Gula Pasir Garam Susu Skim

commit to user

C. Gula Pasir

Gula pasir dibuat dari sari batang tebu. Di negeri empat musim yang kurang bagus untuk ditanami tebu, gula pasir dibuat dari sari umbi bit. Secara kimiawi, gula pasir disebut sukrosa, yakni bentuk ikatan kimiawi gula yang tidak terdapat di alam. Selain berwarna putih bersih, di pasaran juga terdapat gula pasir yang berwarna kecokelatan, karena tidak mengalami proses pemutihan yang disebut ra w suga r . Meskipun masih lebih kaya nutrisi, kandungan sukrosa dalam gula mentah ini masih dominan Apriadji, 2010.

D. Garam

Garam digunakan sebagai salah satu metode pengawetan pangan dan masih digunakan secara luas untuk mengawetkan berbagai macam makanan. Garam akan berperan sebagai penghambat selektif pada mikroorganisme pencemar tertentu. Mikroorganisme pembusuk atau proteolitik dan pembentuk spora paling mudah terpengaruh walaupun dengan kadar garam yang rendah sekalipun sampai 6. Mikroorganisme pathogen termasuk Clostridium botulinum dapat dihambat oleh konsentrasi garam 10-12. Selain itu, garam juga mempengaruhi aktivitas air Aw dari bahan Buckle et a l ., 1985. Adapun syarat mutu garam menurut SNI 0104-76 dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Syarat Mutu Garam Berdasarkan SNI 0104-76 No Kriteria Mutu Persyaratan 1 Warna Putih 2 Rasa Asin 3 Bau Tidak berbau 4 Air Max 5 Sumber: Dewan Standarisasi Nasional, 1994

E. Susu Skim

Susu skim adalah produk olahan hasil ternak berupa susu tanpa lemak yang bubuk susunya dibuat dengan menghilangkan sebagian besar air dan lemak yang terdapat dalam susu. Susu skim merupakan bagian dari susu yang krimnya diambil sebagian atau seluruhnya. Sebagai catatan, 7 commit to user kandungan lemak pada susu skim kurang lebih 1. Susu skim mengandung semua kandungan yang dimiliki susu pada umumnya kecuali lemak dan vitamin yang larut dalam lemak Anonim c , 2012. F. Jeruk Purut Citrus hystrix DC Jeruk Purut memiliki banyak khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Daunnya sendiri berkhasiat sebagai stimulan dan penyegar. Kulit buahnya berkhasiat sebagai stimulan, berbau khas aromatik dengan rasa yang agak asin, dan lama-kelamaan agak pahit. Daun jeruk purut mengandung zat tanin 1,8, steroid triterpenoid dan minyak atsiri 1-1,5. Sementara kulit buahnya mengandung zat saponin, tanin 1, steroid triterpenoid dan minyak atsiri yang mengandung sitrat 2-2,5 Anonim d , 2012. G. Tahap Proses Pembuatan Kue Sagon Kering Adapun proses pembuatan Kue Sagon Kering adalah sebagai berikut: 1. Seleksi Bahan Penyiapan Bahan Proses Produksi kue sagon kering yang pertama adalah seleksi bahan, bahan baku merupakan faktor yang menentukan dalam proses produksi atau pembuatan bahan makanan. Jika bahan baku yang digunakan mutunya baik maka diharapkan produk yang dihasilkan juga berkualitas. 2. Pencucian Pencucian kelapa dilakukan menggunakan air yang mengalir, supaya benar-benar bersih dan menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada kelapa. Pencucian ini dilakukan berulang-ulang sampai kelapa benar-benar bersih dari kotoran yang menempel, jika sudah bersih dapat dilakukan proses selanjutnya. 3. Penimbangan Proses yang ketiga yaitu penimbangan, semua bahan ditimbang sesuai dengan formula. Penimbangan bahan harus dilakukan dengan benar supaya tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan 8 commit to user jumlah bahan. Sebagai contoh formulasi bahan-bahan yang digunakan kelapa parut 250 gr, tepung beras ketan 300 gr, gula pasir 200 gr, garam 3 gr, susu skim 5 gram dan kulit jeruk purut parut 2 gr. 4. Penyangraian Proses yang keempat yaitu penyangraian. Penyangraian dalam pembuatan kue sagon kering pada kelapa bertujuan untuk menghilangakan kadar air dan untuk mengawetkan bahan, sedangkan pada tepung beras ketan bertujuan untuk mengawetkan bahan. 5. Pencampuran Bahan Setelah penyangraian proses yang kelima adalah pencampuran. Pencampuran berfungsi mencampur secara homogen semua bahan. 6. Pencetakan Proses yang keenam adalah pencetakan dengan menggunakan cetakan berbentuk persegi panjang. Pencetakan berfungsi untuk menyeragamkan ukuran. 7. Pengovenan Tujuan dari pengovenan adalah memanggang roti hingga matang. Waktu yang dibutuhkan untuk memanggang roti selama 10-20 menit dengan suhu 100 C hingga terbentuk permukaan kue yang putih kecoklatan tanda bahwa roti sudah matang. 8. Pendinginan Setelah dioven kue masih harus didinginkan sebelum dikemas. Tujuan dari pendinginan adalah untuk mempermudah proses pengemasan. Pendinginan harus benar-benar dingin agar pada saat dikemas kue tidak berjamur dan dapat tahan lama. Apabila belum dingin maka akan menyebabkan kue berkeringat uap air keluar sehingga mikroorganisme dapat tumbuh dengan cepat. Karena terjadi kondensasi yang menyebabkan kue berkeringat dan mudah tengik. 9. Pengemasan 9 commit to user Pengemasan menggunakan kemasan plastik ukuran 31 x 19,5 cm. Pengemasan bertujuan untuk melindungi produk dari ancaman kontaminasi udara luar dan memperpanjang umur simpan produk. Selain itu plastik berguna untuk melindungi makanan dari kontaminasi dan sinar matahari, melindungi kandungan air dan lemak, mencegah masuknya bau dan gas.

H. Analisis Sensori