2 Keluarga dari Bapak I Ketut Petruk ini dapat dikatakan sebagai salah satu
keluarga pra-sejahtera karena dilihat dari segi perekonomian keluarga yang masih “pas-pas’an” untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, bahkan tak jarang mereka
harus berhutang jika ada keperluan mendesak. Selain itu, dalam kehidupan sehari- hari Bapak I Ketut Petruk tinggal bersama keluarga di pekarangan rumah
berukuran kurang lebih 500m
2
. Rumah itu terdiri dari 2 kamar tidur dan satu dapur. Selain itu, kamar mandi yang dimiliki oleh Bapak I Ketut Petruk juga
tergolong belum cukup layak.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat
kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek
ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber
pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga
Bapak I Ketut Petruk. 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak I Ketut Petruk merupakan salah satu keluarga pra- sejahtera yang bertempat tinggal di Banjar Badung Tengah, Desa Ayunan. Bapak
I Ketut Petruk hanya dapat mengenyam pendidikan hingga sekolah rakyat setara dengan sekolah dasar. Saat ini Bapak I Ketut Petruk tinggal bersama istri dan
anak pertama dan anak ketiganya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bapak I Ketut Petruk bekerja sebagai tukang pijit dengan pendapatan yang tidak
menentu. Terkadang beliau mendapat penghasilan sesuai dengan “sesari” yang
diberikan oleh mereka yang datang, kadang memperoleh Rp. 30.000,00 hingga Rp. 50.000,00 per hari. Waktu kerja yang dibutuhkan pun tidak menentu sesuai
dengan pekerjaan yang diambil. Dilihat dari pendapatan Bapak I Ketut Petruk yang tidak menentu seperti
itu sudah sangat tentu beliau harus mencari pendapatan tambahan. Beliau
3 memelihara seekor babi yang sewaktu-waktu dapat dijual jika memerlukan uang.
Meskipun putra beliau sudah bekerja, namun pendapatannya tidak bisa membantu terlalu banyak.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah tentu Bapak I Ketut Petruk harus mengatur pengeluaran rumah tangga seperti untuk konsumsi, kesehatan,
sosial dan lain – lain. Adapun rincian dari berbagai keperluan tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut: a.
Kebutuhan Sehari – hari Konsumsi Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Ketut Petruk dalam
sebulan adalah sebagai berikut: Belanja per-hari
: Rp 30.000 x 30 hari = Rp 900.000
Untuk biaya MCK tidak dianggarkan tergantung keperluan. b.
Kesehatan Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting karena sangat
mempengaruhi produktivitas seseorang. Hal ini juga sangat diperhatikan oleh keluarga Bapak I Ketut Petruk. Mengingat kesehatan Bapak I Ketut Petruk
perlu perhatian lebih, karena beliau mengalami gangguan stroke ringan di bagian tangan kiri.
c. Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat tentu banyak pengeluaran yang harus ditanggung oleh Bapak I Ketut Petruk. Hal ini ditambah lagi dengan adat-
istiadat yang ada di Banjar yang menuntut pengeluaran tambahan selain kebutuhan pokok. Keperluan sosial yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Ketut
Petruk seperti iuran banjar, uang suka duka ngaben, pawiwahan, upacara yadnya, dan berbagai kegiatan adat-istiadat lainnya. Untuk berbagai
pengeluaran sosial seperti itu, Ibu Bapak I Ketut Petruk tidak menganggarkan secara khusus. Hal ini disesuaikan dengan kondisi keuangan saat itu. Namun,
apabila beliau tidak memiliki uang diisaat yang mendesak, maka Bapak I Ketut Petruk terpaksa untuk berhutang terlebih dahulu.