7
B. Identikasi Masalah
1. Anak autis kelas I di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta mengalami kesulitan menulis permulaan terlihat dalam membentuk
beberapa huruf, seperti huruf g, huruf k, huruf y, dan huruf w. Hasil tulisan masih belum rapi terlihat dari tulisan yang tidak proporsional,
subjek belum dapat membedakan jarak antara huruf dengan jarak antar kata, tidak tepat dalam mengikuti garis horizontal buku seperti tulisan
naik turun dan keluar garis. 2. Konsetrasi anak autis mudah beralih dan mudah merasa bosan pada
saat pembelajaran dilaksanakan. 3. Kondisi ruangan belajar anak autis kelas I di SLB Dian Amanah
Yogyakarta kurang ideal dalam proses pembelajaran untuk anak autis, dengan ruangan yang tidak terlalu besar terdapat tujuh orang anak autis
dengan karakteristik dan tingkat kelas yang berbeda, serta empat guru pengajar. Saat pembelajaran dilaksanakan tidak jarang salah satu anak
mengamuk dan mengganggu keadaan kelas, sehingga menganggu proses pembelaran yang sedang dilaksanakan.
4. Media yang yang digunakan kurang sesuai untuk anak autis, biasanya media yang digunakan di kelas ialah media semi kongkrit dan semi
abstrak, padahal untuk tingkatan anak autis seharusnya dikenalkan dengan media kongkrit terlebih dahulu karena anak autis mengalami
kesulitan dalam berimajinasi.
8
5. Belum pernah diterapkannya metode VAKT Visual Auditori Kinestetik Taktil untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan
pada anak autis kelas I di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada persamalahan 5 yakni tentang kemampuan menulis permulaan dapat ditingkatkan menggunakan metode
VAKT Visual Auditori Kinestetik Taktil pada anak autis kelas I di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan kemampuan menulis
permulaan menggunakan metode VAKT Visual Auditori Kinestetik Taktil untuk anak autis kelas I di SLB Dian Amanah Yogyakarta?.
E. Tujuan Penelitian