lahan pertanian dan pekarangan penduduk. Adapun jumlah penduduk Desa Triharjo adalah sebagai berikut :
Data diambil dari Kabag Pemerintahan Bulan Desember Tahun 2015 Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan bapak
Sujoko Suroso selaku Kepala Bagian Kemasyarakatan di Desa Triharjo
No. Padukuhan
Jumlah KK Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
1. Kalakijo
323 64
602 574
2. Sucen
326 47
545 502
3. Sleman III
349 73
659 582
4. Kantongan
252 51
421 462
5. Ngangrik
572 82
753 721
6. Krapyak
421 57
801 821
7. Murangan VII
573 31
757 970
8. Murangan VIII
697 99
1.242 1.297
9. Panggeran IX
401 46
711 727
10. Temulawak
473 67
718 752
11. Sebayu
207 35
359 369
12. Panggeran XII
214 42
394 402
Jumlah 4.808
694 7.962
8.179 5.502
16.141
Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman, diketauhi bahawa jumlah Warga miskin yang terdaftar di Desa Triharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman sejumlah
1.229 Jiwa.
3. Susunan Organisasi Pemerintahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Desa Triharjo Sleman
Struktur Pemerintahan Desa Triharjo memiliki susunan sebagai berikut:
Kepala Desa : Irawan, SIP
Sekertaris Desa : Winarto
Kepala Bagian Pemerintahan : Mujiyono
Kepala Bagian Pembangunan : Eko Widodo, SE
Kepala Bagian Kemasyarakatan : Sujoko Suroso Kepala Bagian Keuangan
: Ulfah Nur Azizah, S.Sos Kepala Bagian Pelayanan Umum : Ana Sulistyaningsih
Staf Sekertaris Desa : Catur Agung W., SPt
Staf Keuangan : Agus Prasetyo
Staf Kemasyarakatan : Zudhi Astomo, AMd
Staf Pelayanan Umum : Irwan Dwi Suryanto
Pembantu Bagian Keuangan : Asrianti Susanti
Struktur organisasi dari pemerintah Desa triharjo dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
B. Pengelolaan Dana Desa di Desa Triharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman
Dana desa merupakan salah satu isu krusial dalam undang-undang desa, penghitungan anggaran berdasarkan jumlah desa dengan mempertimbangkan jumlah
penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan desa. Karena isu
yang begitu krusial, para senator menilai, penyelenggaraan pemerintahan desa membutuhkan pembinaan dan pengawasan, khususnya penyelenggaraan kegiatan
desa. Dana Desa sebagaimana tercantum didalam Peraturan Menteri Desa ,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas penggunaan dana desa, yaitu Dana Desa merupakan dana yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
KabupatenKota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
KABAG PEMBANGUNAN
KEPALA DESA
BPD
SEKERTARIAT BPD
SEKERTARIS DESA
STAF
KABAG KEMASYARAKATA
N
STAF STAF
STAF
KABAG UMUM
KABAG KEUANGAN
KABAG PEMERINTAHAN
PADUKUHAN
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus kewenangannya sesuai dengan kebutuhan
dan prioritas desa. Hal itu berarti dana desa akan digunakan untuk menandai keseluruhan kewenangan sesuai denagan kebutuhan dan prioritas dana desa tersebut
namun, mengingat dana desa bersumber dari Belanja Pusat, untuk mengoptimalkan penggunaan dana desa, Pemerintah diberikan kewenangan untuk menetapkan
prioritas penggunaan dana desa untuk mendukung program pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Penetapan prioritas penggunaan dana tersebut tetap
sejalan dengan kewenangan yang menjadi tanggungjawab desa. Pasal 72 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 menyebutkan bahwa terkait
dengan keuangan desa yang menjadi salah satu sumber Dana Desa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN. Pasal 72 ayat 2 Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 menjelaskan besaran alokasi anggaran yg peruntukannya langsung ke desa, ditentukan 10 dari dan di luar dana transfer ke
daerah
on top
secara bertahap. Dalam penyusunannya, anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN untuk desa dihitung
berdasarkan jumlah desa dan dialokasikan dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan desa. Tingkat kesulitan geografis setiap Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 11
ayat 2 digunakan sebagai faktor pengalihasil penghitungan sebagaimana dimaksud pada ayat 3. Besaran Dana Desa setiap Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dihitung dengan cara yang dijelaskan Pasal 12 Ayat 4 dan 5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014, sebagai berikut:
a. Dana Desa untuk suatu Desa = Pagu Dana Desa kabupatenkota x [30 x
persentase jumlah penduduk desa yang bersangkutan terhadap total penduduk desa di kabupatenkota yang bersangkutan + 20 x persentase luas wilayah
desa yang bersangkutan terhadap total luas wilayah desa di kabupatenkota yang bersangkutan + 50 x persentase rumah tangga pemegang Kartu
Perlindungan Sosial terhadap total jumlah rumah tangga desa di kabupatenkota yang bersangkutan];dan
b. Hasil penghitungan sebagaimana dimaksud pada huruf a disesuaikan dengan
tingkatkesulitan geografis setiap desa. c.
Tingkat kesulitangeografis sebagaimana dimaksud pada ayat 4 ditentukan oleh faktor yang meliputi:
Ketersediaan pelayanan dasar; kondisi infrastruktur;
transportasi; dan komunikasi desa ke kabupatenkota.
Dana Desa yang bersumber dari APBN digunakan untuk mendanai pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala
Desa yang diatur dan diurus oleh Desa. Pasal 5 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2015, dimana prioritas penggunaan dana desa yaitu untuk pembangunan Desa dialokasikan untuk mencapai tujuan pembangunan Desa
yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan, melalui :
a Pemenuhan kebutuhan dasar
Sebagaimana dijelaskan didalam pasal 6 pemenuhan kebutuhan dasar meliputi :pengembangan pos kesehatan Desa dan Polindes, pengelolaan dan
pembinaan Posyandu; dan pembinaan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini.
b Pembangunan Sarana Prasarana
Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana di tujukan guna pembangunan sarana prasarana didasarkan atas kondisi dan potensi Desa, sejalan dengan
pencapaian target RPJM Desa dan RKP Desa setiap tahunnya, yang diantaranya dapat meliputi: