OTHER ACCOUNTS PAYABLE TO THIRD PARTIES

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN- TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued - 51 - Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: The movements in the present value of the defined benefit are as follows: 2016 2015 Rp Rp Kew ajiban imbalan pasti - aw al 2.394.123.325 2.945.049.847 Opening defined benefit obligation Biaya jasa kini 813.403.297 510.073.475 Current service cost Biaya bunga 217.865.223 286.874.940 Interest cost Pengukuran kembali keuntungan: Remeasurement gains: Kerugian Keuntungan aktuarial yang timbul dari: Actuarial loss gains arising from: Changes in demographic Perubahan asumsi demografik - 86.761.005 assumptions Perubahan asumsi keuangan 155.799.834 80.481.005 Changes in financial assumptions Penyesuaian atas pengalaman 468.182.664 1.180.632.927 Experience adjustments Pembayaran manfaat 21.850.000 - Benefit payment Kew ajiban imbalan pasti - akhir 3.091.159.015 2.394.123.325 Closing defined benefit obligation Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama. The calculation of employee benefits is performed by PT Dian Artha Tama, an independent actuary. Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung estimasi biaya dan liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: The key actuarial assumption for the calculation of estimated employee benefit expense and obligation are as follows: 31 Desember 31 Desember December 31, 2016 December 31, 2015 Tingkat diskonto per tahun 8,3 9,1 Discount rate per annum Tingkat kenaikan gaji per tahun 7 7 Salary increment rate per annum Usia pensiun normal 55 tahunyears 55 tahunyears Normal retirement age Tingkat kematian Indonesia - III 2011 Indonesia - III 2011 Rate of Mortality Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan. Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary increase. The sensitivity analyses below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.  Jika tingkat diskonto lebih tinggi lebih rendah 100 basis poin, kewajiban imbalan pasti pada tahun 2016 akan berkurang sebesar Rp 192.562.987 meningkat sebesar Rp 216.786.985.  Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik turun sebesar 1, kewajiban imbalan pasti pada tahun 2016 akan naik sebesar Rp 216.432.196 turun sebesar Rp 195.593.102.  If the discount rate is 100 basis points higher lower, the defined benefit obligation in 2016 would decrease by Rp 192,562,987 increase by Rp 216,786,985.  If the expected salary growth increases decreases by 1, the defined benefit obligation in 2016 would increase by Rp 216,432,196 decrease Rp 195,593,102.