3.3. Perancangan Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA8535
Rangkaian ini berfungsi untuk mengendalikan seluruh sistem. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC mikrokontroler ATMEGA8535. Pada IC inilah semua program
diisikan, sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Gambar 3.4 Rangkaian mikrokontroller ATMEGA8535 Mikrokontroler ini memiliki 32 port IO, yaitu port A, port B, port C dan port D. Pin
33 sampai 40 adalah Port A yang merupakan port ADC, dimana port ini dapat menerima data analog. Pin 1 sampai 8 adalah port B. Pin 22 sampai 29 adalah port C. Dan Pin 14 sampai 21
adalah port D. Pin 10 dihubungkan ke sumber tegangan 5 volt. Dan pin 11 dihubungkan ke ground. Rangkaian mikrokontroler ini menggunakan komponen kristal sebagai sumber
clocknya. Nilai kristal ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler dalam mengeksekusi suatu perintah tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Pada pin 9 dihubungkan dengan sebuah kapasitor dan sebuah resistor yang dihubungkan ke ground. Kedua komponen ini berfungsi agar program pada mikrokontroler
dijalankan beberapa saat setelah power aktip. Lamanya waktu antara aktipnya power pada IC mikrokontroler dan aktipnya program adalah sebesar perkalian antara kapasitor dan resistor
tersebut.
3.4. Rangkaian DTMF Dekoder.
IC MT9170 merupakan IC DTMF dekoder yang dirancang untuk keperluan merubah TONE dari nada DTMF menjadi 4 bit data biner. Rangkaian DTMF decoder ditunjukkan oleh
gambar berikut ini :
Gambar 3.5 Rangkaian DTMF Dekoder.
Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC MT9170. IC ini akan merubah nada DTMF yang ada menjadi 4 bit data biner. Jika nada yang diterima adalah nada dari
penekanan keypad angka 1, maka output dari rangkaian ini adalah 0001. Jika yang diterima nada 2, maka output dari rangkaian ini adalah 0010 dan demikian seterusnya.
Output dari rangkaian DTMF dekoder ini dihubungkan ke mikrokontroller, sehingga mikrokontroller dapat mengenali data yang dikirimkan oleh rangkaian ini untuk kemudian
diolah oleh mikrokontroller untuk melaksanakan instruksi selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
3. 5 Rangkaian Display LCD
Rangkaian display LCD ini berfungsi untuk menampilkan status relay ON atau OFF. Rangkaian display LCD ditunjukkan pada gambar 3.5 berikut ini :
Gambar 3.6 Rangkaian Display LCD LCD terdiri dari sejumlah memory yang digunakan untuk display. Semua teks yang kita
tuliskan ke LCD adalah disimpan didalam memory ini, dan LCD secara berturutan membaca
memory ini untuk menampilkan teks ke LCD itu sendiri.
Pada peta memori tersebut, daerah yang berwarna biru 00 sd 0F dan 40 sd 4F adalah display yang tampak. Sebagaimanan yang anda lihat, jumlahnya sebanyak 16 karakter per
baris dengan dua baris. Angka pada setiap kotak adalah alamat memori yang bersesuaian dengan posisi dari layar. Demikianlah karakter pertama di sudut kiri atas adalah menempati
alamah 00h. Posisi karakter berikutnya adalah alamat 01h dan seterusnya. Akan tetapi, karakter pertama dari baris 2 sebagaimana yang ditunjukkan pada peta memori
adalah pada alamat 40h. Dimikianlah kita perlu untuk mengirim sebuah perintah ke LCD untuk mangatur letak posisi kursor pada baris dan kolom tertentu. Instruksi Set Posisi Kursor
adalah 80h. Untuk ini kita perlu menambahkan alamat lokasi dimana kita berharap untuk menempatkan kursor.Sebagai contoh, kita ingin menampilkan kata ”World” pada baris ke
Universitas Sumatera Utara
dua pada posisi kolom ke sepuluh. Sesuai peta memori, posisi karakter pada kolom 11 dari baris ke dua, mempunyai alamat 4Ah, sehingga sebelum kita tulis kata ”World” pada LCD,
kita harus mengirim instruksi set posisi kursor, dan perintah untuk instruksi ini adalah 80h ditambah dengan alamat 80h+4Ah =0Cah. Sehingga dengan mengirim perintah Cah ke LCD,
akan menempatkan kursor pada baris kedua dan kolom ke 11 dari DDRAM. Set Alamat Memori DDRAM
RS RW
DB7 DB6
DB5 DB4
DB3 DB2
DB1 DB0
1 A
A A
A A
A A
Catatan:
A : Alamat RAM yang akan dipilih Sehingga alamat RAM LCD adalah 000 0000 SD 111 1111 b atau 00 sd 7Fh
3.6 Rangkaian Relay Driver Pompa
Pompa air yang digunakan adalah pompa 12s volt, dengan arus stabil sebesar 450 mA. Rangkaian rangkaian relay driver pompa ini berfungsi sebagai saklar elektronik untuk
menghubungkan pompa dengan sumber tegangan positip. Pada perancangan ini digunakan relay 12 volt dan sebuah rangkaian transistor sebagai saklar. Rangkaian relay driver pompa
ini ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.7 Rangkaian relay Driver Pompa
Komponen utama dari rangkaian ini adalah relay. Relay merupakan salah satu komponen elektronik yang terdiri dari lempengan logam sebagai saklar dan kumparan yang
berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. Pada rangkaian ini digunakan relay 12 volt, ini berarti jika positip relay kaki 1 dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan negatip relay
kaki 2 dihubungkan ke ground, maka kumparan akan menghasilkan medan magnet, dimana medan magnet ini akan menarik logam yang mengakibatkan saklar terhubung.
Pada rangkaian ini untuk mengaktipkan atau menon-aktipkan relay digunakan transistor tipe NPN. Dari gambar dapat dilihat bahwa negatip relay dihubungkan ke kolektor
dari transistor NPN 2SC945, ini berarti jika transistor dalam keadaan aktip maka kolektor akan terhubung ke emitor dimana emitor langsung terhubung ke ground yang menyebabkan
tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan mengakibatkan relay aktip. Sebaliknya jika transistor tidak aktip, maka kolektor tidak terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada
kolektor menjadi 12 volt, keadaan ini menyebabkan tidak aktip. Kumparan pada relay akan menghasilkan tegangan singkat yang besar ketika relay
dinon-aktipkan dan ini dapat merusak transistor yang ada pada rangkaian ini. Untuk mencegah kerusakan pada transistor tersebut sebuah dioda harus dihubungkan ke relay
tersebut. Dioda dihubungkan secara terbalik sehingga secara normal dioda ini tidak menghantarkan. Penghantaran hanya terjadi ketika relay dinonaktipkan, pada saat ini arus
akan terus mengalir melalui kumparan dan arus ini akan dialirkan ke dioda. Tanpa adanya
Universitas Sumatera Utara
dioda arus sesaat yang besar itu akan mengalir ke transistor, yang mengakibatkan kerusakan pada transistor.
Input dari rangkaian ini dihubungkan ke mikrokontroler, sehingga ONOFF relay dapat dikendalikan oleh mikrokontroler, sehingga pompa dapat dikendalikan melalui
computer. Driver relay untuk menekan tombol hp, memiliki cara kerja yang hamper sama
denganrelay driver pompa. Relay driver hp ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 3.8 Rangkaian relay Driver Penekan tombol Hp
Jika relay ini aktif, maka output akan menghubungkan kedua jalur yang ada pada tombol hp, sehingga tombol hp akan tertekan.
3.6 Rangkaian Sensor Jarak PING