4.1.3. Analisis Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Produk
Cacat.
Kelemahan dan penyimpangan yang terjadi pada proses ditelusuri dari sumber-sumber penyebab produk menjadi cacat, sumber-sumber itu
diantaranya adalah mesin, karyawan, metode dan bahan baku. Faktor- faktor yang mempengaruhi kelemahan proses sehingga menimbulkan
adanya produk akhir cacat pada jenis benang Rayon 301 di PT Sandang Nusantara Unit Patal Secang berdasarkan gambar 7 diagram sebab
akibat untuk jenis benang Rayon 301 adalah sebagai berikut:
1 Mesin
Jam kerja mesin untuk memproses serat kapas menjadi benang adalah 24 jam per hari 7 hari seminggu. Intensitas penggunaan
mesin yang hampir tidak istirahat mengakibatkan mesin menjadi cepat lelah..
2 Karyawan
Karyawan bagian produksi bekerja tiga shift per hari dengan tiap shiftnya 8 jam. Jika karyawan mendapat bagian jam malam
pada 15.00 -23.00 wib dan 23.00 – 07.00 WIB, maka konsistensi pada saat bekerja cenderung berkurang karena kelelahan.
3 Metode
Dari seluruh rangkaian sistem pengawasan kualitas proses produksi, masih ada bagian yang tidak dikenakan inspeksi secara
intensif, yaitu dari Ring Spinning Frame RSF ke Winding.
4 Bahan Baku
Perusahaan mengambil bahan baku berupa serat kapas dari beberapa Negara dengan kualitas berbeda. Sehingga sedikit ikut
mempengaruhi kualitas benang yang diproses.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan analisis pengendalian kualitas benang R 301 dengan menggunakan metode six sigma diperoleh hasil bahwa yang menyebabkan
kecacatan produk yang paling utama adalah mesin, karyawan, metode, bahan baku.
1. Mesin
Intensitas penggunaan mesin yang hampir tidak istirahat mengakibatkan mesin menjadi cepat lelah. Meskipun mesin dikendalikan
secara otomatis dan mempunyai program yang sama tetapi kerena ada beberapa mesin yang sudah digunakan sejak 1979, sehingga dapat
dikatakan cukup tua dan umur ekonomis mesin sudah habis masa produksinya sehingga tidak layak lagi untuk digunakan dalam proses
produksi. Tetapi karena mesin masih bisa menghasilkan produksi benang yang cukup baik maka masih dipertahankan oleh perusahaan untuk tetap
berproduksi. Selain hal tersebut jika perusahaan akan mengganti mesin yang baru perusahaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit maka dari
itu yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah lebih diperhatikan perawatan dan intesitas pengawasan kerjanya.