Identifikasi Assessment dan Diagnosis Autisme

Bagaimana cara melakukan Identifikasi dan Assessment Anak Gangguan
Spectrum Autisme?
Dalam melakukan identifikasi dan assessment bagi anak dengan GSA, wajib dilakukan
secara menyeluruh dan komprehensif, baik proses assessment secara formal maupun
informal. Asessment dan Identifikasi individu dengan ASD harus menyediakan
informasi yang sebagaimana perkembangan individu dibandingkan dengan anak sebaya
lainnya dan spesifikasi simptoms, kekuatan dan tantangan - tantangan yang muncul
dari anak. Perubahan dalam perkembangan anak harus diikuti dan disimpan yang
kemudian menjadi salah satu acuan dalam melakukan intervensi dan pendekatan.
Alur pendekatan identifikasi dan Assessment yang yang aktif adalah ketika berdasarkan
(a) identifikasi dari objetifitas yang mana sesuai dengan kelemahan, kelebihan dan cara
belajar anak, (b) instruksi yang sesuai dalam mendefinisikan dan mengukur
objektivitas, (c) keberlanjutan assessment performa anak yang berkait pada objektvitas,
dan (d) penyesuaian pada pemilihan tujuan, program instruktrusional dan strategi
pembelajaran berdasarkan feedback dari performa anak.

Praktek yang terbaik dalam melakukan identifikasi dan assessment ASD harus memuat
dan berlanjut pada perencanaan intervensi. Namun, hal yang menjadi panduan untuk
intervensi para prioritas area bagi anak dengan ASD sebagai dasar dari evaluasi di
mana hal tersebut harus di lakukan. menurut National Research Council (NRC,2001),
area yang harus diprioritaskan dalan program intervensi bagi anak ASD termasuk

perkembangan bahasa dan komunikasi, kemampuan sosial dan bermain,
perkembangan motorik kasar dan halus, perkembangan kognitif dan keterambilan

fungsi akademik dan keterampilan yang dibutuhkan dalam kelas reguler seperti
fleksibilitas, organisasi dan keikutsertaan dalam proses pembelajaran.
Panduan dalam Praktek Assessment untuk Anak ASD yang dikeluarkan oleh NRC
yaitu
 Mengandung sebuah pendekatan perkembangan / developmental
- Menggunakan framework perkembangan yang menyediakan sebuah
pemahaman tentang kualitas dan area yang keterlambatan yang berat.
 Assessment ASD harus dilakukan dari berbagai multidisiplin
- Sebisa mungkin dilakukan dari berbagai professional multidisiplin ain sebagai
bagian dari proses evaluasi, termasuk psikologi, psikiatri, terapis wicara,
terapis okupasi dan area medis lainnya (audiology, neurology, pediatrics).
 Assessment harus memasukkan informasi dari berbagai sumber dan setting
- Gejala dari ASD biasanya tergantung pada karakteristik dari lingkungan dan
performa dari anak biasanya tergantung pada permintaan tugas (environmental
task demoans.)
 Metode Assesment harus bersifat individual yang sesuai dengan umurnya,
tingkatan perkembangan / developmental dan diagnosis; area yang dibutuhkan

dan harus mencangkum, sedikitnya;
- Review dari record atau catatan
- Interview keluarga berdasarkan sejarah medis dan perkembangan
- Observasi yang natural dan terstruktur dari berbagai setting
- Alat yang Standarisasi dan informal
Assessment for the Purpose of Instructional Planning for Students with Autism
Spectrum Disorders
Jennifer Stella Durocher - University of Miami
http://www.ocali.org/up_doc/Assessment_for_the_Purpose_of_Instructional
_Planning_for_ASD.pdf

Mengapa diagnosis autis suit diberikan secara akurat ?

Berdasarkan pada sifat dasar perkembangan dan perilaku pervasif, menentukan
diagnosis pada ASD adalah proses yang kompleks. Banyak karakteristik ASD seperti
perkembangan yang terlambat (delayed develompment) pada ekpresivitas bahasa,
respon sosial yang terbatas atau kurang, kesulitan - kesulitan perilaku dan perilaku
repetitf dapat ditemukan di gangguan dan sindrom lain. Kehadiran dari Gangguan
Intelektual mempersulit proses diagnosis yang terdiferensiasi, terutama pada anak
dengan deficit keterikatan sosial (social engagement) yang terjadi karena gangguan

kognitif berat yang perlu dibedakan dari hasil ASD. Di bawah kondisi - kondisi
optimal, diagnosis ASD berdasarkan assessment pada area fungsional dalam berbagai
area termasuk keterampilan perkembangan verbal dan nonverbal, keterampilan
komunikasi sosial dan interaksi, kehadiran perilaku atypical motor dan sensori,
tingkatan fungsional adaptif, sebagaimana dengan review dari kesehatan anak,
perkembangan dan sejarah keluarga.

“Practitioner's Guide to Assessment of Autism Spectrum Disorders in Infants and
Toddlers”
Amanda Mossman Steiner, Tina R Goldsmith, Anne V. Snow and Katarzyna
Chawarska published in J Autism Dev Disord.2012 June; 42(6): 1183-1996