UU No 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok pemerintahan didaerah UU No 32 Tahun Tahun 2004 sebagaimana dirubah dengan UU No 12 UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

2. UU No 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok pemerintahan didaerah

Dalam ketentuanUndang-undang yang menagtur tentang pokok-pokok pemerintahan didaerah secara garis besar hanya mengatur tentang tentang kewenagan kepala daerah dan kewenangan daerah terkait pembentukan sebuah perusahaan daerah serta pengaturan keuangan serta barang milik darah. Secara subtansi UU No 5 tahun 1974 secara secara subtansi tidak banyak mengatur tentang perusahaan daerah.

3. UU No 32 Tahun Tahun 2004 sebagaimana dirubah dengan UU No 12

Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah. Dalam ketentuan undang-undang ini hanya mengatur tentang kewenangan daerah untuk membentuk sebuah BUMD dengan mendasarkan pada sebuah peraturan daerah. Undang-undang ini tidak secara detail mengatur tentang bagaimana prosedur dan mekanisme pembentukan sebuah perda. Dalam ketentuan tersebut dijelaskan : ”Pemerintah daerah dapat memiliki BUMD yang pembentukan, penggabungan, pelepasan kepemilikan danatau pembubaranya ditetapkan dengan perda yang berpedoman pada peraturan perundang- undangan” UU No 32 Tahun 2004 pasal 117. Ketentuan tersebut sebenarnya secar subtansi hampir sama dengan ketentuan yang ada di dalam UU No 5 Tahun 1962 hanya saja berbeda istilah yang dipakai. Dalam UU No 5 Tahun 1962 dipakai istilah perusahan daerah dan dalam UU No 32 tahun 2004 sebagaimana dirubah dalam undang-undang No 12 tahun 2008 tentang pemrintahan daerah diistilahkan dengan BUMD.

4. UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Secara subtansi dalam undang- undang ini mengatur tentang ” lex specialist derogat legi generali”. Dalam undnag-undang perseroan secara khusus hanya mengatur tentang konstruksi bentuk, proses pendirian dan segala sesuatau yang berkaitan dengan status badan usaha yang berbentuk perseroan. Dalam ketentuan permendagri No 3 Tahun 1998 dijelaskan bahwa bentuk dari BUMD dapat berbentuk perusahaan daerah maupun perseroan. Artinya konstruksi BUMD yang berbentuk perseroan terbatas PT harus tunduk pada ketentuan undang-undang ini.

5. Peratura Menteri Dalam Negeri No 3 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan

Dokumen yang terkait

Implementasi Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : Per-09/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance di Lingkungan Int

3 148 90

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

6 117 111

Larangan Gratifikasi Dalam Rangka Good Corporate Governance Di BUMN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Studi pada PT.Perkebunan Nusantara III)

4 165 131

Implementasi Prinsip Kehati-Hatian Dalam Penerapan Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara

35 350 429

Penerapan Prinsip-Pprinsip Good Corporate Governance, Khususnya Prinsip Keterbukaan Dalam Proses Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Di Lingkungan Bumn Perkebunan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero))

2 74 145

BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD

0 3 11

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN.

0 1 18

Model Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam Rangka Mewujudkan Good Corporate Governance.

0 2 2

Analisis Prinsip Transparansi Dan Akuntabel Dalam Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Dalam Rangka Mewujudkan Good Governance - UNS Institutional Repository

0 0 14

CORPORATE SOCIALRESPONSIBILITY GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) - Repository UNIKOM

0 0 16