29
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
Bab ini akan membahas pengujian serta analisis masing- masing modul dari sistem
yang dirancang. Tujuan dilakukannya pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan spesifikasi yang telah diajukan. Pengujian
dilakukan baik pada setiap modul maupun keseluruhan sistem.
4.1. Pengujian Cairan Pendingin
Dilakukan pengujian terhadap dua buah zat cair, yaitu air sebagai pembanding dan oli yang akan digunakan. Air dengan volume 3,3 liter dipanaskan dengan setrika
selama lima menit. Setelah lima menit, suhu air yang mula- mula 25,9°C meningkat hingga mencapai 35,7°C atau mengalami kenaikan sebesar 9,8°C. Kemudian dilakukan pengujian
dengan terhadap oli yang bervolume lebih sedikit yaitu 1,84 liter dan dipanaskan dengan setrika selama lima menit. Suhu oli mula- mula 25,5°C meningkat hingga mencapai suhu
27,5°C atau mengalami kenaikan sebesar 2°C. Dari hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa oli lebih baik sebagai pendingin dibandingkan dengan air biasa.
4.2. Pengujian Thermoelectric Generator TEG
Thermoelectric generator dilapisi dengan bubble laminated foil dan diberi pasta thermal, kemudian ditutup dengan lempeng alumunium seperti yang ditunjukkan oleh
Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Konstruksi alat yang dibuat
30
Gambar 4.2 dan 4.3 menunjukkan pengujian awal thermoelectric generator dilakukan dengan memanaskan thermoelectric generator yang telah terpasang pada pelat
alumunium menggunakan setrika. Pada sisi dingin dipasang heat sink yang dicelupkan ke dalam oli bervolume 1,84 liter. Pengukuran dilakukan terhadap tegangan keluaran TEG
dengan memberikan hambatan R
L
yang divariasikan mulai 1 Ω, 5.1Ω, 10Ω dan 30Ω.
Gambar 4.2. Rangkaian pengujian V
OUT
TEG.
Gambar 4.3. Pengujian V
OUT
TEG.
31
Tabel 4.1 Hasil pengujian TEG dengan hambatan yang divariasikan. Jumlah
TEG R
L
Ω V
OUT
V P
OUT
W 1
1 0,80
0,64 1
5,1 1,75
0,60 1
10 2,10
0,41 4-seri
10 3,90
1,52 4-seri
30 8,20
2,24
Besarnya daya keluaran P
OUT
yang dihasilkan oleh modul ini dapat dihitung menggunakan persamaan :
� =
2
�
�
4.1 Dari pengujian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa daya keluaran paling besar
adalah dengan menyusun empat buah TEG secara seri kemudian diberi beban sebesar 30Ω
akan menghasilkan daya 2,24W. Beban sebesar 30Ω ini menunjukkan besarnya hambatan
dalam TEG. Kemudian dilakukan pengujian terhadap pengaruh gradien temperatur antara kedua
sisi terhadap tegangan keluaran V
OUT
TEG dengan menyusun empat buah thermoelectric generator TEG secara seri.
Pada keluaran TEG diberi beban sebesar 30Ω. Berikut hasil pengukuran yang diperoleh. Pengukuran suhu dilakukan menggunakan alat thermogun
merek Fluke tipe 68 IR thermometer.
32
Gambar 4.4. Grafik perubahan V
OUT
terhadap �T.
Hasil pengujian pada Gambar 4.4 menunjukkan bahwa tegangan keluaran V
OUT
yang dihasilkan oleh TEG bertambah besar seiring dengan bertambahnya gradien temperatur
�T antara kedua permukaan. Pertambahan V
OUT
yang terjadi mendekati linear jika dilihat dari grafik di atas. Semakin tinggi
�T yang dihasilkan, maka V
OUT
akan semakin besar.
4.3. Pengujian Buck- Boost Converter