analisys of factors ffect the value of company with the method tobinsQ in indonesia stock exchange

(1)

(2)

(3)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada pendapat yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba sebesar-besarnya. Pendapat lain mengemukakan bahwa tujuan perusahaan adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar dividen. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harg saham akan tinggi sehingga nilai perushaan juga tinggi. Untuk mencapai tujuan perusahaan yang dikehendaki, perusahaan harus menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Fungsi-fungsi perusahaan tersebut meliputi fungsi keuangan, fungsi pemasaran, fungsi sumber daya manusia dan fungsi operasional.

Keempat fungsi perusahaan yaitu fungsi operasional, pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan memiliki perannya masing-masing dalam perusahaan dan pelaksanaannya saling berkaitan. Fungsi keuangan dapat dilihat melalui manajemen keuangan suatu perusahaan. Manajemen keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain manajemen keuangan merupakan manajemen mengenai bagaimana memperoleh aset, mendanai aset dan mengelola aset untuk mencapai tujuan perusahaan. Martono dan Harjito (2010:4) membagi tiga fungsi utama dalam manajemen


(4)

keuangan yaitu: (1) keputusan investasi, (2) keputusan pendanaan dan (3) keputusan pengelolaan aset. Untuk menilai apakah tujuan tersebut telah tercapai atau belum, maka dibutuhkan beberapa standar dalam mengukur efisiensi keputusan perusahaan. Manajemen keuangan juga berkaitan dengan keputusan di bidang keuangan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.

Dibutuhkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan investasi karena angka-angka pada laporan keuangan mampu mencerminkan kinerja suatu perusahaan. Oleh sebab itu, laporan keuangan digunakan sebagai sumber informasi yang dibutuhkan oleh investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal dan dari laporan keuangan tersebut investor mengetahui nilai dari suatu perusahaan yang tercermin dari harga saham yang diperdagangkan. Pada pasar modal yang efisien, harga saham mencerminkan semua informasi yang relevan dari suatu perusahaan dan pasar akan bereaksi apabila terdapat informasi baru. Bagi perusahaan yang sudah go public, maka nilai perusahaan akan tercermin dari nilai pasar sahamnya. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Tujuan memaksimumkan nilai perusahaan disebut juga sebagai memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan memaksimumkan nilai perusahaan ini digunakan sebagai pengukur keberhasilan perusahaan karena dengan meningkatnya nilai perusahaan berarti meningkatnya kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham perusahaan.

Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat

berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi

rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang

mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar dividen. Nilai perusahaan

dapat dilihat dari kemampuan perusahaan membayar dividen. Besarnya dividen ini dapat

mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung

tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya bila jika dividen yang dibayarkan kecil


(5)

maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah. Kemampuan membayar dividen erat

hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh

laba yang besar, maka kemampuan membayar dividen juga besar. Oleh karena itu, dengan

dividen yang besar maka akan meningkatkan nilai perusahaan.

Pada tahun 1960 sampai tahun 1970 ilmu manajemen keuangan mengalami suatu pembaharuan pada sisi hutang (liability) dan modal sendiri yang berada di sisi kanan laporan neraca. Di sini manajemen keuangan memfokuskan pada penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Ada 2 pusat perhatian yang diutamakan. Pertama, kombinasi optimal dari surat-surat berharga. Kedua, cara-cara bagaimana investor secara individu mengambil keputusan-keputusan investasi, teori protofolio, dan implikasinya terhadap keuangan perusahaan. Penilaian terhadap suatu perusahaan ditentukan oleh dua faktor yaitu besarnya tingkat laba yang diharapkan di masa yang akan datang dan tingkat risiko yang dihapadi di masa yang akan datang. Kedua faktor tersebut nantinya dapat dipengaruhi oleh komposisi prduk perusahaan, luas perusahaan, tingkat pertumbuhan, tipe aktiva yang digunakan, posisi likuiditas perusahaan dan rasio hutang yang digunakan sebagai sumber pembiayaan perusahaan.

Fungsi manajemen keuangan yang lain yaitu sebagai pengambil keputusan pembiayaan perusahaan. Manajer keuangan akan mencari alternatif sumber dana yang akan digunakan untuk mendanai aset yang akan diinvestasikan. Sumber dana tersebut dapat berasal dari modal asing (hutang) maupaun modal sendiri (saham). Jika perusahaan akan menggunakan modal asing, maka perusahaan akan menjual obligasi kepada pemodal (investor). Sedangkan bila akan menggunakan modal sendiri, maka perusahaan akan menjual saham-sahamnya. Penjualan surat berharga berupa obligasi dan saham tersebut dapat dilakukan melalui pasar modal. Kemudian kas yang diperoleh dari penjualan surat berharga tersebut akan


(6)

digunakan untuk membiayai atau mendanai aset perusahaan yang telah ditetapkan untuk kegiatan operasi perusahaan.

Hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam memilih sumber dana yaitu berkaitan dengan tingkat likuiditas,leveragedan profitabilitas yang ingin dicapai perusahaan. Fred Watson dalam Kasmir (2008:129) menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio)merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Dengan kata lain, rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun di dalam perusahaan. Salah satu tujuan dan manfaat dari rasio ini yaitu bagi pihak luar perusahaan seperti investor, rasio likuiditas bermanfaat untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban. Likuiditas akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Dividen merupakan arus kas keluar, semakin besar jumlah kas yang tersedia maka dianggap baiknya likuiditas perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Tigkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang baik sehingga akan menambah permintaan akan saham dan tentunya akan menaikkan harga saham sehingga meningkatkan pula nilai perushaan.

Penggunaan hutang pada perusahaan bisa digunakan untuk mengukur nilai perusahaan karena dengan adanya hutang yang tinggi menyebabkan nilai perusahaan menjadi turun. Kondisi tersebut terjadi karena investor mempertimbangkan bahwa hutang yang tinggi menyebabkan resiko yang besar pula terhadap pengembalian atas investasi yang mereka tanamkan karena hutang akan menciptakan beban tetap berupa bunga yang harus dibayarkan oleh perusahaan sehingga laba menjadi menurun dan modal pemegang saham juga ikut menurun. Perusahaan akan mengetahui beberapa hal berkaitan dengan penggunaan modal sendiri dan modal pinjaman serta mengetahui rasio kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Setelah diketahui, manajer keuangan dapat mengambil kebijakan yang dianggap perlu


(7)

guna menyeimbangkan penggunaan modal. Dari rasio ini kinerja manajemen akan terlihat apakah sesuai tujuan perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Profitabilitas mengukur kemampuan perusaahaan untuk menghasilkan laba. Rasio profitabilitas menunjukkan bahwa keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan serta dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan banyaknya investor yang membeli saham perusahaan maka akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Tingginya minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi akan meningkatkan harga saham pula. Maka, akan terjadi hubungan positif antara profitabilitas dengan harga saham di mana tingginya harga saham akan mempengaruhi nilai perusahaan. Rasio profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan banyaknya investor yang membeli saham perusahaan maka akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut sehingga meningkatkan nilai perusahaan.

Penelitian yang dilakukan Michell Suharli dan Megawati Oktorina (2005) yang memprediksi tingkat pengembalian investasi melalui rasio profitabilitas, likuiditas dan hutang pada perusahaan publik di Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitbalitas dapat memprediksi atau mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan. Selanjutnya likuiditas juga dapat memrediksi tingkat pengembalian investasi berupa dividen bagi investor. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin tinggi leverage (hutang) maka semakin rendah tingkat pengembalian investasi. Penelitian yang dilakukan Andri Rachmawati dan Hanung Triatmoko (2007) dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan menunjukkan bahwa leverage dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang berbeda.Leverageberpengaruh negatif sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.


(8)

Penelitian lain yaitu penelitian yang dilakukan oleh Samuel Dossugi (2004). Hasil penelitinnya

yaitu tentang proses penciptaan nilai perusahaan di Bursa Efek Jakarta yang menunjukkan bahwa

peluang bagi penciptaan nilai perusahaan di masa mendatang mempunyai korelasi positif dan

signifikan dengan faktor profitabilitas. Rappaport (1986) dalam Dossugi mengatakan bahwa

profitabilitas dapat dianggap sebagai sebuah pemicu nilai perusahaan yang sangat penting.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka menarik untuk dilakukan penelitian pada perusahaan yang masuk dalam indeks saham LQ-45 periode tahun 2007-2011 dengan mengangkat

judul ”ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN DI

BURSA EFEK INDONESIA”.

1.2 Perumusan Masalah

Atas dasar uraian latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang masuk dalam indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang masuk dalam indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011?

3. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang masuk dalam indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011?

4. Apakah leverage, profitabilitas dan likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang masuk dalam indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011?


(9)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruhleverageterhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang masuk dalam indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011.

2. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang masuk dalam indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011.

3. Pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang masuk dalam indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011.

4. Pengaruhleverage,profitabilitas dan likuiditas secara simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang masuk dalam indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini deharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan, dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijakan perusahaan yang terkait dengan memaksimalkan nilai perusahaan.

2. Bagi Akademisi,hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dukungan empiris berkaitan dengan penelitian sejenis.

2. Bagi Peneliti, sebagai bahan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang nilai perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.


(10)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tujuan Perusahaan

Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada pendapat yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Pendapat lain mengatakan bahwa tujuan perusahaan adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan pendapat yang lain lagi menyatakn bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga pendapat tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapainya berbeda antara tujuan yang satu dengan yang lainnya. Pendapat yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya atau mencapai laba maksimal mengandung konsep bahwa perusahaan harus melakukan kegiatannya secara efektif dan efisien. Efektif berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai, sedangkan efisien berkenaan dengan biaya yang seminimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut (Martono dan Harjito, 2010:2).

Konsep laba merupakan konsep yang menghubungkan antara pendapatan atau penghasilan yang diperoleh perusahaan di satu pihak, dan biaya yang harus ditanggung atau dikeluarkan di pihak lain. Perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh pendapatan. Di sisi lain perusahaan menekan biaya sekecil mungkin sehingga konsep efisiensi tercapai. Jika pendapatan diperoleh secara maksimal dan biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin, maka akan tercapai laba yang maksimal. Pendapat lain yang mengungkapkan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk memakmurkan pemilik perusahaan sangat erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba.


(11)

Pemilik perusahaan adalah pihak yang menanamkan dananya di perusahaan (investor). Jika perusahaan yang mengeluarkan saham (emiten) telah go public, maka pemilik perusahaan adalah masyarakat luas yang memiliki saham perusahaan yang bersangkutan. Tujuan memiliki saham suatu perusahaan antara lain adalah ingin memperoleh dividen. Dividen akan dibagi oleh emiten abapabila perusahaan tersebut memperoleh laba. Apabila laba yang diperoleh kecil maka dividen yang akan dibagikan juga kecil. Oleh karena itu agar para pemegang saham dapat menikmati yang besar, maka manajemen perusahaan juga akan berusahaa untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya guna meningkatkan kemampuan membayar dividen. Dengan demikian, diperolehnya laba yang maksimal diharapkan kemakmuran pemilik perusahaan akan maksimal.

Konsep tujuan perusahaan yang selanjutnya yakni memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat menunjukkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh perusaahaan. Tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar dividen. Besarnya dividen akan mempengaruhi harga sahamnya. Apabila dividen dibayar tinggi, maka harga saham akan cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya bila dividen yang dibayarkan kecil maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah, sehingga nilai perusahaan rendah. Kemampuan membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang besar, maka kemampuan membayar dividen juga besar. Oleh karena itu, dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan.

Tujuan perusahaan untuk memperoleh laba maksimal dimaksudkan agar perusahaan dapat hidup terus. Didirikannya perusahaan tidak dibatasi untuk waktu tertentu, tetapi diharapkan hidup terus tanpa batas waktu. Oleh karena itu, kelangsungan hidup perusahaan akan terus dijaga dengan berusaha memperoleh laba sebesar-besarnya. Apabila perusahaan memperoleh laba yang tinggi dan kelangsungan hidup


(12)

perusahaan terjaga diharapkan berimbas pada kesejahteraan masyarakat luas di luar perusahaan dan hal itu merupakan prestasi manajemen dalam mengelola perusahaannya (Martono dan Harjitto, 2010:3).

2.2 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada para professional (Nurlela dan Islahuddin,2008). Samuel (2000) dalam Nurlela dan Islahuddin (2008) menjelaskan bahwa enterprise value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan.

Secara harafiah nilai perusahaan itu sendiri diamati melalui kemakmuran pemegang saham yang dapat diukur melalui harga saham perusahaan di pasar modal. Harga saham dapat dijadikan proksi sebagai nilai perusahaan apabila pasar telah memenuhi syarat efisisen secara informasional. Namun harga saham di pasar modal terbentuk berdasarkan kesepakatan antara permintaan dan penawaran investor, sehingga harga saham merupakanfair priceyang dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan. Nilai perusahaan sebagai dampak dari keputusan keuangan yang dilakukan perusahaan diukur melalui tiga indikator, yaitu market value, excess return to market, danspread value over cost to book value of assets (Hasnawati, 2005).

Fama (1978) dalam Hasnawati (2005) mengatakan bahwa nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa keputusan investasi itu penting, karena untuk mencapai tujuan perusahaan hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan. Keputusan investasi tidak dapat diamati secara langsung.


(13)

Jenis pengeluaran modal tampaknya besar pengaruhnya terhadap nilai perusahaan, karena jenis informasi tersebut akan membawa informasi tentang pertumbuhan pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang. Mc Connel dan Muscarella (1984) dalam Hasnawati (2005) menguji gagasan dalam kaitannya dengan tingkat pengeluaranresearchdandevelopmentperusahaan. Ternyata kenaikan dalam pengeluaran modal, relatif terhadap harapan-harapan sebelumnya, mengakibatkan kenaikan return atas saham sekitar waktu pengumuman, dan sebaliknya return negatif atas perusahaan melakukan penurunan pengeluaran modal. Temuan tersebut telah membawa kepada suatu hasil yang menyatakan bahwa keputusan investasi yang dilakukan mengandung informasi yang berisi sinyal-sinyal akan prospek perusahaan di masa yang akan datang.

Wahyudi dan Pawestri (2006) dalam Suranta (2008) menyatakan bahwa nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham, sangat dipengaruhi oleh peluang peluang investasi. Pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (signaling theory). Teori yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan olehearnings powerdari aset perusahaan. Hasil positif menunjukkan bahwa semakin tinggi earnings power semakin efisien perputaran aset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan.Wennerfield dkk (1988) dalam Islahudin dan Nurlela(2008) menyimpulkan bahwa tobin’s Q dapat digunakan sebagai alat ukur dalam menentukan kinerja perusahaan.

Rumus nilai perusahaan dengan menggunakan rasio Tobin’s Q yang telah digunakan dalam penelitian Nurlela dan Islahudin (2008):

)

(

)

(

D

EBV

D

EMV

q

...2.1


(14)

Keterangan:

Q = Nilai perusahaan

EMV = Nilai pasar ekuitas (EMV=closing pricex jumlah saham yang beredar) D = Nilai buku dari total hutang

EBV = Nilai buku dari total ekuitas

2.3 Investasi

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas, seperti: menginvestasikan sejumlah dana pada aset real (tanah, emas, mesin atau bangunan) maupun aset finansial (deposito, saham ataupun obligasi). Investasi berkaitan dengan pengelolaan aset finansial terutama sekuritas yang bisa diperdagangkan (marketable securities). Aset finansial adalah klaim dalam berbentuk surat berharga atas sejumlah aset-aset pihak penerbit surat berharga tersebut. Sedangkan sekuritas yang mudah diperdagangkan (marketable securities) adalah aset-aset finansial yang bisa diperdagangkan dengan mudah dan dengan biaya transaksi yang murah pada pasar yang terorganisir (Tandelilin, 2010:2).

Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Investor atau sering juga disebut pemodal adalah pihak yang menginvestasikan dana pada sekuritas. Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor pada umumnya bisa digolngkan menjadi dua, yaitu investor individual (individual/ retail investors) dan investor institusional (institutional investors). Investor individual terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan investor institusionl biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga


(15)

dana pensiun, maupun perusahaan investasi. Investasi juga mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan investor.

Kesejahteraan dalam konteks investasi berarti kesejahteraan yang sifatnya moneter bukannya kesejahteraan rohaniah. Kesejahteraan moneter bisa ditunjukkan oleh penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai saai ini (present value) pendapatan di masa datang. Keputusan incestasi merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi ini merupakan keputusan yang paling penting. Hal ini karena keputusan investasi berpengaruh langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu yang akan datang. Rentabilitas investasi (return on investment) merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang dihasilkan dari suatu investasi, semakin besar laba yang dihasilkan maka semakin besar pula nilai dari suatu perusahaan (Martono dan Harjito, 2010:4).

2.4Leverage

Untuk menjalankan operasinya setiap perusahaan memiliki berbagai kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dana selalu dibutuhkan untuk menutupi seluruh atau sebagian dari biaya yang diperlukan, baik dana jangka pendek maupun dana jangka panjang. Dana juga dibutuhkan untuk melakukan ekspansi atau perluasan usaha atau investasi baru. Artinya dalam perusahaan harus selalu tersedia dana dalam jumlah tertentu sehingga tersedia pada saat dibutuhkan. Penggunaan dana yang bersumber dari pinjaman harus dibatasi. Penggunaan dana dikenal dengan nama rasio penggunaan dana pinjaman atau utang atau dikenal dengan nama rasio solvabilitas atau rasioleverage.

Rasioleveragemerupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan


(16)

aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang (Kasmir, 2009:151). Leverage merupakan total utang dibagi dengan total aset. Penelitian Siallagan dan Machfoedz (2006) dalam Rachmawati dan Triatmoko (2007) menyatakan bahwa leverage dapat mengurangi konflik kepentingan antara manajer dan dengan pemberi manajemen (bondholders)

Leveragedalam pengertian bisnis mengacu pada penggunaan aset dan sumber dana oleh perusahaan di mana dalam penggunaan aset atau dana tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap. Penggunaan aset (aktiva) atau dana tersebut pada akhirnya dimaksudkan untuk meningkatkan keuntungan potensial bagi pemegang saham. Dalam suatu perusahaan dikenal dua macamleverage,yaitu leverageoperasi dan leveragekeuangan. Penggunaan kedualeverageini dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya aset dan sumber dananya. Dengan demikian penggunaan leverage akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham. Sebaliknya leverage juga dapat meningkatkan risiko keuntungan. Jika perusahaan mendapat keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetap maka penggunaan leverageakan menurunkan keuntungan pemegang saham (Martono dan Harjito, 2010:295).

Penggunaan rasio leverage bagi perusahaan memberikan banyak manfaat yang di dapat. Menurut Fred Weston dalam Kasmir (2009:152) rasioleveragememiliki beberapa implikasi berikut:

1. Kreditor mengharapkan ekuitas (dana yang disediakan pemilik sebagai marjin keamanan. Artinya jika pemilik memiliki dana yang kecil sebagai modal, risiko bisnis terbesar akan ditanggung oleh kreditor.

2. Dengan pengadaan dana melalui utang, pemilik memperoleh manfaat berupa tetap dipertahankannya penguasaan atau pengendalian perusahaan.


(17)

3. Bila perusahaan mendapat penghasilan lebih dari dana yang dipinjamkannya dibandingkan dengan bunga yang harus dibayarnya, pengembalian kepada pemilik diperbesar.

Apabila dari hasil perhitungan, perusahaan ternyata memiliki rasio leverage yang tinggi, hal ini akan berdampak timbulnya risiko kerugian lebih besar, tetapi juga ada kesempatan mendapat laba yang besar pula. Sebaliknya apabila perusahaan memiliki rasio leverage lebih rendah tentu mempunyai risiko kerugian lebih kecil pula, terutama pada saat perekonomian menurun. Dampak ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian (return)pada saat perekonomian tinggi. Oleh karena itu, manajer keuangan dituntut untuk mengelola rasio leverage dengan baik sehingga mampu menyeimbangkan pengembalian yang tinggi dengan tingkat risiko yang dihadapi. Besar kecilnya rasio ini sangat tergantung dari pinjaman yang dimiliki perusahaan, di samping aktiva yang dimiliki. Pengukuran rasio leverage dilakukan melalui dua pendekatan yaitu: mengukur rasio-rasio neraca dan sejauh mana pinjaman digunakan untuk permodalan serta melalui pendekatan rasio-rasio laba rugi (Kasmir, 2009:153).

Menurut Martono dan Harjito (2010:58) dalam mengukur leverage digunakan debt ratio (DR). DR merupakan rasio antara total hutang dengan total aset yang dinyatakan dengan presentase. Nilai DR sebuah perusahaan diperoleh dengan rumus:

a

TotalAktiv

g

TotalHu

DR

tan

...2.2

2.5 Profitabilitas

Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu produk


(18)

dan melakukan investasi baru. Oleh karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besaarnya keuntungan haruslah dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan bukan berarti asal untung. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas yang dikenal juga dengan nama rasio rentabilitas (Kasmir, 2009:196). Menurut Rappaport (1986) dalam Dossugi (2004), profitabilitas dapat dianggap sebagai sebuah pemicu nilai yang sangat penting. Peningkatan profitabilitas dapat dimulai dari pencapaian skala ekonomis yang relevan, pencarian hubungan pemasok-saluran distribusi yang dapat menurunkan biaya, penghapusan biaya yang tidak menambah nilai produk, dan penghapusan biaya-biaya yang tidak berkontribusi kepada kebutuhan pembeli.

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. Hasil pengukuran ini dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini.

Rasio profitabilitas memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak luar perusaahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan. Tujuan penggunaan rasio profitabilias bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu:

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu 2. Untuk menilai posisi laba perusaahaan tahun sebelumnya dengn tahun sekarang


(19)

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri

5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perushaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri

6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perushaan.

Sementara itu, manfaat yang diperoleh dari rasio profitabilitas adalah: 1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang 3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu

4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri

5. Mengetahui produktifitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri (Kasmir, 2009:198).

Kemakmuran investor akan sangat tergantung padareturnyang diharapkan dari risiko dari taksiran aliran kas pada masa yang akan datang. Laporan keuangan perusahaan yang menggambarkan hasil masa lalu telah cukup untuk dijadikan pedoman aktivitas pada masa yang akan datang. Laporan keuangan dimasa lalu tidak secara langsung menggambarkan risiko dan waktu terjadinya aliran kas dimasa yang akan datang, namun analisis profitabilitas yang dilakukan berdasarkan Rate of Return masa lalu dapat memberikan gambaran dan informasi yang berguna bagi manajemen dan para analisis di luar perushaan. Laporan keuangan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menjual atau membeli saham dari perusahaan tersebut. Investor yang rasional akan menginvestasikan dananya pada perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi karena laba yang diperoleh perusahaan tersebut juga tinggi. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan, maka semakin baik prospek perusahaan dan nilai perushaan.


(20)

Menurut Martono dan Harjito (2010:59) dalam mengukur profitabilitas digunakan return on investment (ROI) atau sering disebut juga return on asset (ROA). ROA merupakan tingkat pengembalian atas investasi perusahaan pada aktiva. Nilai ROA sebuah perusahaan diperoleh dengan rumus:

a

TotalAktiv

EAT

ROA

...2.3

Keterangan:

ROA =return on asset

EAT =earning after tax(laba bersih setelah pajak) 2.6 Likuiditas

Ketidakmampuan perusahaan membayar kewajiban terutama utang jangka pendek disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa dikarenakan memang perusahaan sedang tidak memiliki dana sama sekali atau bisa mungkin saja perusahaan memiliki dana, namun saat jatuh tempo perusahaan tidak memiliki dana yang cukup sehingga harus menunggu dalam waktu tertentu, untuk mencairkan aktiva lainnya seperti menagih piutang, menjual surat-surat berharga atau menjual sediaan atau aktiva lainnya. Namun, tidak jarang pula perusahaan mengalami hal sebaliknya, yaitu kelebihan dana. Artinya jumlah dana tunai dan dana yang segera dapat dicairkan melimpah. Kejadian ini bagi perusaahaan juga kurang baik karena ada aktivitas yang tidak dilakukan secara optimal. Manajemen kurang mampu menjalankan kegiatan operasional perusahaan, terutama dalam hal menggunakan dana yang dimiliki. Hal ini akan berpengaruh terhadap usaha dalam pencapaian laba.

Penyebab utama terjadinya kekurangan dan ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya tersebut sebenarnya adalah akibat kelalaian manajemen perusahaan dalam menjalankan usahanya. Penyebab lainnya adalah sebelumnya pihak manajemen tidak menghitung risiko keuangan yang diberikan sehingga tidak mengetahui bahwa sebenarnya kondisi perusahaan sudah dalam keadaan tidak mampu lagi


(21)

karena nilai utang lebih tinggi dari harta lancarnya. Analisis keuangan yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk membayar utang atau kewajibannya dikenal dengan naman analisis rasio likuiditas. Fred weston dalam Kasmir (2009:129) menyebutkan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.

Risiko likuiditas berfungsi untuk menunjukkan dan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun di dalam perusahaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih. James O. Gill dalam Kasmir (2009:130) menyebutkan bahwa rasio likuiditas bertujuan untuk mengukur jumlah kas atau jumlah investasi yang dapat dikonversikan atau diubah menjadi kas untuk membayar pengeluaran, tagihan dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo.

Rasio likuiditas atau sering disebut rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Caranya adalah dengan membandingkan komponen yang ada di neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total passiva lancar. Penilaian dapat dilakukan untuk beberapa periode sehigga terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu (Kasmir, 2009:130).

Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai operasional perusahaan dan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka memungkinkan pembayaran dividen lebih baik pula. Likuiditas perusahaan dapat diukur melalui rasio keuangan seperti : current ratio, quick ratio dan cash acid-ratio. Current ratio seringkali dijadikan sebagai ukuran likuiditas, termasuk dalam persyaratan kontrak kredit (Karnadi, 1993 dalam Suharli dan Oktorina, 2005).


(22)

Menurut Martono dan Harjito (2010:55) dalam mengukur likuiditas digunakan current ratio (CR). Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Nilai CR sebuah perusahaan diperoleh dengan rumus:

gLancar

Hu

ar

AktivaLanc

CR

tan

...2.4

2.7 HubunganLeveragedan Nilai Perusahaan

Leveragedalam pengertian bisnis mengacu pada penggunaan aset dan sumber dana oleh perusahaan di mana dalam penggunaan aset atau dana tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap. Penggunaan aset (aktiva) atau dana tersebut pada akhirnya dimaksudkan untuk meningkatkan keuntungan potensial bagi pemegang saham. Dalam suatu perusahaan dikenal dua macamleverage,yaitu leverageoperasi dan leveragekeuangan. Penggunaan kedualeverageini dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya aset dan sumber dananya. Dengan demikian penggunaan leverage akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham. Sebaliknya leverage juga dapat meningkatkan risiko keuntungan. Jika perusahaan mendapat keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetap maka penggunaanleverageakan menurunkan keuntungan pemegang saham.

Penggunaan hutang pada perusahaan bisa digunakan untuk mengukur nilai perusahaan karena dengan adanya hutang yang tinggi menyebabkan nilai perusahaan menjadi turun. Kondisi tersebut terjadi karena investor mempertimbangkan bahwa hutang yang tinggi menyebabkan resiko yang besar pula terhadap pengembalian atas investasi yang mereka tanamkan karena hutang akan menciptakan beban tetap berupa bunga yang harus dibayarkan oleh perusahaan sehingga laba menjadi menurun dan modal pemegang


(23)

saham juga ikut menurun. Perusahaan akan mengetahui beberapa hal berkaitan dengan penggunaan modal sendiri dan modal pinjaman serta mengetahui rasio kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Setelah diketahui, manajer keuangan dapat mengambil kebijakan yang dianggap perlu guna menyeimbangkan penggunaan modal. Dari rasio ini kinerja manajemen akan terlihat apakah sesuai tujuan perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

2.8 Hubungan Profitabilitas dan Nilai Perusahaan

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. Hasil pengukuran ini dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini. Laporan keuangan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menjual atau membeli saham dari perusahaan tersebut. Investor yang rasional akan menginvestasikan dananya pada perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi karena laba yang diperoleh perusahaan tersebut juga tinggi. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan, maka semakin baik prospek perusahaan dan nilai perushaan.

Profitabilitas mengukur kemampuan perusaahaan untuk menghasilkan laba. Rasio profitabilitas menunjukkan bahwa keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan serta dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan banyaknya investor yang membeli saham perusahaan maka akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Profitabilitas


(24)

yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Tingginya minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi akan meningkatkan harga saham pula. Maka, akan terjadi hubungan positif antara profitabilitas dengan harga saham di mana tingginya harga saham akan mempengaruhi nilai perusahaan. Rasio profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan banyaknya investor yang membeli saham perusahaan maka akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut sehingga meningkatkan nilai perusahaan.

2.9 Hubungan Likuiditas dan Nilai Perusahaan

Hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam memilih sumber dana yaitu berkaitan dengan tingkat likuiditas,leveragedan profitabilitas yang ingin dicapai perusahaan. Fred Watson dalam Kasmir (2008:129) menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio)merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Dengan kata lain, rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun di dalam perusahaan. Salah satu tujuan dan manfaat dari rasio ini yaitu bagi pihak luar perusahaan seperti investor, rasio likuiditas bermanfaat untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban. Likuiditas akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Dividen merupakan arus kas keluar, semakin besar jumlah kas yang tersedia maka dianggap baiknya likuiditas perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Tigkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang baik sehingga akan menambah permintaan akan saham dan tentunya akan menaikkan harga saham.


(25)

Risiko likuiditas berfungsi untuk menunjukkan dan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun di dalam perusahaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih. James O. Gill dalam Kasmir (2009:130) menyebutkan bahwa rasio likuiditas bertujuan untuk mengukur jumlah kas atau jumlah investasi yang dapat dikonversikan atau diubah menjadi kas untuk membayar pengeluaran, tagihan dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo.

2.10 Penelitian Terdahulu

1. Andri Rachmawati dan Drs. Hanung Triatmoko, M.Si., AK (2002) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sebanyak 38 sampel dan diperoleh sebesar 190 observasi dari tahun 2001 sampai 2005. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa leverage dan ukuran perusahaan (firm size) berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2. Samuel Dossugi (2004) yang melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penciptaan Nilai Pada Perusahaan-Perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini menyajikan tentang proses penciptaan nilai perusahaan di Bursa Efek Jakarta dengan menggunakan 33 sampel perusahaan selama periode 2001-2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai perusahaan mempunyai korelasi yang positif dan signifikan dengan faktor profitabilitas. Disamping itu, nilai perusahaan juga dipengaruhi oleh ukuran besar kecilnya perusahaan(firm size).

3. Reza Kumala Sari (2005) yang melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Ukuran Perushaan, Leverage, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Sampel akhir yang digunakan adalah data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 188 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan


(26)

variabel kepemilikan manajerial dan rasioleerageberpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan ukuran perusahaan, likuiditas dan profitabilitas.

4. Yangsa Analisa (2011) yang melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Ukuran Perushaan, Leverage, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Penelitian ini menggunakan 13 sampel perusahaan manufaktur selama periode 2006-2008. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, leverage mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, profitabilitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dan kebijakan dividen mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara simultan seluruh variabel independen dalam penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

5. Saurabh Ghosh dan Arijit Ghosh (2003) yang melakukan penelitian dengan judul Do Leverage, Dividen Policy and Profitability Influence the Future Value of Firm? Evidence from India (2003). Penelitian ini menggunakan analisis regresi dan bertujuan mengetahui pengaruh kebijakan dividen, leveragedan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar dalan indeks S&PCNX 500. Hasil penelitian ini adalah kebijakan dividen, leverage dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun leverage memiliki arah hubungan yang negatif.

Berdasarkan atas penelitian-penelitan yang telah dilakukan sebelumnya, perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, objek dan periode penelitian yang digunakan. Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah leverage, profitabilitas dan likuiditas. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia, sedangkan periode penelitian ini yaitu tahun 2007 sampai 2011.


(27)

2.11. Kerangka Pemikiran

Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada pendapat yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba sebesar-besarnya. Pendapat lain mengemukakan bahwa tujuan perusahaan adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Tujuan memaksimumkan nilai perusahaan disebut juga sebagai memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan memaksimumkan nilai perusahaan ini digunakan sebagai pengukur keberhasilan perusahaan karena dengan meningkatnya nilai perusahaan berarti meningkatnya kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham perusahaan.

Go public merupakan salah satu cara yang dirasakan lebih efisien dalam memperoleh sumber dana, namun tidak mudah untuk menarik dana melalui investasi, mengingat adanya perbedaan karakteristik para investor didalam menilai sebuah investasi. Dibutuhkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan investasi karena angka-angka pada laporan keuangan mampu mencerminkan kinerja suatu perusahaan. Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar dividen. Penilaian terhadap suatu perusahaan ditentukan oleh dua faktor yaitu besarnya tingkat laba yang diharapkan di masa yang akan datang dan tingkat risiko yang dihapadi di masa yang akan datang. Fungsi manajemen keuangan yang lain yaitu sebagai pengambil keputusan pembiayaan perusahaan. Manajer keuangan akan mencari alternatif sumber dana yang akan


(28)

digunakan untuk mendanai aset yang akan diinvestasikan. Sumber dana tersebut dapat berasal dari modal asing (hutang) maupaun modal sendiri (saham). Hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam memilih sumber dana yaitu berkaitan dengan tingkat likuiditas, leverage dan profitabilitas yang ingin dicapai perusahaan.

Salah satu tujuan dan manfaat dari rasio likuiditas yaitu bagi pihak luar perusahaan seperti investor, rasio likuiditas bermanfaat untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban. Likuiditas akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Dividen merupakan arus kas keluar, semakin besar jumlah kas yang tersedia maka dianggap baiknya likuiditas perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Tigkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang baik sehingga akan menambah permintaan akan saham dan tentunya akan menaikkan harga saham, naiknya harga saham maka akan meningkatkan pula nilai perusahaan.

Penggunaan hutang pada perusahaan bisa digunakan untuk mengukur nilai perusahaan karena dengan adanya hutang yang tinggi menyebabkan nilai perusahaan menjadi turun. Perusahaan akan mengetahui beberapa hal berkaitan dengan penggunaan modal sendiri dan modal pinjaman serta mengetahui rasio kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Setelah diketahui, manajer keuangan dapat mengambil kebijakan yang dianggap perlu guna menyeimbangkan penggunaan modal. Dari rasio ini kinerja manajemen akan terlihat apakah sesuai tujuan perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Profitabilitas mengukur kemampuan perusaahaan untuk menghasilkan laba. Rasio profitabilitas menunjukkan bahwa keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan serta dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan banyaknya investor yang membeli saham perusahaan maka akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Rasio profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas


(29)

merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan banyaknya investor yang membeli saham perusahaan maka akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut sehingga meningkatkan nilai perusahaan.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Leverage

Profitabilitas

Nilai Perusahaan

Likuiditas


(30)

Secara sederhana hipotesis bisa didefinisikan sebagai pernyataan atau jawaban sementara terhadap rumusan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-45 periode tahun 2007 sampai tahun 2011.

.

Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :

1. Leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang masuk dalam indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011.

2. Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang masuk dalam indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011.

3. Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang masuk dalam indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011.

4. Leverage, profitabilitas dan likuiditas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang masuk dalam indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011.


(31)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (

explanatory research).

Menurut Singarimbun

dan Efendi (1995:5),

explanatory research

adalah penelitian pengujian hipotesis, penelitian ini

ditujukan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji

hipotesis yang dirumuskan. Dengan pertimbangan data yang diperlukan telah tersedia, maka

penelitian ini juga termasuk dalam studi empiris pada perusahaan-perusahaan di Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang masuk dalam indeks saham LQ-45,

yaitu sebanyak 45 perusahaan

.

3.2 Populasi dan Sampel

Sugiyono (2009:115) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang masuk dalam indeks saham LQ-45 tahun 2007 sampai 2011, yaitu sebanyak 45 perusahaan.

Menurut Sugiyono (2009:116) sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Ini berarti sampel merupakan sebagian dari populasi untuk mewakili karakteristik populasi yang diambil untuk keperluan penelitian. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metodepurposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Di dalam


(32)

purposive sampling, populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu ataujudgement sampling. Ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Kriteria yang dijadikan untuk penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang terdaftar di BEI yang masuk dalam indeks saham LQ-45 dari tahun 2007 sampai tahun 2011.

2. Menyediakan laporan tahunan lengkap selama tahun 2007 sampai 2011.

3. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, dengan menggunakan teknikpurposive sampling, maka diperoleh sebanyak 10 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian, yaitu:

Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian

NO KODE Nama Perusahaan

1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk

2 ANTM PT Aneka Tambang Tbk


(33)

4 INCO PT International Nickel Tbk

5 INDF PT Indofood Tbk

6 ISAT PT Indosat Tbk

5 MEDC PT Medco Energi International Tbk 8 PTBA PT Tambanga Batubara Bukit Asam Tbk 9 SMCB PT Holcim Indonesia Tbk

10 PGAS PT Indika Energy Tbk Sumber: IDX 2012 data diolah

3.3 Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah penjelasan mengenai arti suatu konsep. Definisi ini menunjukkan

bahwa teori merupakan kumpulan

construct

atau konsep (

concept

), definisi (

definition

), dan

proporsi (

proposition

) yang menggambarkan suatu fenomena yang terjadi secara sistematis

melalui penentuan hubungan antara variabel (

Indriantoro

dan Supomo, 1999:57).

Nilai perusahaan dapat diamati melalui kemakmuran pemegang saham yang dapat diukur melalui harga saham perusahaan di pasar modal. Harga saham dapat dijadikan proksi sebagai nilai perusahaan apabila pasar telah memenuhi syarat efisisen secara informasional. Namun harga saham di pasar modal terbentuk berdasarkan kesepakatan antara permintaan dan penawaran investor, sehingga harga saham merupakan fair price yang dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan. Nilai perusahaan sebagai dampak dari keputusan keuangan yang dilakukan perusahaan diukur melalui tiga indikator, yaitumarket value, excess return to market,danspread value over cost to book value of assets.

Rasioleveragemerupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan


(34)

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Leverage dalam pengertian bisnis mengacu pada penggunaan aset dan sumber dana oleh perusahaan di mana dalam penggunaan aset atau dana tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap. Penggunaan aset (aktiva) atau dana tersebut pada akhirnya dimaksudkan untuk meningkatkan keuntungan potensial bagi pemegang saham.

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Penggunaan

rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai

komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba

rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat

perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan,

sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. Hasil pengukuran ini dapat dijadikan alat

evaluasi kinerja manajemen selama ini.

Risiko likuiditas berfungsi untuk menunjukkan dan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun di dalam perusahaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih. Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai operasional perusahaan dan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka memungkinkan pembayaran dividen lebih baik pula. Likuiditas perusahaan dapat diukur melalui rasio keuangan seperti :current ratio,quick ratiodancash acid-ratio.


(35)

3.4.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan positif maupun negatif bagi variabel lainnya (Sugiyono, 2009:33). Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaituleverage,Profitabilitas dan Likuiditas.

3.4.1.1 Leverage

Rasioleveragemerupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang (Kasmir, 2009:151). Leverage merupakan total utang dibagi dengan total aset. Menurut Martono dan Harjito (2010:58) dalam mengukurleveragedigunakandebt ratio(DR). DR merupakan rasio antara total hutang dengan total aset yang dinyatakan dengan presentase. Nilai DR sebuah perusahaan diperoleh dengan rumus:

a

TotalAktiv

g

TotalHu

DR

tan

...3.1

3.4.1.2 Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini


(36)

menunjukkan efisiensi perusahaan. Menurut Martono dan Harjito (2010:59) dalam mengukur profitabilitas digunakanreturn on investment(ROI) atau sering disebut jugareturn on asset(ROA). ROA merupakan tingkat pengembalian atas investasi perusahaan pada aktiva. Nilai ROA sebuah perusahaan diperoleh dengan rumus:

a

TotalAktiv

EAT

ROA

...3.2 3.4.1.3 Likuiditas

Risiko likuiditas berfungsi untuk menunjukkan dan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun di dalam perusahaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih. Menurut Martono dan Harjito (2010:55) dalam mengukur likuiditas digunakan current ratio(CR). Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Nilai CR sebuah perusahaan diperoleh dengan rumus:

gLancar

Hu

ar

AktivaLanc

CR

tan

...3.3 3.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah varibel yang dipengaruhi atau terikat oleh variabel independen (Sugiyono, 2009:33). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Dalam penelitan ini pengukuran nilai perusahaan mengacu pada penelitian yang dilakukan Herawaty (2008) dan Nurlela dan Islahudin (2008) yang menggunakan rasio Tobin’s Q.


(37)

Jadi rasio-q merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektif manajemen memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomis dalam kekuasaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Copeland (2002), Lindenberg dan Ross (1981) yang dikutip oleh Darmawati (2004) dalam Herawati (2008), menunjukkan bagaimana rasio-q dapat diterapkan pada masing-masing perusahaan. Mereka menemukan bahwa beberapa perusahaan dapat mempertahankan rasio-q yang lebih besar dari satu. Teori ekonomi mengatakan bahwa rasio-q yang lebih besar dari satu akan menarik arus sumber daya dan kompetisi baru sampai rasio-q mendekati satu. Seringkali sukar untuk menentukan apakah rasio-q yang tinggi mencerminkan superioritas manajemen atau keuntungan dari dimilikinya hak paten.

Variabel ini diberi simbol Q. Rumus ini telah digunakan oleh Herawaty (2008), Nurlela dan Islahuddin (2008), dan Kusumadilaga (2010), yaitu:

)

(

)

(

D

EBV

D

EMV

Q

...3.4

Keterangan:

Q = Nilai perusahaan

EMV = Nilai pasar ekuitas (EMV=closing pricex jumlah saham yang beredar) D = Nilai buku dari total hutang

EBV = Nilai buku dari total ekuitas

Tabel 3.2 Ringkasan Definisi Operasional Variabel

Variabel

Independen

Definisi Variabel Formula Pengukuran Skala

Leverage Rasio antara total hutang dengan total aset yang

a TotalAktiv

g TotalHu


(38)

dinyatakan dengan presentase

Profitabilitas Tingkat pengembalian atas investasi perusahaan pada aktiva

a TotalAktiv

EAT

ROA  Rasio

Likuiditas Perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar gLancar Hu ar AktivaLanc CR tan  Rasio Variabel Dependen

Definisi Variabel Formula Pengukuran Skala

Nilai perusahaan

Harga pasar yang tercermin dari harga sahanya. ) ( ) ( D EBV D EMV Q    Rasio

Sumber:Dikembangkan untuk penelitian

3.5 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh secara

tidak langsung dari institusi yang bersangkutan. Sumber data penelitian ini adalah laporan

keuangan dari 10 perusahaan di Bursa Efek Indonesia yang masuk dalam indeks saham LQ-45

periode 2007 sampai 2011 dan telah dipublikasikan.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi (content analysis) yaitu teknik pengumpulan data secara manual berupa pengumpulan data dan informasi melalui


(39)

pengujian arsip dan dokumen yang berhubungan serta mendukung penelitian ini, yang didasarkan pada catatan yang telah dipublikasikan pada situs BEI atauwww.idx.co.iddan mengklasifikasikan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Model Regresi

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, yaitu dengan

metode analisis regresi linier berganda yang diolah menggunakan

eviews

. Menurut Winarno

(2009), analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dependen

dengan variabel independen. Apabila terdapat beberapa variabel independen analisisnya disebut

analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini digunakan regresi linier berganda dikarenakan

terdapat empat variabel penelitian, yaitu

leverage

, profitabilitas , likuiditas dan nilai perusahaan.

Tujuan utama dari penggunaan persamaan regresi adalah memperkirakan nilai dari variabel tak

bebas (Y) pada nilai variabel bebas (X) tertentu.

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y =

α

+

β₁

X

+

β₂

X

+

β₂

X

+ e...3.5

Keterangan :

Y = Nilai perusahaan

α = Konstanta

β -β2-β3 = Koefisien regresi variabel independen


(40)

X

= Profitabilitas

X3

= Likuiditas

E

=

Error term,

yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian

Pembuktian model regresi yang diajukan dalam penelitian ini menggunakan data panel dalam Eviews dengan menggunakanEviews7.Eviewsadalah program komputer yang digunakan untuk mengolah data statistik dan data ekonometrik.Eviewsdapat digunakan untuk menganalisis data panel, terutama analisis regresi (Winarno:2009). Ada tiga pendekatan yang sering digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan data panel (Winarno:2009), yaitu:

1.

Pooled Least Squares

(

Common Effect

)

Langkah-langkah estimasi model

Fixed Effect

dengan

Eviews

(Winarno:2009), adalah:

a. Dari jendela data panel klik

Quick-Estimate Equation

b. Pada bingkai

Dependent Variable

, tuliskan variabel dependen

c. Pada bingkai

Common Coeficients

, tuliskan variabel independen

d. Pada bingkai

Intercept

dengan mengklik pilihan

Pooled Least Squares

2.

Fixed Effect Model

Langkah-langkah estimasi model

Fixed Effect

dengan

Eviews

(Winarno:2009), adalah:

a. Dari jendela data panel klik

Quick-Estimate Equation

b. Pada bingkai

Dependent Variable

, tuliskan variabel dependen

c. Pada bingkai

Common Coeficients

, tuliskan variabel independen

d. Pada bingkai

Intercept

dengan mengklik pilihan

Fixed Effect


(41)

Langkah-langkah dalam estimasi dengan

Random Effect

(Winarno:2009), adalah:

a. Dari jendela data panel klik

Quick-Estimate Equation

b. Pada bingkai

Dependent Variable

, tuliskan variabel dependen

c. Pada bingkai

Common Coeficients

, tuliskan variabel independen

d. Pada bingkai

Intercept

dengan mengklik pilihan

Random Effect

Berikut ini langkah-langkah untuk menentukan model terbaik menggunakan dua langkah (Winarno dalam Ayu:2010), sebagai berikut:

1.

Langkah Pertama: Uji

Chow

(

Pool vs Fixed Effect

)

Uji

Chow

digunakan untuk menentukan model yang akan digunakan

Pooled Least Square

atau

Fixed Effect

. Rumus uji

Chow-Test

(

Pool vs Fixed Effect

) sebagai berikut:

Langkah-langkah dalam uji

Chow

dengan

Eviews

yaitu klik

View-Fixed/Random Effect

Testing

, kemudian pilih

Redundant Fixed Effect

. Hasil pengujian yang dilakukan

menggunakan

Chow-Test

atau

Likelihood Ratio Test

, yaitu:

a. Jika Ho diterima, maka model menggunakan

Pool

(

Common

)

b. Jika Ho ditolak, maka model menggunakan

Fixed Effect

(dilanjutkan ke langkah yang

kedua)

2.

Langkah Kedua: Uji Hausman (

Random Effect vs Fixed Effect

)

Uji Hausman digunakan untuk memilih antara Fixed Effect atau Random Effect, uji Hausman didapatkan melaluiCommand Eviewsyang terdapat pada direktori panel (Winarno:2009).


(42)

langkah dalam uji Hausman yaitu klikView-Fixed/Random Effect Testing, kemudian pilihHausman Test. Hasil pengujian yang dilakukan menggunakan uji Hausman (Random Effect vs Fixed Effect), yaitu:

a. Jika Ho diterima, maka model menggunakanRandom Effect b. Jika Ho ditolak, maka model menggunakanFixed Effect

3.7.2 Uji Hipotesis

a. Uji Korelasi (r) dan Determinasi (R

2

)

Korelasi (r) adalah hubungan keterkaitan antara dua atau lebih variabel. Hasil korelasi positif

mengartikan bahwa makin besar nilai variabel 1 menyebabkan makin besar pula nilai variabel 2.

Korelasi negatif mengartikan bahwa makin besar nilai variabel 1 maka kecil variabel 2.

Sedangkan korelasi nol mangartikan bahwa tidak ada atau tidak menentunya hubungan dua

variabel. Interpretasi nilai dari korelasi tersebut akan terlihat pada keterangan tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.3 Pedoman interpretasi terhadap koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.001-0.200 Sangat Lemah

0.201-0.400 Lemah

0.401-0.600 Cukup Kuat

0.601-0.800 Kuat

0.801-1.000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2009:250)

Berdasarkan nilai korelasi tersebut, ditemukan nilai koefisien determinasi (R

2

) yang merupakan

pengkuadratan dari nilai korelasi. Koefisien determinasi menunjukkan besarnya kontribusi

variabel independen terhadap variabel dependen. R

2

dapat dirumuskan sebagai berikut

(Nurgiyantoro, 2000:264):


(43)

R

2

= b

1

x

1

y + b

2

x

2

y + b

3

x

3

y

y

2 ...3.7

Keterangan:

b1

= Koefisien regresi variabel

leverage

b2

= Koefisien regresi variabel profitabilitas

b

3

= Koefisien regresi variabel likuiditas

x1

=

Leverage

x2

= Profitabilitas

x

3

= Likuiditas

y

2

= Nilai perusahaan

b. Uji-F

Uji-F digunakan untuk memastikan apakah model regresi dapat dipergunakan untuk

memprediksi variabel dependen. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua

variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pada

penelitian ini, uji-F ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

Leverage

, Profitabilitas dan

Likuiditas secara simultan terhadap nilai perusahaan. Menurut Sugiyono (2009:256), nilai F

dapat dirumuskan sebagai berikut:

F =

R

2

/ k

R

2

) / (n-k-1)

...3.8

Keterangan:

R

2

= Koefisien determinasi

k

= Jumlah variabel independen


(44)

n

= Jumlah sampel

Pengambilan keputusan adalah:

- Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima. - Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak.

c. Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini, uji-t ini digunakan untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan, profitabilitas terhadap nilai perusahaan dan likuiditas terhadap nilai perusahaan.

Nilai t dapat dirumuskan sebagai berikut:

t = X

μ

S /

√n

...3.9

Keterangan:

X

= Rata-rata hitung sampel

μ

= Rata-rata hitung populasi

S

= Standar deviasi

n

= Jumlah sampel

Metode pengambilan keputusan dengan berdasarkan probabilitas adalah:

- Jika signifikansi > 0,05 maka H0

diterima.


(45)

(46)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

1.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara likuiditas,

Leverage

dan profitabilitas

terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengartikan bahwa perusahaan yang yang memiliki nilai

likuiditas,

Leverage

dan profitabilitas yang baik, maka akan direspon secara positif oleh

pasar. Hal ini yang kemudian akan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

2. Secara parsial hanya variabel likuiditas yang berpengaruh secara tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan. Sedangkan

Leverage

dan profitabilitas terbukti berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan. Ini mengindikasikan bahwa kinerja keuangan yang tercermin dari nilai

Leverage

dan profitabilitas cukup mempengaruhi nilai perusahaan. Besar kecilnya

Leverage

maupun profitabilitas yang dimiliki perusahaan akan diperhatikan oleh investor, karena

investor akan melihat bagaimana pihak manajemen perusahaan mengunakan dana tersebut

dengan efektif dan efisien untuk mencapai nilai tambah bagi nilai perusahaan.


(47)

Beberapa saran yang disampaikan dalam penelitian ini kepada perusahaan dan para penelitian

selanjutnya antara lain:

1. Berdasarkan simpulan penelitian maka pengaruh variabel likuiditas tidak signifikan dengan

kajian teori dan penelitian terdahulu. Bagi investor maupun calon investor agar

mempertimbangkan

aspek lainnya, seperti: jumlah persediaan yang relatif tinggi

dibandingkan taksiran tingkat penjualan yang akan dating, yang akan mengakibatkan tingkat

perputaran persediaan rendah dan menunjukkan adanya

over investment

.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang sejenis

dengan penelitian ini dengan cara menambah variabel penelitian lainnya yang mempunyai

pengaruh terhadap nilai perusahaan,seperti menambahkan variabel seperti: tingkat ukuran

perusahaan, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan CSR serta variabel

keuangan maupun faktor eksternal lainnya.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Ratna dan Indah Sulistyowati. 2007.

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth

Terhadap Kebijakan Dividen dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel

Intervening

. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

Anoraga Pandji dan Pakarti. 2001.

Pengantar Pasar Modal

. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi.1996.

Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek

. Penerbit PT Rieneka

Cipta. Jakarta.

Dossugi, Samuel. 2004.

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penciptaan Nilai pada

Perusahaan-Perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Journal of Applied Finance and

Accounting.

Jakarta.

Fama, Eugene F ang Kenneth R. Frenh. 1995.

Taxes, Financing Decisions, and Firm Value

.

SSRN.

http://ssrn.com/abstract=1871

Ghosh, Saurabh dan Arijit Ghosh. 2003.

Do Leverage, Dividen Policy and Profitability

influencethe

Future

Value

of

Firm?

Evidence

from

India

.

http//ssrn.com/abstract=1158251

Hasnawati, Sri. 2005.

Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Publik di

Bursa Efek Jakarta

. JAAI Volume 9 No.2

Hatta, Atika Jauhari.2002.

Faktor Faktor yang Mempengaruuhi Kebijakan Dividen: Investigasi

Teori Pengaruh Stakeholder

. JAAI Vol 6. No.2. Yogyakarta

Indriantoro dan Supomo, 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan. Manajemen,

Edisi Pertama.

Yogyakarta: BPFE.


(49)

Martono, Drs. D Agus Harjito. 2010.

Manajemen Keuangan

. Penerbit Ekonisia. Yogyakarta.

Muhadi, R. Warner. 2009.

Analisis Saham Pendekatan Fundamental.

Penerbit Indeks. Jakarta.

Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008.

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai

Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating.

Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar

Priyatno, Duwi. 2009.

SPSS Untuk Analisis Korelasi Regresi, dan Multivariate

, Yogyakarta,

Gava Media.

Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007.

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan.

Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.

Santoso, Singgih. 2004.

Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik Edisi Keempat.

Penerbit PT.

Elex Media Komputindo. Jakarta.

Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. 1995.

Metode Penelitian Survei

. Penerbit LP3ES.

Jakarta.

Sugiyono, 2009.

Metode Penelitian Bisnis

. Penerbit CV.Alfabeta. Bandung.

Syamsuddin, 2009.

Manajemen Keuangan Perusahaa

. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta

Tandelilin, Eduardus. 2010.

Portofolio dan Investasi Edisi Pertama.

Penerbit Kanisius.

Yogyakarta.

Winaro, Wing Wahyu.2009.

Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan Eviews

. Edisi Kedua.

UUP STIM YKPN. Yogyakarta.


(50)

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Ratna dan Indah Sulistyowati. 2007.

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth

Terhadap Kebijakan Dividen dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel

Intervening

. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

Anoraga Pandji dan Pakarti. 2001.

Pengantar Pasar Modal

. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi.1996.

Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek

. Penerbit PT Rieneka

Cipta. Jakarta.

Dossugi, Samuel. 2004.

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penciptaan Nilai pada

Perusahaan-Perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Journal of Applied Finance and

Accounting.

Jakarta.

Fama, Eugene F ang Kenneth R. Frenh. 1995.

Taxes, Financing Decisions, and Firm Value

.

SSRN.

http://ssrn.com/abstract=1871

Ghosh, Saurabh dan Arijit Ghosh. 2003.

Do Leverage, Dividen Policy and Profitability

influencethe

Future

Value

of

Firm?

Evidence

from

India

.

http//ssrn.com/abstract=1158251

Hasnawati, Sri. 2005.

Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Publik di

Bursa Efek Jakarta

. JAAI Volume 9 No.2

Hatta, Atika Jauhari.2002.

Faktor Faktor yang Mempengaruuhi Kebijakan Dividen: Investigasi

Teori Pengaruh Stakeholder

. JAAI Vol 6. No.2. Yogyakarta

Indriantoro dan Supomo, 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan. Manajemen,

Edisi Pertama.

Yogyakarta: BPFE.


(52)

Martono, Drs. D Agus Harjito. 2010.

Manajemen Keuangan

. Penerbit Ekonisia. Yogyakarta.

Muhadi, R. Warner. 2009.

Analisis Saham Pendekatan Fundamental.

Penerbit Indeks. Jakarta.

Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008.

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai

Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating.

Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar

Priyatno, Duwi. 2009.

SPSS Untuk Analisis Korelasi Regresi, dan Multivariate

, Yogyakarta,

Gava Media.

Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007.

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan.

Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.

Santoso, Singgih. 2004.

Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik Edisi Keempat.

Penerbit PT.

Elex Media Komputindo. Jakarta.

Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. 1995.

Metode Penelitian Survei

. Penerbit LP3ES.

Jakarta.

Sugiyono, 2009.

Metode Penelitian Bisnis

. Penerbit CV.Alfabeta. Bandung.

Syamsuddin, 2009.

Manajemen Keuangan Perusahaa

. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta

Tandelilin, Eduardus. 2010.

Portofolio dan Investasi Edisi Pertama.

Penerbit Kanisius.

Yogyakarta.

Winaro, Wing Wahyu.2009.

Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan Eviews

. Edisi Kedua.

UUP STIM YKPN. Yogyakarta.


(53)

(54)

(55)

(56)

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Ratna dan Indah Sulistyowati. 2007. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth Terhadap Kebijakan Dividen dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

Anoraga Pandji dan Pakarti. 2001.Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi.1996.Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Penerbit PT Rieneka Cipta. Jakarta.

Dossugi, Samuel. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penciptaan Nilai pada Perusahaan-Perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Journal of Applied Finance and Accounting.Jakarta.

Fama, Eugene F ang Kenneth R. Frenh. 1995. Taxes, Financing Decisions, and Firm Value. SSRN.http://ssrn.com/abstract=1871

Ghosh, Saurabh dan Arijit Ghosh. 2003. Do Leverage, Dividen Policy and Profitability influencethe Future Value of Firm? Evidence from India. http//ssrn.com/abstract=1158251

Hasnawati, Sri. 2005. Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. JAAI Volume 9 No.2

Hatta, Atika Jauhari.2002. Faktor Faktor yang Mempengaruuhi Kebijakan Dividen: Investigasi Teori Pengaruh Stakeholder. JAAI Vol 6. No.2. Yogyakarta

Indriantoro dan Supomo, 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan. Manajemen, Edisi Pertama.Yogyakarta: BPFE.


(2)

Martono, Drs. D Agus Harjito. 2010.Manajemen Keuangan. Penerbit Ekonisia. Yogyakarta.

Muhadi, R. Warner. 2009.Analisis Saham Pendekatan Fundamental.Penerbit Indeks. Jakarta.

Nurlela, Rika dan Islahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen Sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar

Priyatno, Duwi. 2009. SPSS Untuk Analisis Korelasi Regresi, dan Multivariate, Yogyakarta, Gava Media.

Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan.Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.

Santoso, Singgih. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik Edisi Keempat. Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Penerbit LP3ES. Jakarta.

Sugiyono, 2009.Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV.Alfabeta. Bandung.

Syamsuddin, 2009. Manajemen Keuangan Perusahaa. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Edisi Pertama. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Winaro, Wing Wahyu.2009.Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan Eviews. Edisi Kedua. UUP STIM YKPN. Yogyakarta.


(3)

(4)

(5)

(6)