Degenarasi melemak Degenerasi hidrofik Degenerasi hyalin

10 Lesi degenerasi diberi akhiran `osis` pada nama jaringan yang mengalami degenerasi. Contoh : Nefrosis nefron = ginjal, hepatosis hepar Lesi degenerasi secara umum diamati meliputi membran sel, sitoplasma dan inti nukleus. Apakah membran sel berlipat, mengkerut atau tegangmembengkak, tergantung jenis degenerasi. Sitoplasma yang dimana organel-organel berlokasi, sedapat mungkin diamati perubahannya. Inti sel diamati warna, bentuk dan keberadaannya di tepi sel atau di tengah-tengah. Jenis-jenis degenerasi : 1. Degenerasi parenkimatosa clowdy swelling Degenerasi parenkimatosa umumnya terjadi pada organ yang terdiri dari sel-sel parenkim hati, ginjal ditandai pembengkakan sel, sehingga secara keseluruhan organ membengkak. Penyebabnya : mekanik, anoksia, toksik, peroksidasi lipid, karena infeksi viral, bakterial dan respon kekebalan berlebihan. Perubahan makroskopik yang dapat diamati adalah pembengkakan organ jaringan hati dan ginjal. Ketidak seimbangan osmotik intra dan ekstrasel diakibatkan oleh gangguan `sodium pump`. Na sodium merupakan mineral intrasel dan K merupakan ekstrasel.

2. Degenarasi melemak

Degenerasi melemak fatty degeneration merupakan akumulasi lemak dalam sitoplasma sel. Biasanya terjadi dalam sel-sel parenkimatosa, misalnya sel hepar fatty liver, tubulus ginjal, myocard dan lain-lain. Pada pewarnaan hematoksilin eosin HE, lemak yang hilang akibat proses dehidrasi dengan alkohol akan terbentuk vacuola-vacuola sehingga sering disebut degenerasi vacuola. Lemak dalam sitoplasma sel dapat mendesak inti sel ke pinggir yang tampak pada pemeriksaan mikroskopik. Penyebabnya antara lain : gangguan hepatosit diet, toksik sehingga tidak terbentuk lipoprotein. Lipoprotein adalah lemak terikat protein yang merupakan bentuk molekul yang dapat keluar sel. Penyebab lainnya adalah blokade asam lemak dan penyerapan lemak dari usus yang berlebihan. 11 Contoh degenerasi melemak antara lain : diabetes mellitus pada anjing dan ketosis pada sapi. Perlu dibedakan dengan istilah infiltrasi lemak fatty replecament atau steatosis, yaitu akumulasi lemak di luar sel, sehingga dapat menyebabkan organjaringan mengalami atrofi.

1. Degenerasi hidrofik

Degenerasi hidrofik balooning degeneration, merupakan akumulasi molekul air dalam sitoplasma sel. Biasanya banyak terjadi pada sel-sel epitel. Penyebabnya sama dengan degenerasi melemak, sehingga sering kejadiannya bersama-sama pada sel-sel parenkim. Bedanya adalah inti sel pada degenerasi hidrofik tetap di tengah-tengah, sedangkan degenerasi melemak inti sel ke pinggir. Hal ini diduga disebabkan oleh daya kohesi molekul lemak lebih kuat dari pada molekul air, sehingga mampu mendesak inti sel ke pinggir. Pada pewarnaan HE juga tampak terjadi vacuola-vacuola dalam sitoplasma sel, sehingga secara umum vacuolisasi degenerasi melemak dan hidrofik disebut degenerasi vacuola.

2. Degenerasi hyalin

Degenerasi hyalin merupakan akumulasi protein yang ditandai dengan massa eosinofilik halus terutama di jaringan ikat atau membrana basalis. Khusus pada ginjal, koagulasi protein dalam tubulus ginjal disebut hyaline casts

3. Degenerasi fibrinoid