Pengaruh Tingkat Kemasakan dan Cara Pematahan Dormansi terhadap Viabilitas Benih Mindi (Mella azedarach L.)

PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN
DAN C A M PEMATAHAN DORMANSI
TERHADAP VIABILITAS BENIH MIND1

(Melia azedarach L.)

Oleh
ERNA SOEHERLIN
A 27 0707

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

ERNA SOEHERLIN. Pengaruh Tingkat Kemasakan dan Cara Pema-

tahan Dormansi terhadap'vlabilitas Benih Mindi
azedarach

L.)


(Melia

(Di bawah bimbingan EKY WIDAJATI dan NUR-

HASYBI) .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
tingkat kemasakan buah terhadap viabilitas benih

dan mem-

peroleh cara yang paling tepat dalam pematahan dormansl
benih mindi.
Percobaan dilakukan dari bulan Pebruari hingga September 1995, bertempat di rumah kaca dan Laboratorlum Balai Teknologi Perbenihan Tanaman Kehutanan, Bogor.
Percobaan disusun secara faktorial menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor, yaitu kemasakan buah
dan cara pematahan dormansi.
Hasil analisis ragam tingkat kemasakan dan interaksinya tidak berpengaruh nyata terhadap viabilitas benih
mindl. Sedangkan pematahan dormansi berpengaruh sangat
nyata
mum.


terhadap daya berkecambah dan potensi tumbuh maksiPematahan dormansi berpengaruh nyata pada taraf 5

%

terhadap kecepatan tumbuh, tlilggl b l b l ~ ,panlang akar, dan
bobot kering bibit.
Pada awal pengamatan, kadar air tertinggi dicapai

Secara umum benih mindi mulai berkecambah pada minggu
ke-15 setelah tanam dan mencapai kecambah normal pada
minggu ke-19.

Perkecambahan normal tercepat dicapai pada

minggu ke-17 setelah tanam yaitu perlakuan perendaman benih dalam

12 N H2S04 selama 10 menit

dan kombinasi


pengikisan benih dengan perendaman dalam 1 % H202 selama
48 jam.
Kedua perlakuan ini juga cenderung meningkatkan daya
berkecambah, kecepatan tumbuh, dan potensi tumbuh maksimum
serta memberikan hasil terbaik.

Pada pengukuran tinggi

bibit dan panjang akar serta penimbangan bobot kering
bibit di akhir pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan P8
memberikan hasil tertinggi dibanding perlakuan yang lain.
Persentase rata-rata viabilitas tertinggi pada uji
Tetrazolium dicapai pada benih dari tingkat kemasakan
uvarna kuning yaitu 76.90 % .

Buah mindi warna hijau memi-

liki rata-rata viabilitas terrendah (35.17


%) .

PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN
DAN CARA PEMATAHAN DORMANSI
TERHADAP VIABILITAS BENIH MIND1

(Melia azedarach L.)

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Saqana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
ERNA SOEHERLIN
A 27 0707

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR


1996

Judul

.:

Pengaruh Tintjkat Kemasakan dan Cara Pematahan Dormansi terhadap Viabilitas Benih
Hindi (Melia azedarach L . )

Nama mahasiswa

:

Erna Soeherlin

Nomor Pokok

:


A27 -0707

Menyetujui,

Dosen Pembimbinc, I

Cosen Pembimbing I1

Ir Eny Widajati. MS.
NIP. 131 471 835

Ir Nurhasvbi
NIP. 710 016 979

Menqetahui
:
.
udi Daya Pertanian

Tanggal LUZUS :


2 2 APR 1996

PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN
DAN C A M PEMATAHAN DORMANSI
TERHADAP VIABILITAS BENIH MIND1

(Melia azedarach L.)

Oleh
ERNA SOEHERLIN
A 27 0707

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

ERNA SOEHERLIN. Pengaruh Tingkat Kemasakan dan Cara Pema-

tahan Dormansi terhadap'vlabilitas Benih Mindi

azedarach

L.)

(Melia

(Di bawah bimbingan EKY WIDAJATI dan NUR-

HASYBI) .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
tingkat kemasakan buah terhadap viabilitas benih

dan mem-

peroleh cara yang paling tepat dalam pematahan dormansl
benih mindi.
Percobaan dilakukan dari bulan Pebruari hingga September 1995, bertempat di rumah kaca dan Laboratorlum Balai Teknologi Perbenihan Tanaman Kehutanan, Bogor.
Percobaan disusun secara faktorial menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor, yaitu kemasakan buah
dan cara pematahan dormansi.

Hasil analisis ragam tingkat kemasakan dan interaksinya tidak berpengaruh nyata terhadap viabilitas benih
mindl. Sedangkan pematahan dormansi berpengaruh sangat
nyata
mum.

terhadap daya berkecambah dan potensi tumbuh maksiPematahan dormansi berpengaruh nyata pada taraf 5

%

terhadap kecepatan tumbuh, tlilggl b l b l ~ ,panlang akar, dan
bobot kering bibit.
Pada awal pengamatan, kadar air tertinggi dicapai

Secara umum benih mindi mulai berkecambah pada minggu
ke-15 setelah tanam dan mencapai kecambah normal pada
minggu ke-19.

Perkecambahan normal tercepat dicapai pada

minggu ke-17 setelah tanam yaitu perlakuan perendaman benih dalam


12 N H2S04 selama 10 menit

dan kombinasi

pengikisan benih dengan perendaman dalam 1 % H202 selama
48 jam.
Kedua perlakuan ini juga cenderung meningkatkan daya
berkecambah, kecepatan tumbuh, dan potensi tumbuh maksimum
serta memberikan hasil terbaik.

Pada pengukuran tinggi

bibit dan panjang akar serta penimbangan bobot kering
bibit di akhir pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan P8
memberikan hasil tertinggi dibanding perlakuan yang lain.
Persentase rata-rata viabilitas tertinggi pada uji
Tetrazolium dicapai pada benih dari tingkat kemasakan
uvarna kuning yaitu 76.90 % .


Buah mindi warna hijau memi-

liki rata-rata viabilitas terrendah (35.17

%) .

PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN
DAN CARA PEMATAHAN DORMANSI
TERHADAP VIABILITAS BENIH MIND1

(Melia azedarach L.)

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Saqana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
ERNA SOEHERLIN
A 27 0707

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1996

Judul

.:

Pengaruh Tintjkat Kemasakan dan Cara Pematahan Dormansi terhadap Viabilitas Benih
Hindi (Melia azedarach L . )

Nama mahasiswa

:

Erna Soeherlin

Nomor Pokok

:

A27 -0707

Menyetujui,

Dosen Pembimbinc, I

Cosen Pembimbing I1

Ir Eny Widajati. MS.
NIP. 131 471 835

Ir Nurhasvbi
NIP. 710 016 979

Menqetahui
:
.
udi Daya Pertanian

Tanggal LUZUS :

2 2 APR 1996