Jadwal Kegiatan USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

8 7. 3 Agustus 2016 Melakukan diskusi dengan keluarga dampingan tentang permasalahan yang dihadapi untuk mencari keterangan lebih lanjut 1 jam 8. 4 Agustus 2016 Memprioritaskan masalah yang dihadapi dan menentukan soluasi yang akan diberikan 2 jam 9. 5 Agustus 2016 Membantu membuat sarana upacara untuk persembahyangan. 1 jam 10. 6 Agustus 2016 Bercengkrama sekaligus memberi motivasi ke keluarga dampingan di dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi. 3 jam 11. 7 Agustus 2016 Membantu memberikan pakan babi. 3 jam 12. 8 Agustus 2016 Memberikan solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan yang mungkin bisa diterapkan 3 jam 13. 9 Agustus 2016 Berdiskusi mengenai jenis-jenis hari raya Hindu yang dihelat secara besar. 3 jam 14. 10 Agustus 2016 Bercengkrama mengenai Piodalan Agung yang akan diadakan di Bale Banjar Badung Tengah 2,5 jam 15. 11 Agustus 2016 Belajar membuat jejaitan upakara banten 2 jam 16. 12 Agustus 2016 Berdiskusi mengenai pekerjaan yang sesuai dengan cucu dari Bapak Ketut Petruk. 3 jam 9 17. 13 Agustus 2016 Membantu membersihkan halaman rumah dan memberikan makan babi. 2 jam 18. 15 Agustus 2016 Berdiskusi dan membantu membersihkan dapur. 3 jam 19. 16 Agustus 2016 Bercengkrama dengan cucu dari Bapak I Ketut Petruk. 1 jam 20. 18 Agustus 2016 Berdiskusi dengan Istri dari Bapak Ketut Petruk. 2 jam 21. 19 Agustus 2016 Membantu Menantu dari Bapak Ketut Petruk membersihkan kandang babi. 3 jam 22. 20 Agustus 2016 Membantu menyiapkan makan malam untuk keluarga Bapak Ketut Petruk. 2 jam 23. 21 Agustus 2016 Membantu membuat banten untuk hari kajeng kliwon. 2 jam 24. 22 Agustus 2016 Membantu keluarga dampingan sebelum perpisahan sekaligus memberikan motivasi. 4 jam 25. 23 Agustus 2016 Perpisahan dengan KK Dampingan sekaligus memberikan Sembako dan pakaian olah raga. 4 jam Total Waktu Kunjungan 60,5 jam 10

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN

KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga Pelaksanaan pendampingan keluarga dilakukan secara bertahap ditempat tinggal Bapak I Ketut Petruk. Waktu kunjugan ke rumah KK dampingan umumnya tidak menentu, namun rata-rata pada waktu sore hari. Hal ini dikarenakan pada sore hari lebih banyak kegiatan yang dapat diambil sehingga penulis dapat melakukan wawancara dengan baik sekaligus dapat membantu pekerjaan rumahnya.

4.1.1 Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa JKEM yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

4.1.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, sedangkan secara spesifik lokasi KK Dampingan dari keluarga Bapak I Ketut Petruk adalah di Banjar Badung Tengah, Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi dari masalah ekonomi yang berupa pengaturan keuangan rumah tangga baik dari segi pendapatan dan pengeluaran sehari-hari sehingga terjadi keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran dan motivasi agar mengurus KK keluarga Bapak I Ketut Petruk. 11

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Selama kegiatan pendampingan berlangsung, sejatinya tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan pendampingan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program kerja lain. Selain itu kendala yang dihadapi selama pendampingan keluarga dari Bapak I Ketut Petruk adalah mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal dalam permasalahan ekonomi karena keterbatasan dana yang dimiliki. Pendanaan mahasiswa yang masih bergantung dari orang tua menyebabkan mahasiswa hanya mampu memberikan solusi dalam bentuk diskusi, saran, serta motivasi dalam menyelesaikan masalah dari keluarga dampingan tersebut.