4 mengurangi biaya pengembangan, dan menggunakan basis kode yang sama sebagai dasar untuk
situs web mobile yang ramah dengan mesin pencarian bisa menghemat biaya lebih lanjut, dan mendapatkan rangkaian yang lengkap dari aplikasi mobile untuk tersedia ke pasar lebih cepat,
kata Marko Lehtimaki. Meskipun banyak manfaatnya, aplikasi Hybrid masih dianggap berkompromi ketika terkait dengan pengalaman pengguna sehingga pengembang masih berharap
banyak pada aplikasi Native.Aplikasi Hybrid biasanya dianggap sebagai kompromi dalam hal pengalaman pengguna. Dibutuhkan banyak kerja ekstra pada bagian dari pengembang HTML5
dalam mencoba untuk menghasilkan platform yang konsisten terhadap perilaku antarmuka pengguna, yang biasanya tidak jauh berbeda dari UI Native, kata Marko Lehtimaki.
Masalah penting lainnya yang diidentifikasi Marko Lehtimaki adalah kurangnya tool yang memadai. Namun tantangan pengembangan aplikasi Hybrid ini, termasuk proses debugging, saat
ini sedang ditangani oleh orang-orang seperti Appurify, AngularJS dari Google, dan lainnya, termasuk didalamnya orang-orang dari Samsung dan Intel yang tergabung dalam tim
pengembangan ekosistem TIZEN. Dengan semakin banyak organisasi, kelompok, dan individu yang berkontribusi untuk mengatasi kekurangan ini, keuntungan dari aplikasi Hybrid akan
menjadi dominan, terutama untuk proyek-proyek skala rendah dan menengah.
Kesenjangan antara Hybrid dan Native harus menutup dengan cepat dalam beberapa bulan mendatang, mengakibatkan meningkatnya permintaan untuk aplikasi Hybrid generasi berikutnya
karena lebih hemat biaya, kemampuan distribusi secara cross-platform, dan kolam besar berisi pengembang web yang berkualitas. Dengan meningkatnya kualitas aplikasi Hybrid setara Native,
dominasi sebelumnya dari aplikasi Native secara alami akan mulai ditarik dari pasar. Dan perubahan paradigma ini akan menjadi kemenangan bagi teknologi web.
3. Metodologi Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti meliputi tahapan kegiatan pengumpulan data, analisis data dan kebutuhan sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, dan pengujian
sistem. Gambar 1 menunjukkan tahapan penelitian yang dilakukan.
5
TAHAP 1: PENGUMPULAN DATA Input : Data-data kuesioner dan informasi
tempat makan Proses : Wawancara dan Kuesioner
Output : Data-data kuesioner dan Informasi tempat makan
TAHAP 2: ANALISIS DATA KEBUTUHAN SISTEM
Input : Data-data kuesioner dan informasi tempat makan
Proses : Wawancara Kuesioner Output : Sistem informasi wisata kuliner yang
diinginkan
TAHAP 3: PERANCANGAN SISTEM Input : Sistem informasi wisata kuliner yang
diinginkan Proses : Unified Modelling Language UML
Output : Rancangan sistem
TAHAP 4: IMPLEMENTASI SISTEM Input : Rancangan sistem
Proses : Prototyping Pengkodean Java Android MySQL
Output : Prototype sistem
TAHAP 5: PENGUJIAN SISTEM Input : Prototype sistem
Proses : Blackbox testing User acceptance testing
Output : Sistem siap dipakai
Gambar 1. Tahapan Penelitian
Sistem informasi wisata kuliner berbasis teknologi android merupakan suatu sistem informasi berbasis web yang menyediakan informasi tentang data tempat makan berbasis
teknologi android yang menyediakan informasi tempat makan bagi para pengguna untuk dapat memberikan data-data terkait tempat makan di Salatiga.
Metode perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan metode prototyping. Gambar 2 menunjukkan bagaimana tahapan perancangan sistem pada metode prototyping.
Gambar 3.2
Metode Prototyping Model [7]
Berdasarkan Gambar 2 di atas, metode prototyping terdiri dari tiga 3 tahapan, yaitu: -
Listen to Customer
6 Pada tahapan pertama ini, peneliti melakukan pengumpulan kebutuhan dengan melakukan
wawancara kepada pemilik tempat makan untuk mengetahui informasi-informasi yang dibutuhkan terkait dengan data tempat makan serta memberikan pemecahan masalah melalui
sistem yang akan dibangun. -
Build or Revise Mockup Tahapan kedua adalah merancang sistem informasi wisata kuliner menggunakan teknologi
android menggunakan Unified Modelling Language UML, membuat perancangan database yang dibutuhkan sistem, dan membuat perancangan desain user interface.
- Customer Test Drives Mockup
Tahap ketiga yaitu mengimplementasikan perancangan yang telah dibuat sebelumnya dengan melakukan pengkodean menggunakan bahasa pemrograman Java Android dan dijelaskan
dalam bentuk text file. Setelah sistem diimplementasikan, kemudian sistem diuji coba menggunakan metode blackbox testing untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi pada sistem telah
berjalan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
4. Hasil dan Pembahasan