BAB I REKAM PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN

(1)

BAB I

REKAM PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah mata kuliah intrakurikuler. Mata kuliah ini merupakan salah satu wahana bagi mahasiswa untuk belajar, berdakwah, dan bekerja dalam kegiatan pengabdian dan pemberdayaan pada masyarakat dan prosesnya mencakup seluruh kompone Catur Dharma UII (pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan dakwah Islamiyah) yang dilakukan secara interdisipliner.

Mahasiswa diharapkan dapat beradaptasi dan dapat menjalin kerjasama yang baik dengan seluruh lapisan masyarakat. Selain itu mahasiswa diharapkan dapat membantu warga masyarakat sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki, serta diharapkan dapat menerapkan ilmu yang telah didapat kedalam bentuk program kerja kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarakat sesuai dengan permasalahan yang ada di Dusun Demangan.

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan penulis di Dusun Demangan, Desa Argodadi, Kecamatan S e d a y u , Kabupaten Bantul, secara garis besar dibagi menjadi empat tahapan yaitu observasi, penyusunan program kegiatan, sosialisasi, dan pelaksanaan kegiatan. Untuk lebih jelasnya penulis akan uraikan dibawah ini:

1.1. Observasi 1.1.1. Pelaksanaan

Tahap kegiatan ini merupakan salah satu tahap awal dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata sebelum proses program berjalan. Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi - informasi penting yang akan menjadi dasar dalam penyusunan program kegiatan. Tahap observasi ini dilakukan mulai tanggal 22 April 2015 hingga 26 Mei 2015 dengan menggunakan metode interview dan wawancara kepada tokoh masyarakat serta observasi non formal Dusun Demangan sehingga diperoleh data yang cukup untuk penyusunan program kegiatan KKN. Adapun tokoh masyarakat yang diminta informasi yakni :


(2)

Tabel 1.1. Rincian Kegiatan Observasi

No. Hari, Tanggal, Narasumber, dan Kegiatan

Tempat Kegiatan

Waktu Lama

1. Rabu, 22 april 2015, Bapak Tri Purwanto (Kepala Dukuh), Diskusi, wawancara.

Rumah Bapak Tri

13:00 s/d 14:40 40 menit

2 rabu, 22 April 2015, Bapak

Jaman,wawancara

Industri Las Pak Jaman Rt 35

14:50 s/d 15:24 34 menit

3 rabu, 22 April 2015, Mas Bagus (Wakil

Organisasi Pemuda RT 35), wawancara

Rumah Mas Bagus

15:24s/d 15:47 18 menit

4 Rabu,22 April 2015, Bapak Basio (Ketua

RT 35), wawancara

Rumah Ketua RT 35 bapak Basio

15:30 s/d 17:30 120 menit

5 kamis, 23 April 2015, Ibu Ponirah , wawancara

Rumah Takmir masjid

Demangan

15:20 s/d 16:00 40 menit

6 kamis, 23 Aoril 2015, Bapak Basio

(ketua RT 035), wawancara

Rumah Bapak Basio

15:40 s/d 16:10 30 menit

7 kamis, 23 April 2015, Bapak Jemikan

(Ketua RT 034), wawancara

Rumah Bapak Jemikan

16:20 s/d 17:30 70 menit

8 Kamis, 23 April 2015, Ibu Rohani,

wawancara

Rumah Kepala Dukuh

18:25 s/d 21:01 146 menit

9 jumat, 1 may 2015, Bapak Saidi (Ket.

RT 32), wawancara

Rumah Bapak Kasyadi

15:15 s/d 17:30 135 menit

Total 10 Jam

55menit Adapun informasi yang diperoleh belum adanya pengelolaan lingkungan terutama sampah rumah tangga sehingga sementara sampah masih dibakar dan warga Dusun Demangan masih belum


(3)

tahu akan Tentang Pengelolaan Sampah sehingga warga belum tahu akan hak dan kewajiban dalam mengelola sampah.

Dan juga untuk hasil observasi langsung untuk kondisi Masjid ar Ridwan di dusun Demangan yang sangat memprihatinkan kebersihan dan kerapianya. Mulai dari cat yang luntur, dan keset masjid yang sudah tak layak pakai. Membuat masjid terlihat sedikit kumuh dan kotor.

Informasi lain yang diperoleh adalah warga Dusun Demangan adalah warga yang semangat dan antusiasmenya tinggi dalam gotong royong dan tolong menolong.

1.1.2. Hasil

Penulis memperoleh semua informasi mengenai keadaan Dusun Demangan, kegiatan yang sedang berjalan di Dusun Demangan dan juga mengenal para tokoh masyarakat setempat.

1.1.3. Faktor Pendukung

Tokoh masyarakat dan warga setempat yang mau bekerjasama dalam kegiatan observasi ini sehingga penulis dapat menerima informasi yang akurat tentang kondisi Dusun Demangan serta gigih dalam gotong royong sehingga membuat penulis bersemangat dalam menjalankan program.

1.1.4. Faktor Penghambat

1. Warga masih belum melakukan pemilahan sehingga harus dilakukan sosialisasi pemilahan sampah terlebih dahulu.


(4)

1.2. Penyusunan Program Kegiatan

Berdasarkan hasil survey dan observasi mengenai keadaan Dusun Demangan maka diadakan penyusunan program untuk merancang program yang sesuai dengan aspek-aspek yang diharapkan. Dari hasil tawaran penulis, tanggapan DPL dan tokoh masyarakat maka program yang disepakati adalah Penyuluhan Pengolahan sampah organik menjadi kompos besrta cara pembuatan EM4 dan Inventarisasi Masjid beserta pengecetan bagian dalam masjid. Langkah selanjutnya penulis menyusun jadwal kegiatan untuk pelaksanaan program-program kegiatan dalam bentuk matriks kegiatan. Berikut ini merupakan rencana pelaksanaan program menurut matriks kegiatan yaitu:

1.2.1. Sosialisasi pengolahan sampah organik menjadi kompos

 Tahapan Kegiatan

- Sosialisasi pengolahan sampah organik di Dusun Demangan.

- Praktik mengolah sampah organik.

- pembagian Brosur.

 Output Tahapan Kegiatan

- Masyarakat mengerti cara mengelola sampah organik.

- Masyarakat tau cara membuat EM4.

 Metode dan Strategi Pelaksanaan

- Mengadakan sosialisasi pengolahan sampah Organik menjadi kompos.

- Praktik mengelola sampah Organik dengan metode jonggrangan.

- Membagikan brosur pembuatan reagen kompos EM4 dan tata cara

pembuatan kompos dari sampah organik.

 Sasaran

- Perkumpulan petani danWarga Dusun Demangan.

 Waktu

- 4 Mei 2015 – 27 Mei 2015, 2 kali pertemuan x 4 jam

 Alat Bantu Kegiatan

- cangkul.

- Pipa.


(5)

 Biaya

- terlampir

1.2.2. Inventarisasi Masjid dan pengecatan

 Tahapan Kegiatan

- Pembelian peralatan dan bahan. - Desain media informasi.

 Output Tahapan Kegiatan

- Masjid lebih terlihat rapi dan bersih

- Hasil pengecetan yang bagus

- Tersedianya media informasi

 Metode dan Strategi Pelaksanaan

- Pengadaan peralatan pendukung dan media informasi pada Masjid

- Pengecetan langsung Masjid

 Sasaran

- Masjid Ar Ridwan Dusun Demangan.

 Waktu

- 5 Mei – 21 mei 2015, 3 kali Program x 5 jam

 Alat Bantu Kegiatan

- Kuas

- Tangga

 Biaya


(6)

1.3. Sosialisasi

Tahap sosialisasi bertujuan untuk memberitahu kepada segenap warga masyarakat Dusun Demangan tentang program kegiatan yang akan berjalan di Dusun Demangan sehingga diperoleh kesepakatan antar warga dan terjadi kerjasama yang baik antara mahasiswa KKN dengan segenap warga. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 6 May 2015 Pukul 19.30–23.10 WIB, dengan metode yang digunakan adalah memanfaatkan acara pengajian Dusun Demangan di masjid Ar Ridwan dan mendatangi acara acara keagamaan lainya .

Kebanyakan masyarakat setuju tentang program kegiatan yang diajukan karena sesuai dengan keperluan warga setempat. Ditambah dengan adanya masukan dari warga berupa saran yang menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan program selanjutnya. Alhamdulillah selama proses sosialisasi ini tidak ada hambatan sehingga berjalan dengan lancer.

1.4. Pelaksanaan Program

1.4.1. Penyuluhan Pengolahan Sampah Organik menjadi Kompos beserta cara Pembuatan EM4

A. Aspek

Lingkungan Hidup dan Pertanian.

B. Rumusan Masalah

Masyarakat Dusun Demangan masih membakar sampah Daun dan belum mengerti cara mengelola sampah Organik serta bagaimana implementasinya.

C. Tujuan

- Masyarakat mengerti bahaya membakar sampah rumah tangga.

- Masyarakat menegrti cara mengelola sampah Organik menjadi kompos. D. Target

Warga Dusun Demangan

E. Rencana Kegiatan


(7)

F. Realisasi Kegiatan

Tabel 1.2. Realisasi Program Pengolahan sampah organik menjadi kompos

No. Hari /

Tanggal

Waktu Kegiatan Tempat Jumlah Jam

1. Selasa, 5 Mei

2015

015:30 –

17:40

Penyuluhan dan praktek

pengolahan sampah

Organik.

Ibu

Pamungkas.

2 Jam 10 menit

2. Sabtu, 9 Mei

2015

6:50 –

10:10

Penyuluhan dan Praktek

pengolahan sampah

Organik

Bapak Kabul.

3 jam 20 Menit

3. Kamis, 11

Mei 2015

15:15 –

16:52

penyuluhan dan Praktek

pengolahan sampah

Organik

Bapak Suwarno

1 Jam 42 menit

5. Kamis 21

mei 2015

8:10-10:20 Pembuatan Brosur

Pengolahan sampah

Organik dan EM4

Pak Dukuh 2 Jam

10 menit

6. Jumat 22 mei

2015

6:30-11:30 Pembuatan Brosur

Pengolahan sampah

Organik & EM4

Pak Dukuh 5 Jam

7. Jumat, 22

Mei 2015

13:05-14:30

Pembuatan Brosur

Pengolahan sampah

Organik dan EM4

Pak Dukuh 1 Jam

25 Menit

8. Sabtu, 23 mei

2015

13:00 –

15:00

Pembagian Brosur Rt 34 2jam

9. senin, 25 mei

2015

13:00-15:00

Pembagian Brosur Rt 35

Rt 36

2 jam

10. Selasa 26

Mei 2015

6:30-09:00 Pembagian Brosur RT 31 2 jam

30 Menit

Total 20 Jam 30


(8)

G. Kendala

- Butuh waktu yang lebih untuk merubah paradigma masyarakat.

H. Out put

- Masyarakat yang menghadiri sosialisasi dan mendapatkan Brosur tau cara mengolah sampah organik dengan baik dan benar

I. Dokumentasi

Gambar 1.1 Kegiatan Pengalian Lubang Untuk Pembuatan Jonggrangan

Gambar 1.2 Proses Pemberian Reagen EM4 dan Gula Jawa kedalam Lubang dan juga pengadukan.


(9)

Gambar 1.3 Pembagian Brosur


(10)

1.4.2. Program Inventarisasi Masjid dan Pengecetan Bagian dalam Masjid

A. Aspek

Sosial dan Agama.

B. Rumusan Masalah

- Kebersihan masjid yang kurang terjaga - Cat Masjid Dalam yang mulai mengelupas.

- kurangnya informasi baik tata cara beribadah ataupun informasi peringatan

C. Tujuan

- Agar kebersihan masjid terjaga. - Cat masjid kembali bagus.

- Tersedianya media informasi.

D. Target Masjid.

E. Rencana Kegiatan


(11)

F. Realisasi Kegiatan

Tabel 1.3. Realisasi Inventarisasi Masjid Dan Pengecetan Bagian dalam masjid N

o.

Hari / Tanggal Waktu Kegiatan Tempat Jumlah Jam

1. minggu, 3 Mei

2015

19:40-21:40 Pengerikan cat di

dinding Masjid

Masjid Ar Ridwan

2 Jam

2. Senin 5 Mei

2015

12:35-14:45 Pengamplasan dan

Pengerikan Cat di

dinding masjid

Masjid Ar Ridwan

2 Jam 20 menit

3 Sabtu, 9 Mei

2015

19:20-22:30 Pengecetan Masjid Masjid

Ar Ridwan

2 jam 50 menit

4 Jumat, 15 Mei

2015

15:16-17:25 Pengecetan Masjid Masjid Ar

Ridwan

2 jam 9 menit

5 Jumat, 15 Mei

2015

19:30-22:20 Pengecetan Masjid Masjid Ar

Ridwan

3 Jam 10

menit

6 Senin 25 Mei

2015

19:30-23:30 Pengecetan dan

Inventarisasi

Masjid Ar Ridwan

4 Jam

Total 16 Jam 29

menit

G. Kendala

- Saat pelaksanaan Progra kendala yang dihadapi adalah Waktu. Dimana harus mencari waktu yang jarak antar solat jauh seperti pagi hari dan malam hari.

H. Output

- Masjid sudah tersedia beberapa Peralatan pendukung seperti keset dan sapu, dan juga pengecetan sudah diselesaikan.


(12)

I. Dokumentasi

Gambar 1.5 Proses Pengerikan dan pengamplasan


(13)

Gambar 1.7 Penyelesaian Pengecetan


(14)

1.5. Rekapitulasi Waktu Pelaksanaan Program 1.5.1. Rekapitulasi Pelaksanaan Program

Tabel 1.4. Rekapitulasi Pelaksanaan Program

No. Kegiatan Jumlah Jam

1. Observasi 10 Jam 55 Menit

2. Penyuluhan pengolahan Sampah Organik 20 Jam 30 Menit

3. Inventarisasi masjid dan pengecetan 16 Jam 29 menit

4. Jam bantu teman 28 Jam 7 menit

5. Jam bantu masyarakat 29 Jam 48 menit

6. Program Unit 44 Jam 31 menit

7. Pembuatan Laporan 10 Jam

Total 160 jam


(15)

1.5.2. Uraian Pelaksanaan Program Individu

Tabel 1.5. Uraian Pelaksanaan Program Individu

No. Hari / Tanggal Waktu Kegiatan Tempat Jumlah Jam

1. minggu, 3 Mei 2015 19:40-21:40 Pengerikan cat di

dinding Masjid

Masjid Ar Ridwan

2 Jam

2. Selasa, 5 Mei 2015 12:35-14:45 Pengamplasan dan

Pengerikan Cat di

dinding masjid

Masjid Ar Ridwan

2 Jam 20 menit

1. Selasa, 5 Mei 2015 015:30 – 17:40 Penyuluhan dan praktek

pengolahan sampah Organik.

Ibu

Pamungkas.

2 Jam 10 menit

2. Sabtu, 9 Mei 2015 6:50 – 10:10 Penyuluhan dan Praktek

pengolahan sampah Organik

Bapak Kabul.

3 jam 20 Menit

3 Sabtu, 9 Mei 2015 19:20-22:30 Pengecetan Masjid Masjid

Ar Ridwan

2 jam 50 menit

3. Kamis, 11 Mei 2015 15:15 – 16:52 penyuluhan dan Praktek

pengolahan sampah Organik

Bapak Suwarno

1 Jam 42 menit

4 Jumat, 15 Mei 2015 15:16-17:25 Pengecetan Masjid Masjid Ar

Ridwan

2 jam 9

menit

5 Jumat, 15 Mei 2015 19:30-22:20 Pengecetan Masjid Masjid Ar

Ridwan

3 Jam 10 menit

5. Kamis 21 mei 2015 8:10-10:20 Pembuatan Brosur

Pengolahan sampah Organik dan EM4

Pak Dukuh 2 Jam

10 menit

6. Jumat 22 mei 2015 6:30-11:30 Pembuatan Brosur

Pengolahan sampah Organik & EM4


(16)

7. Jumat, 22 Mei 2015 13:05-14:30 Pembuatan Brosur Pengolahan sampah Organik dan EM4

Pak Dukuh 1 Jam

25 Menit

8. Sabtu, 23 mei 2015 13:00 – 15:00 Pembagian Brosur Rt 34 2jam

9. senin, 25 mei 2015 13:00-15:00 Pembagian Brosur Rt 35

Rt 36

2 jam

6 Senin 25 Mei 2015 19:30-23:30 Pengecetan dan

Inventarisasi

Masjid Ar

Ridwan

4 Jam

10. Selasa 26 Mei 2015 6:30-09:00 Pembagian Brosur RT 31 2 jam

30 Menit

Total 36 jam

59 menit

1.5.3. Uraian Jam Bantu Teman

Tabel 1.6. Uraian Jam Bantu Teman

No. Hari / Tanggal Waktu Kegiatan Tempat Jumlah Jam

1. Selasa, 28 April 2015 08:05 – 16:10 Pembuatan Profil Rt 35

(Proker Renaldi).

Ketua Rt 35 8 Jam

5 menit

2. Minggu, 3 Mei 2015 16:02-17:32 Pengecekan Tensi

(Proker Lutfi).

Balai Dukuh 1 Jam

30 Menit

3. Selasa, 5 mei 2015 11:20-12:26 Proses Pembuatan

Papan Mading (Proker Dian) Rumah Kepala Dukuh 1 Jam 6 Menit

4. 8 Mei 2015 19:45-21:08 Sosialisasi Pengenalan

Teknik Penyambungan Listrik (Proker Yustian)

Rumah Wakil Ketua Pemuda Rt

36 (Mas

Bagus)

1 Jam 23 Menit


(17)

Mading (Proker Dian) Kepala Dukuh

26 menit

6. 10 mei 2015 10:20- 11:10 Pengecetan Kusen dan

Pintu Balai Dukuh

(Proker Yustian)

Balai Dukuh 50 menit

7. 16 Mei 2015 10:00-11:30 Penyuluhan K3 (Proker

Dian)

Industri Las RT 35

1 Jam 30 Menit

8. 17 mei 2015 13:00-14:45 Penyuluhan Ibu Ibu

PKK (Proker Lintang, Devi, dan Lutfi)

Balai Dukuh 1 Jam

45 menit

9. 19 mei 2015 19:30-20:00 PHBS (Proker Lutfi) Masjid Ar

Ridwan

30 menit

10 23 mei 2015 15:10-19:10 PHBS (Proker Lutfi) Balai Dukuh 2 jam

Total 28 jam


(18)

1.5.4. Uraian Jam Bantu Masyarakat

Tabel 1.11. Uraian Jam Bantu Masyarakat

No. Hari / Tanggal Waktu Kegiatan Tempat Jumlah Jam

1. 27 April 2015 18:12-18:46 Mengajar TPA Masjid RT 34 33 Menit

2. 27 April 2015 20:50-23:41 Pengisian data administrasi

Padukuhan

Rumah ketua Rt 35

2 jam 51 menit

3. 28 April 2015 18:15-19:00 Mengajar TPA Masjid 45 menit

4. 29 April 2015 18:15-19:00 Mengajar TPA Masjid 45 Menit

5. 1 mei 2015 18:06-19:00 Mengajar TPA Masjid 54 menit

6. 2 mei 2015 18:09-19:00 Mengajar TPA Masjid 51 menit

7. 3 mei 2015 18:05-19:00 Mengajar TPA Masjid 55 Jam

8. 4 mei 2015 18:00-19:00 Mengajar TPA masjid 1 Jam

9 5 mei 2015 18:00-19:00 Mengajar TPA Masjid 1 Jam

10 6 mei 2015 18:00-19:00 Mengajar TPA Masjid 1 Jam

11 6 Mei 2015 19:30-23:10 Pengajian dan Kordus Masjid 3 Jam

40 menit

12 8 mei 2015 18:00-19:00 Mengajar TPA Masjid 1 jam

13 9 Mei 2015 18:00-19:00 Mengajar TPA Masjid 1 jam

14 11 mei 2015 18:00-19:00 Mengajar TPA Masjid 1 Jam

15 12 mei 2015 18;00-19:00 Mengajar TPA Masjid 1 Jam

16 13 mei 2015 18:00:19:00 Mengajar TPA Masjid 1 Jam

17 14 mei 2015 18:00-19:00 Mengajar TPA Masjid 1 Jam

18 15 mei 2015 18:00-19:00 Mengajar TPA Masjid 1 Jam

19 16 Mei 2015 18:00-19:00 Mengajar TPA Masjid 1 Jam

20 17 mei 2015 7:30-10:45 Lomba Mewarnai Untuk

Anak Anak TPA

Masjid 3 jam

15 menit

21 17 Mei 2015 18:00-19:00 Persiapan dan Pembagian

Hadiah Untuk pemenang lomba

Rumah Dukuh

dan Masjid


(19)

22 23 mei 2015 18:00-19:00 Mengajar TPA Masjid 1 Jam

23 24 mei 2015 13:00-15:00 Pembersihan Balai Dukuh Balai Dukuh 2 Jam

Total 29 Jam


(20)

BAB II

PROSES PEMBELAJARAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu kegiatan yang harus di lalui oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat kelulusan, banyak mahasiswa yang beragumen bahwa KKN tidak ada manfaatnya, bahkan hanya membuang-buang waktu saja. Akan tetapi setelah mahasiswa menjalani KKN selama ± 1 bulan di Dusun Demangan banyak proses pembelajaran yang mahasiswa peroleh. Proses pembalajaran mahasiswa merupakan proses dimana mahasiswa bisa mengambil pelajaran dari tiap kegiatan yang diprogramkan. Maksud dari pembelajaran yang dapat di ambil oleh mahasiswa, adalah apa saja yang menjadi tambahan ilmu setelah menjalani proses KKN selama kurun waktu ± 1 bulan di wilayah yang bersangkutan tersebut. Dan sekitarnya bias dijadikan bahan pembelajaran untuk mahasiswa KKN angkatan selanjutnya, jika memungkinkan.

2.1. Pembelajaran Dari Menjalankan Program Individu

Warga Dusun Demangan merupakan warga yang antusias akan ilmu pengetahuan baru dan semangat serta gigih dalam gotong royong dan tolong menolong. Warga Dusun Demangan pula warga yang ramah tamah dan peduli dengan sekitarnya sehingga kebudayaan seperti ini adalah kebudayaan yang perlu dijaga.

Penulis dapat belajar bagaimana untuk bisa menganalisa dan memecahkan masalah-masalah yang ada disana. Sehingga masalah yang ada dapat ditemukan solusi dan pemecahannya sehingga masalah yang ada dapat terselesaikan dengan baik. KKN adalah salah satu proses dimana kami para mahasiswa selalu menghadapi setiap masalah dan selalu mencari masalah yan merupakan salah satu bentuk awal kegiatan yang akan kami laksanakan di lokasi KKN, Dusun Demangan. Selain itu masalah tidak hanya muncul saat observasi saja, tetapi dalam proses penentuan giliran pelaksanaan program individu dan semua itu dapat diatasi dengan koordinasi yang baik dari seluruh anggota unit 31 yang selalu mengkonsultasikan jam yang mereka butuhkan.

2.2. Pembelajaran Dengan Mahasiswa Satu Unit


(21)

unit antara lain misalnya, bagaimana cara merangkul seluruh anggota unit, bagaimana cara pembagian waktu program, bagaimana cara mempengaruhi dan mengajak orang lain untuk ikut bergabung dengan program yang kami susun dan rencanakan, bagaimana cara membagi anggota unit ke dalam berbagai kegiatan yang biasanya terjadi di waktu yang bersamaan dalam kegiatan masyarakat, bagaimana cara membagi tugas rumah yang merupakan kewajiban tiap individu.

Setiap individu merupakan pemimpin yang baik untuk memimpin diri mereka sendiri, lingkungan masyarakat maupun masyarakat sekitar. Sifat kepemimpina tidak muncul begitu saja, ada pembelajaran yang sangat berharga di balik proses-proses tersebut. Masa KKN ini merupakan proses kecil dimana dibutuhkan sifat kepemimpinan di setiap kegiatannya.

2.3. Pembelajaran Diluar Menjalankan Program

Pembelajaran masyarakat yang dapat diambil selama pelaksanaan KKN adalah penulis mendapatkan pelajaran non formal yaitu etika dan norma – norma sosial yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Demangan yang menjadi landasan hidup bermasyarakat. Dari serangkaian program yang penulis lakukan di Dusun Demangan ini mulai dari interaksi secara langsung maupun komunikasi yang dibangun secara intensif membentuk suatu hubungan kekeluargaan yang baik.

Penulis juga merasakan bahwa dalam hidup, kita tidak dapat hidup sendiri. Sesuai dengan kodratnya bahwa manusia adalah mahluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Untuk itu diperlukan suatu sikap yakni saling menghargai, saling menghormati, saling berbagi, semangat gotong royong. Penulis juga menyadari untuk masuk ke dalam suatu wilayah yang belum pernah penulis singgahi sebelumnya memerlukan sikap yang baik dan harus menghormati adat yang sudah ada di dalam desa tersebut. Harus diperlukan rasa kesabaran, kesopanan, dan etika yang baik. Untuk itu diperlukan adaptasi baik dalam hal lingkungan maupun masyarakatnya.

Pelajaran lain yang diperoleh selama menjalani KKN di Dusun Demangan ini adalah bagaimana menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah diterima di bangku kuliah dengan situasi yang ada di


(22)

dalam masyarakat. Bagaimana cara mengarahkan mereka tanpa adanya rasa menggurui dan bagaimana menyatukan rasa antara penulis dengan masyarakat bahwa tidak ada kesenjangan sosial antara desa dan kota yang selalu mereka katakan.

Setelah menjalankan KKN kurang lebih 1 bulan, penulis berharap warga masyarakat Dusun Demangan tetap melestarikan program yang sudah penulis lakukan. Dan selalu menjaga fasilitas yang sudah penulis berikan.


(23)

BAB III SIMPULAN

1.1. Kesimpulan

Program yang penulis jalankan sudah berjalan dengan lancar walaupun dalam prosesnya terdapat beberapa kendala yang penulis hadapi namun semua kendala tersebut dapat penulis hadapi atas dukungan dari teman – teman, dan warga masyarakat. Adapun kesimpulan dari program yang telah penulis susun antara lain :

A. Penyuluhan Pengolahan Sampah Organik menjadi kompos

Penyuluhan pengolahan sampah organik ini sudah berjalan dengan baik bahkan sudah mencapai titik praktik menjalankan pengelolaan sampah rumah tangga dan sudah mencapai titik membuat kompos dari sampah rumah tangga, akan tetapi masih perlu diadakan perubahan paradigma tentang bahaya membakar sampah untuk beberapa warga pedukuhan Demangan.

B. Inventarisasi Masjid dan Pengecetan Masjid

Saat ini masjid sudah terlihat lebih bagus dan bersih apa bila di bandingkan dengan Awal kami datang ke Masjid Ar Ridwan Dusun Demangan. Dan sekarang juga sudah Sedikit terpenuhi peralatan pendukung seperti Keset yang layak dan satu buah sapu.

1.2. Saran

Setelah menjalani kegiatan KKN di Dusun Demangan selama kurang lebih 1 bulan, ada beberapa saran untuk Universitas Islam Indonesia (UII), DPPM, masyarakat dan mahasiswa.

1) Untuk UII

a. Beban KKN yang diberikan kepada mahasiswa cukup berat. Mahasiswa diharapkan mampu berpartisipasi aktif kepada masyarakat, dengan menerapkan teori yang dia dapatkan saat kuliah. Akan tetapi, beban ini terasa tidak seimbang jika KKN hanya dibobotkan sebanyak 2 SKS. Mahasiswa merasa KKN ini tidak perlu dilakukan dengan segenap hati, hingga akhirnya, membuat KKN tidak bermanfaat secara maksimal kepada masyarakat. Harapannya, UII dapat meningkatkan lagi beban SKS pada


(24)

KKN ini, sehingga, mampu membuat penting KKN bagi mahasiswa UII. b. Kegiatan KKN masih diperlukan, karena dengan kegiatan ini mahasiswa

dan masyarakat mendapatkan manfaat yang signifikan. Mahasiswa dapat mengambil pengalaman yang berguna untuk bekal terjun di masyarakat setelah lulus kuliah dan untuk masyarakat dapat membantu keadaan wilayahnya dengan bantuan mahasiswa tersebut.

c. KKN ini menurut kami masih perlu diperbaiki lagi, karena kami merasa, KKN hanya sekedar, mahasiswa melakukan program maupun menjalankan kegiatan yang ada di masyarakat, tetapi belum memberikan manfaat yang berkesinambungan kepada masyarakat.

2) Untuk DPPM

a. Waktu pelaksanaan KKN reguler 2, menurut kami tidak lebih baik dibandingkan dengan KKN reguler 1. Hal ini disebabkan karena beberapa atau bahkan sebagian besar mahasiswa tidak dapat tepat waktu untuk sampai di lokasi. Sehingga, hal ini dapat menjadi celah untuk mahasiswa melakukan kecurangan. Saran dari kami, agar pihak DPPM, hanya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menjalankan KKN berupa KKN reguler 1 tidak perlu KKN reguler 2.

b. Terkait administrasi yang sudah cukup kompleks, penulis menyarankan untuk mencari cara bagaimana hal yang berkaitan dengan administrasi mahasiswa KKN dituliskan apa yang memang dikerjakan oleh mahasiswa dengan benar, tidak hanya tertulis dengan benar tetapi kenyataannya mahasiswa tidak melakukan kegiatan dengan baik. Justru hal ini dapat melatih secara tidak sengaja mahasiswa untuk berlaku tidak jujur dan korupsi

3) Untuk Masyarakat

a. Masyarakat diharapkan tetap melanjutkan program yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN

b. Masyarakat diharapkan tetap menjaga sikap gotong-royong yang ada, karena jarang terjadi di desa lain, jika terdapat acara banyak warga yang antusias dengan acara tersebut. Hal ini diakui oleh tokoh masyarakat warga di dusun


(25)

ini tingkat gotong-royong masih tinggi.

4) Untuk Mahasiswa

a. Mahasiswa diharapkan meningkatkan kreatifitias dan keaktifan mereka. Sehingga, program yang dihasilkan dan manfaat KKN yang didapat mendapat hasil yang lebih baik.

1.3. Rekomendasi

1. DPPM sebaiknya mendata program yang belum terlaksana atau sudah terlaksan, sehingga di kemudian hari, jika diadakan KKN di tempat ini, mahasiswa KKN yang akan bertugas dapat mengacu pada kegiatan yang sebelumnya itu.

2. DPPM tidak hanya menjadikan jumlah jam sebagai tolak ukur keberhasilan KKN. Penilaian sebaiknya terkait kemampuan adaptasi, bersosialisasi dan bertahan terhadap konflik eksternal maupun internal

3. DPPM mempertimbangkan ulang terkait keberadaan program KKN reguler 2. Hal ini terkait tingginya kesempatan manipulasi yang dapat terjadi pada periode ini. Hal ini justru dapat melatih mahasiswa menjadi seorang ahli tipu. Selain itu, keadaan seperti KKN reguler 2 ini tidak menumbuhkan kepeduliaan mahasiswa terkait apa yang dirasakan oleh masyarakat.


(1)

BAB II

PROSES PEMBELAJARAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu kegiatan yang harus di lalui oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat kelulusan, banyak mahasiswa yang beragumen bahwa KKN tidak ada manfaatnya, bahkan hanya membuang-buang waktu saja. Akan tetapi setelah mahasiswa menjalani KKN selama ± 1 bulan di Dusun Demangan banyak proses pembelajaran yang mahasiswa peroleh. Proses pembalajaran mahasiswa merupakan proses dimana mahasiswa bisa mengambil pelajaran dari tiap kegiatan yang diprogramkan. Maksud dari pembelajaran yang dapat di ambil oleh mahasiswa, adalah apa saja yang menjadi tambahan ilmu setelah menjalani proses KKN selama kurun waktu ± 1 bulan di wilayah yang bersangkutan tersebut. Dan sekitarnya bias dijadikan bahan pembelajaran untuk mahasiswa KKN angkatan selanjutnya, jika memungkinkan.

2.1. Pembelajaran Dari Menjalankan Program Individu

Warga Dusun Demangan merupakan warga yang antusias akan ilmu pengetahuan baru dan semangat serta gigih dalam gotong royong dan tolong menolong. Warga Dusun Demangan pula warga yang ramah tamah dan peduli dengan sekitarnya sehingga kebudayaan seperti ini adalah kebudayaan yang perlu dijaga.

Penulis dapat belajar bagaimana untuk bisa menganalisa dan memecahkan masalah-masalah yang ada disana. Sehingga masalah yang ada dapat ditemukan solusi dan pemecahannya sehingga masalah yang ada dapat terselesaikan dengan baik. KKN adalah salah satu proses dimana kami para mahasiswa selalu menghadapi setiap masalah dan selalu mencari masalah yan merupakan salah satu bentuk awal kegiatan yang akan kami laksanakan di lokasi KKN, Dusun Demangan. Selain itu masalah tidak hanya muncul saat observasi saja, tetapi dalam proses penentuan giliran pelaksanaan program individu dan semua itu dapat diatasi dengan koordinasi yang baik dari seluruh anggota unit 31 yang selalu mengkonsultasikan jam yang mereka butuhkan.

2.2. Pembelajaran Dengan Mahasiswa Satu Unit


(2)

unit antara lain misalnya, bagaimana cara merangkul seluruh anggota unit, bagaimana cara pembagian waktu program, bagaimana cara mempengaruhi dan mengajak orang lain untuk ikut bergabung dengan program yang kami susun dan rencanakan, bagaimana cara membagi anggota unit ke dalam berbagai kegiatan yang biasanya terjadi di waktu yang bersamaan dalam kegiatan masyarakat, bagaimana cara membagi tugas rumah yang merupakan kewajiban tiap individu.

Setiap individu merupakan pemimpin yang baik untuk memimpin diri mereka sendiri, lingkungan masyarakat maupun masyarakat sekitar. Sifat kepemimpina tidak muncul begitu saja, ada pembelajaran yang sangat berharga di balik proses-proses tersebut. Masa KKN ini merupakan proses kecil dimana dibutuhkan sifat kepemimpinan di setiap kegiatannya.

2.3. Pembelajaran Diluar Menjalankan Program

Pembelajaran masyarakat yang dapat diambil selama pelaksanaan KKN adalah penulis mendapatkan pelajaran non formal yaitu etika dan norma – norma sosial yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Demangan yang menjadi landasan hidup bermasyarakat. Dari serangkaian program yang penulis lakukan di Dusun Demangan ini mulai dari interaksi secara langsung maupun komunikasi yang dibangun secara intensif membentuk suatu hubungan kekeluargaan yang baik.

Penulis juga merasakan bahwa dalam hidup, kita tidak dapat hidup sendiri. Sesuai dengan kodratnya bahwa manusia adalah mahluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Untuk itu diperlukan suatu sikap yakni saling menghargai, saling menghormati, saling berbagi, semangat gotong royong. Penulis juga menyadari untuk masuk ke dalam suatu wilayah yang belum pernah penulis singgahi sebelumnya memerlukan sikap yang baik dan harus menghormati adat yang sudah ada di dalam desa tersebut. Harus diperlukan rasa kesabaran, kesopanan, dan etika yang baik. Untuk itu diperlukan adaptasi baik dalam hal lingkungan maupun masyarakatnya.

Pelajaran lain yang diperoleh selama menjalani KKN di Dusun Demangan ini adalah bagaimana menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah diterima di bangku kuliah dengan situasi yang ada di


(3)

dalam masyarakat. Bagaimana cara mengarahkan mereka tanpa adanya rasa menggurui dan bagaimana menyatukan rasa antara penulis dengan masyarakat bahwa tidak ada kesenjangan sosial antara desa dan kota yang selalu mereka katakan.

Setelah menjalankan KKN kurang lebih 1 bulan, penulis berharap warga masyarakat Dusun Demangan tetap melestarikan program yang sudah penulis lakukan. Dan selalu menjaga fasilitas yang sudah penulis berikan.


(4)

BAB III SIMPULAN

1.1. Kesimpulan

Program yang penulis jalankan sudah berjalan dengan lancar walaupun dalam prosesnya terdapat beberapa kendala yang penulis hadapi namun semua kendala tersebut dapat penulis hadapi atas dukungan dari teman – teman, dan warga masyarakat. Adapun kesimpulan dari program yang telah penulis susun antara lain :

A. Penyuluhan Pengolahan Sampah Organik menjadi kompos

Penyuluhan pengolahan sampah organik ini sudah berjalan dengan baik bahkan sudah mencapai titik praktik menjalankan pengelolaan sampah rumah tangga dan sudah mencapai titik membuat kompos dari sampah rumah tangga, akan tetapi masih perlu diadakan perubahan paradigma tentang bahaya membakar sampah untuk beberapa warga pedukuhan Demangan.

B. Inventarisasi Masjid dan Pengecetan Masjid

Saat ini masjid sudah terlihat lebih bagus dan bersih apa bila di bandingkan dengan Awal kami datang ke Masjid Ar Ridwan Dusun Demangan. Dan sekarang juga sudah Sedikit terpenuhi peralatan pendukung seperti Keset yang layak dan satu buah sapu.

1.2. Saran

Setelah menjalani kegiatan KKN di Dusun Demangan selama kurang lebih 1 bulan, ada beberapa saran untuk Universitas Islam Indonesia (UII), DPPM, masyarakat dan mahasiswa.

1) Untuk UII

a. Beban KKN yang diberikan kepada mahasiswa cukup berat. Mahasiswa diharapkan mampu berpartisipasi aktif kepada masyarakat, dengan menerapkan teori yang dia dapatkan saat kuliah. Akan tetapi, beban ini terasa tidak seimbang jika KKN hanya dibobotkan sebanyak 2 SKS. Mahasiswa merasa KKN ini tidak perlu dilakukan dengan segenap hati, hingga akhirnya, membuat KKN tidak bermanfaat secara maksimal kepada masyarakat. Harapannya, UII dapat meningkatkan lagi beban SKS pada


(5)

KKN ini, sehingga, mampu membuat penting KKN bagi mahasiswa UII. b. Kegiatan KKN masih diperlukan, karena dengan kegiatan ini mahasiswa

dan masyarakat mendapatkan manfaat yang signifikan. Mahasiswa dapat mengambil pengalaman yang berguna untuk bekal terjun di masyarakat setelah lulus kuliah dan untuk masyarakat dapat membantu keadaan wilayahnya dengan bantuan mahasiswa tersebut.

c. KKN ini menurut kami masih perlu diperbaiki lagi, karena kami merasa, KKN hanya sekedar, mahasiswa melakukan program maupun menjalankan kegiatan yang ada di masyarakat, tetapi belum memberikan manfaat yang berkesinambungan kepada masyarakat.

2) Untuk DPPM

a. Waktu pelaksanaan KKN reguler 2, menurut kami tidak lebih baik dibandingkan dengan KKN reguler 1. Hal ini disebabkan karena beberapa atau bahkan sebagian besar mahasiswa tidak dapat tepat waktu untuk sampai di lokasi. Sehingga, hal ini dapat menjadi celah untuk mahasiswa melakukan kecurangan. Saran dari kami, agar pihak DPPM, hanya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menjalankan KKN berupa KKN reguler 1 tidak perlu KKN reguler 2.

b. Terkait administrasi yang sudah cukup kompleks, penulis menyarankan untuk mencari cara bagaimana hal yang berkaitan dengan administrasi mahasiswa KKN dituliskan apa yang memang dikerjakan oleh mahasiswa dengan benar, tidak hanya tertulis dengan benar tetapi kenyataannya mahasiswa tidak melakukan kegiatan dengan baik. Justru hal ini dapat melatih secara tidak sengaja mahasiswa untuk berlaku tidak jujur dan korupsi

3) Untuk Masyarakat

a. Masyarakat diharapkan tetap melanjutkan program yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN

b. Masyarakat diharapkan tetap menjaga sikap gotong-royong yang ada, karena jarang terjadi di desa lain, jika terdapat acara banyak warga yang antusias dengan acara tersebut. Hal ini diakui oleh tokoh masyarakat warga di dusun


(6)

ini tingkat gotong-royong masih tinggi.

4) Untuk Mahasiswa

a. Mahasiswa diharapkan meningkatkan kreatifitias dan keaktifan mereka. Sehingga, program yang dihasilkan dan manfaat KKN yang didapat mendapat hasil yang lebih baik.

1.3. Rekomendasi

1. DPPM sebaiknya mendata program yang belum terlaksana atau sudah terlaksan, sehingga di kemudian hari, jika diadakan KKN di tempat ini, mahasiswa KKN yang akan bertugas dapat mengacu pada kegiatan yang sebelumnya itu.

2. DPPM tidak hanya menjadikan jumlah jam sebagai tolak ukur keberhasilan KKN. Penilaian sebaiknya terkait kemampuan adaptasi, bersosialisasi dan bertahan terhadap konflik eksternal maupun internal

3. DPPM mempertimbangkan ulang terkait keberadaan program KKN reguler 2. Hal ini terkait tingginya kesempatan manipulasi yang dapat terjadi pada periode ini. Hal ini justru dapat melatih mahasiswa menjadi seorang ahli tipu. Selain itu, keadaan seperti KKN reguler 2 ini tidak menumbuhkan kepeduliaan mahasiswa terkait apa yang dirasakan oleh masyarakat.