3.4.1. Variabel Independen
Pada penelitian ini variabel independen adalah jumlah produksi benang Rayon 301 yang terjadi pada bulan Januari sampai April
2006. 3.4.2.
Variabel Dependen Pada penelitian ini variabel dependen adalah jumlah produk
cacat benang Rayon 301 yang terjadi pada bulan Januari sampai April 2006.
3.5. Analisis Data
3.5.1. Implementasi Penerapan Pengendalian Kualitas Produk Dengan
Menggunakan Pendekatan Six Sigma
Metode yang digunakan mengacu pada prinsip-prinsip yang terdapat dalam metode Six Sigma. Metode ini digunakan untuk
mengantisipasi terjadinya kesalahan atau defect dengan menggunakan langkah-langkah terukur dan terstruktur. Dengan berdasar pada data
yang ada, maka Continous improvement dapat dilakukan berdasar metodologi Six Sigma yang meliputi DMAIC Pande Holpp, 2005:
45.
1. Define
Pada tahapan ini ditentukan proporsi defect yang menjadi penyebab paling signifikan terhadap adanya kerusakan yang
merupakan sumber kegagalan produksi. Cara yang ditempuh adalah:
a. Mendefinisikan masalah standar kualitas dalam menghasilkan
produk yang telah ditentukan perusahaan. b.
Mendefinisikan rencana tindakan yang harus dilakukan berdasarkan hasil observasi dan analisis penelitian
c. Menetapakan sasaran dan tujuan peningkatan kualitas Six
Sigma berdasarkan hasil observasi
2. Measure
Tahap pengukuran yang dilakukan melalui 2 tahap dengan pengambilan sampel yang dilakukan oleh perusahaan Januari –
April 2006 sebagai berikut : a.
Analisis diagram kontrol P-Chart Diagram kontrol P digunakan untuk atribut yaitu pada
sifat-sifat barang yang didasarkan atas proporsi jumlah suatu kejadian atau kejadian seperti diterima atau ditolak akibat
proses produksi. Diagram ini dapat disusun dengan langkah sebagai berikut:
1. Pengambilan populasi atau sempel
Populasi yang diambil untuk analisis P Chart adalah jumlah produk yang dihasilkan dalam kegiatan produksi di
PT Industri Nusantara Unit Patal Secang pada bulan Januari sampai dengan bulan April 2006 yaitu pada jenis benang
Rayon 301.
2. Pemeriksaan karakteristik dengan menghitung nilai mean.
Rumus mencari niali mean:
∑ ∑
= n
np p
n : jumlah sampel
np : jumlah kecacatan p
: rata-rata proporsi kecacatan 3.
Menghitung deviasi standar S
n p
p
∑
− =
S
4. Menentukan batas kendali terhadap pengawasan yang
dilakukan dengan menetapkan nilai UCL Upper Control Limit
batas spesifikasi atas dan LCL Lower Control Limit
batas spesifikasi bawah
n p
p p
UCL 1
3 −
+ =
n p
p p
LCL 1
3 −
− =
UCL : Upper Control Limit
LCL : Lower Control Limit p
: rata-rata proporsi kecacatan n
: jumlah
sampel Prawirosentono, 2002:113
b. Menganalisa tingkat sigma dan Defect For Milion
Opportunitas perusahaan :
Tabel 4. Tahap - tahap Perhitungan Sigma dan DPMO
Lang kah
Tindakan Persamaan 1
2 3
4 5
6 7
8 Proses apa yang ingin diketahui
Berapa banyak unit yang diproduksi Berapa banyak unit yang cacat
Hitung tingkat cacat berdasarkan langkah 3
Tentukan CTQ penyebab produk cacat
Hitung peluang tingkat cacat karakteristik CTQ
Hitung kemungkinan cacat per DPMO Konversi DPMO kedalam nilai Sigma
- -
- Langkah 3 langkah 4
Banyaknya karakteristik CTQ
Langkah 4 langkah 5
Langkah 6 x 1.000.000 -
3. Analyze