PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERVISI SETS BERBANTUKAN OUTDOOR LEARNING PADA IPA KELAS V

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

BERVISI SETS BERBANTUKAN

OUTDOOR LEARNING

PADA IPA KELAS V

TESIS

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

Oleh

ACHMAD SYARIFUDIN 0103513095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR (Kons. IPA)

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2016


(2)

ii

PENGESAHAN UJIAN TESIS

Tesis dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Bervisi SETS Berbantukan

Outdoor Learning Pada IPA Kelas V” karya,

Nama : Achmad Syarifudin

NIM : 0103513095

Program Studi : Pendidikan Dasar (Konsentrasi IPA)

telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang pada hari Kamis, tanggal 28 Januari 2016.

Panitia Ujian Ketua,

Prof. Dr. Tri Joko Raharjo, M.Pd. NIP 195903011985111001

Penguji I,

Dr. Khumaedi, M.Si. NIP 196306101989011002

Semarang, ……….

Sekretaris,

Prof. Dr. Sarwi, M.Si. NIP 196208091987031001

Penguji II,

Dr. Endang Susilaningsih, M.S. NIP 195903181994122001

Penguji III,

Prof. Drs. Achmad Binadja, Apt, M.S., Ph.D. NIP 194812261979031001


(3)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar-benar karya sendiri, buka jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.

Semarang, ……….

Yang membuat pernyataan,

Achmad Syarifudin


(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

”Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), maka kerjakanlah

(urusan yang lain) dengan sungguh-sungguh.

“Pendidikan tidak mengajarkan orang untuk sukses tetapi mengajarkan orang untuk beradaptasi”.

Persembahan:

Tesis ini kupersembahkan kepada:

1. Orang tuaku (Suwarman dan Mursiyati) yang selalu mendoakan. 2. Kakakku (Eka Dani Rahmawati) yang selalu memberikan semangat. 3. Teman-teman Dikdas IPA S2 angkatan 2013 yang selalu membantu. 4. Almamaterku (UNNES) tempat dimana saya menempuh ilmu.


(5)

v ABSTRAK

Syarifudin, Achmad. 2016. “Pengembangan Bahan Ajar Bervisi SETS Berbantukan Outdoor Learning Pada IPA Kelas V”. Tesis. Program Studi Pendidikan Dasar, Konsentrasi IPA, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Prof. Drs. Achmad Binadja, Apt., M.S., Ph.D., Pembimbing II Dr. Endang Susilaningsih, M.S.

Kata kunci : Pembelajaran IPA, Bahan Ajar bervisi SETS, Berpikir Ilmiah

Bahan ajar yang digunakan saat ini hanya berasal dari buku peserta didik sehingga diperlukan tambahan bahan ajar lain sebagai pendukung bagi peserta didik. Guru sendiri tidak memiliki bahan ajar dalam menyampaikan materi yang dibahas sehingga guru menggunakan bahan ajar dari peserta didik. Penumbuhan berpikir ilmiah selama ini belum muncul. Bahan ajar yang tersedia di sekolah rata-rata belum mengaitkan unsur lingkungan, teknologi dan masyarakat serta belum dimanfaatkan sebagai inovasi bahan ajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA. Berdasarkan berbagai masalah tersebut maka perlu dikembangkan bahan ajar bervisi SETS untuk kelas V SD. Tujuan dari penelitian ini untuk mengahasilkan bahan ajar bervisi SETS sebagai suplemen bagi peserta didik di kelas V SD.

Jenis penelitian ini menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan (Research And Development) yang meliputi tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, pengembangan dan validasi. Desain penelitian ini menggunakan Posttest-Only Control Design. Instrumen pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, validasi, angket, dan evaluasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kaulitatif untuk mendeskripsikan kebutuhan awal guru dan peserta didik, analisis kuantitatif untuk mendeskripsikan aktivitas, respons dan kemampuan berpikir ilmiah. Hasil evaluasi dinalisis dengan statistik deskriptif uji-t.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: (1) Hasil validasi produk memperoleh skor rata-rata 105,6 dengan kategori sangat baik. (2) Hasil respons peserta didik dengan rerata-rata 33,2 dengan kategori sangat baik. (3) Ketuntasan dari hasil evaluasi kelas eksperimen memperoleh nilai rerata 7,6 dengan nilai tertinggi 9 dan nilai terendah 5, serta kemampuan berpikir ilmiah peserta didik kelas eksperimen dengan rerata 17,1 dengan kategori sangat baik.

Kesimpulan pada penelitian ini yaitu bahan ajar bervisi merupakan bahan ajar yang valid, efektif dan mampu memunculkan kemampuan berpikir ilmiah yang dapat digunakan sebagai bahan ajar IPA kelas V SD. Saran dar penelitian ini ialah bahan ajar bervisi SETS perlu dikembangkan pada materi dan pelajaran lain sesuai dengan kompetensi.


(6)

vi ABSTRACT

Syarifudin, Achmad. 2016. “Development of Visionary SETS Teaching Materials Outdoor Learning Assisted In Science Class V”. Thesis. Basic Education Program, Concentration IPA, Post Graduate Program, State University of Semarang. Supervisor I Prof. Drs. Achmad Binadja, Apt., MS, Ph.D., Advisor II Dr. Endang Susilaningsih, M.S.

Keywords: Learning Science, Visionary Teaching Materials SETS, Scientific Thinking

Teaching materials in use today only taken from the book of learners soadditional other teaching materials as a support for learners is needed. Teachers themselves have no teaching materials in conveying the material discussed so that teachers use teaching materials of learners.The growth of scientific thinking has not yet emerged. Teaching materials available in schools in common have not linked the elements of the environment, technology and society and had not been used as an innovative teaching materials used in science learning activities. Based on these problems it is necessary to develop visionary SETS teaching materials for grade V students of elementary school. The aim of this study was to produce in vision SETS teaching materials as a supplement for students in the fifth grade of elementary school.

This research usedresearch and development (Research And Development) which included three phases: introduction, development and validation. The study designused was Posttest-Only Control Design. Data collection instrument used the technique of interview, observation, validation, questionnaire, and evaluation. Data were analyzed with qualitative analysis to describe the initial needs of teachers and learners, quantitative analysis to describe the activity, response, and scientific thinking skills.

The results showed that: (1) the validation result of the product gained an average score of 105.6 with very good category. (2) The results of the learner’s responses are 33.2 in average, with very good category. (3) The mastery of theexperimental class evaluation results is 7.6 in average, where 9 is the highest valueand 5 is the lowest value, as well as scientific thinking skills of experimental students reach the average grade of 17.1 with very good category.

The conclusion of this research is that the visionary teaching materials is valid, effective and able to bring scientific thinking skills that can be used as science teaching materials for the fifth grade students of elementary school. Suggestions from this study is the visionary teaching materials SETS needs to be developed on the material and other subjects according to competence.


(7)

vii PRAKATA

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya, dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

“Pengembangan Bahan Ajar Bervisi SETS Berbantukan Outdoor Learning Pada IPA Kelas V”. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing: Prof. Drs. Achmad Binadja, Apt., M.S., Ph.D. (Pembimbing I) dan Dr. Endang Susilaningsih, M.S. (Pembimbing II)

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang telah membantu selama proses penyelesaian studi, di antaranya:

1. Direksi Program Pasca Sarjana Unnes, yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama pendidikan, penelitian dan penulisan tesis ini.

2. Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Unnes yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini.

3. Dr. Suharto Linuwih, M.Si. validator ahli perangkat pembelajaran dan bahan ajar bervisi SETS, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan penilaian dan saran-saran dalam proses validasi, sehingga menghasilkan produk pengembangan yang lebih baik.

4. Bayu Wijayama, M.Pd. validator ahli perangkat pembelajaran dan bahan ajar bervisi SETS, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan penilaian dan saran-saran dalam proses validasi, sehingga menghasilkan produk pengembangan yang lebih baik.

5. Akhmad Makhfud, S.Pd. Kepala SD Negeri Kandri 01 Gunungpati Semarang yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian.


(8)

viii

6. Sulastri, S.Pd., M.Pd. Kepala SD Negeri Sekaran 02 Gunungpati Semarang yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian. 7. Teman- teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar, Konsentrasi IPA,

Program Pascasarjana Unnes angkatan 2013, atas segala bantuan dan kerja sama sejak mengikuti studi samapai penyelesaian tesis ini.

8. Semua pihak yang telah banyak membantu peneliti dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Peneliti sadar bahwa dalam tesis ini mungkin masih terdapat kekurangan, baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusu bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, ...

Achmad Syarifudin NIM 0103513095


(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PENGESAHAN UJIAN TESIS... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

1.7 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 8


(10)

x

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS DAN

KERANGKA BERFIKIR ... 10

2.1 Konsep Dasar Bahan Ajar ... 10

2.2 Konsep Dasar SETS ... 11

2.3 Pembelajaran Bervisi SETS ... 13

2.4 Pembelajaran Outdoor Learning ... 14

2.5 Karakteristik Bahan Ajar Bervisi SETS ... 15

2.6 Kemampuan Berpikir Ilmiah ... 18

2.7 Kajian Penelitian yang Relevan ... 19

2.8 Karakteristik Bahan Ajar Bervisi SETS Berbantukan Outdoor Learning pada IPA ... 21

2.9 Kerangka Berpikir ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Pendekatan Penelitian ... 24

3.2 Prosedur Pengembangan ... 25

3.3 Uji Coba Produk ... 29

3.4 Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data ... 30

3.5 Teknik Analisis Data ... 34

3.6 Analisis Data Penelitian ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 Hasil Penelitian ... 52

4.2 Pembahasan ... 76

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 84


(11)

xi

5.2 Implikasi ... 84

5.3 Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian... 30

Tabel 3.2 Jenis Data Penelitian ... 33

Tabel 3.3 Kriteria Silabus ... 34

Tabel 3.4 Kriteria RPP ... 35

Tabel 3.5 Kriteria Bahan Ajar ... 36

Tabel 3.6 Kriteria Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ... 37

Tabel 3.7 Kriteria Soal Evaluasi ... 38

Tabel 3.8 Klasifikasi Koefisien Validitas Butir Soal Evaluasi Peserta Didik ... 41

Tabel 3.9 Klasifikasi Indeks Kesukaran butir Soal Evaluasi Peserta Didik ... 42

Tabel 3.10 Klasifikasi Daya Pembeda Soal Evaluasi Peserta Didik ... 43

Tabel 3.11 Hasil Validasi Bahan Ajar Bervisi SETS dan Perangkat Pembelajaran ... 44

Tabel 3.12 Hasil Temuan Validasi Ahli/ Pakar ... 45

Tabel 3.13 Kriteria Penilaian Kemampuan Berpikir Ilmiah ... 49

Tabel 3.14 Kriteria Penilaian Respons Peserta Didik ... 50

Tabel 3.15 Kriteria Penilaian Keterbacaan Bahan Ajar ... 50

Tabel 3.16 Kriteria Penilaian Aktivitas Peserta Didik ... 51

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik ... 66

Tabel 4.2 Hasil Respons Peserta Didik ... 69

Tabel 4.3 Hasil Kognitif Belajar Peserta Didik ... 71

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Obsevasi Aktivitas Peserta Didik ... 72


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... 23 Gambar 3.1 Tahap-tahap Penelitian dan Pengembangan Bahan Ajar ... 29


(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. 1. Silabus Pembelajaran IPA Bervisi SETS ... 90

2. RPP Bervisi SETS Kelas Kontrol ... 93

3. RPP Bervisi SETS Kelas Eksperimen... 109

4. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Bervisi SETS ... 125

5. Kisi-kisi Soal dan Evaluasi Bervisi SETS ... 131

Lampiran II. 1. Analisis Validitas Butir Soal ... 141

2. Analisis Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal Evaluasi ... 142

3. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Peserta Didik ... 143

4. Analisis Hasil Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji Beda Rata-rata ... 146

Lampiran III. 1. Hasil Validasi Bahan Ajar Bervisi SETS ... 151

2. Hasil Validasi Silabus Bervisi SETS ... 157

3. Hasil Validasi RPP Bervisi SETS ... 166

4. Hasil Validasi LKPD Bervisi SETS ... 175

5. Hasil Validasi Soal Evaluasi Bervisi SETS ... 178

Lampiran IV. 1. Hasil Angket Kebutuhan Awal Guru ... 182

2. Hasil Angket Kebutuhan Awal Peserta Didik ... 194

3. Hasil Wawancara Kebutuhan Guru Awal ... 198

4. Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Ilmiah ... 200

5. Rekapitulasi Skor Hasil Observasi Kemampuan Berpikir Ilmiah ... 202


(15)

xv

6. Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik ... 204

7. Rekapitulasi Skor Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik ... 207

8. Lembar Angket Respons Peserta Didik ... 209

9. Rekapitulasi Skor Hasil Angket Respons Peserta Didik ... 211

10. Lembar Angket Keterbacaan Peserta Didik ... 213

11. Rekapitulasi Skor Hasil Angket Keterbacaan Bahan Ajar Peserta Didik ... 215

12. Hasil Evaluasi Peserta Didik ... 216

Lampiran V. 1. Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing ... 220

2. Surat Permohonan Validasi ... 221

3. Surat Izin Penelitian ... 222

4. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ... 223

5. Hasil Evaluasi dari Aktivitas dan Respons Peserta Didik ... 224


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Perkembangan Kurikulum bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Pencapaian tujuan tersebut maka penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa hasil pembelajaran pada tema 1 subtema 2 memiliki rata-rata nilai 80, pada tema 1 subtema 3 memiliki rata-rata nilai 74, pada tema 2 subtema 1 dan 2 memiliki rata-rata nilai 74, sedangkan pada tema 2 subtema 3 memiliki rata-rata nilai 73 sehingga hal ini memperlihatkan bahwa di kelas V peserta didik mengalami permasalahan didalam pembelajaran. Pada studi dokumentasi daftar nilai UTS peserta didik menunjukkan peserta didik


(17)

2

kurang memahami konsep, serta dalam penanaman kemampuan berpikir ilmiah belum muncul. Prestasi belajar peserta didik kelas V SDN Kandri 01 tahun pelajaran 2014/2015 rata-rata nilai UTS semester 1 hanya mencapai 75. Hal ini memperlihatkan penurunan nilai pada setiap UTS yang dilaksanakan sejumlah empat kali.

Guru dalam pelaksanaan pembelajaran mengalami kesulitan dalam memberikan gambaran secara nyata dan meyeluruh kepada peserta didik. Pembelajaran yang dilakukan guru terkenndala dari jumlah peserta didik yang terlalu banyak dan kondisi peserta didik yang tidak terfokus dengan materi yang diberikan oleh guru. Peserta didik dalam hal ini mengalami kesulitan memahami konsep dan aplikasi secara nyata di masyarakat. Selain itu bahan ajar yang digunakan hanya buku yang disediakan oleh sekolah, belum menggunakan tambahan bahan ajar serta model pembelajaran yang mampu memberikan gambaran nyata tentang proses pembentukan tanah kepada peserta didik.

Peserta didik kelas V yang ada di SDN Kandri 01 berdasar pada pengamatan yang telah dilakukan saat pembelajaran terlihat kurang aktif, serta dan kesulitan dalam pemahaman materi yang dibahas oleh guru. Hal ini memperlihatkan kemampuan dalam memahami materi dari segi pengetahuan, teknologi, lingkungan dan masyarakat sekitar belum terlihat. Sehingga memerlukan tindakan yang serius dari guru agar tujuan dari pembelajaran dapat terwujud. Salah satunya menggunakan pendekatan dan model pembelajaran yang bervariasi.


(18)

3

Bahan ajar ini diperkuat dengan pembelajaran bervisi SETS, dimana proses pembelajaran yang paling sesuai adalah pembelajaran SETS itu sendiri. Sejumlah ciri atau karakteristik pada pembelajaran yang bervisi SETS menurut Binadja (2005) antara lain: 1) Tetap memberi penekanan pada sains sebagai subjek pembelajarannya; 2) Peserta didik dibawa ke situasi untuk memanfaatkan konsep sains ke bentuk teknologi untuk kepentingan masyarakat; 3) Peserta didik diminta untuk berpikir berbagai akibat yang terjadi dalam proses pentransferan sains tersebut ke dalam bentuk teknologi; 4) Peserta didik diminta untuk menjelaskan keterhubungan kaitan antara unsur-unsur sains yang sedang dibahas dengan unsur-unsur lain dalam SETS yang mempengaruhi berbagai keterkaitan antara unsur-unsur tersebut; 5) Peserta didik dibawa untuk mempertimbangkan manfaat dan kerugian dari penggunaan konsep sains tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi yang berkaitan; 6) Konteks konstruktivisme, peserta didik dapat diajak berbincang tentang SETS dari berbagai macam arah dan dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar yang dimiliki oleh peserta didik yang bersangkutan.

Bahan ajar IPA juga berbantukan outdoor learning sebagai salah metode yang digunakan dalam pembelajaran tersebut dimana metode ini menekankan pada pembelajaran di luar ruangan kelas. Peran guru pada pembelajaran outdoor adalah sebagai motivator, artinya guru sebagai pemandu agar peserta didik belajar secara aktif, efektif, kreatif dan akrab dengan lingkungaan.

Melihat kecenderungan yang ada dilapangan, peneliti tertarik untuk mengembangkan bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning pada


(19)

4

mata pelajaran IPA kelas V untuk meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah pada diri peserta didik. Pengembangan bahan ajar ini juga berbantukan outdoor learning, dimana pembelajaran ini lebih fokus kepada pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

Bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Jenis-jenis bahan ajar menurut Tocharman (2009) dalam diklat pembinaan SMA oleh Depdiknas antara lain:1) Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja peserta didik, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/ maket; 2) Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio; 3) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film; 4) Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

Bahan ajar yang dikembangkan yaitu berupa bahan ajar IPA yang dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alamsekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi danmemahami alam sekitar secara ilmiah. Bahan ajar ini IPA


(20)

5

diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Mengulas pada latar belakang diatas mengerucut suatu permasalahan penelitian yaitu tentang perlunya pengembangan bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning pada IPA kelas V.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan beberapa kajian masalah masalah dapat diidentifikasikan beberapa masalah berikut.

a. Alokasi waktu pada proses belajar mengajar yang diperlukan guru dalam menyampaikan materi pada pembelajaran sebenarnya tertera secara jelas tetapi dalam kenyataannya masih banyak guru yang kekurangan waktu dalam proses pembelajaran.

b. Bahan ajar yang digunakan hanya berasal dari buku peserta didik saja, sehingga diperlukannya tambahan bahan ajar lain sebagai pendukung bagi peserta didik.

c. Guru sendiri kurang inovatif dalam pemilihan bahan ajar, sehingga guru menggunakan bahan ajar dari pemerintah saja.


(21)

6

d. Pemahaman konsep pada peserta didik belum terlihat selama pembelajaran, dalam hal ini hanya 10 dari 40 peserta didik yang mengetahui konsep yang diajarkan oleh guru.

e. Penumbuhan berpikir ilmiah selama ini belum muncul. 1.3 Pembatasan Masalah

Mengacu kepada identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas maka penelitian ini difokuskan pada upaya pengatasan masalah berikut.

a. Bahan ajar yang digunakan saat ini hanya berasal dari buku peserta didik sehingga diperlukan tambahan bahan ajar lain sebagai pendukung bagi peserta didik.

b. Guru sendiri kurang inovatif dalam pemilihan bahan ajar, sehingga guru menggunakan bahan ajar dari pemerintah saja.

c. Penumbuhan berpikir ilmiah selama ini belum muncul. 1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah :

a. Seberapa valid bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning menampilkan kemampuan berpikir ilmiah pada IPA?

b. Apakah bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning pada IPA dapat menampilkan kemampuan berpikir ilmiah?

c. Seberapa efektif bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning menampilkan kemampuan berpikir ilmiah pada IPA?


(22)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dirumuskan tujuan penelitian ini menghasilkan bahan ajar bervisi SETS berbantukan Outdoor Learning sebagai bahan ajar pendamping atau suplemen belajar peserta didik kelas V sekolah dasar. Secara operasional tujuan ini menghasilkan berbagai hal sebagai berikut:

a. Mengetahui tingkat kevalidan bahan ajar bervisi SETS berbantukan Outdoor Learning sebagai prototype bahan ajar IPA kelas V sekolah dasar yang berdasar kemampuan bahan ajar dalam membantu peserta didik mencapai kompetensi.

b. Menghasilkan bahan ajar bervisi SETS berbantukan Outdoor Learning sebagai bahan ajar IPA kelas V sekolah dasar yang mampu menampakkan kemampuan berpikir ilmiah.

c. Menghasilkan bahan ajar bervisi SETS berbantukan Outdoor Learning sebagai bahan ajar IPA yang praktis bagi kelas V sekolah dasar.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1.6.1 Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan perubahan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum, serta dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.

1.6.2 Manfaat Praktis

Menjadi pertimbangan dalam memotivasi guru untuk mengembangkan bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning pada IPA kelas V.


(23)

8

1.7 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang dikembangkan pada penelitian ini berupa bahan ajar bervisi SETS sebagai bahan ajar IPA pada materi pembentukan tanah kelas V Sekolah Dasar. Spesisfikasi produk yang dikembangkan dlam penelitian ini adalah :

1. Bahan ajar dibuat membahas konsep IPA dalam konteks unsur SETS terkait dampak positif dan negatif yang diakibatkan oleh konsep IPA.

2. Cover bahan ajar dibuat lebih menarik untuk mencerminkan bahan ajar agar menarik minat dan rasa ingin tahu.

3. Bagian awal bahan ajar terdapat petunjuk penggunaan bahan ajar yang dikembangkan

4. Bahan ajar ini juga menampilkan (SK, KD dan Indikator) dan peta konsep 5. Bahan ajar ini berisis info SETS pada materi, diagram SETS dan kegiatan

percobaan yang nantinya akan memeunculkan kemampuan berpikir ilmiah pada peserta didik.

6. Pada bagian akhir bahan ajar terdapat rangkuman, glosarium, LKPD dan evaluasi diri.

7. Pada bahan ajar ini terdiri dari 3 pertemuan yaitu pertemuan pertama tentang (jenis-jenis, sifat dan ciri batuan), pertemuan kedua tentang (proses pelapukan batuan), pertemuan ketiga tentang (komposisi tanah dan jenis tanah).

1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Pembelajaran bervisi SETS mendorong peserta didik memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegratif dengan memperhatikan keempat unsur SETS, sehingga peserta didik dapat memperoleh pemahaman yang lebih


(24)

9

mendalam tentang keterkaitan pengetahuan konsep IPA dengan unsur lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Pembelajaran bervisi SETS, siswa akan mengetahui hubungan keterkaitan konsep IPA dengan unsur SETS terkait dampak positif maupun negatif yang diakibatkan oleh konsep IPA dan teknologi.

Peserta didik diharapkan lebih aktif dan kompeten dalam kegiatan pembelajaran yang menerapkan bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning sebagai bahan ajar IPA. Penggunakan bahan ajar berbentuk bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning diharapkan akan memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik dan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir ilmiah.

Guru diharapkan dapat memotivasi dan berinovasi agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik, serta mengembangkan bahan ajar yang mampu menarik perhatian dan rasa ingin tahu. Produk pengembangannya berupa bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning digunakan sebagai bahan ajar IPA dengan menumbuhkan kemampuan berpikir ilmiah. Materi yang dikembangan bahan ajar ini dibatasi pada materi proses pembentukan tanah. Produk bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning sebelum digunakan divalidasi oleh pakar/ahli terlebih dahulu, sehingga bahan ajar yang dikembangkan dapat dinyatakan valid dan dapat diujicobakan pada kelas V semester II. Bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning diharapkan dapat membantu peserta didik dalam memahami materi sehingga akan berdampak pada ketuntasan kemampuan kognitif peserta didik, serta memunculkan kemampuan berpikir ilmiah pada diri peserta didik.


(1)

mata pelajaran IPA kelas V untuk meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah pada diri peserta didik. Pengembangan bahan ajar ini juga berbantukan outdoor learning, dimana pembelajaran ini lebih fokus kepada pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

Bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Jenis-jenis bahan ajar menurut Tocharman (2009) dalam diklat pembinaan SMA oleh Depdiknas antara lain:1) Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja peserta didik, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/ maket; 2) Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio; 3) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film; 4) Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

Bahan ajar yang dikembangkan yaitu berupa bahan ajar IPA yang dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alamsekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi danmemahami alam sekitar secara ilmiah. Bahan ajar ini IPA


(2)

diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Mengulas pada latar belakang diatas mengerucut suatu permasalahan penelitian yaitu tentang perlunya pengembangan bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning pada IPA kelas V.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan beberapa kajian masalah masalah dapat diidentifikasikan beberapa masalah berikut.

a. Alokasi waktu pada proses belajar mengajar yang diperlukan guru dalam menyampaikan materi pada pembelajaran sebenarnya tertera secara jelas tetapi dalam kenyataannya masih banyak guru yang kekurangan waktu dalam proses pembelajaran.

b. Bahan ajar yang digunakan hanya berasal dari buku peserta didik saja, sehingga diperlukannya tambahan bahan ajar lain sebagai pendukung bagi peserta didik.

c. Guru sendiri kurang inovatif dalam pemilihan bahan ajar, sehingga guru menggunakan bahan ajar dari pemerintah saja.


(3)

d. Pemahaman konsep pada peserta didik belum terlihat selama pembelajaran, dalam hal ini hanya 10 dari 40 peserta didik yang mengetahui konsep yang diajarkan oleh guru.

e. Penumbuhan berpikir ilmiah selama ini belum muncul.

1.3 Pembatasan Masalah

Mengacu kepada identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas maka penelitian ini difokuskan pada upaya pengatasan masalah berikut.

a. Bahan ajar yang digunakan saat ini hanya berasal dari buku peserta didik sehingga diperlukan tambahan bahan ajar lain sebagai pendukung bagi peserta didik.

b. Guru sendiri kurang inovatif dalam pemilihan bahan ajar, sehingga guru menggunakan bahan ajar dari pemerintah saja.

c. Penumbuhan berpikir ilmiah selama ini belum muncul.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah :

a. Seberapa valid bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning menampilkan kemampuan berpikir ilmiah pada IPA?

b. Apakah bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning pada IPA dapat menampilkan kemampuan berpikir ilmiah?

c. Seberapa efektif bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning menampilkan kemampuan berpikir ilmiah pada IPA?


(4)

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dirumuskan tujuan penelitian ini menghasilkan bahan ajar bervisi SETS berbantukan Outdoor Learning sebagai bahan ajar pendamping atau suplemen belajar peserta didik kelas V sekolah dasar. Secara operasional tujuan ini menghasilkan berbagai hal sebagai berikut:

a. Mengetahui tingkat kevalidan bahan ajar bervisi SETS berbantukan Outdoor Learning sebagai prototype bahan ajar IPA kelas V sekolah dasar yang berdasar kemampuan bahan ajar dalam membantu peserta didik mencapai kompetensi.

b. Menghasilkan bahan ajar bervisi SETS berbantukan Outdoor Learning sebagai bahan ajar IPA kelas V sekolah dasar yang mampu menampakkan kemampuan berpikir ilmiah.

c. Menghasilkan bahan ajar bervisi SETS berbantukan Outdoor Learning sebagai bahan ajar IPA yang praktis bagi kelas V sekolah dasar.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:

1.6.1 Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan perubahan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum, serta dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.

1.6.2 Manfaat Praktis

Menjadi pertimbangan dalam memotivasi guru untuk mengembangkan bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning pada IPA kelas V.


(5)

1.7 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang dikembangkan pada penelitian ini berupa bahan ajar bervisi SETS sebagai bahan ajar IPA pada materi pembentukan tanah kelas V Sekolah Dasar. Spesisfikasi produk yang dikembangkan dlam penelitian ini adalah :

1. Bahan ajar dibuat membahas konsep IPA dalam konteks unsur SETS terkait dampak positif dan negatif yang diakibatkan oleh konsep IPA.

2. Cover bahan ajar dibuat lebih menarik untuk mencerminkan bahan ajar agar menarik minat dan rasa ingin tahu.

3. Bagian awal bahan ajar terdapat petunjuk penggunaan bahan ajar yang dikembangkan

4. Bahan ajar ini juga menampilkan (SK, KD dan Indikator) dan peta konsep 5. Bahan ajar ini berisis info SETS pada materi, diagram SETS dan kegiatan

percobaan yang nantinya akan memeunculkan kemampuan berpikir ilmiah pada peserta didik.

6. Pada bagian akhir bahan ajar terdapat rangkuman, glosarium, LKPD dan evaluasi diri.

7. Pada bahan ajar ini terdiri dari 3 pertemuan yaitu pertemuan pertama tentang (jenis-jenis, sifat dan ciri batuan), pertemuan kedua tentang (proses pelapukan batuan), pertemuan ketiga tentang (komposisi tanah dan jenis tanah).

1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Pembelajaran bervisi SETS mendorong peserta didik memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegratif dengan memperhatikan keempat unsur SETS, sehingga peserta didik dapat memperoleh pemahaman yang lebih


(6)

mendalam tentang keterkaitan pengetahuan konsep IPA dengan unsur lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Pembelajaran bervisi SETS, siswa akan mengetahui hubungan keterkaitan konsep IPA dengan unsur SETS terkait dampak positif maupun negatif yang diakibatkan oleh konsep IPA dan teknologi.

Peserta didik diharapkan lebih aktif dan kompeten dalam kegiatan pembelajaran yang menerapkan bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning sebagai bahan ajar IPA. Penggunakan bahan ajar berbentuk bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning diharapkan akan memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik dan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir ilmiah.

Guru diharapkan dapat memotivasi dan berinovasi agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik, serta mengembangkan bahan ajar yang mampu menarik perhatian dan rasa ingin tahu. Produk pengembangannya berupa bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning digunakan sebagai bahan ajar IPA dengan menumbuhkan kemampuan berpikir ilmiah. Materi yang dikembangan bahan ajar ini dibatasi pada materi proses pembentukan tanah. Produk bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning sebelum digunakan divalidasi oleh pakar/ahli terlebih dahulu, sehingga bahan ajar yang dikembangkan dapat dinyatakan valid dan dapat diujicobakan pada kelas V semester II. Bahan ajar bervisi SETS berbantukan outdoor learning diharapkan dapat membantu peserta didik dalam memahami materi sehingga akan berdampak pada ketuntasan kemampuan kognitif peserta didik, serta memunculkan kemampuan berpikir ilmiah pada diri peserta didik.