
Potongan Penjualan Potongan Penjualan
Kas Potongan Penjualan
Kas Pembayaran Beban Angkut
Penjualan Beban Angkut Penjualan
Kas Beban Angkut Penjualan
Kas
Siklus Akt. Dagang Page 17
Pada perusahaan yang menyelenggarakan pencatatan dengan Metode Fisik, pada akhir periode perlu membuat penyesuaian seperti berikut ini :
TGL PERKIRAAN
REF DEBET
KREDIT
2013 Persediaan barang dag akhir
Des 31 Potongan Pembelian
Retur Pembelian HPP
Pembelian Beban Angkut Pembelian
Persediaan awal Catatan yang digunakan dalam perusahaan dagang adalah jurnal khusus dan jurnal
umum. Jurnal khusus merupakan jurnal yang digunakan oleh perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi yang sejenis. Jurnal khusus ini meliputi jurnal penerimaan
kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian dan jurnal penjualan. Sedangkan jurnal umum merupakan jurnal yang digunakan oleh perusahaan apabila
terdapat transaksi-transaksi yang tidak dapat tertampung di dalam junal khusus. Misalnya apabila terjadi retur pembelian atau retur penjualan.
C. LATIHAN SOAL Kerjakan soal berikut dengan tepat