Crater yang merupakan bekas penguapan material akibat interaksinya dengan laser. Suatu bahan dapat dihitung massa terevaporasinya dengan rumus pada persamaan 2.5
dibawah ini : m = ρ V
2.5 dimana : ρ = massa jenis material
V = 13 πt d
1 2
+ d
1
d
2
+ d
2 2
t = kedalaman crater d
1
= diameter luar d
2
= diameter dalam
2.4.5 Melt Expulsion
Melt expultion terjadi ketika tekanan uap diterapkan pada permukaan bebas cairan yang pada gilirannya mendorong mencair dalam arah radial. Untuk mencapai melt expulsion
halus, pola aliran lelehan perlu diprediksi dengan tepat, terutama kecepatan aliran lelehan di pinggir lubang itu.
2.5 Sifat Bahan Material
Dalam proses interaksi laser dengan material, sifat dari masing-masing bahan material yang digunakan sangat mempengaruhi hasil interaksi atau disebut crater. Adapun sifat-
sifat bahan material yang mempengaruhi adalah sebagai berikut.
2.5.1 Penyerapan Absrobtion
Penyerapan bahan terhadap sinar laser yang menimpa permukaan material, tercermin, ditransmisikan, atau re-radiasi. Pada skala makroskopik, absorptivitas adalah ukuran
fraksi radiasi insiden diserap. Sebagai koefisien absorpsi menunjukkan, radiasi yang diserap oleh elektron di atas 10
-6
10
-5
cm dari permukaan kedalaman kulit elektromagnetik. Mekanisme penyerapan dikenal sebagai efek Bremsstrahlung terbalik
radiasi pengereman. Energi ini kemudian ditransfer ke material dengan mekanisme yang tergantung pada energi dari foton. Pengolahan bahan laser yang memancarkan
Universitas Sumatera Utara
energi foton dengan panjang gelombang yang terletak di atas daerah ultraviolet dari spektrum elektromagnetik relatif rendah, yang berarti bahwa konduksi termal klasik
melalui tabrakan dengan cacat kisi dan elektron lain adalah mekanisme perpindahan panas yang dominan.
Suhu dapat membuat perubahan suatu materi, absorptivitas dapat meningkat atau menurun, tergantung pada sifat dan modifikasi optik ke permukaan, misalnya reaksi
oksidasi atau transformasi fasa. Absorptivitas juga bervariasi dengan kekasaran permukaan. Permukaan kasar menyajikan luas permukaan yang lebih besar untuk
sinar laser, dan menyebabkan cahaya akan tercermin beberapa kali, sehingga meningkatkan total absorptivitas.
2.5.2 Konduktivitas Termals