Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

know-about . Sebagai kegiatan know-how , penelitian hukum dilakukan untuk memecahkan isu hukum yang dihadapi Peter Mahmud Marzuki, 2013: 60. Metode penelitian merupakan serangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten untuk memperoleh data yang lengkap dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah : a. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian empiris atau sosiologis yaitu penelitian yang mengkaji hukum dalam realitas atau kenyataan di dalam masyarakatmengenai perilakunya Soerjono Soekanto, 2010:51. Pada penelitian hukum jenis ini yang diteliti pada awalnya adalah data sekunder untuk kemudian dilanjutkan dengan penelitian pada data primer dilapangan atau masyarakat Soerjono Soekanto, 2010:52. b. Sifat Penelitian Penulisan hukum ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran sedetail dan sejelas mungkin mengenai masalah yang diteliti. Sifat penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya, terutama untuk mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu dalam memperkuat teori-teori lama, atau didalam kerangka menyusun teori-teori baru. Soerjono Soekanto, 2010:10. c. Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian yang akan digunakan penulis adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan tata cara deskriptif, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata Soerjono Soekanto, 2010:32 d. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan penulis dengan mengambil lokasi Desa Triharjo Kecamatn Sleman Kabupaten Sleman guna memperoleh data yang diperlukan e. Jenis dan Sumber Data Penelitian Secara umum dalam penelitian dibedakan antara data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat dan dari bahan pustaka. Data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat dinamakan data primer, sedangkan data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan ialah data sekunder Soerjono Soekanto, 2010: 51. Data Primer adalah data yang bersumber dari penelitian lapangan yaitu suatu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama di lapangan baik dari responden maupun informan yang dilaksanakan dengan wawancara. Sementara, data sekunder adalah suatu data yang bersumber dari penelitian kepustakaan yaitu data yang diperoleh tidak langsung dari sumber pertamanya melainkan bersumber dari data-data yang sudah terdokumenkan dalam bentuk bahan-bahan hukum Soerjono Soekanto, 2010: 24. Bahan hukum tersebut terdiri atas Bahan Hukum Primer dan Bahan Hukum Sekunder yaitu : 1. Bahan Hukum Primer : yaitu Asas hukum dan kaidah hukum. Perwujudan asas hukum dan kaidah hukum ini dapat berupa Peraturan Dasar atau Konstitusi dan Peraturan perundang-undangan. Adapun bahan hukum primer yang digunakan Penulis diantaranya adalah Pasal 18 18B Undang-Undang Dasar 1945, Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa, Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Peraturan Mentri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015, Peraturan Bupati Sleman Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa serta dalam penelitian ini didukung oleh hasil wawancara lapangan dengan narasumber Kepala Desa Triharjo, Perangkat Desa di Desa Triharjo, Badan Permusyawarahan Daerah dan Tokoh Masyarakat Setempat.