Perubahan Penggunaan, Penutupan Lahan dan Terbuka Hijau Kota Bogor Tahun 1905-2005

SKRIPSI

PERUBAHAN PENGGUNAAN, PENUTUPAN LAHAN, DAN
RUANG TERBUKA HIJAU KOTA BOGOR TAHUN 1905-2005

EFITA FITRI IRIANTI
A34203006

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

22

PERUBAHAN PENGGUNAAN, PENUTUPAN LAHAN, DAN
RUANG TERBUKA HIJAU KOTA BOGOR TAHUN 1905-2005

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor


Oleh

EFITA FITRI IRIANTI
A34203006

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

23

RINGKASAN
Efita Fitri I. A34203006. Perubahan Penggunaan, Penutupan lahan dan
Ruang Terbuka Hijau Kota Bogor Tahun 1905-2005. (Dibimbing oleh Alinda
F.M Zain)
Penggunaan lahan merupakan interaksi yang kompleks. Hal tersebut juga
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Pertambahan
penduduk yang pesat juga diiringi dengan pertambahan permintaan terhadap

pemenuhan kebutuhannya baik segi fisik, sosial, ekonomi maupun lingkungan.
Pembangunan merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan hidup
masyarakat tersebut. Pembangunan yang terjadi pada suatu wilayah cenderung
diikuti oleh perkembangan wilayah tersebut
Kota Bogor merupakan kota yang tidak berhenti untuk mengembangkan
diri. Selain itu Bogor juga merupakan kota yang terdekat dengan ibukota Negara
Republik Indonesia (Jakarta) yang bersama daerah lain seperti Tangerang, Bekasi
dan Depok, Bogor yang tergabung dalam Jabodetabek, menjadi kota yang
berfungsi sebagai penyangga Jakarta. Tentunya sebagai kota yang menjadi kota
penyangga bagi ibukota negara Republik Indonesia perkembangan kota Bogor
akan mempengaruhi perkembangan Kota Jakarta baik secara langsung maupun
tidak langsung seperti dalam bidang sosial ekonomi, industri, transportasi,
perdagangan dan lain-lain
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian ini diantaranya:
Mendeteksi perubahan penggunaan dan penutupan lahan di Kota Bogor sejak
tahun 1905an-2005; Mengamati perubahan proposi ruang terbuka hijau di kota
Bogor sejak tahun 1905an-2005; Mengetahui trend serta faktor yang
mempengaruhi perubahan penggunaan dan penutupan lahan di Kota Bogor sejak
tahun 1905an-2005.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dengan teknik pengolahan data spasial menggunakan teknik penginderaan jauh
dan Sistem Informasi Geografis. Data yang digunakan dalam menganalisis
perubahan penggunaan, penutupan lahan dan ruang terbuka hijau adalah peta tua
Kota Bogor tahun 1930, 1945, hasil interpretasi citra lansat Jabodetabek tahun
1972, 1983, 1992, 2000, dan 2005; peta administrasi Kota Bogor, sejarah
perkembangan Kota Bogor dan data sosial ekonomi Kota Bogor. Keseluruhan
data tersebut diolah menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis.
Hasil akhir yang diperoleh dari proses analisis adalah peta penutupan lahan Kota
Bogor per periode (kolonial-kemerdekaan), proporsi ruang terbuka hijau Kota
Bogor.
Kota Bogor yang kini telah berusia lebih dari 500 tahun telah mengalami
berbagai periode dalam perkembangannya, mulai dari periode Kerajaan PakuanPajajaran, periode Kolonial, periode I Kemerdekaan, periode II Kemerdekaan dan
periode III Kemerdekaan. Pada proses perkembangannya dalam kurun waktu
tersebut telah terjadi beberapa perubahan dalam konteks pembangunan, baik
sarana maupun prasarana. Pada kenyataannya perubahan tersebut telah
mempunyai dampak terhadap kondisi Kota Bogor, baik bersifat positif maupun
negatif dari sisi sosial, ekonomi maupun lingkungan.

24


Perkembangan Kota Bogor pada Periode Kolonial (1905-1945) mulai
menunjukan fungsi yang majemuk, ditandai dengan adanya Pasar Bogor sebagai
pusat perdagangan. Selain itu pada periode ini peruntukan lahan Kota Bogor telah
direncanakan oleh Planner dari Inggris. Untuk penutupan lahan yang terjadi
diwakili oleh peta tahun 1930 dimana pada masa ini Kota Bogor memiliki luas ±
1540 Ha. Dari total luas wilayah pada periode ini sebesar 93 % merupakan area
hijau, artinya jumlah lahan terbangun masih relatif sedikit. Data registrasi
penduduk menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Bogor pada periode ini
adalah 25.000 jiwa
Periode I Kemerdekaan (1945-1965) peta yang digunakan adalah peta
tahun 1945. Periode ini keadaan fisik Kota Bogor mulai terjadi perkembangan
dalam pembangunan menyebabkan jumlah area terbangun meningkat menjadi
sekitar 43 % dari total luas wilayah Kota Bogor saat itu yakni 2000 Ha. Pada
periode ini pun fasilitas kota makin bertambah seperti pendidikan, industri, dan
perumahan.
Penggambaran penutupan lahan pada Periode II Kemerdekaan (19651995) telah menggunakan citra digital yakni hasil interpretasi dari citra lansat
Jabotabek yang diambil Bogornya saja. Pada periode ini terjadi peningkatan
proporsi ruang terbuka hijau dari sektar 57% pada periode I kemerdekaan menjadi
sekitar 97 % pada awal periode II kemerdekaan. Hal ini disebabkan oleh
terjadinya perluasan Kota Bogor dari sekitar 2000 Ha menjadi 2156 Ha. Selama

periode ini terjadi penurunan proporsi ruang terbuka hijau dari 97 % menjadi
86,12 % pada akhir periode ini. Keadaan fisik Kota Bogor semakin berkembang
dengan ditandai dibangunnya jalan tol Jagorawi, mulai bermunculannya
pemukiman berskala besar dan muncul industri skala besar dan menengah. Data
registrasi penduduk menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Bogor pada
periode ini adalah 212.045 jiwa.
Keadaan Kota Bogor pada Periode III Kemerdekaan semakin didominasi
oleh area terbangun, terlihat pada peta penutupan lahan tahun 2000 dan 2005
proporsi ruang terbangun meningkat dari 40 % menjadi sekitar 70 %. Untuk
kondisi sosial perekonomian terjadi pergeseran sektor dari pertanian dan
perkebunan menjadi sektor perdagangan dan jasa. Data registrasi penduduk
menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Bogor pada periode ini adalah
893.073 jiwa.
Trend perubahan proporsi ruang terbuka hijau menunjukkan trend yang
menurun dari Periode Kolonial menuju awal Periode I Kemerdekaan. Kemudian
terjadi peningkatan proporsi ruang terbuka hijau dari Periode I Kemerdekaan
menuju Periode II Kemerdekaan. Hal ini diakibatkan oleh selain penggunaan citra
lansat Kota Bogor yang telah memiliki 6 kecamatan, juga terjadi pemekaran
wilayah Kota Bogor pada periode ini. Selama Periode II Kemerdekaan terjadi
trend perubahan proporsi yang menurun hingga akhir Periode III Kemerdekaan.

Selain terjadi perubahan pada penutupan lahan, juga terjadi perubahan
pada beberapa titik di Kota Bogor. Perubahan yang terjadi baik secara fisik
maupun fungsi. Perubahan penggunaan, penutupan lahan dan ruang terbuka hijau
di Kota Bogor dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni jumlah penduduk, kondisi
lahan, sumber daya dan kebijakan.

25

LEMBAR PENGESAHAN
Judul

: PERUBAHAN PENGGUNAAN, PENUTUPAN LAHAN DAN
TERBUKA HIJAU KOTA BOGOR TAHUN

RUANG

1905-2005

Nama Mahasiswa : Efita Fitri Irianti
NRP


: A34203006

Program Studi

: Arsitektur Lanskap

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr.Ir. Alinda F. M. Zain, MSi.
NIP. 131 967 244

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr.
NIP. 131 124 019

Tanggal pengesahan :


26

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Garut, Jawa Barat pada tanggal 19 Juni 1985. Penulis
merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari Bapak Drs.H.Atang
Subarzah, Msi. dan Ibu Hj. Y. Rukhyati.
Tahun 1997 penulis lulus dari SDN Marga Mulya Kab. Garut, kemudian
pada tahun 2000 penulis menyelesaikan studi di SLTP Negeri 1 Garut.
Selanjutnya penulis lulus dari SMUN 1 Tarogong Garut pada tahun 2003.
Tahun 2003 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui
jalur USMI sebagai mahasiswa pada Program Studi Arsitektur Lanskap, Fakultas
Pertanian. Selama menjalankan studi di IPB, penulis mengikuti kegiatan-kegiatan
di luar akademik, seperti menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Arsitektur
Lanskap (HIMASKAP), Himpunan Mahasiswa Garut (HIMAGA), Komunitas
Kampoeng Bogor. Penulis pernah terlibat dalam beberapa kegiatan Studio Pro
ARL, selain itu penulis juga berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan lain seperti
panitia dalam Succes Enterpreneur Seminar tahun 2005. Panitia Seminar
Jabodetabek tahun 2007 serta pernah mengikuti beberapa kegiatan kepanitiaan
lain baik internal maupun eksternal kampus. Penulis pun pernah mengikuti

beberapa pelatihan yang mendukung kegiatan akademis. Kemudian penulis
menjadi asisten dosen pada mata kuliah Rancangan Penelitian dan Percobaan;
serta mata kuliah Analisis Tapak tahun 2007. Penulis pun menjadi asisten peneliti
pada working group Jabodetabek P4W LPPM-IPB.

27

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Perubahan Penggunaan, Penutupan Lahan dan Ruang Terbuka Hijau di Kota
Bogor tahun1905-2005 ini.
Tujuan dari penulisan usulan penelitian ini adalah sebagai syarat
memperoleh gelar sarjana di Institut Pertanian Bogor.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak memperoleh bantuan
dari bebagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis baik dari segi moral maupun
material. Pihak-pihak tersebut antara lain :
1.


Dr. Ir. Alinda F. M Zain, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi. Terima
kasih atas arahan, bimbingan dan saran yang telah diberikan kepada penulis
dalam masa penyelesaian skripsi.

2.

Dr. Ir. Nurhayati HS. Arifin, MSc. dan Dr. Ir. Setia Hadi, MS. selaku dosen
penguji atas semua masukan, saran dan kritik yang membangun.

3.

Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, M.Agr. selaku pembimbing akademik atas
bimbingan dan kepercayaannya pada penulis untuk menjadi asisten mata
kuliah Rancangan Percobaan dan Penelitian.

4.

Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan wilayah (P4W-LPPM
IPB), Bappeda Kota Bogor dan Komunitas Kampoeng Bogor atas bantuan
datanya.


5.

Teman-teman seperjuangan, Indah dan Shasa untuk kebersamaan dan
persaudaraan selama menjadi anak-anak ibu; Arin untuk kebersamaan
selama pencarian data di berbagai instansi kota Bogor.

5.

Teman-teman terbaik penulis Ayu, Meidi, Alin, Tari, Suci, Hendry, Rahmi,
Retno, Uti, dan Sinta yang selalu ada dan bersedia membantu dalam proses
pengerjaan tugas akhir ini.

6.

Icut, Marna, Ali, Tope, Ariev, Anggi, Puji, Febby, Deny, Wira, Yudi,
Sarmada, Putri, Keni, Opeh, Icha, Rangga, Ario, Indra, Komti, Pepenk,
Rezky, Dwee, Ribka, Teta, Tigor, Greg, Iwan, Miftah, Dani, Ubud, Wita,
Beuteu, Titi. Terima kasih atas kebersamaannya di Lanskap 40.

28

7.

Sahabat setia penulis Lidawati, Yeni, Rindu atas 8 tahun kebersamaannya.

8.

Rekan-rekan panitia Seminar Jabodetabek 2007 (terima kasih atas bantuan
peta dan prosidingnya), Keluarga Besar Pondok Annisa, Keluarga Besar
Himpunan Mahasiswa Garut, Keluarga Besar KKP Cipetir 2006 dan PPL
IPDN 17, Keluarga Besar “Classix”, Keluarga Besar IKAGA-B’ers.
Keluarga Besar ASGAR MUDA terima kasih atas pengertian, dukungan dan
kebersamaannya

9.

Mas Miki atas ilmu GIS nya, Titan atas bantuan data nya.

10.

Para staf Departemen Arsitektur Lanskap (Bu Yeni dkk), seluruh mahasiswa
Arsitektur Lanskap angkatan 38,39,41,42,43.

9.

Keluarga Sumadipraja (Alm) dan Keluarga Aan Soewarman (Alm). Terima
kasih dukungannya.

10.

Last but not least keluargaku tercinta, Bapa, Mamah, Fahmi, Garin dan
Hilmi atas cinta, kasih sayang, dukungan moral dan material yang tiada
hentinya

dan tak terbatas bagi penulis selama masa tempuh pendidikan

di IPB serta selama masa pengerjaan skripsi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam hasil
tugas akhir ini. Walau demikian, dengan segala kekurangannya penulis tetap
berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
Bogor, Januari 2008

Penulis

29

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................... i
DAFTAR TABEL........................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang..................................................................................................1
Tujuan............................................................................................................... 4
Manfaat............................................................................................................. 4
Kerangka Pemikiran......................................................................................... 5

Kota...................................................................................................................6
Perubahan Penggunaan dan Pentupan Lahan................................................... 6
Ruang Terbuka Hijau........................................................................................8
Ruang Terbuka Hijau Perkotaan.......................................................................9
Fungsi Ruang Terbuka Hijau............................................................................9
Sistem Informasi Geografis.............................................................................. 10
Penginderaan Jauh............................................................................................ 10
Aplikasi Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh..........................11
KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
Wilayah Administrasi....................................................................................... 12
Kondisi Fisik.....................................................................................................12
Kondisi Sosial Ekonomi................................................................................... 13
Kebijakan RTH di Kota Bogor......................................................................... 14
METODOLOGI
Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................................16
Bahan dan Alat................................................................................................. 17
Metode Penelitian............................................................................................. 18
Batasan penelitian............................................................................................. 20
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan Kota Bogor...............................................................................22
Perubahan Penggunaan dan Penutupan Lahan Kota Bogor............................. 22
Periode Kolonial................................................................................... 22

30

Periode I Kemerdekaan....................................................................... 27
Periode II Kemerdekaan...................................................................... 30
Periode III Kemerdekaan..................................................................... 37
Perubahan Penggunaan lahan Kota Bogor....................................................... 44
Pola Perubahan Penggunaan Lahan....................................................... ...........51
Perubahan Proporsi Ruang Terbuka Hijau ...................................................... 52
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan
Penggunaan dan Penutupan Lahan................................................................... 57
KESIMPULAN dan SARAN
Kesimpulan....................................................................................................... 61
Saran ................................................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................63
LAMPIRAN.................................................................................................... 65

31

SKRIPSI

PERUBAHAN PENGGUNAAN, PENUTUPAN LAHAN, DAN
RUANG TERBUKA HIJAU KOTA BOGOR TAHUN 1905-2005

EFITA FITRI IRIANTI
A34203006

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

22

PERUBAHAN PENGGUNAAN, PENUTUPAN LAHAN, DAN
RUANG TERBUKA HIJAU KOTA BOGOR TAHUN 1905-2005

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh

EFITA FITRI IRIANTI
A34203006

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

23

RINGKASAN
Efita Fitri I. A34203006. Perubahan Penggunaan, Penutupan lahan dan
Ruang Terbuka Hijau Kota Bogor Tahun 1905-2005. (Dibimbing oleh Alinda
F.M Zain)
Penggunaan lahan merupakan interaksi yang kompleks. Hal tersebut juga
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Pertambahan
penduduk yang pesat juga diiringi dengan pertambahan permintaan terhadap
pemenuhan kebutuhannya baik segi fisik, sosial, ekonomi maupun lingkungan.
Pembangunan merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan hidup
masyarakat tersebut. Pembangunan yang terjadi pada suatu wilayah cenderung
diikuti oleh perkembangan wilayah tersebut
Kota Bogor merupakan kota yang tidak berhenti untuk mengembangkan
diri. Selain itu Bogor juga merupakan kota yang terdekat dengan ibukota Negara
Republik Indonesia (Jakarta) yang bersama daerah lain seperti Tangerang, Bekasi
dan Depok, Bogor yang tergabung dalam Jabodetabek, menjadi kota yang
berfungsi sebagai penyangga Jakarta. Tentunya sebagai kota yang menjadi kota
penyangga bagi ibukota negara Republik Indonesia perkembangan kota Bogor
akan mempengaruhi perkembangan Kota Jakarta baik secara langsung maupun
tidak langsung seperti dalam bidang sosial ekonomi, industri, transportasi,
perdagangan dan lain-lain
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian ini diantaranya:
Mendeteksi perubahan penggunaan dan penutupan lahan di Kota Bogor sejak
tahun 1905an-2005; Mengamati perubahan proposi ruang terbuka hijau di kota
Bogor sejak tahun 1905an-2005; Mengetahui trend serta faktor yang
mempengaruhi perubahan penggunaan dan penutupan lahan di Kota Bogor sejak
tahun 1905an-2005.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan teknik pengolahan data spasial menggunakan teknik penginderaan jauh
dan Sistem Informasi Geografis. Data yang digunakan dalam menganalisis
perubahan penggunaan, penutupan lahan dan ruang terbuka hijau adalah peta tua
Kota Bogor tahun 1930, 1945, hasil interpretasi citra lansat Jabodetabek tahun
1972, 1983, 1992, 2000, dan 2005; peta administrasi Kota Bogor, sejarah
perkembangan Kota Bogor dan data sosial ekonomi Kota Bogor. Keseluruhan
data tersebut diolah menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis.
Hasil akhir yang diperoleh dari proses analisis adalah peta penutupan lahan Kota
Bogor per periode (kolonial-kemerdekaan), proporsi ruang terbuka hijau Kota
Bogor.
Kota Bogor yang kini telah berusia lebih dari 500 tahun telah mengalami
berbagai periode dalam perkembangannya, mulai dari periode Kerajaan PakuanPajajaran, periode Kolonial, periode I Kemerdekaan, periode II Kemerdekaan dan
periode III Kemerdekaan. Pada proses perkembangannya dalam kurun waktu
tersebut telah terjadi beberapa perubahan dalam konteks pembangunan, baik
sarana maupun prasarana. Pada kenyataannya perubahan tersebut telah
mempunyai dampak terhadap kondisi Kota Bogor, baik bersifat positif maupun
negatif dari sisi sosial, ekonomi maupun lingkungan.

24

Perkembangan Kota Bogor pada Periode Kolonial (1905-1945) mulai
menunjukan fungsi yang majemuk, ditandai dengan adanya Pasar Bogor sebagai
pusat perdagangan. Selain itu pada periode ini peruntukan lahan Kota Bogor telah
direncanakan oleh Planner dari Inggris. Untuk penutupan lahan yang terjadi
diwakili oleh peta tahun 1930 dimana pada masa ini Kota Bogor memiliki luas ±
1540 Ha. Dari total luas wilayah pada periode ini sebesar 93 % merupakan area
hijau, artinya jumlah lahan terbangun masih relatif sedikit. Data registrasi
penduduk menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Bogor pada periode ini
adalah 25.000 jiwa
Periode I Kemerdekaan (1945-1965) peta yang digunakan adalah peta
tahun 1945. Periode ini keadaan fisik Kota Bogor mulai terjadi perkembangan
dalam pembangunan menyebabkan jumlah area terbangun meningkat menjadi
sekitar 43 % dari total luas wilayah Kota Bogor saat itu yakni 2000 Ha. Pada
periode ini pun fasilitas kota makin bertambah seperti pendidikan, industri, dan
perumahan.
Penggambaran penutupan lahan pada Periode II Kemerdekaan (19651995) telah menggunakan citra digital yakni hasil interpretasi dari citra lansat
Jabotabek yang diambil Bogornya saja. Pada periode ini terjadi peningkatan
proporsi ruang terbuka hijau dari sektar 57% pada periode I kemerdekaan menjadi
sekitar 97 % pada awal periode II kemerdekaan. Hal ini disebabkan oleh
terjadinya perluasan Kota Bogor dari sekitar 2000 Ha menjadi 2156 Ha. Selama
periode ini terjadi penurunan proporsi ruang terbuka hijau dari 97 % menjadi
86,12 % pada akhir periode ini. Keadaan fisik Kota Bogor semakin berkembang
dengan ditandai dibangunnya jalan tol Jagorawi, mulai bermunculannya
pemukiman berskala besar dan muncul industri skala besar dan menengah. Data
registrasi penduduk menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Bogor pada
periode ini adalah 212.045 jiwa.
Keadaan Kota Bogor pada Periode III Kemerdekaan semakin didominasi
oleh area terbangun, terlihat pada peta penutupan lahan tahun 2000 dan 2005
proporsi ruang terbangun meningkat dari 40 % menjadi sekitar 70 %. Untuk
kondisi sosial perekonomian terjadi pergeseran sektor dari pertanian dan
perkebunan menjadi sektor perdagangan dan jasa. Data registrasi penduduk
menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Bogor pada periode ini adalah
893.073 jiwa.
Trend perubahan proporsi ruang terbuka hijau menunjukkan trend yang
menurun dari Periode Kolonial menuju awal Periode I Kemerdekaan. Kemudian
terjadi peningkatan proporsi ruang terbuka hijau dari Periode I Kemerdekaan
menuju Periode II Kemerdekaan. Hal ini diakibatkan oleh selain penggunaan citra
lansat Kota Bogor yang telah memiliki 6 kecamatan, juga terjadi pemekaran
wilayah Kota Bogor pada periode ini. Selama Periode II Kemerdekaan terjadi
trend perubahan proporsi yang menurun hingga akhir Periode III Kemerdekaan.
Selain terjadi perubahan pada penutupan lahan, juga terjadi perubahan
pada beberapa titik di Kota Bogor. Perubahan yang terjadi baik secara fisik
maupun fungsi. Perubahan penggunaan, penutupan lahan dan ruang terbuka hijau
di Kota Bogor dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni jumlah penduduk, kondisi
lahan, sumber daya dan kebijakan.

25

LEMBAR PENGESAHAN
Judul

: PERUBAHAN PENGGUNAAN, PENUTUPAN LAHAN DAN
TERBUKA HIJAU KOTA BOGOR TAHUN

RUANG

1905-2005

Nama Mahasiswa : Efita Fitri Irianti
NRP

: A34203006

Program Studi

: Arsitektur Lanskap

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr.Ir. Alinda F. M. Zain, MSi.
NIP. 131 967 244

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr.
NIP. 131 124 019

Tanggal pengesahan :

26

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Garut, Jawa Barat pada tanggal 19 Juni 1985. Penulis
merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari Bapak Drs.H.Atang
Subarzah, Msi. dan Ibu Hj. Y. Rukhyati.
Tahun 1997 penulis lulus dari SDN Marga Mulya Kab. Garut, kemudian
pada tahun 2000 penulis menyelesaikan studi di SLTP Negeri 1 Garut.
Selanjutnya penulis lulus dari SMUN 1 Tarogong Garut pada tahun 2003.
Tahun 2003 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui
jalur USMI sebagai mahasiswa pada Program Studi Arsitektur Lanskap, Fakultas
Pertanian. Selama menjalankan studi di IPB, penulis mengikuti kegiatan-kegiatan
di luar akademik, seperti menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Arsitektur
Lanskap (HIMASKAP), Himpunan Mahasiswa Garut (HIMAGA), Komunitas
Kampoeng Bogor. Penulis pernah terlibat dalam beberapa kegiatan Studio Pro
ARL, selain itu penulis juga berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan lain seperti
panitia dalam Succes Enterpreneur Seminar tahun 2005. Panitia Seminar
Jabodetabek tahun 2007 serta pernah mengikuti beberapa kegiatan kepanitiaan
lain baik internal maupun eksternal kampus. Penulis pun pernah mengikuti
beberapa pelatihan yang mendukung kegiatan akademis. Kemudian penulis
menjadi asisten dosen pada mata kuliah Rancangan Penelitian dan Percobaan;
serta mata kuliah Analisis Tapak tahun 2007. Penulis pun menjadi asisten peneliti
pada working group Jabodetabek P4W LPPM-IPB.

27

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Perubahan Penggunaan, Penutupan Lahan dan Ruang Terbuka Hijau di Kota
Bogor tahun1905-2005 ini.
Tujuan dari penulisan usulan penelitian ini adalah sebagai syarat
memperoleh gelar sarjana di Institut Pertanian Bogor.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak memperoleh bantuan
dari bebagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis baik dari segi moral maupun
material. Pihak-pihak tersebut antara lain :
1.

Dr. Ir. Alinda F. M Zain, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi. Terima
kasih atas arahan, bimbingan dan saran yang telah diberikan kepada penulis
dalam masa penyelesaian skripsi.

2.

Dr. Ir. Nurhayati HS. Arifin, MSc. dan Dr. Ir. Setia Hadi, MS. selaku dosen
penguji atas semua masukan, saran dan kritik yang membangun.

3.

Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, M.Agr. selaku pembimbing akademik atas
bimbingan dan kepercayaannya pada penulis untuk menjadi asisten mata
kuliah Rancangan Percobaan dan Penelitian.

4.

Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan wilayah (P4W-LPPM
IPB), Bappeda Kota Bogor dan Komunitas Kampoeng Bogor atas bantuan
datanya.

5.

Teman-teman seperjuangan, Indah dan Shasa untuk kebersamaan dan
persaudaraan selama menjadi anak-anak ibu; Arin untuk kebersamaan
selama pencarian data di berbagai instansi kota Bogor.

5.

Teman-teman terbaik penulis Ayu, Meidi, Alin, Tari, Suci, Hendry, Rahmi,
Retno, Uti, dan Sinta yang selalu ada dan bersedia membantu dalam proses
pengerjaan tugas akhir ini.

6.

Icut, Marna, Ali, Tope, Ariev, Anggi, Puji, Febby, Deny, Wira, Yudi,
Sarmada, Putri, Keni, Opeh, Icha, Rangga, Ario, Indra, Komti, Pepenk,
Rezky, Dwee, Ribka, Teta, Tigor, Greg, Iwan, Miftah, Dani, Ubud, Wita,
Beuteu, Titi. Terima kasih atas kebersamaannya di Lanskap 40.

28

7.

Sahabat setia penulis Lidawati, Yeni, Rindu atas 8 tahun kebersamaannya.

8.

Rekan-rekan panitia Seminar Jabodetabek 2007 (terima kasih atas bantuan
peta dan prosidingnya), Keluarga Besar Pondok Annisa, Keluarga Besar
Himpunan Mahasiswa Garut, Keluarga Besar KKP Cipetir 2006 dan PPL
IPDN 17, Keluarga Besar “Classix”, Keluarga Besar IKAGA-B’ers.
Keluarga Besar ASGAR MUDA terima kasih atas pengertian, dukungan dan
kebersamaannya

9.

Mas Miki atas ilmu GIS nya, Titan atas bantuan data nya.

10.

Para staf Departemen Arsitektur Lanskap (Bu Yeni dkk), seluruh mahasiswa
Arsitektur Lanskap angkatan 38,39,41,42,43.

9.

Keluarga Sumadipraja (Alm) dan Keluarga Aan Soewarman (Alm). Terima
kasih dukungannya.

10.

Last but not least keluargaku tercinta, Bapa, Mamah, Fahmi, Garin dan
Hilmi atas cinta, kasih sayang, dukungan moral dan material yang tiada
hentinya

dan tak terbatas bagi penulis selama masa tempuh pendidikan

di IPB serta selama masa pengerjaan skripsi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam hasil
tugas akhir ini. Walau demikian, dengan segala kekurangannya penulis tetap
berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
Bogor, Januari 2008

Penulis

29

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................... i
DAFTAR TABEL........................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang..................................................................................................1
Tujuan............................................................................................................... 4
Manfaat............................................................................................................. 4
Kerangka Pemikiran......................................................................................... 5

Kota...................................................................................................................6
Perubahan Penggunaan dan Pentupan Lahan................................................... 6
Ruang Terbuka Hijau........................................................................................8
Ruang Terbuka Hijau Perkotaan.......................................................................9
Fungsi Ruang Terbuka Hijau............................................................................9
Sistem Informasi Geografis.............................................................................. 10
Penginderaan Jauh............................................................................................ 10
Aplikasi Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh..........................11
KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
Wilayah Administrasi....................................................................................... 12
Kondisi Fisik.....................................................................................................12
Kondisi Sosial Ekonomi................................................................................... 13
Kebijakan RTH di Kota Bogor......................................................................... 14
METODOLOGI
Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................................16
Bahan dan Alat................................................................................................. 17
Metode Penelitian............................................................................................. 18
Batasan penelitian............................................................................................. 20
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan Kota Bogor...............................................................................22
Perubahan Penggunaan dan Penutupan Lahan Kota Bogor............................. 22
Periode Kolonial................................................................................... 22

30

Periode I Kemerdekaan....................................................................... 27
Periode II Kemerdekaan...................................................................... 30
Periode III Kemerdekaan..................................................................... 37
Perubahan Penggunaan lahan Kota Bogor....................................................... 44
Pola Perubahan Penggunaan Lahan....................................................... ...........51
Perubahan Proporsi Ruang Terbuka Hijau ...................................................... 52
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan
Penggunaan dan Penutupan Lahan................................................................... 57
KESIMPULAN dan SARAN
Kesimpulan....................................................................................................... 61
Saran ................................................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................63
LAMPIRAN.................................................................................................... 65

31

DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Kemiringan Lereng.............................................................................13
Tabel 2. Jenis Sumber Data.............................................................................. 17
Tabel 3. Jenis Penggunaan Lahan Kota Bogor tahun 1999-2009.....................41
Tabel 4. Luas wilayah Kota Bogor masing-masing periode.............................44
Tabel 5. Rencana Penggunaan Lahan Kota Bogor tahun 1998-2009...............46
Tabel 6. Proporsi RTH Kota Bogor per Periode...............................................55
Tabel 7. Jumlah Penduduk Kota Bogor Masing-Masing Periode.................... 58
Tabel 8. Berbagai Kebijakan Pemerintah yang Berlaku di Kota Bogor...........60

32

DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Kerangka pemikiran........................................................................5
Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian.....................................................................16
Gambar 3. Alur Kerja Penelitian...................................................................... 21
Gambar 4. Peta Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 1930.............................24
Gambar 5. Proporsi Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 1930...................... 25
Gambar 6 Persebaran Etnis di Kota Bogor......................................................25
Gambar 7. Proporsi Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 1945...................... 27
Gambar 8. Peta Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 1945.............................28
Gambar 9. Sebaran Etnis Kota Bogor Periode I Kemerdekaan........................29
Gambar 10. Peta Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 1972...........................31
Gambar 11. Peta Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 1983...........................32
Gambar 12. Peta Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 1992...........................33
Gambar 13. Proporsi Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 1972.................... 34
Gambar 14. Proporsi Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 1983.................... 34
Gambar 15 Proporsi Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 1992.................... 34
Gambar 16. Kondisi Fisik Kota Bogor pada Periode II Kemerdekaan............ 36
Gambar 17. Peta Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 2000...........................38
Gambar 18. Peta Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 2005...........................39
Gambar 19. Proporsi Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 2000.................... 40
Gambar 20. Proporsi Penutupan Lahan Kota Bogor Tahun 2005.................... 40
Gambar 21. Penggunaan Lahan Kota Bogor Tahun 2005................................ 42
Gambar 22. Perkembangan Spasial Kota Bogor (Kolonial-Kemerdekaan)..... 43
Gambar 23. Jembatan Batu Tulis......................................................................47
Gambar 24. Alun-alun Empang........................................................................ 48
Gambar 25 Jalan Sudirman..............................................................................48
Gambar 26. Pasar Bogor...................................................................................49
Gambar 27. Hotel Belevue............................................................................... 49
Gambar 28. Bogor Trade Mall......................................................................... 50
Gambar 29. Lanskap Belakang Hotel Belevue.................................................50
Gambar 30. Lanskap Sekitar Bogor Trade Mall.............................................. 50

33

Gambar 31. Stasiun Bogor................................................................................51
Gambar 32. Kebun Raya...................................................................................53
Gambar 33. Taman Lingkungan....................................................................... 53
Gambar 34. Lahan Pertanian di Bawah SUTT................................................. 53
Gambar 35. Jalur Sempadan Sungai................................................................. 53
Gambar 36. Jalur Hijau.....................................................................................54
Gambar 37. Grafik Perubahan RTH Kota Bogor............................................. 55

34

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penggunaan lahan merupakan interaksi yang kompleks. Hal tersebut juga
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Pertambahan
penduduk yang pesat juga diiringi dengan pertambahan permintaan terhadap
pemenuhan kebutuhannya baik segi fisik, sosial, ekonomi maupun lingkungan.
Pembangunan merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan hidup
masyarakat tersebut. Pembangunan yang terjadi pada suatu wilayah cenderung
diikuti oleh perkembangan wilayah tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa urbanisasi di wilayah perkotaan telah meningkat dengan sangat cepat. Zain
(2002) mengidentifikasi bahwa di area Jabodetabek telah terjadi konversi lahan
hijau menjadi area terbangun sebesar 23 % untuk pembangunan kota dalam
jangka waktu 25 tahun.
Kota Bogor merupakan kota yang tidak berhenti untuk mengembangkan
diri. Selain itu Bogor juga merupakan kota yang terdekat dengan ibukota Negara
Republik Indonesia (Jakarta) yang bersama daerah lain seperti Tangerang, Bekasi
dan Depok, Bogor

yang tergabung dalam Jabodetabek, menjadi kota yang

berfungsi sebagai penyangga Jakarta. Tentunya sebagai kota yang menjadi kota
penyangga bagi ibukota negara Republik Indonesia perkembangan kota Bogor
akan mempengaruhi perkembangan Kota Jakarta baik secara langsung maupun
tidak langsung seperti dalam bidang sosial ekonomi, industri, transportasi,
perdagangan dan lain-lain.
Kondisi suatu kota pada kenyataannya tidak akan terlepas dari
perkembangannya sejarah yang melingkupi kota tersebut. Berbagai kejadian
historis secara langsung maupun tidak langsung mengisi ruang suatu kota yang
mempengaruhi perkembangan kota tersebut. (Bappeda,2005)
Kota Bogor mempunyai sejarah yang panjang dalam Pemerintahan,
dimulai sejak adanya kerajaan Pakuan-Pajajaran. Hal ini tercantum dalam prasasti
batu tulis yang menyebutkan bahwa Pakuan sebagai ibukota Pajajaran adalah
terletak di Bogor. Untuk penetapan hari jadi Bogor sendiri adalah berdasarkan
pada penobatan Prabu Siliwangi (Sri Baginda Maharaja) pada tanggal 3 Juni
1482, yang selanjutnya hari tersebut dijadikan hari jadi Bogor. Penetapan tanggal

35

ini diputuskan oleh DPRD Kabupaten dan Kota Bogor sebagai hari jadi Bogor dan
selalu diperingati setiap tahunnya sampai sekarang. Sedangkan nama Bogor
sendiri tercantum dalam dokumen resmi akte Van Gissen 7 April 1752 yakni
sebagai ”hoofd van de negorij Bogor”
Pada tahun 1745 Gubernur Jendral Hindia Belanda bernama Baron Van
Inhoff membangun Istana Bogor, seiring dengan pembangunan jalan Raya
Daendels yang menghubungkan Batavia dengan Bogor. Pada periode tersebut
diduga sebagai awal perkembangan Kota Bogor.
Pada masa pendudukan Inggris, Gubernur Jendral Thomas Rafless berjasa
dalam mengembangkan Kota Bogor, dimana Istana Bogor direnovasi dan
sebagian lahannya dijadikan Kebun Raya (Botanical Garden). Beliau juga
mempekerjakan seorang Planner yang bernama Carsens yang menata Bogor
sebagai tempat peristirahatan yang dikenal dengan Buitenzoorg. Selain melakukan
penataan Bogor tempat peristirahatan, Planner tersebut juga melakukan penataan
pola pemanfaatan ruang dengan karakteristik tertentu. Dalam perkembangannya,
pada saat itu kesatuan keseluruhan komponen fisik membentuk tata kota Bogor
(Gemeente Buitenzorg)cenderung linier
Pada masa setelah kemerdekaan, perkembangan Kota Bogor terbagi
menjadi beberapa periode yakni periode I Kemerdekaan (1945-1965) yaitu setelah
pengakuan kedaulatan RI Pemerintahan di Kota Bogor namanya menjadi Kota
Besar Bogor yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950.
Selanjutnya Periode II Kemerdekaan (1965-1995) pada tahun 1957 nama
pemerintahan berubah menjadi Kota Praja Bogor, sesuai dengan Undang-undang
Nomor. 1Tahun 1957, kemudian dengan Undang-undang Nomor 18 tahun 1965
dan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 berubah kembali menjadi Kotamadya
Daerah Tingkat II Bogor. Periode III Kemerdekaan (1995-2005) Dengan
diberlakukanya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Kotamadya Daerah
Tingkat II Bogor dirubah menjadi Kota Bogor. (www.bogor.go.id/sejarah)
Dari perkembangan tersebut, terlihat bahwa banyak pengaruh luar yang
mempengaruhi perkembangan Bogor, baik segi luas wilayah, jumlah penduduk,
tata ruang kota dan sebagainya. Data terbaru menunjukkan jumlah penduduk Kota
Bogor berjumlah 893.073 jiwa yang terdiri dari berbagai etnis, yang mayoritas

36

adalah

masyarakat

Sunda.

(www.bogor.go.id/demografi).

Sejak

awal

pendiriannya, jumlah penduduk yang semakin bertambah disebabkan adanya
migrasi penduduk dari daerah lain, kelahiran di daerah setempat. Periode
pemerintahan dari masa ke masa di Kota Bogor pun turut mempengaruhi jumlah
penduduk.
Sejak jaman kerajaan, Kota Bogor senantiasa mengalami perluasan akan
tetapi pada masa kerajaan sampai awal kemerdekaan, angka pasti tentang
perluasan tidak ditemukan. Dari data terbaru diperoleh bahwa tahun 1995
Kotamadya DT II Bogor mengalami perluasan wilayah, yang tadinya hanya 2.156
ha menjadi 11,850 ha Senada dengan diberlakukannya undang-undang nomor 22
tahun 1999 tentang pemerintahan daerah nama Kotamadya Bogor diubah menjadi
Kota Bogor.
Berdasarkan tata guna lahannya pada tahun 2002 proporsi luas lahan
terbagi atas 70,01 % pemukiman, 10,8 % pertanian 1,30 % kebun campuran, 1,19
%

hutan

kota,

dan

sisanya

adalah

fasilitas

sosial

lainnya.

(www.radiosipatahunan.com/perkembangan tata ruang)
Perkembangan Kota Bogor yang dapat kita lihat dan kita rasakan saat ini
berawal dari sebuah kota pusat pemerintahan kerajaan Pajajaran yang sempat
menghilang seiring dengan sirnanya kerajaan tersebut, tetapi pada masa awal
penjajahan Belanda kota ini kembali hidup dan dibangun lagi sebagai kota
peristirahatan.
Seiring dengan perjalanan waktu, kota Bogor terus berkembang hingga
saat ini bukan lagi menjadi sekedar tempat peristirahatan, tetapi telah menjadi
kota modern yang dinamis dengan multifungsi. Banyak fungsi yang diemban oleh
kota Bogor sedikit banyak menunjukan kompleksitas perkembangan fisik
Kotanya. (Bappeda Kota Bogor, 2005).
Perkembangan Kota Bogor sebagai kota multi fungsi tersebut berkaitan
dengan penggunaan lahan yang juga berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
hidup masyarakat. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut tidak jarang terjadi
adanya perubahan dalam penggunaan dan penutupan lahan.

37

Perubahan dan perkembangan Kota Bogor dari masa ke masa tersebut
terutama dalam hal perubahan penggunaan dan penutupan lahan akan
diidentifikasi,dipelajari dalam penelitian yang akan dilakukan.
Adanya pemetaan dengan bantuan system informasi geografis, dapat
menggambarkan wilayah kota secara menyeluruh sehingga dapat dilakukan
pendeteksian terhadap perubahan penggunaaan dan penutupan suatu lahan dari
masa ke masa. Pada penelitian ini, system informasi geografis digunakan selain
untuk mengolah citra digital sebagai data spasial untuk masa sekarang, juga dapat
digunakan untuk mendeteksi peta tua sebagai data spasial penggunaan suatu lahan
pada masa lampau tentunya dengan berbagai perangkat lunak dalam pengolahan
peta tua tersebut.
Penggunaan sistem informasi geografis didasari bahwa sistem tersebut
secara terintegrasi mampu mengolah baik data spasial maupun data atribut secara
efektif dan efisien. Selain dapat mengolah citra digital masa sekarang juga dapat
mengolah peta masa lampau.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan diantaranya:
1. Mendeteksi perubahan penggunaan dan penutupan lahan di Kota Bogor
sejak tahun 1905an-2005
2. Mengidentifikasi perubahan proposi ruang terbuka hijau di kota Bogor
sejak tahun 1905an-2005
3. Mengetahui trend serta faktor yang mempengaruhi penggunaan dan
penutupan lahan di Kota Bogor sejak tahun 1905an-2005

Manfaat
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi spasial
dan trend perubahan penggunaan dan penutupan lahan di Kota Bogor sejak sekitar
tahun 1905 hingga tahun 2005 dan diharapkan pada akhir penelitian ini dihasilkan
usulan yang dapat menjadi bahan masukan bagi pihak terkait dalam mengambil
kebijakan yang berkaitan dengan penggunaan dan penutupan lahan

di Kota

Bogor.

38

Penggambaran dari latar belakang, tujuan serta manfaat penelitian dapat
terlihat pada kerangka pemikiran (Gambar 1)

Kerangka Pemikiran
Perkembangan Kota Bogor:
• periode kolonial ( +19051945)
• periode I kemerdekaan
(1945-1965)
• Periode II kemerdekaan
(1965-1995)
• periode III
kemerdekaan(1995-2005)

Perkembangan Kota Secara
Umum
• Jumlah penduduk
• Kebutuhan penduduk
• Sarana dan prasarana
pendukung kota

Terjadi perubahan lanskap
(baik penggunaan maupun
pada penutupan lahan)

Perubahan proporsi
RTH

Pendeteksian perubahan
penggunaan, penutupan
lahan dan RTH

Identifikasi trend perubahan
proporsi RTH dan faktor
perubahan dan penggunaan
lahan
Gambar 1. Kerangka Pemikiran

39

TINJAUAN PUSTAKA
Kota
Pengertian kota, pada umumnya dicirikan oleh tingginya kepadatan ruang
terbangun, dengan struktur bangunan yang semakin mendekati pusat kota semakin
rapat. Selain itu, dalam sebuah kota terjadi kegiatan utama bukan pertanian,
dengan susunan fungsinya sebagai tempat pemukiman, pemusatan dan distribusi
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi(Eckbo,
1964).
Kondisi suatu kota pada kenyataannya tidak akan terlepas dari
perkembangan sejarah yang melingkupi kota itu sendiri. Berbagai kejadian
historis secara langsung maupun tidak langsung mengisi ruang suatu kota yang
mempengaruhi perkembangan kota tersebut (Bappeda,2005).
Perkembangan kota di Indonesia hampir memiliki periode yang sama
yakni jaman kerajaan, jaman penjajahan, jaman kemerdekaan. Sehingga
perkembangan kota terpengaruh oleh kombinasi budaya yang berbeda, mulai
budaya kerajaan, budaya kolonial, budaya Asia, dan budaya pribumi (Bappeda,
2005).
Perkembangan kota juga berpengaruh pada fungsi kota sebagai :
1. Pusat pemerintahan
2. Perdagangan
3. Pendidikan
4. Fungsi-fungsi lainnya
Perkembangan dan pembangunan kota juga berdampak pada berkurangnya
keberadaan suatu ruang terbuka hijau di perkotaan. Hal ini akibat adanya
perubahan penutupan dan penggunaan lahan di sebuah kota (Putri, 2006).

Perubahan Penutupan dan Penggunaan Lahan
Istilah penggunaan lahan dan penutupan lahan memiliki arti yang berbeda.
Menurut de Sherbinin (2002) dalam Putri (2006), penggunaan lahan merupakan
istilah yang digunakan untuk menggambarkan penggunaan lahan oleh manusia
atau kegiatan mengubah tutupan lahan. Penggunaan lahan juga dapat diartikan
sebagai bentuk campur tangan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

40

baik materil maupun spiritual. Penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam
dua golongan besar yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan non
pertanian. Secara garis besar, penggunaan lahan pertanian dibedakan berdasarkan
atas penyediaan air dan komoditi yang diusahakan, dimanfaatkan atau yang
terdapat di atas lahan tersebut, seperti penggunaan lahan tegalan, sawah, kebun
kopi, kebun karet, padang rumput, hutan produksi, hutan lindung, padang alangalang dan sebagainya. Sedangkan untuk penggunaan lahan non pertanian dapat
dibedakan ke dalam penggunaan lahan kota atau desa (pemukiman), industri,
rekreasi, pertambangan dan sebagainya (Arsyad, 1989). Istilah penutupan lahan
mengacu pada penutupan lahan yang menjadi ciri suatu area tertentu, yang
umumnya merupakan pencerminan dari bentukan lahan dan iklim lokal. Contoh
dari penutupan lahan adalah hutan, tundra, savanna, gurun pasir.
Berkaitan dengan penggunaan lahan, kehidupan kota yang dinamis
mengharuskan terjadinya perubahan tata guna lahan dalam rangka pengembangan
wilayah kota. Adapun perubahan yang terjadi adalah konversi lahan konservasi
menjadi area pertanian, lahan produksi menjadi area pemukiman. Proses
perubahan penggunaan lahan ini pada dasarnya dapat dipandang sebagai
konsekuensi logis dari adanya pertumbuhan dan transformasi struktur sosial
ekonomi masyarakat yang sedang berkembang (Pribadi, 2003). Selain itu
perubahan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana bagi
manusia. Tentunya perubahan ini mempengaruhi kemampuan ekositem yang
mendukung keberadaan manusia (Putri, 2006).
Charles C. Colby dalam Zulkardi (1999), mengidentifikasi adanya dua
gaya yang saling bertentangan yang mempengaruhi pembentukan dan perubahan
tata guna lahan kota yaitu:
1. Gaya Sentripetal, bekerja menahan fungsi-fungsi tertentu di pusat kota dan
menarik yang lain untuk berlokasi di sekitarnya. Gaya ini terjadi karena
sejumlah kualitas daya tarik pusat kota , yaitu:


Daya tarik tapak/site



Kenyamanan fungsional, seperti aglomerasi



Prestise fungsional, seperti kawasan tertentu untuk perdagangan
elektronik, pakaian dll.

41

2. Gaya Sentrifugal, adalah gaya yang mendorong kegiatan berpindah dari pusat
kota ke pinggiran, meliputi:


Gaya spasial terjadi karena pusat kota sering mengalami kemacetan
sedang di wilayah lain masih kosong



Gaya site akibat daya tarik guna lahan ekstensif atau daya tarik alam di
wilayah pinggiran dibanding guna lahan intensif di pusat kota.



Gaya situasional, akibat daya tarik dan kenyamanan yang lebih baik di
pinggir kota.



Gaya evolusi sosial, akibat tingginya nilai tanah, pajak dan keterbatasan
ruang di pusat kota



Status dan organisasi hunian, sebagai akibat polusi di pusat kota.

Keadaaan ini terjadi pada hampir seluruh belahan dunia. Perkembangan suatu
wilayah yang berkaitan dengan semakin meningkatnya populasi penduduk telah
menjadi masalah global. Hal ini perlu perhatian berbagai pihak yang ditekankan
pada interaksi manusia dengan lingkungannya, termasuk di dalamnya faktorfaktor yang menyebabkan perubahan penggunaan lahan oleh manusia(de
Sherbinin (2002) dalam Putri (2006)).

Ruang Terbuka Hijau
Dalam Permendagri No. 1 Tahun 2007 yang dimaksud dengan ruang
terbuka adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam
bentuk area/kawasan ataupun dalam bentuk area memanjang/jalur dimana dalam
penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan. Dalam
ruang terbuka hijau (RTH), pemanfaatnya lebih bersifat pengisian hijauan
tanaman atau-tumbuh-tumbuhan secara alamiah ataupun budidaya tanaman
seperti lahan pertanian, pertamanan, perkebunan, dan sebagainya.
Berdasarkan Inmendagri No. 1/2007 ditinjau dari manfaatnya, terdapat
delapan jenis RTH yaitu :

Dokumen yang terkait

Dinamika perubahan penggunaan lahan dan strategi pengalokasian ruang terbuka hijau berdasarkan penganggaran daerah berbasis lingkungan (studi kasus Kota Bekasi)

1 43 264

Perencanaan Kota Hijau Yogyakarta Berdasarkan Penggunaan Lahan Dan Kecukupan Ruang Terbuka Hijau

0 9 94

Penggunaan/Penutupan Lahan dan Kaitannya dengan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah (Studi Kasus Kota Bogor)

0 2 97

DINAMIKA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN STRATEGI RUANG HIJAU (RTH) TERBUKA BERDASARKAN ALOKASI ANGGARAN LiNGKUNGAN DAERAH (STUDI KASUS KOTA BEKASI)

0 4 17

Perubahan Penggunaan/Penutupan Lahan dan Keterkaitannya dengan Luas Ruang Terbuka Hijau ( Studi Kasus Kota Bogor )

3 8 96

Penggunaan Penginderaan Jauh dan SIG untuk Mengetahui Perubahan Penutupan Lahan dan Kecukupan Ruang Terbuka Hijau sebagai Rosot Karbondioksida (Studi Kasus; Kota Bogor Tahun 1991, 2000, dan 2012)

0 3 40

Penentuan Indeks Kenyamanan Ruang Terbuka Hijau Dan Lahan Terbangun Di Kota Bogor

0 5 46

ANALISIS PERUBAHAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN TEGALREJO DAN KECAMATAN Analisis Perubahan Lahan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Tegalrejo dan Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta Tahun 2007-2017.

0 3 20

ANALISIS PERUBAHAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN TEGALREJO DAN KECAMATAN Analisis Perubahan Lahan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Tegalrejo dan Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta Tahun 2007-2017.

0 2 14

Dinamika perubahan penggunaan lahan, penutupan lahan terhadap hilangnya biodiversitas M010515

0 0 6