Ekonomi Keluarga Dampingan Pendapatan dan Pengeluaran

2 Bapak Nyoman Sadya tinggal bersama kedua anaknya, yaitu anak pertama dan anak kedua, sedangkan anak ketiga sudah menikah serta istri Bapak Nyoman Sadya telah meninggal dunia. Anak pertama bernama Wayan Sangka berusia 50 tahun yang mengalami keterbelakangan mental sejak kecil, namun kini Bapak Wayan Sangka telah menikah dan memiliki dua orang anak yang tinggal dalam 1 wilayah rumah bersama Bapak Nyoman Sadya, dimana anak pertama bernama Luh Puniarti berusia 21 tahun yang juga mengalami keterbelakangan mental dan sejak saat kecil hingga kini ia tidak sekolah, sedangkan untuk anak kedua bernama Made Astini berusia 19 tahun namun putus sekolah akibat ketidakmampuan ekonomi dalam pembiayaan sekolah. Anak kedua dari Bapak Nyoman Sadya bernama Made Serpen berusia 45 tahun yang juga mengalami keterbelakangan mental dan saat ini ia belum menikah. Anak ketiga bernama Komang Siki berusia 40 tahun dan saat ini ia sudah menikah dan tidak lagi tinggal bersama dalam 1 wilayah rumah. Sehari-hari Bapak Nyoman Sadya bekerja sebagai buruh tani, begitu juga dengan kedua anak Bapak Nyoman Sadya bekerja sebagai buruh tani.Dalam sehari keluarga Bapak Nyoman Sadya mendapat penghasilan sekitar Rp 100.000,00.

1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan Pendapatan dan Pengeluaran

Aspek ekonomi merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Ada dua bagian penting dalam aspek ekonomi yang dibahas dalam sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni tentang pendapatan dan pengeluaran keluarga Nyoman Sadya, yaitu: 1.2.1. Pendapatan keluarga Sumber penghasilan utama keluarga Bapak Nyoman Sadya adalah dari bertani.Besar penghasilan dari Bapak Nyoman Sadya tidak menentu dan sangat bergantung dari permintaan warga yang membutuhkan jasanya saat bulan panen. 1.2.2. Pengeluaran keluarga Adapun rincian pengeluaran keluarga Nyoman Sadya adalah sebagai berikut: a. Keperluan sehari- hari Sebagian besar dari penghasilan yang diperoleh oleh Bapak Nyoman Sadya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama untuk membeli 3 bahan pangan, uang saku dan bahan untuk keperluan sembahyang.Rata-rata pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari keluarga ini mencapai Rp. 75.000. b. Listrik Untuk pengeluaran listrik dan air Bapak Nyoman Sadya mengeluarkan biaya listrk sebesar Rp. 125.000 tanpa biaya air karena sistem pengadaan air secara swadaya bersama warga lain dari sumber air yang ada. c. Sosial Dari segi pengeluaran sosial seperti biaya iuran banjar ataupun pura, Bapak Nyoman Sadya masih berkewajiban membayar. d. Pendidikan Dari segi pengeluaran untuk pendidikan, Bapak Nyoman Sadya sudah tidak mengeluarkan biaya pendidikan dikarenakan seluruh anaknya sudah bekerja e. Kesehatan Dari segi kesehatan Bapak Nyoman Sadya menggunakan Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM untuk membantu dalam pembayaran biaya berobat, sehingga beliau tidak perlu untuk menggunakan biaya sendiri. f. Lain-lain Jika tidak memiliki uang untuk keperluan sehari –hari, biasanya Bapak Nyoman Sadya meminjam uang di keluarga dekat atau ke warung.Pengembalian pinjaman dapat dilakukan sewaktu – waktu saat memiliki uang tanpa bunga pinjaman. 4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITAS